< Previous301 Gb 5. Peralatan dan mal untuk pembuatan pahat Gb 6. Hasil akhir produksi pahat ukir dalam 1 setGb 7. PahatPenguku Gb 7. Pahat PenyilatAlat Bantu dalam Kerja Ukir terdiri:Pensil/spidol, alatpengukur/meteran,sikat ijuk, siku, ketam, alat potong/gergaji mesin/manual,kertas pola, mesin bor,mesin skrol/jigsaw,klem,dll.Mesin Skrol sawMesin ini sangat penting dalam kerja ukirterutama saat kita mengerjakan ukiran yang berlobang. Mesin ini sangat banyak digunakandi SMK-SMK Seni dan Budaya terutam padaProgram Keahlian Kriya Kayu, pada industri mebel dan ukiran.Mesin jenis tersebut jenis mesin buatan pabrik yang memiliki keterbatasan ukuran papan kerja maksimal 50 cm persegi. 302Sedangkan diperusahaan-perusahaan mebel di Jeparaumumnya menggunakan mesin skrol (dikenal dengan nama mesinbobok/pelobang) rakitan sendiri yang mampu melobang pada papan kerja dengan ukuran lebih dari 1 meter persegi. Mesin JigsawJig saw jugabisa digunakan untuk membantu kerja ukir terutama untuk membuat lobang yang besar-besar dan juga apa bila ukuran benda yang diukir cukup besar dan tidak dapat dijangkau dengan mesin skrol saw.Gb. 8 Mesin Skrol dan jigsaw Mesin BorMesin bor juga sangat penting untuk membantu kerja ukir manakala kita mengukir dengan teknik kerawanganatau jugamembantu membuat lobang sebelum benda kerja di skrol. Ada dua jenis mesin bor yakni mesin bor duduk dan portabelGb 9.Bench drillGb 10. Portable drillKlem MejaKlem meja biasa dikenal berbentuk huruf F dan G, dalam proses ukiran kayu klem merupakan alat bantu yang sangat penting. Disamping berfungsi untuk memegang benda kerja tidak bergerak kesana-kemari juga agar posisi kayufletdengan meja kerja sehingga dapat terhindar kerusakan benda kerja303Palu kayu Palu kayu merupakan alat yang penting dalam kerja ukiran kayu.Ada 2 macam palu: terbuat dari bahan kayu dan dari bahan karet.Dua jenis tersebut dapa digunaka digunakan tetapi lebih senang bila menggunakan palu kayu, karana lebih lembut dan kenyal.Gb 11. Klem F dan GGb 12. Pukul kayuSikat IjukDalam kerja ukiran diperlukan pulasikat ijukyang berfungsi untuk membersihkan kotoran kayu pada ukiran yang telah selesai di ukir.Peralatan kerja bangkuPeralatan kerja bangku juga diperlukan dalam kerja ukir, antara lain: gergaji potong, ketam, rol meter, try square, pensil, dllGb 13. Sikat ijukGb.13.Alat kerja bangku/manual3042. Penggunan alat dengan benarPengertianpenggunaan alat dengan benar di dalam teknik kerja ukir kayu yang terpenting adalah pertama cara penggunaan (cara memegang pahat dan penerapannya), kedua memastikan bahwa setiap pahat yang akan digunakan selalu dalam kondisi tajam. Kedua hal tersebut sangat penting karena sangat berpengaruhterhadap efektivitas, kualitas hasil pahatan, dan kecepatan dalam memperoleh hasil ukiran. Berikut ini dijelaskan jenis, bentuk dan cara penggunaan dari masing-masing jenis pahat, antara lain sebagai berikut: a.Pahat Penguku Pahatpenguku dalam satu 1 set pahat ukir berjumlah 20 bilahUkuranlebarpahat dimulai dari paling kecil 1,5 mm sampaidengan 40mm.Panjangpahat220-250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm.Fungsi pahatpenguku digunakan untuk membuat ukiranbentuk lengkung, melingkar, membuatbentukcembung,cekung, ikal, dan pecahan/cawenanb.Gb 14. Pahat penguku 20 bilah Gb. 15. Detail bentuk pahat pengukuGb 16. Cara menggunakan pahat penguku305b.Pahat PenyilatPahatpenyilat dalam satu set pahat ukir berjumlah10 bilahUkuranlebardimulai dari paling kecil 1 mm sampai dengan 40mmpanjang 220-250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mmFungsi pahat penyilat untuk membuat pahatan/ukiran bentuk garis lurus danbentuk cembung lurus dancekung/dasaran/lemahan. Gb. 17 Pahat penyilatGb 18. Detail bentuk pahat penyilatGb 19. Cara menggunakan pahat penyilatc.Pahat PengotPahat pengot dalam 1 set pahat ukir berjumlah 1- 3bilahBentuk mata pahat miring menyudut,ukuranyang biasadipakaiantara 4 mm sampai dengan 10 mm, panjang 220-250 mm, tebal kuranglebih 1,5 mm. Fungs pahat pengot digunakan untuk membersihkan sudut/ sela-seladasaran ukiran yang sulit dijangkau dengan pahat perata/penyilat306Gb 20. Pahat bentuk pengotd.Pahat KolPahat kol dalam 1 set pahat sebanyak5-10 bilahUkurannya dimulai dari paling kecil 5 mm sampaidengan45mm, panjang 220-250 mm, tebal kurang lebih 0,75 mm. Fungsi pahat koluntuk membuat pahatan/ukiran bentukcekung yang dalamsepertialur lengkung, juga biasa untuk membuat hiasan textureuntuk karya seni.Pahat inijugadigunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekungyang tidak dapat dikerjakan dengan pahat penguku.Gb 21. Pahat kolGb 22. detail bentuk pahat kole.Pahat CoretPahat coret dalam 1 set pahat ukir berjumlah 1–3bilahUkuran lebar dimulai dari yang paling kecil 3 mm sampaiidengan1,5 cm.Fungsi pahat coret untuk membuat pahatan/ukiranisian/hiasan daun atau bunga, dan texture untuk karya seni.307Gb 23. Pahat pengot f.Cara merawat dan Menajamkan/mengasah pahatBatu asahDalam kerja ukir pahat harus selalu dirawat/dijaga selalu dalam keadaansiap pakai/tajam.Cara menajamkan pahat biasanya menggunakan batu asahan.Batu asahan dipasaran ada dua jenis, yaitu batu asahanyangdiproduksi oleh pabrik danperusahaan tradisional. Batu asahan yang diproduksi olehpabrik ini biasanya disebut batu asah minyak, batu asah ini pada waktu dipakai menggunakan minyakpelumas/olie. Sedangkan batu asahan tradisional menggunakan air.Batu asahan minyak biasanya ada dua permukaan yangberbeda; satu permukaan kasar dan satu permukaan halus.Fungsi permukaan yang kasar biasanya digunakan untukmemperbaiki apabila permukaan mata pahatnya rusak akibat misalnya jatuh dari meja kerja atau rusak karena kesalahan teknis.Sedangkan permukaan yang halus biasanya digunakan untuk menajamkan pahat ukir terutama pahat penyilat/pahatmata lurus.Batu asah gunung memiliki dua permukaan yang sama yaituhalus saja atau kasar saja. Batu asah ini khusus untukmenajamkan, baik pahat lurus dan lengkung.Gb 24. Batu asah minyak Gb 25.Batu asah air308Cara menajamkan pahat ukirPahat Penguku Diasah pada sisi sudut batu asah, dimulai dari pahat yang ukuranterkecil, sampai pada mata pahat yang terbesar. Apabila pengasahan tidak sesuai dengan sisi sudut batu asah maka mata pahat kuku ini dapat berubah bentuknya seperticekungbagian tengah mata pahat.Gb26. Cara mengasah pahat penguku Gb 27. Cara mengasah pahatbagian dalam mata pahat pengukubagian luarPahat Penyilat/Mata lurusDiasah pada permukaan batu asah yang datar, dimulai dari pahat yang terbesar n sampai pada mata pahat yang terkecil.Jadi urutannya kebalikandengan cara mengasah pakatpenguku.Gb 28. Cara mengasah pahat penyilat Gb 29. Cara mengasah pahatbagian dalam mata pahat penyilat bagian luarPerawatan Pahat UkirSelainmenjaga pahat ukir selalu dalam kondisi tajam, pahat ukir perlu dirawat antara lain dengan membersihkan setiap bilah pahat dengan kain setiap selesai digunakan, dan untuk menjada bilah pahat terhindar dari karatan setiap bilah pahat dilap dengan kain yang dibasahi degan olie. 3093.Keselamatan KerjaPerlengkapan dan manfaat kesehatan dan keselamatan kerja dalam kerja ukir antara lain terdiri:Pakaian kerja, melindungi dan mengindari kotoran kayu pada masa kerja ukir.Sepatu kerja, pada masa kerja ukir kayu harus memakaisepatu agar terhindar kecelakaan/terkena pahat yang jatuh dari meja kerja.Kaos tangan, diperlukan pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar tangan kita tidak terluka dan kotor.Masker, diguna pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing.4.Latihan/Praktek Kerja Ukir Kayua.Mengenal Ragam hias diterapkan dalam ukiran kayudi IndonesiaSebelum melaksanakan latihan teknik kerja ukir kayu perlu kiranya kita mengenal ragam hias yang berkembang danditerapkan pada ukiran kayu di Indonesia antara lain sebagai berikut:Motif Pejajaran berasal dari ukiran kayu yang terdapat pada makam Sunan Gunung Jati, motif Majapahit berasal dari tiang pendopo Mesjid Demak, motif Bali banyak ditemui di pintu-pintu Pura Bali, motif Mataram diambil dari ornamen wayang purwa kerajaan Demak. Motif Jepara hasil dari ornamen di makam Mantingan Jepara, motif Madura yang terkenal dengan sifatnya yang khas berasal dari keraton keraton Sumenep, motif Pekalongan dikenal memiliki bentuk yang hampir mirip dengan dengan motif Pejajaran dan Mataram. Motif Surakarta bermula dari keraton Surakarta dan motif Yogyakarta juga berasal dari keraton Yogyakarta. Berikut ini disajikan gambar motif dan uraian daribagianbagian motif klasik tradisional yang berkembang pada zaman islam di Jawa yang telah yang mencapai puncakkejayaan pada zaman kerajaan-kerajaan besar di Jawa dan sekitarna, antara lain sebagai berikut:310Ragam Hias PejajaranRagam Hias Pejajaranberbentuk ukel dari daun pakis dan bentuknya serba bulat.Bentuk ukel seperti tanda koma, Angkupnyaberbentuk bulat juga. Ujung ukelberbentuk patran miring.Ragam Hias Pejajaran ini dapat kita lihat di Makam Sunan Gungung Jati, pada suatu bangsal dari kayu berukir. Menurut sejarah, semulaadalah bangsal Taruma Negara dari Kerajaan Prabu Siliwangi. Makamtersebut terletak di dekat sungaiCitarum di daerah Cirebon. Ragam Pejajaran diketemukan oleh Dinas Purbakala.Pokok dan Dasar MotifPejajaran:Bagian Pokok:Cembung,semua daun ataubunga besar maupun kecil,dibuatcembung (bulat).Gb 30. Motif PejajaranAngkup:Mempunyai beberapa angkup antara lain angkup besar, angkup tanggung, angkup kecil.Culo:Ialah unsure yang penting untuk mengetahui bahwa itulah motif Pejajaran. Lain dari pada itu tanda culo, berbentuk cembung. Motif Pejajaran besar maupun tanggung dan kecil ada culonya.Endong: Ialah sehelai daun yang selalu digendong oleh daun-daun pokok (daun yang besar) atau suatu trubusan yang selalu tumbuh di belakang daun pokok.Simbar:Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuhnya pada daun besar atau daun pokok yang berdampingan dengan tangkai angkup.Benangan: Yaitu gagang yang terletak di bagian muka ulir atau daun melingkar menuju ulir atau hiasan yang berwujud seperti benang di bagian sehelai daun. Bentuk ini menambah manis dan cantiknya motif tersebut.Pecahan: Ialah garis penghias daun; bentuk pecahan inidiselaraskan dengan motif tersebut.Next >