< Previous 20 tahun 2009 – 2011, nilai jual resin merah ini mencapai 700 ribu – 800 ribu/kg nya. Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, danOncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia danAustralasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan rotan. Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya. Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh. Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu. Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan asalan haus diperlakukan untuk 21 pengawetan dan terlindung dari jamur Blue Stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan: Pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang /besar dan Pengasapan denganbelerang untuk rotan berukuran kecil. a) Kegunaan Rotan Rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat Peel(kupasan)/Sanded Peel, dipoles /semi-poles, dibuat core, fitrit atau star core. Adapun sentra industri kerajinan dan mebel rotan terbesar di indonesia terletak di Cirebon. Pemanfaatan rotan ( sp. Daemonorops Draco ) terutama adalah sebagai bahan baku mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk "Pin Hole". Batang rotan juga dapat dibuat sebagai tongkat penyangga berjalan dan senjata. Berbagai perguruan pencak silat mengajarkan cara bertarung menggunakan batang rotan. Di beberapa tempat di Asia Tenggara, rotan dipakai sebagai alat pemukul dalam hukuman cambuk rotan bagi pelaku tindakan kriminal tertentu. Beberapa rotan mengeluarkan getah (resin) dari tangkai bunganya. Getah ini berwarna merah dan dikenal di perdagangan 22 sebagai dragon's blood("darah naga"). Resin ini dipakai untuk mewarnai biola atau sebagai meni. Masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah memanfaatkan batang rotan muda sebagai komponen sayuran. [1] b) Alasan Pilih Rotan sebagai Elemen Interior Hingga saat ini, kayu jati masih menjadi primadona dalam ranah elemen dekoratif interior. Namun demikian, kualitas kayu jati yang berkelas dan kokoh tentu saja dibarengi dengan tingginya harga furniture yang menggunakan bahan baku kayu jati. Hal inilah yang mendorong masyarakat untuk beralih melirik elemen interior lain yang menggunakan bahan baku selain kayu jati, seperti: jati Belanda, kamper, plywood, medium density fiberboard, dan particle board. Bagi Anda yang tinggal di kawasan rawan banjir sebaiknya lupakan keinginan Anda untuk menjadikan furniture berbahan baku MDF, particle board, atauplywood sebagai elemen dekoratif interior. Pasalnya, furniture dengan bahan baku tersebut sangat rentan terhadap air. Alih-alih interior hunian Anda menjadi cantik, malah elemen interior Anda yang berbahan baku particle board, plywood, dan MDF menjadi mengembang dan rusak tak berbentuk. Anda yang bermukim di daerah rawan banjir, jangan buru-buru menghembuskan nafas kesal, karena masih ada alternative furniture lain yang dapat dijadikan elemen dekoratif interior. Pernahkah Anda memperhatikan furniture berbahan rotan? Bukankah furniture rotan juga memiliki tampilan yang tak kalah cantik dengan furniture berbahan MDF, particle board, ataupun plywood? Desain furniture rotan pun tak kalah menarik dari desain furniture berbahan baku kayu jati. Bahkan, 23 telah banyak restoran dan hotel terkemuka yang menjadikan furniture rotan sebagai elemen dekoratif interiornya. Dahulu, produksi furniture rotan hanya berkembang pada kursi malas saja. Tekstur rotan yang cenderung lentur, menjadikan rotan sebagai bahan baku furniture yang dinilai sangat tepat untuk pembuatan kursi malas. Akan tetapi, seiring kemajuan zaman, produksi furniture rotan pun semakin berekspansi pada produk-produk seperti kursi teras, kursi tamu, meja dan kursi makan, bahkan saat ini telah banyak dijumpai partisi cantik berbahan rotan yang ditambah dengan ornament enceng gondok. Untuk menambah kenyamanan, banyak juga pihak produsen yang menambahkan busa atau bantalan pada kursi makan dan kursi tamu. Tambahan lapisan kain belacu atau kain sutra dengan warna-warna lembut menjadikan furniture rotan semakin unik dan etnik c) Jenis rotan dan hasil sifat mekaniknya Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidaklah terlalu banyak. Beberapa yang paling umum diperdagangkan adalah Manau, Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut. 24 d) Istilah-istilah yang digunakan pada pengujian Rotan Asalan Alur kulit, adalah lekukan kearah memanjang pada batang rotan. Cacat, adalah setiap kelainan pada rotan yang mempengaruhi mutu. Cacat berat, adalah cacat yang terdiri dari keriput, lapuk, kulit mengelupas, (kecuali pada Rotan Umbulu), mata pecah, pecah dan patah. Cacat ringan, adalah cacat yang terdiri dari alur kulit, lubang gerek kecil, kulit mengelupas (khusus Rotan Umbulu), retak kulit, kulit tergores, parut buaya dan jamur pewarna. Jamur pewarna, adalah jamur yang menyebabkan perubahan warna/ noda pada permukaan rotan. Keriput, adalah pengerutan pada permukaan rotan sebagai akibat dari panen muda. Kulit mengelupas, adalah keadaan kulit rotan yang lepas disebabkan oleh faktor genetik (pada Rotan Umbulu) dan dipanen pada usia muda. Kulit tergores, adalah goresan pada permukaan rotan. Lapuk adalah kerusakan jaringan rotan yang disebabkan oleh serangan jamur pelapuk. Lubang gerek, adalah lubang pada batang rotan yang disebabkan oleh serangan serangga penggerek. 25 Masak tebang, adalah umur rotan yang siap ditebang dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Daun dan pelepah sudah mulai rontok sampai ketinggian tertentu sesuai jenisnya. b. Duri sudah menghitam dan sebagian besar sudah rontok.. Mata Pecah, adalah luka besar berwarna hitam pada batang rotan akibat dari serangan cacing perusak. Mutu, adalah kemampuan kegunaan rotan untuk tujuan tertentu berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Patah, adalah terputusnya serat kulit dan atau rotan kearah melintang batang. Parut buaya, adalah bekas luka melintang berwarna hitam pada batang rotan akibat lipatan pada waktu masih basah yang terlambat diluruskan kembali. Pecah, adalah terpisahnya serat kulit dan hati rotan kearah membujur. Pembersihan, adalah proses pembuangan pelepah, duri, daun dan kotoran. Peruntian, adalah proses pembuangan selaput silika. berdiameter besar, adalah rotan asalan dengan diameter 18 mm atau lebih. Rotan berdiameter kecil, adalah rotan asalan dengan diameter lebih kecil dari 18 mm. Sortimen, adalah golongan rotan asalan menurut kelas diameter. 26 e) Istilah-istilah yang digunakan pada pengujian Rotan Bulat : Busuk, adalah keadaan membusuknya rotan sebagai akibat dari kerusakan total dari seluruh jaringan sel rotan. Cacat berat, adalah kelainan yang pengaruhnya relative lebih besar terhadap mutu rotan, terdiri dari mata pecah, keriput, pecah ujung, pecah tengah, pecah buku, alur kulit busuk, lapuk, patah, kulit mengelupas (selain Rotan Umbulu) dan bontos (tidak siku). Cacat ringan, adalah kelainan yang pengaruhnya relative lebih kecil terhadap mutu rotan terdiri dari mata pecah, keriput, pecah ujung, pecah tengah, pecah buku, alur kulit busuk, lapuk, patah, kulit mengelupas (selain Rotan Umbulu), pecah kulit, bekas mata pecah, gosong, kulit tergores, cerah tidak merata. Cerah, adalah kesan cahaya yang dipantulkan oleh rotan yang disebabkan oleh kilapan kebersihan dan kehalusannya. Diameter, adalah diameter dari batang sortimen rotan bulat, diperoleh dengan cara mengukur pada ruas yang terletak di tengah batang. Lulus uji, adalah apabila hasil pemeriksaan pengujian terhadap contoh uji terdapat kesalahan sesuai dengan toleransi maksimum yang diperkenankan. 27 Panjang, adalah dimensi memanjang dari sortimen rotan bulat, diperoleh dengan cara mengukur jarak terpendek dari kedua bontos rotan. Pecah kulit, adalah goresan/ pecahan kecil pada kulit rotan. Pembersihan, adalah proses pembuangan daun, pelepah duri, selaput silika, dan kotoran yang melekat pada rotan. Pencucian, adalah proses pembersihan lanjutan dengan air, termasuk di dalamnya penggorengan dengan minyak. Pengawetan, adalah proses fumigasi dengan asap belerang dan penambahan zat kimia (insektisida dan fungisida). Rotan bulat pendek, adalah batangan rotan bulat W & S dengan panjang kurang dari 1 (satu) meter. Rotan bulat kupasan (rotan poles halus), adalah hasil pengupasan kulit ari rotan W & S sepanjang batang sebagai upaya peningkatan mutu ditandai dengan batangan tanpa kulit terpoles halus epanjang batang. Rotan kikis buku (rotan poles kasar), adalah hasil pengikisan buku rotan bulat W & S sedemikian rupa, sehingga ketebalan bukunya sama dengan ketebalan ruas yang dihubungkannya. Salah warna, adalah perubahan warna pada rotan akibat serangan jamur biru. Serat lepas, adalah pemunculan ujung serat yang terjadi pada proses pengolahan rotan. Warna dasar, adalah warna asli rotan setelah melalui proses pencucian dan pengawetan dengan asap belerang. Lambang dan Singkatan - = tidak dibatasi x = tidak diperkenankan 28 % = prosentase > = lebih > = sama dengan atau lebih < = kurang < = sama dengan atau kurang P = mutu pertama D = mutu kedua T = mutu M = mutu keempat mm = milimeter m = meter s/d = sampai dengan pj = panjang rotan W & S = Washed end Sulphurized Kg = Kilogram Next >