< Previous 23 4. Membuat Pola Pembuatan pola/mal pada pekerjaan fabrikasi sangat diperlukan untuk membuat berbagai bentuk komponen.Penerapan teknik-teknik gambar bentangan digunakan, baik pada fabrikasi ringan maupun pada fabrikasi berat. Pola merupakan bagan susunan permukaan lengkap suatu objek biasa dinamakan gambar bentangan. Pembentangan obyek dapat didapat dari memutar obyek dengan menggambar permukaan secara berturut-turutdengan ukuran penuh dan dengan menyambungkan rusuk yang dimilikinya bersama. Contoh gambar bentangan dapat kita lihat pada gambar 2.4 berikut dengan objek sebuah kubus. Gambar 2.4 Kubus dan gambar bentangannya Gambar 2.4(a). menunjukkan sebuah kubus yang tertutup dan terbuat dari pelat. Sedangkan Gambar 2.4(b) menunjukkan suatu kubus yang belum Gambar 2.3 : Contoh Aplikasi Pengukuran 24 disambung pada pertemuan sisi-sisinya.Gambar ini akan tampak dengan jelas bahwa Kubus tersebut dapat dibentangkan dengan mudah. Gambar 2.4(c) adalah bukaan atau bentangan dari kubus Gambar 2.4(a). Teknik menggambar bentangan biasanya dilakukan dengan dua cara yakni secara grafis dan secara matematis. Kedua teknik ini mempunyai keuntungan yang berbeda-beda. Untuk proses penggambaran bentangan profil tertentu biasanya digunakan lukisan secara grafis. Tetapi untuk profil-profil yang beraturan lebih menguntungkan dilakukan perhitungan-perhitungan secara matematis. a. Secara Matematis Lukisan bentangan dari sebuah tabung seperti ditunjukkan pada gambar 2.5lebih mudah dilakukan secara matematis. Caranya adalah dengan menghitung keliling lingkaran tersebut. Yakni kelilinglingkaran= . D, dimana D merupakan diameter lingkaran yang dilukis. Lukislah bentangan secara matematis ini lebih teliti jika dibandingkan dengan cara grafis tetapi hal ini terbatas pada profil-profil bentuk yang beraturan. Gambar 2.5 Gambar bentangan cara matematis sebuah tabung 25 Gambar 2.6 Bentangan kerucut tegak secara matematis b. Teknik Bentangan Secara grafis Teknik secara grafis ini dilakukan dengan membagi lingkaran dalam 12 bagian yang sama besar, dimana angka 1 dan 12 saling berimpit. Selanjutnya tariklah garis lurus di sebelah lingkaran. Ukurlah jarak 1 ke 2 dengan menggunakan jangka. Lalu jarak ini dipindahkan pada garis lurus yang disediakan yakni 1 ke 2, begitulah seterusnya sampai menuju angka 12. Hasil pengukuran dengan pamindahan jangka ini dari 1 ke 12 merupakan keliling lingkaran yang terbentuk. Semakin banyak pembagi jumlah lingkaran ini maka hasi yang diperoleh juga semakin teliti. Gambar. 2.7 adalah sebuah contoh untuk gambar bentangan yang dibuat secara grafis, dari sebuah tabung dengan bentuk terpotong miring pada bagian atas. Gambar. 2.7. Gambar bentangan dibuat secara grafis Banyak sekali bentuk bangun benda yang ada di dunia teknik, mulai dari bentuk yang sederhana sampai ke bentuk yang kompleks dibuat, karenanya 26 untuk membuka sebuah benda disesusaikan dengan bangun benda yang akan dibuka ataupun bentuk benda yang akan dibuat dirancang dengan berbagai metode. metode yang banyak terpakai dalam memnggambar bukaan adalah; Metode garis sejajar/paralel. Metode radial/putar, Metode segitiga, trianggulasi, dan Metode kombinasi. 1) Pemakaian metode garis sejajar Contoh 1: Bentangan prisma tertutup Selanjutnya Gambar 2.8a. menunjukkan sebuah prisma yang pada ujung kanan kirinya tertutup. Prisma tersebut juga terbuat dari pelat. Sebelum membentuk sebuah prisma harus diketahui Iebih dahulu bahan yang diperlukan dan juga bagaimana cara pemotongan dan suatu bahan. Hal ini tergantung dari permintaan atau kebutuhan perencana. Gambar 2.8b. menunjukkan suatu bentangan sebuah prisma. Bukaan tersebut merupakan empat persegi panjang. Panjang bukaan tersebut sama dengan keliling segi enam,dengan menggunakan metode garis sejajar/paralel. Sedangkan lebar dari segi empat sama dengan tinggi prisma. Gambar 2.8. Bentangan prisma tertutup Contoh 2: Bentangan prisma terbuka Gambar 2.9a menunjukkan gambar prisma seperti Gambar empat persegi panjang yang merupakan bukaan atau bentangan dari prisma. Panjang segi empat sama dengan 6x a dan lebar adalah L. 27 Gambar 2.9. Bentangan prisma terbuka Contoh 2: Bentangan prisma terbuka Gambar 2.10. Bentangan prisma terpancung (dipotong miring) Gambar 2.11 menunjukkan suatu prisma yang dipotong miring menurut bidang CP. Untuk merggambar bukaan atau bentangan dari prisma tersebut dapat dibayangkan bahwa prisma dibuka dari garis C1. Langkah selanjutnya, buat garis mendatar yang panjangnya sama dengan keliling prisma segi enam tersebut. Kemudian empat persegi panjang tersebut dibagi menjadi enam bagian 28 yang sama besar. Selanjutnya ukurkan tiap-tiap garis tinggi pada prisma, setelah itu dipindahkan ke dalam segi empat Contoh 3: Bentangan prisma terbuka Dalam Gambar 2.11. Bentangan prisma Dalam Gambar 2.11. ditunjukkan sebuah prisma yang dipotong menurut garis AA1 P1. Prisma ini juga digambarkan pandangan atasnya agar mempermudah dalam membuat gambar bukaan.Cara membuat bukaan prisma tersebut adalah sebagai berikut. Buat sebuah segi empat pembantu yang lebarnya sama dengan tinggi prisma, sedangkan sisi panjang sama dengan keliling segi enam. Empat persegi panjang itu dibagi menjadi enam bagian sama besar. Anggap saja prisma tersebut dibukapada garis P1. Langkah selanjutnya, ukurkan tinggi P1 dalam prisma kemudian pindahkan ke empat persegi panjangya, demikian juga untuk sisi-sisi yang lain. Setelah itu, hubungkan titik P ke titik 2', darititik 2' ke titik A'1, dari titik Al ke titik 3', dari 3' ke titik A, demikian seterusnya. 29 Profil Persegi Permukaan baling dan permukaan lengkung berganda tidak dapat dibentangkan dengan cermat, tetapi permukaan ini dapat dibentangkan dengan sesuatu metode pendekatan. Biasanya,pola pendekatan akan cukup cermat untuk tujuan praktis, apabila bahan yang dipakai untuk membuat benda itu agak fleksibel. Bidang dan permukaan lengkung tunggal (prisma, piramida, silinder dan kerucut) yang dapat dibentangkan dengan cermat, dikatakan mampu dibentangkan. Permukaan baling dan permukaan lengkung berganda yang dapat dibentangkan hanya dengan pendekatan, dikatakan tak mampu dibentangkan. 30 Pembentangan praktis Dalam banyak gambar industri, gambar bentangan harus diperlihatkan untuk meyediakan informasi yang perlu guna membuat pola untuk memudahkan memotong bentuk yang diinginkan dari logam lembaran. Disebabkan oleh kemajuan cepat dalam keahlian mengolah benda kerja dengan melipat,menggilas atau menfreis bentuk logam yang dipotong dalam jumlah yang terus menerus meningkat, maka harus ada pengetahuan luas tentang metoda konstruksi banyak macamtipe pembentangan. Pola juga dipakai dalam pemotongan batu sebagai pedoman untuk membentuk muka yang tak teratur. Gambar bentangan permukaan hendaknya digambar dengan muka dalam menengadah, sebagaimana menurut teori hal itu akan terjadi apabila permukaan dibuka gulungannya (unrolled)atau dibuka lipatannya (unfold), seperti dilukiskan dalam gambar 2.12. kebiasaan ini selanjutnya dibenarkan, sebab para pekarja logam lembaran harus membuat tanda pons untuk melipat pada permukaan dalam. Gambar 2.12. Pembentangan prisma Sekalipun dalam pengolahannya nyata logam lembaran, ekstra logam harus disediakan untuk tumpangan (lap) pada kampuh,namun dalam bab ini tidak akan diperlihatkan tenggang(allowance) pada gambar bentangan. Juga banyak dipertimbangkan praktis lainnya telah diabaikan dengan sengaja,guna menghindari bingungnya 31 Contoh 4: Membentang prisma lurus terpancung Sebelum gambar bentangan permukaan samping prisma dapat digambar, panjang sejati rusuk dan ukuran sejati suatu penampang lurus harus ditentukan. Pada prisma terpancung lurus yang terlihat dalam gambar 2.13, panjang sejati rusuk prisma diperlihatkan dalam tampang muka dan tampang sejati penampang lurus diperlihatkan dalam tampang di atas. Permukaan samping “dibuka lipatannya” dengan lebih dahulu menggambar “garis yang direntangkan” dan mengukurkan lebar mukanya (jarak 1-2, 2-3, 3-4 dan seterusnya dari tampang atas)sepanjang garis rentang itu secara berturut-turut. Setelah itu ditarik garis konstruksi tipis melalui titik-titik ini, tegak lurus padagaris 1 D 1 D, dan panjang rusuk yang bersangkutan diukirkan pada masing-masing garis konstruksi itu dengan memproyeksikan dai tampang muka. Ketika memproyeksikan panjang rusuk pada gambar bentangan, titik-titik hendaknya diambil dalam urutan menurut arah jarum jam sekeliling perimeter, seperti yang ditunjukkan oleh urutan nomor dalam tampang atas. Gam bar 2.13. Metode baku unuk membentangkan permukaan samping prisma lurus Garis bentuk gambar bentangan dilengkapi dengan menyambungkan titik-titik ini. Sebegitu jauh, dasar bawah atau muka atas yang dilandai belum disinggung sama sekali. Apabila dikehendaki, dasar bawah dan muka atas landai itu dapat disambungkan pada gambar bentangan samping permukaan.Dalam pekerjaan logam lembaran, kebiasaannya adalah untuk 32 membuat kampuh pada elemen yang terpendek, agar dapat menghemat waktu serta untuk sara (conserve) soldir atau sara paku keling. Gambar 2.14. Pembentangan prisma segi enam lurus dan miring Contoh 5: Bukaan dua buah tabung yang disambung Gambar 2.15a menunjukkan sebuah sambungan siku-siku dari dua buah tabung. Bentuk lingkaran pada pandangan atas dibagi menjadi 12 bagian yang sama besar, kemudian dari titik-titik tersebut ditarik garis-garis vertikal dan horizontal. Selanjutnya tarik garis vertikal ke bidang pandangan depan sehingga berpotongan dengan garis pertemuan kedua tabung. Karena kedua tabung mempunyai garis tengah yang sama maka garis pertemuan tersebut merupakan garis lurus. Bukaan dari salah satu tabung ditunjukkan pada Gambar 2.15b, misalkan tabung tersebut dibelah dari titik 1 memanjang. Dengan menggunakan jangka ukurkan panjang garis-garis a,1 sama panjang dengana21, garis b,12 sama dengan b22, garis c1, 11 sama panjang c23,demikian seterusnya hingga semua garis tergambar. Kemudian titik-titik a1, b1, c1, sampai titik a2 dihubungkan sehingga merupakan garis lengkung Next >