< Previous Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 2492. Ajaran Dasa Nyama brathaAbdhir gātrāói úudhyantiManah satyena úudhyantiWidhyātapobhyām bhrtātmaBuddhir jñānena úudhyanti.Terjemahan:Badan dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, atma dengan ilmu dan tapa, akal dibersihkan dengan kebijaksanaan (Manawa Dharmasastra V.109).Perenungan.“Dànamijyà tapo dhyànam Swādhayàyopasthanigrahah,Wratopawasa maunam ca ananam Ca niyama daca Terjemahan:Inilah brata sepuluh banyaknya yang disebut Nyama, perinciannya; dana, ijya, tapa, dhyana, swadhyaya, upasthaninggraha, brata, upawasa, mona, stana, itulah yang merupakan Nyama (Sarasamuçcaya, 260).Setiap individu memiliki rasa rindu akan keheningan dalam hidupnya, mendekatlah dengan Hyang Widhi. Bagaimana semuanya itu dapat diwujudkan? Amatilah gambar 8.1 dengan baik, renungkanlah bait sloka tersebut di atas, dan deskripsikan sesuai hasil pengalaman-mu!Diskusikanlah bait sloka di atas dengan teman sebangku-mu! Buatlah narasinya sesuai hasil diskusi yang dilaksanakan, selanjutnya presentasikan ke depan kelas sesuai petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar. Cobalah!Sumber: http://unikahidha.ub.ac.id (26/01/2013).Gambar 5.2 Sembahyang.250 Kelas XII SMA/SMK Kata Dasa Nyama bratha berasal dari bahasa sanskerta, dari kata dasa berarti sepuluh dan nyama bratha berarti pengendalian rohani. Dasa nyama bratha berarti Sepuluh pengendalian diri dalam tingkat mental atau rohani.Dasa Nyama bratha adalah sepuluh macam atau jenis pegangan bagi manusia yang hendak mencapai kesempurnaan batin melalui pengamatan hidup di dunia ini (Wigama, dkk, 1995:75). Bila kita cermati secara arif sesungguhnya ke sepuluh pegangan batin itu merupakan sadana melaksanakan dharma untuk mencapai tingkatan kebahagiaan yang kekal abadi yang disebut moksa. Pengamalan dari ajaran dasa nyama bratha tersebut di dunia inilah tempatnya. Selama manusia hidup dan berkehidupan memiliki kewajiban moral mempertahankan dan menumbuh-kembangkan sifat dan sikap berbudi luhur. Sebab dari perilaku manusia dalam kehidupannya sehari-hari inilah dapat diketahui tingkatan keluhuran mental manusia itu sendiri. Oleh karena itu orang dinilai memiliki mental baik, bermental sehat dan utama hanya dapat diperhatikan dari cara seseorang berperilaku. Untuk mendapatkan mental yang baik, sehat dan utama sebagai langkah awalnya adalah seseorang wajib dapat menghayati dan mengamalkan ajaran yang menjadi anjuran dalam dasa nyama brata, seperti misalnya; pengekangan terhadap nafsu seks, pengekangan terhadap jasmaniah, pengekangan terhadap kata-kata atau suara, pengekangan terhadap makan dan minum, disertai dengan tekun mempelajari kitab suci Weda dan ilmu lainnya yang bersifat umum, tekun bersembahyang atau meelakukan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, kepada para Deva atau leluhur dibarengi pula dengan pembersihan diri berupa mandi setiap pagi, siang dan petang hari serta beramal atau melakukan dana punia yaitu suka berdharma atau amal sedekah kepada orang lain dan sesama hidup. Sasi wimba haneng ghata mesi banuNdanasing, suci nirmala mesi wulanIwa mangkana rakwa kiteng kadadinRing ambeki yoga kiteng sakalaTerjemahan:Bagaikan bulan di dalam tempayan berisi air, di dalam air yang jernih tampaklah bulan, sebagai itulah engkau (Tuhan) dalam tiap makhluk, kepada orang yang melakukan Yoga engkau menampakkan diri (Arjuna Wiwaha 11. 1). Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 251Itulah jenis pengendalian yang harus dilakukan untuk mendapatkan tingkatan mental yang sempurna dan kesucian batin sebagai dasar manusia dapat melaksanakan dharma. Dengan demikian jelaslah bagi manusia bahwa pembenahan diri ke dalam harus dilakukan terlebih dahulu dengan pengekangan terhadap bagian tubuh, setelah itu baru pembenahan diri keluar terhadap orang lain. Kitab suci weda menjelaskan sebagai berikut;Svasti panthām anu caremasùryā-candramasāv iva,punar dadatāghnatājānatā saý gamemahi.Terjemahan:Mari kita terus berjalan pada jalan yang benar seperti jalannya matahari dan bulan. Kita seharusnya bergaul dengan orang-orang yang bermurah hati yang puas (dengan diri sendiri) dan yang berpengetahuan tinggi (Rgveda V.51.15).Seseorang hendaknya selalu mengikuti jalan yang benar, jalan kebajikan, sebab siapa saja yang berjalan di jalan yang benar (dharma) akan memperoleh kemakmuran, jasa dan kebajikan. Dekatkanlah diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk senantiasa mendapat bimbingan-Nya. Orang yang memiliki keyakinan menjalankan kebenaran, maka kebajikan itu akan melenyapkan kesusahannya dan akhirnya dengan kebajikan mereka dapat menolong diri sendiri.Sungguh utama ajaran Dasa Nyama Bratha itu, karena siapapun yang dengan tulus menekuni ajarannya dapat menjadikan sifat-sifat dan perilakunya menjadi mulia. Ajaran Dasa Nyama Bratha dapat membangun mental spiritual umat manusia guna terbebas dari berbagai macam rintangan yang sedang dan akan dihadapi dalam hidup dan kehidupan ini. Kewajiban kita hidup adalah menuntaskan berbagai masalah yang sedang menantang hidup ini. Pembenahan lahir (wahyu) diperoleh dengan ajaran Dasa Nyama Bratha. Sedangkan brata (adhyatmika) diperoleh dengan pengekangan, pantangan serta beberapa anjuran yang dijelaskan dalam ajaran Dasa Nyama Bratha.252 Kelas XII SMA/SMK Kesucian hati menyebabkan seseorang memperoleh kebahagiaan, dengan menghancurkan pikiran atau perbuatan jahat. Orang-orang yang memiliki kesucian hati dapat mencapai surga dan bila kita berpikiran jernih serta suci, maka kesucian itu akan mengelilingi kita. Kesucian atau hidup suci diamanatkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Mahaesa. Kitab suci weda menjelaskan tentang kesucian sebagai berikut ;“Yaá potā sa punātu naá, Terjemahan: “Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi adalah Hyang Maha suci, semoga menyucikan hati kami” (Rgveda IX. 67. 22).Untuk dapat mewujudkan kesucian diri, menjaga dan menumbuh-kembangkan ketenangan hati sangat perlu adanya dengan demikian tidak akan ada emosi yang datang dari perasaannya. Untuk dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, ketenangan hati sangat diperlukan dalam kehidupan. Kejujuran (satya) dalam hidup ini, termasuk setia akan janji, setia pada ucapan, setia akan kebenaran (dharma) juga sangat dibutuhkan dalam hidup dan kehidupan ini. Karena hidup yang bersandarkan kebenaran, kejujuran, dan kesucian itulah yang akan dapat mewujudkan kebahagiaan yang murni pada setiap orang.B. Bagian-Bagian Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama BrathaDasa yama bratha dan Dasa nyama bratha adalah ajaran etika dan moral yang patut dipedomani oleh umat manusia sebagai dasar untuk menutun hidupnya guna mewujudkan kehidupan yang nyaman, tenang, harmonis, sejahtera dan bahagia. Masing-masing ajaran Dasa yama bratha dan Dasa nyama bratha ini terdiri dari 10 unsur bagian. Berikut ini adalah bagian-bagian dan uraian singkatnya.Sumber: Dok Pribadi (26/01/2014).Gambar 5.3 Menyucikan jasmani. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 2531. Bagian-bagian Dasa Yama BrathaPerenungan. Úata-hasta samā hara,sahasrahasta saý kira.Terjemahan:“Wahai umat manusia, perolehlah kekayaan dengan seratus tangan dan dermakanlah itu dalam kemurahan hati dengan seribu taganmu (Atharvaveda III.24.5).Baik hati, tidak mementingkan diri sendiri, welas asih, suka menolong, dermawan diwahyukan oleh Tuhan Yang Mahaesa untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh umat sedharma. Berbagai macam pengetahuan dan cara penyelesaian masalah dapat ditularkan kepada sesama sehingga semua masalah dapat teratasi dengan baik. Tentang berbagai macam bagian pengendalian diri sebagai wujud perbuatan baik, kitab Sarasamuçcaya menjelaskan sebagai berikut;“Ànrçamsyaý kûamā satyamahinsā dama ārjawam, pritih prasādo mādhuryam mārdawaý ca yamā daçā.Nyang brata ikang inaranan yama, prayate kanya nihan, sapuluh kwëhnya, ānåûangsya, kûmā, satya, ahimsā, dama, ārjawa, prtti, prasāda, mādhurya, mārdawa, nahan pratyekanya sapuluh, āåûangsya, siharimba, tan swārtha kewala, ksamā, si këlan ring panastis, satya, si tan måûāwāda, ahingsa, manukhe sarwa bhāwa; dama, si upacama wruh mituturi manahnya, ārjawa, si dugādugabënër, pritti, si göng karuna, prasāda, heningning, manah, mādhurya, manisning wulat lawan wuwus, mārdawa, pösning manah.Terjemahan:Inilah brata yang disebut yama, perinciannya demikian; ānåûangsya, kûmā, satya, ahimsā, dama, ārjawa, prtti, prasāda, mādhurya, mārdawa, sepuluh banyaknya, ānåûangsya yaitu harimbawa, tidak mementingkan diri sendiri saja, kûmā, tahan akan panas dan dingin; satya, yaitu tidak berkata bohong; ahimsā, berbuat bahagianya makhluk; dama sabar serta dapat menasihati diri sendiri; ārjawa adalah tulus hati, berterus terang; prtti yaitu sangat welas asih; prasāda, kejernihan hati; mādhurya, manis pandangan (muka manis) dan manis perkataan; mārdawa, kelembutan hati (Sarasamuçcaya. 259. hal. 195).254 Kelas XII SMA/SMK Menurut kitab Sarasamuçcaya yang disebut-sebut sebagai saripati dari kitab astadasaparwa buah karya sastra dari Bhagawan Wararuci, menyebutkan bahwa ajaran Dasa Yamabrata, terdiri atas:a. Ànåûangsya yaitu harimbawa berarti tidak mementingkan diri sendiri saja;b. Kûmā berarti tahan akan panas dan dingin; c. Satya berarti tidak berkata bohong; d. Ahimsā berarti berbuat bahagianya makhluk; e. Dama berarti sabar serta dapat menasihati diri sendiri; f. Àrjawa berarti tulus hati, berterus terang; g. Prtti berarti sangat welas asih; h. Prasāda berarti kejernihan hati; i. Mādhurya berarti manis pandangan (muka manis) dan manis perkataan; j. Mārdawa berarti kelembutan hati.Kesepuluh macam bagian ajaran Dasa Yama bratha inilah yang wajib dipedomani dan dilaksanakan oleh umat sedharma dalam hidup bermasyarakat. Hal ini penting diterapkan oleh masing-masing individu masyarakat dalam keseharian karena semuanya merupakan norma kesusilaan yang bernilai utama serta yang mampu menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat sekitarnya. Masyarakat era global sangat membutuhkan ajaran Dasa Yamabrata sebagai pedoman hidup sehingga era globalisasi dapat berjalan dengan tentram, nyaman, kuat dan damai. Adalah menjadi tanggung-jawab kita bersama untuk mewujudkan semuanya itu, bila kita tidak menginginkan tatanan masyarakat ini tidak menentu, kacau, dan hancur. Semoga ...!Uji Kompetensi:1. Apakah makna dari masing-masing bagian ajaran Dasa Yama brata tersebut bila kita hubungkan dengan kehidupan bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah!2. Kita semua patut bersyukur memiliki warisan leluhur berupa ajaran Dasa Yama brata, dengan cara bagaimana anda mewujudkan rasa bersyukur itu? Deskripsikanlah! Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 2552. Bagian-Bagian Dasa Nyama BrathaPerenungan.Agne dakúaiá punihi óah.Terjemahan:“Sang Hyang Agni (Tuhan Yang Mahaesa), sucikanlah kami dengan menganugerahkan pengetahuan kepada kami’ (Ågveda IX. 67. 26).Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, demikian kata orang arif bijaksana. Oleh karena itu kewajiban manusia dalam hidup dan kehidupannya adalah melakukan ajaran dharma untuk kebaikan. Dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, betapapun berat dan banyaknya masalah yang sedang dan akan dihadapi hendaknya dilakoni dengan bersikap sabar. Orang yang sabar pasti hatinya akan tenang, dengan ketenangan hati seseorang akan dapat mengendalikan hawa nafsu. Dengan demikian ketenangan hati (sabar) akan diperoleh sesorang dalam hidupnya, dan inilah yang disebut manusia berbudi luhur, tidak sesat, tidak sesat dari jalan yang benar. Kitab suci weda menjelaskan sebagai berikut; Yah samutpatitam krodham ksamayaiva nirasyatiYathoragastvacam jirman sa vai purusa ucyate.3. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari pengamalan ajaran Dasa Yama brata dalam hidup bermasyarakat? Tuliskanlah pengalaman anda! Selanjutnya ikutilah petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!4. Amatilah masyarakat lingkungan sekitar anda terkait dengan pengamalan ajaran Dasa Yama brata dalam keseharian, buatlah catatan tersendiri dan diskusikanlah dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga anda. Buatlah narasinya 1–5 halaman diketik dengan huruf Times New Roman –12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4! Selanjutnya ikutilah petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas-mu!256 Kelas XII SMA/SMK Terjemahan:Jika ada orang yang berhasil meninggalkan kemarahan hatinya berdasarkan kesabaran hati sebagai keadaan ular yang meninggalkan kulitnya yang terlepas, karena kesemuanya itu tidak akan kembali lagi; orang yang demikian keadaannya, itu adalah disebut manusia yag sejati berbudi luhur (Sarasmuscaya, 95).Hidup menjadi manusia hendaknya selalu dapat belajar memuaskan dirinya dengan apa yang menjadi miliknya, dengan demikian ia tidak akan memiliki gejolak iri hati kepada orang lain. Manusia sebaiknya selalu berusaha sekuat tenaga mau belajar untuk mengendalikan diri, sehingga pada pribadinya tercipta keseimbangan, ketenangan hidup secara lahir-batin. Disamping itu umat mausia hendaknya selalu mengupayakan diri untuk selalu belajar, karena berbagai macam pengetahuan kerohanian itu diuraikan dalam berbagai jenis kitab suci agama Hindu. Yang tidak boleh terlupakan oleh umat manusia adalah hendaknya selalu mengadakan pemujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi beserta prabhawa-Nya, mengingat dihadapan Sang Hyang Widhi manusia akan dapat merasakan dirinya kecil, lemah, dan sangat sederhana. Seberapa banyak umat manusia berkewajiban melaksanakan dharmanya untuk dapat mewujudkan kesempurnaan batinnya “moksa”, kitab suci weda menyebutkan sebagai berikut;Kitab sarasamuscaya menyebutkan sebagai berikut;“Dànamijyà tapo dhyànam Swādhayàyopasthanigrahah,Wratopawasa maunam ca ananam Ca niyama daca.Nyang bratha sapuluh kwehnya, ikang nyama ngaranya, pratyekadàna, ijjyà, tapà, dhayàna, swàdhyàya, upasthanigraha, bratha upawàsa, mauna, snàna, nahan ta wakning nyama, dàna weweh, annadànàdi; ijyà, Devapujà, pitrpujàdi, tapà, kayasangcosana, kasatan ikang çarira, bhucarya, jalatyagadi; dhyàna, ikang çiwasmarana, swàdhyàya, Vedabhyasa, upasthanigraha, kahrtaning upasta, bratha annawarjadi, mauna, wacangyama kahrtaning ujar, hay wàkecek kuneng, snàna, tri sandyàsewana, madyusa ring kàlaning sandhya. Terjemahan:Inilah bratha sepuluh banyaknya yang disebut Nyama, perinciannya; dana, ijya, tapa, dhyana, swadhyaya, upasthaninggraha, brata, upawasa, mona, stana, itulah yang merupakan Nyama; dana,pemberian; pemberian makan, minuman dan lain-lain; ijya, pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lain; tapa, pengekangan nafsu jasmaniah, badan yang seluruhnya kurus Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 257kering, layu, berbaring di atas tanah, di atas air, dan di atas alas-alas lain sejenis itu; dhayana, merenungkan Deva Siwa; swadhyaya mempelajari Weda; upasthanigraha, pengekangan, upastha, singkatnya pengendalian nafsu seks; brata, pengekangan nafsu terhadap makanan; mona, itu macamnya, tidak menguacapkan kata-kata yaitu tidak mengucapkan kata-kata sama sekali, tidak bersuara; snana, Tri Sandhya sewana, melakukan Tri Sandhya, mandi membersihkan diri pada waktu melakukan Sandhya (Sarasamuçcaya, 260). Berdasarkan penjelasan kitab suci Sarasamuçcaya, menyebutkan ada sepuluh bagian ajaran Nyama bratha yang patut dijadikan pedoman oleh umat sedharma untuk mewujudkan kesempurnaan bathin dalam hidup dan kehidupan ini yang terdiri dari; a. Dana berarti pemberian-pemberian makanan dan minuman, dan lain-lainnya.b. Ijya berarti pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lainnya.c. Tapa berarti pengekangan hawa nafsu jasmani.d. Dhyana berarti merenung memuja Tuhan.e. Swadhyaya berarti mempelajari Weda.f. Upasthanigraha berarti pengekangan nafsu kelamin.g. Bratha berarti pengekangan nafsu terhadap makanan.h. Upawasa berarti pengekangan diri.i. Mona berarti pengendalian kata-kata.j. Snana berarti melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya.Demikian perincian ajaran Dasa Nyama bratha sebagaimana tersurat dan tersirat dalam kitab Sarasamuçcaya. Ajaran “Dasa Nyama bratha” sesuai uraian di atas dapat dipergunakan sebagai dasar melaksanakan dan mewujudkan kesempurnaan batin oleh umat sedharma. Ajaran Dasa Nyama bratha menurut yoga, adalah merupakan ajaran tahap kedua untuk mencapai kesempurnaan rohani yang utama. Konsep ajaran ini patut dimengertikan, dipahami, didalami, diikuti dan diamalkan dalam mewujudkan kesempurnaan rohani “moksa” yang dicita-citakan.258 Kelas XII SMA/SMK C. Tujuan dan Manfaat Ajaran Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha dalam Pembentukan Kepribadian yang LuhurDasa Yama bratha dan Dasa Nyama bratha masing-masing adalah adalah ajaran ethika dan moral yang mempermulia hidup dan kehidupan umat manusia. Pengimplementasian didalam era global ini memiliki tujuan dan manfaat yang sangat utama guna membentengi pola pemikiran dan perilaku umat manusia dalam mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Berikut ini dapat disajikan secara singkat tujuan dan manfaat yang dimaksud.Uji Kompetensi:1. Apakah makna dari masing-masing bagian ajaran Dasa Nyama bratha tersebut bila kita hubungkan dengan kehidupan bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah!2. Kita semua patut bersyukur dapat menerima warisan leluhur berupa ajaran Dasa Nyama bratha, dengan cara bagaimana anda mewujudkan rasa bersyukur itu? Deskripsikanlah!3. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari pengamalan ajaran Dasa Nyama bratha dalam hidup bermasyarakat? Tuliskanlah pengalaman anda! Selanjutnya ikutilah petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!4. Amatilah masyarakat lingkungan sekitar anda terkait dengan pengamalan ajaran Dasa Nyamabratha dalam keseharian, buatlah catatan tersendiri dan diskusikanlah dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga anda. Buatlah narasinya 1–3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman –12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4! Selanjutnya ikutilah petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!Next >