< Previous 73 - Lapis metalik ( metallic coatings ), antara lain : galvanis (galvabon ), zincaform dan Zinc-Hi-Ten ( ZHT). - Lapis seng/aluminium, disebut : Zincalume - Lapis seng/besi, disebut : Zincanneal - Lapis timah hitam/putih, disebut : Terne - Electro-Zinc, disebut : Zincseal - Rol dingin ( cold rolled ) - Rol panas (hot rolled ) b. Pelat Strip/Batangan Pelat strip tidak selebar pelat tipis/tebal, tetapi tersedia dengan sudut/sisi yang siku dan ridius dengan lebar antara 10 – 300 mm serta tebal antara 3 – 12 mm. Gambar 2.60Spesifikasi besi plat strip c. Pelat Tebal Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 – 180 mm dengan lebar yang bervariasi, yaitu antara 900 mm – 3000 mm. d. Besi Siku Besi siku adalah baja profil yang dibentuk melalui proses pengerolan. Dalam perdagangan tersedia besi siku dengan lebar kedua sisi siku yang sama dan ada yang tidak sama. 74 Gambar 2.61Spesifikasi besi siku e. Besi Beton ( Round Bar ) Besi beton dalam perdagangan dapat berupa kawat sampai dengan batangan yang berdiameter besar. f. Pipa/Baja Profil Pipa/baja profil dibuat melalui proses rol dan tarik untuk dibentuk menjadi berpenampang segi empat, segi panjang dan pipa bulat dengan panjang yang beragam, diantaranya 4 meter dan 6 meter. 7. Metode-Metode Penyambungan Hampir semua pekerjaan/produk fabrikasi membutuhkan penerapan berbagai metode penyambungan atau pengikatan/pengancingan. Pemilihan metode penyambungan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : Kualitas atau hasil akhir produk yang akan disambung Kekuatan, fleksibelitas, kemudahan bongkar-pasang, ketahanan terhadap panas, dll Nilai ekonomi pruduk itu sendiri, dampak lingkungan. Kemungkinan penerapan penggunaan jenis-jenis sambungan, seperti las dan baut-mur. Jenis-jenis sambungan dan pengikatan yang banyak diterapkan pada pekerjaan fabrikasi adalah : a. Sambungan Keling Menyambung pelat dengan menggunakan paku keling (sambungan keling) masih banyak digunakan pada konstruksi pelat tipis, karena dapat dilakukan dengan mudah dan relatif kuat, walaupun tidak begitu kedap.Jenis paku keling cukup beragam, sehingga dilakukan dengan cara ataualat yang beragam pula, namun yang banyak dipakai pada pekerjaan fabrikasi adalah sbb : 75 Paku Keling Pejal Digunakan rivet set untuk membuat sambungan keling. Paku keling pejal yang terbuat dari bahan aluminium, duraluminium, baja lunak Gambar 2.62 Alat dan penggunaan paku keling pejal Paku keling pejal adalah salah satu metode penyambunganyang sederhana. Sambungan ini diterapkan seperti pada jembatan dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan pakukeling ini sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumunium. Pengembangan penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukardilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiapbentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri,masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya. Cara pemasangan paku keling adalah sebagai berikut: 1) Tidak terlalu berdekatan dan berjauhan jaraknya. 2) Jika jarak antar paku terlalu besar dapat terjadi buckling. 3) Jarak maksimum biasanya adalah 16 x tebal plat. 4) Jarak dan pusat paku keling dengan sisi plat tidak bolehterlalu kecil, sebab dapat terjadi kegagalan. Gambar 2.63 Jarak pemasangan paku keling 76 Gambar 2.64Jenis-jenis rivet dibagi menurut bentuk kepalanya Pengeling Pop ( Blint Riveter) Gambar 2.65 Alat dan penggunaan keling pop 77 Blint Riveter adalah rivet yang pemasangan kepala bawahnya tidak memungkinkan menggunakan bucking bar. Penggunaan rivet jenis ini dikarnakan terlalu sulit kondisi tempat pemasangan bucking bar pada sisi shop headnya, sehingga sewaktu pembentukan kepala shopnya tidak dapat menggunakan bucking bar. Dari kenyataannya inilah diperlukan rivet spesial yang pemasangan hanya dilakukan pada salah satu sisi saja. Kekuatan rivet spesial ini tidak sepenuhnya diperlukan dan rivet tipe ini lebih ringan beratnya dari rivet-rivet yang lain. Rivetspesial diproduksi oleh pabrik dengan karakteristik tersendiri. Demikian pula untuk pemasangan dan pembongkarannya memerlukan perlatan yang khusus atau spesial. Komposisi rivet spesial ini mengandung 99,45 % aluminium murni, sehingga kekuatannya tidak menjadi faktor utama. Dimensi rivet spesial ini dapat dilihat pada tabel berikut menurut standar diamond brand. Cara menggunakan keling pop: 1 Tempatkan/masukkan paku keling pop ke lubang sambungan keling dan pasangkan pengeling pop sampai rapat dengan permukaan paku keling. 2 Tekan tuas pengeling pop beberapa kali sambil pengeling ditekan sampai paku penariknya putus. 3 Tarik tuas pengeling dan keluarkan paku penarik yang telah putus. Gambar 2.66 Cara menggunakan pengeling pop 78 b. Sambungan Sekrup Sambungan sekrup pada pengerjaan fabrikasi digunakan secara luas, karena mudah digunakan, dan dapat dibongkar-pasang serta dapat diganti jika rusak.Sesuai dengan kebutuhan konstruksi maka sekrup telah dibuat dengan berbagai ukuran dan bentuk. Berikut ini adalah macam-macam bentuk kepala sekrup yang dapat diperoleh dipasaran/dalam perdagangan : Gambar 2.67 Bentuk-bentukKepala Sekrup c. Self Tapping dan Self Drilling Sekrup self tapping adalah salah satu jenis sekrup yang dapat mengulir sendiri sehingga dapat mengikat secara cepat tanpa perlu ada persiapan ulir pada benda kerja yang akan disambung, tapi cukup berupa lubang yang ukurannya maksimum sama dengan diameter dalam ulir sekrup.Sedang sekrup self drilling mempunyai ujung yang memungkinkan untuk membuat lubang sebagai awal penguliran dan kemudian dengan cara yang sama dengan self tapping dapat mengulir sendiri. Gambar 2.68 Self Tapping dan Self Drilling d. Sambungan Baut-Mur Sambungan baut-mur digunakan secara luas untuk menyambung/mengikat pelat pada pekerjaan fabrikasi logam dan lebih banyak dipakai pada konstruksi pelat tebal.Adapun bentuk-bentuk baut yang tersedia dalam perdagangan untuk pekerjaan fabrikasi adalah sbb : 79 Gambar 2.69 Bentuk-bentuk Baut Gambar 2.70 Gambar kepala dan ujung sekrup Sekrup atau baut adalah suatu batang atau tabung denganalur heliks pada permukaannya. Penggunaan utamanyaadalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan duaobyek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk 80 mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatubatang. Sambungan skrup/baut dan mur merupakan sambungan yang tidak tetap artinya sewaktu-waktusambungan ini dapat dibuka. Baut, mur dan screw mempunyai ulir sebagai pengikat. Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya diantaranya: ulir segitiga, persegi, trapesium, gigi gergaji danbulat. Baut, mur dan screw digolongkan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepalapersegi. Gambar 2.71nama bagian mur dan baut Baut dan mur dapat digunakan untuk proses penyambungan antara dua bagian pelat. Proses penyambungan ini dapat dilakukan dengan mengebor bagian plat yang akan disambung sesuai dengan diameter baut dan mur yang akan digunakan. Sambungan baur, mur dan screwini merupakan sambungan yang tidak tetap artinya sewaktu-waktu sambungan ini dapat dibuka. Baut, mur dan screw mempunyai ulir sebagai pengikat. Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya diantaranya: ulir segitiga,persegi, trapesium, gigi gergaji dan bulat. Bentuk –bentuk ulir ini digunakan untuk berbagai keperluan. Bentuk ulir yang paling banyak digunakan adalah bentuk segitiga. Gambar. 2.72 Klasifikasi Ulir Segi Tiga 81 Jenis Baut, Mur dan Screw Baut, Mur dan Screw digolongkan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi. Bautdan Mur ini dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya diantaranya: baut penjepit, baut untuk pemakaian khusus,sekrup mesin, sekrup penetap, dan mur .Beberapa contoh-contoh baur, Mur dan Screw diperlihatkan pada gambar di bawah. Gambar-gambar ini disesuaikan dengan bentuk kepala baut dan bentuk-bentuk mur dan bentuk screw. Gambar 2.73 Baut Tembus, Tap dan Tanam Gambar 2. 74 Jenis-jenis baut e. Sambungan Lipat Sambungan lipat digunakan pada pelat, dengan lipatan ini sangat baik digunakan untuk konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan melingkar. Sambungan lipat hanya diterapkan pada konstruksi pelat yang relatif tipisketebalan pelat yang baik disambung berkisar di bawah 1 (satu) mm, sebab 82 untuk penyambungan pelat yang mempunyai ketebalan di atas 1 mm akan menyulitkan untuk proses pelipatannya. Sambungan lipat pada plat dapat dikerjakan secara manual, di mana hanya dengan menggunakan alat-alat tangan, seperti palu, perapat ( hand groover ) serta landasan atau dengan menggunakan mesin-mesin khusus untuk sambungan lipat, misalnya untuk sambungan lipat pitttsburgh.Ada beberapa macam sambungan lipat, antara lain : Gambar 2.75Bentuk-bentuk sambungan lipat 1) Sambungan berimpit (lap seam) 2) Sambungan berimpit dengan patri (soldered seam) 3) Sambungan lipat (grooved seam) 4) Sambungan bilah (cap strip seam) 5) Sambungan tegak (standing seam) 6) Sambungan alas luar (lap bottom seam) Next >