< Previous 53 Gambar 2.36. Pembentangan bola dengan sambunganpipa tegak 54 Gambar 2.37. Pembentangan bola dengan sambunganpipa datar Perpotongan : Garis perpotongan permukaan geometric Garis perpotongan dua permukaan adalah garis yang dimiliki bersama oleh kedua bidang itu. Garis ini dapat dianggap sebagai garis yang akan ditempati oleh titik-titik dimana elemen suatu permukaan akan menembus permukaan lainnya. Hampir semua garis pada gambaran ortografik praktis merupakan garis perpotongan; karena itu, pembicaraan berikut ini dapat dianggap studi yang diperluas menganai subjek itu juga. Metode yang disajikan dalam bab ini adalah prosedur yang dikenali dengan mudah untuk menemukan garis perpotongan yang lebih rumit, yang diciptakan oleh perpotongan permukaan giometrik. Guna membuat lengkap suatu tampang gambar kerja atau suatu tampang yang perlu untuk membentangkan permukaan bentuk geometrik yang berpotongan, serengkali harus diketemukan garis perpotongan antara permukaan. Pada gambar kerja biasa, garis permotongan dapat “dipalsukan”(faked in) melalui beberapa titik kritis. Tetapi pada gambar logam lembaran harus ditempatkan titik dalam jumlah yang cukup untuk memperoleh 55 garis perpotongan yang cermat dan gambar bentangan yang pada akhirnya harus cermat. Garis perpotongan dua permukaan diketemukan dengan menentukan sejumlah titik yang dimilliki bersama oleh kedua permukaan itu melalui titik ini menarik garis atau garis-garisdalam urutan yang tepat. Garis perpotongan yang dihasilkan dapat lurus, melengkung atau lurus dan melengkung. Soal menemukan garis yang serupa itu dapat dipecahkan dengan salah satu metode umum, tergantung dari tipe permukaan yang bersangkutan. Dengan maksud menyederhanakan pembicaraan tentang perpotongan ini hendaknya dimisalkan bahwa semua soal dibagi dalam dua kelompok umum ini: Kelompok 1: soal yang melibatkan dua bentuk geometri, yang kedua-duanya tersusun dari permukaan bidang. Kelompok 2: soal yang melibatkan bentuk geometrik yang atau mempunyai permukaan lengkung tunggal atau mempunyai permukaan lengkung berganda. Menentukan titik tembus lewat pemeriksaan (Gambar 2.37) adalah mudah untuk menentukan di mana garis yang diketahui menembus permukaan, apabila permukaan itu tampak sebagai tampang tepi (garis) dalam salah satu tampang yang diketahui. Misalnya, apabila garis AB yang diketahui diperpanjang seperti diperlihatkan di (a) tampang F untuk titik tembus C didapati CF, dimana tampang depan garis AB yag diperpanjang itu berpotongan dengan tampang garis permukaan. Kalau kedudukan CF dikenal, tampang H untuk titik C dapat diketemukan dengan cepat dengan meproyeksikan ke atas pada tampang H untuk AB yang diperpanjang. Di (b) tampang H (fH) untuk titik tembus F diketemukan lebih dahulu dengan memperpanjang dHeH samapai berpotongan dengan tampang tepi untuk permukaan yang ditembus olehgaris. Dengan memproyeksikan ke bawah, f Fditempatkan padad Fe F yang diperpanjang. Di (c) tampang untuk titik tembus K diketemukan dengan cara yang sama seperti di (b), yang membedakan adalah bahwa tampang tepi untuk bidang yangditembus oleh garis tampak sebagai busur lingkaran dalam tampang H dan bukan sebagi garis lurus. Harus diperhatikan bahwa sebagian 56 dari garis dapat dilihat pada tampang F,sebab titik tembusnya berada pada sisi belakang silinder. Tampang F dan tampang H untuk titik R di (d) dapatdiketemukan dengan mudah dengan memproyeksikan setelah tampang P di (r P) untuk R sekali ditetapkan dengan memperpanjang pPqP untuk perpotongan dengan tampang garis permukaan. Gambar 2.38. Menentukan titik tembus lewat pemeriksaan 57 Menentukan titik tembus dengan memakai bidang proyektor garis (line proyekting plane ) Apabila garis menembus bidang miring yang diketahui dan tampang tepi tidak diketahui, seperti dalam gambar 2.39, bidang proyektor garis (bidang potong) dapat dipakai untuk menetapkan garis perpotongan yang akan ditempati garis tembus. Dalam lukisan, dipilih bidang proyeksi vertikal yang akan ditempati garis RS yang diketahui dan yang memotong bidang ABC yang diketahui sepanjang garis DE, seperti yang dilukiskan oleh gambar pelukisan. Gambar 2.39. Pemakaian bidang yang memproyeksikan garis Menemukan tempat dimana garis menembus benda Padat geometrik-silinder-kerucut-bola dengan memakai bidang proyeksi (gambar 2.37). Titik dimana garis menembus silinder, kerucut atau bola dapat diketemukan dengan mudah melalui pemakaian bidang proyektor (proyektor plane) (bidang potong) yang ditempati oleh garis yang diketahui seperti dilukiskan di (a), (b) dan (c). 58 Gambar 2.40. Menentukan tempat dimana garis menembusbenda pada geometrik Menentukan titik di mana garis menembus kerucut-halumum. Titik tembus untuk garis dan kerucut merupakan titik perpotongan antara garis dan kedua elemen spsifik pada kerucut yang terletak dalam bidang proyektor yang ditempati oleh garisdan oleh titik puncak kerucut. Ini menyingung suatu kondisi istimewa yang untuk keperluan itu dapat dipakai bidang proyektor garis. Untuk hal ini, berlaku pernyataan sebagi berikut: titik tembus antara garis dan sembarang permukaan harus terletak pada garis perpotongan antara permukaan yang diketahui dan bidang potong yang ditempati oleh garis. Teranglah bahwa bidang potong yang tak terhingga banyaknya dapat diambil untuk dapat ditempati oleh gari AB dalam gambar 2.38, tetapi kesemuanya itu akan menghasilkan garis perpotongan melengkung, kecuali dalam hal satu bidang yang dipilih untuk lewat melalui titik puncak O kerucut 59 Gambar 2.41 Menentukan titik dimana garis menembus kerucut – hal umum. 60 5. Peralatan Kerja Berikut peralatan tangan yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi logam adalah alat melukis, alat ukur, alat potong dan alat penyambung. Penggores Gambar 2.42 Penggores dan penggunaannya Penggores adalah salah satu alat lukis garis untuk benda kerja/pelat yang hasil goresannya bersifat permanen.Keterbatasan penggunaan penggores diantaranya adalah sulit terlihat, bila untuk pekerjaan pemotongan dengan gas.Perlu pengecatan ulang pada permukaan benda kerja, bila terjadi kesalahan garis.Dapat menimbul karat, walaupun pada bahan berlapis stainless steel.Hanya disarankan untuk digunakan pada bahan ferro Kapur Teknik (Engineers Chalk ) Gambar 2.43 Kapur teknik dan penggunaannya Kapur teknik adalah jenis kapur yang relatif keras dan dapat diruncing ulang serta hasil goresannya bersifat non-permanen (dapat dihapus ). Hampir semua jenis bahan dapat dilukis dengan kapur teknik ini, termasuk untuk garis potong pada pemotongan dengan gas. Keterbatasan penggunaan kapur teknik adalah tidak permanen (dapat terhapus sewaktu-waktu), terhapus oleh air, sulit terlihat pada beberapa bahan non-ferro. Penggunaan yang salah Penggunaan yang benar bagian runcing mistar baja Penggunaan kapur teknik yangbenar 61 Penitik Gambar 2.44 Penitik teknik dan penggunaannya Penitik terbuat dari bahan baja perkakas yang sebelum dilakukan perlakuan panas dibentuk/dibuat dengan mesin perkakas (seperti mesin bubut atau frais) dengan ukuran berkisar antara 5 – 13 mm dan bentuk penampang yang beragam, seperti : bulat, segi empat atau segi enam.Pada pekerjaan fabrikasi, penitik dipakai untuk : menandai dan membuat titik pusat Garis Kapur Gambar 2.45 Garis kapur teknik dan penggunaannya Garis kapur untuk membuat garis lurus yang panjang pada bahan yang tidak dicat (berlapis) atau pada lantai. Caranya adalah dengan mengikat/klem salah satu ujung benang yang telah diberi kapur kemudian diangkat benang tersebut secara vertikal sebelum dilepas secara kejut. Hasil garis akan terlihat pada bekat benturan benang. Keterbatasan penggunaan garis kapur adalah; Tidak permanen (dapat terhapus sewaktu-waktu), garis yang terbentuk bisa lebar atau ganda, Kurang akurat, jika kurang terlatih atau terlalu panjang, Hanya dapat diterapkan pada bahan yang rata, Sulit terlihat pada beberapa bahan non-ferro. 62 Mistar baja Umtuk mengukur dan menarik garis Mistar Lipat Untuk mungukur dan memindahkan sudut Mistar Gulung Untuk mengukur benda kerja yang panjang dan radius/lingkaran Jangka sorong (verniercaliper) Untuk mengukur benda kerja denganpanjang terbatas tetapi dibutuhkan ketelitian Gambar 2.46 Macam-macam alat ukur Jangka Tongkat Untuk mnggaris konstruksi dan lingkaran yang besar, memindahkan ukuran dan sudut dan melukis konstruksi geometrik - Jangka Kaki Untuk melukis garis lengkung dan lingkaran, memindahkan ukuran dan sudut, melukis konstruksi geometrik Gambar 2.47 Macam-macam Jangka Keselamatan kerja Perhatikan penggunaan alat-alat untuk mempola : 1.Jaga agar alat-alat selalu dalam keadaan tajam 2.Buang bagian yang rusak pada kepala penitik dan pahat 3.Jangan menyimpan penggores di dalam kantong 4.Jangan meletakkan alat di atas kursi/bangku tempat duduk 5.Jaga agar tangkai paku selalu terpasang secara kuat. Next >