< PreviousPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti91Tokoh kedua adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Sepertinya dialah yang dimaksud oleh surat ini.Diriwayatkan bahwa Suwayd ibn ash-Shamit suatu ketika datang ke Mekah. Ia adalah seorang yang cukup terhormat di kalangan masyarakatnya. Lalu Rasulullah saw. mengajaknya untuk memeluk agama Islam. Suwayd berkata kepada Rasulullah saw., ”Mungkin apa yang ada padamu itu sama dengan apa yang ada padaku” Rasulullah saw. Bersabda, ”Apa yang ada padamu?” Ia menjawab, ”Kumpulan Hikmah Luqman”. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, ”Tunjukkanlah kepadaku” Suwayd pun menunjukkannya, lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Sungguh perkataan yang amat baik! Tetapi apa yang ada padaku lebih baik dari itu. Itulah al-Qurān yang diturunkan Allah Swt. kepadaku untuk menjadi petunjuk dan cahaya”. Rasulullah saw. kemudian membacakan al-Qurān kepadanya dan mengajaknya memeluk Islam.Dalam ayat ini, Luqman memulai nasihatnya dengan menekankan perlunya menghindari syirik/mempersekutukan Allah Swt.. Larangan ini sekaligus meng-andung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah Swt. Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah Swt. untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang baik. 5. Tafsir/Penjelasan AyatDalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Wasiat pertama adalah agar menyembah Allah Swt. Yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Luqman memperingatkan bahwa tindakan syirik adalah bentuk kezaliman terbesar. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah, dia berkata, ketika turun ayat: “orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kezaliman’, hal itu terasa amat berat bagi para sahabat Rasulullah saw. dan bertanya: ‘siapakah di antara kami yang tidak mencampur keimanannya dengan kezaliman?’, Rasulullah saw. menjawab: ‘maksudnya bukan begitu, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman: ‘Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah Swt., sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar”. (HR. Muslim).Kemudian, nasihat untuk menyembah Allah Swt. dibarengkan dengan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, “dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya mereka berbuat baik kepada kedua orang tua, ibunya telah Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK92mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah”. Firman-Nya, “dan menyapihnya selama dua tahun”, yaitu mendidik dan menyusuinya. Pada ayat yang lain Allah Swt. berfirman, “dan para ibu menyusui anaknya selama dua tahun. Allah Swt. menyebut-nyebut penderitaan, kepayahan, dan kerepotan ibu dalam mendidik anak siang dan malam, untuk mengingatkannya tentang ihsan (kebaikan dan ketulusan) seorang ibu kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Allah Swt. berfirman,” bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu …”Terkait dengan bakti kepada kedua orang tua, banyak hadits telah diriwayatkan, di antaranya adalah sabda Rasulullah saw. adalah berikut.Artinya: “Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari, Hadist no: 5514 ).Dalam hadits di atas kita temukan betapa Rasulullah saw. sangat memuliakan seorang ibu, bahkan seakan-akan jasanya berlipat tiga dibanding ayah. Dalam hadis lain yang sangat populer juga terdapat penegasan Rasulullah saw. bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Itu semua adalah penekanan dari Allah Swt. dan Rasul-Nya tentang pentingnya berterima kasih kepada kedua orang tua, terutama ibu. Berterima kasih kepada manusia (termasuk kepada orang tua) merupakan bagian dari ungkapan syukur kepada Allah Swt. karena barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah Swt. Perwujudan syukur kepada Allah Swt. itu tidak lain adalah dengan menjalankan perintah-Nya, baik dalam bentuk ibadah ritual seperti salat, maupun dalam bentuk ibadah umum, seperti menjaga kesehatan. Secara tegas, bagaimana ibadah itu hanya sekadar mensyukuri nikmat Allah Swt. tergambar dalam hadis berikut.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti93“Dari Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah saw., kenapa Anda melakukan ini padahal Allah Swt. telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda: “Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?” Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku’ maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku.” (H.R. Bukhari, Hadits no:4460 )Rasulullah saw. yang sudah ditanggung dan dijamin terbebas dari segala dosa, ternyata lebih rajin dan semangat dalam beribadah daripada kita. Beliau begitu tekun dan khusyuk beribadah demi mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt. atas semua anugerah-Nya. Beliau ingin mengajarkan kita semua bahwa kalaupun semua usia kita dihabiskan untuk bersyukur kepada Allah Swt. dengan beribadah, rahmat dan nikmat Allah Swt. kepada kita tidak akan pernah terbayar, karena anugerah Allah Swt. untuk manusia terlampau banyak dan tidak akan terhitung. Aktivitas Siswa1. Carilah ayat dan hadis lain yang berkaitan dengan masalah syukur!2. Pelajari dan diskusikan isi kandungannya!3. Presentasikan di hadapan teman sekelas kalian!C. Kaitan antara Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt. dalam Q.S. Luqmān/31: 13-14Syukur dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak yang telah berjasa kepada kita baik dalam bentuk moril maupun materiil. Ibadah adalah proses mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, serta melakukan sesuatu yang diizinkan-Nya.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK94Bersyukur dapat ditujukan kepada Allah Swt. dan kepada manusia. Perwujudan dari syukur kepada manusia adalah dengan cara membalas perbuatan baik dengan yang lebih baik (ihsān) atau setidaknya sama baiknya, walaupun dalam konteks bersyukur kepada orang tua, tidak ada perbuatan yang dapat setimpal dengan kebaikan mereka, apalagi melebihi. Begitupun bersyukur kepada Allah Swt. perwujudannya tidak lain adalah dengan beribadah, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, meskipun tidak ada amal yang dapat mencukupi untuk sekadar berterima kasih atas segala limpahan nikmat-Nya kepada kita. Jika untuk mensyukuri nikmat-Nya saja tidak cukup, apalagi untuk “membeli” surga-Nya. Jadi, kalaupun Allah Swt. memberikan kita surga, tentu bukan karena ibadah kita, tetapi karena besarnya kasih sayang (rahmat) Allah Swt. kepada kita. Ibadah meliputi aspek ritual, seperti salat dan sejenisnya, dan aspek sosial, yaitu yang mencakup segala aktivitas hidup sehari-hari, dari persoalan yang paling sepele. Seperti bersin, sampai yang paling dianggap besar, apapun bentuknya.Dalam ayat ke14 surah Luqmān, Allah Swt. memerintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian Allah Swt. menyebutkan jasa-jasa sang ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan menderita. Setelah lahir pun bukan berarti akhir dari penderitaan seorang ibu, karena ia harus merawat, menyusui, hingga menyapihnya pada saat cukup usia. Bahkan setelah disapihpun, anak-anak masih terus merepotkan orang tua dalam banyak hal, kesehatannya, pendidikannya, dan hal-hal lain.Kemudian, Allah Swt. menutup ayat-Nya dengan perintah bersyukur kapada-Nya dan kepada kedua orang tua. Sementara pada ayat sebelumnya, Allah Swt. melalui lisan Luqmān mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Melarang berbuat syirik berarti juga melarang menyembah apapun kecuali hanya Allah Swt. yang Esa.Dari sisi caranya, bersyukur meliputi tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan perbuatan. Bersyukur dengan hati dilakukan dengan cara mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt. bersyukur dengan lisan dilakukan dengan cara mengungkapkan secara lisan rasa syukur itu dengan mengucapkan tahmid, yaitu “alhamdulillah”, sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah dengan cara melakukan semua perbuatan yang baik dan diridloi Allah swt., serta bermanfaat, baik bagi diri maupun bagi sesama, Sumber: www.ragambahasakita.comGambar 5.9: Bakti Anak kepada Orang TuaPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti95sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut. Dengan kata lain, perwujudan nyata dari syukur kepada Allah Swt. adalah dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Swt., dan itulah ibadah.Lebih dari itu, bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan kewajiban manusia, di mana manusia yang tidak bersyukur berarti berbuat maksiat/dosa dan akan mendapat balasan siksa, seperti ditegaskan dalam salah satu firman-Nya, “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur (mengingkari nikmat-Ku) maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” (Q.S. Ibrahim/14:7). Aktivitas SiswaJelaskan cara-cara mensyukuri nikmat anggota badan! Seperti mata, telinga, mulut, hidung, tangan, kaki, dan kemaluan!D. Hikmah dan Manfaat Beribadah dan Bersyukur kepada Allah Swt.Tegaknya prinsip “Amar ma’ruf nahi munkar” yaitu perintah atau seruan/ajakan melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dan saling menasihati untuk berbuat Hikmah dan manfaat yang kita dapatkan dari sikap bersyukur dan ketulusan beribadah. Hal itu di antaranya sebagai berikut.1. Mendapatkan keberkahan dari setiap rizki yang kita terima, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya; “... jika kalian bersyukur, niscaya akan Kami tambah nikmat baginya, dan jika kalian kufur (mengingkari nikmat-Ku) maka sesungguhnya siksa-Ku itu teramat pedih” (Q.S. Ibrahim/14:7). 2. Menemukan ketenangan batin dan kedamaian hati dalam menjalani semua aktivitas sehari-hari karena kerelaannya dalam menyikapi pemberian Allah Swt.3. Terhindar dari siksa api neraka, karena telah menjadi hamba yang tahu diri dengan selalu bersyukur atas karunia Allah Swt. sebagaimana yang dijanjikan-Nya dalam Q.S. Ibrahim/14:7 di atas.Aktivitas SiswaCarilah hikmah dan manfaat ibadah dan bersyukur dengan menganalisis berbagai ayat dan hadis lain yang terkait!Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK96Pemimpin yang Haus NasihatSuatu saat, Umar r.a. seorang diri tengah pulang dari kunjungannya ke Syam Syiria menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Ia bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya, lalu Umar bertanya kepada nenek itu,“Apa yang dilakukan oleh Umar sekarang?”Nenek itu menjawab, “Ia telah pulang dari kunjungan ke Syam dengan selamat.”“Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?” tanya Umar r.a. lagi.“Tentang ini, aku berharap semoga Allah Swt. tidak membalasnya dengan kebaikan,” Jawab nenek itu.“Mengapa begitu?” selidik Umar.“Karena aku tidak mendapatkan satu dinar atau satu dirham pun darinya sejak ia menjabat sebagai Amirul Mu’minin”, Ujar nenek itu lagi.Umar segera menimpali, “bagaimana kalau Umar tidak tahu keadaanmu karena kamu berada di tempat seperti ini?”Nenek itu balas menjawabnya, “Subhanallah! demi Allah, aku tidak pernah mengira bahwa ada seseorang yang bertanggung jawab atas urusan orang lain sedang ia tidak tahu keadaan mereka semua”.Setelah mendengar jawaban nenek itu, maka Umar seketika itu juga menangis seraya berkata, “hai Umar! semua orang lebih pintar darimu hingga nenek-nenek ini sekali pun”. Akhirnya sang nenek pun tahu bahwa yang di hadapannya adalah Umar, Sang Khalifah, dan nenek segera minta maaf karena merasa telah lancang. Tapi Umar justru bersyukur dan kemudian memberikan bantuan secukupnya.Sumber: Subkhi Ridho (ed ), Belajar dari Kisah Kearifan SahabatAktivitas Siswa1. Deskripsikan sifat dan kepribadian Umar bin Khattab berdasarkan sepenggal kisah di atas terkait dengan tema saling menasihati!2. Bacakan deskripsimu di hadapan kelompok lain untuk mendapat tanggapan!Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti97Menerapkan Perilaku MuliaSikap dan perilaku mulia yang dapat dikembangkan dari tema ibadah dan bersyukur di antaranya ialah sebagai berikut.1. Bersikap qana’ah, yaitu menerima semua jenis kenikmatan yang dianugerahkan Allah Swt., baik yang dianggap kecil maupun besar, dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Tanpa qana’ah, tidak mungkin kita dapat bersyukur.2. Berusaha mengesakan Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.3. Berusaha mentaati Allah Swt. dalam segala keadaan dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt.4. Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat ini.5. Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah swt.Tugas Kelompok 1. Carilah kisah teladan tentang seseorang yang qana’ah dalam kehidupan!2. Lakukan analisis terhadap kisah tersebut untuk mendapatkan nilai-nilai keteladanannya!3. Presentasikan hasil temuanmu di depan kelas kalian!Rangkuman1. Perintah menyembah Allah Swt.Yang Maha Esa dan larangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.2. Kewajiban berbuat Ihsan kepada kedua orang tua atas segala jasa mereka.3. Kemuliaan seorang ibu dibandingkan dengan ayah karena kasih sayangnya yang tercurah sejak dalam kandungan, saat dilahirkan, saat dalam buaian, hingga disapih.4. Berbuat baik kepada semua orang sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt.5. Rasulullah saw. menganjurkan dengan sangat agar kita memuliakan orang tua, terutama ibu.Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK986. Rasulullah saw. sangat rajin beribadah meskipun dosa-dosanya sudah diampuni. Karena semua ibadah dan kebaikan yang dilakukan beliau adalah wujud kesyukuran kepada Allah Swt. atas segala karunia yang Allah Swt. anugerahkan.EvaluasiI. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Perhatikan penggalan ayat berikut! Penggalan ayat di atas mengandung hukum bacaan mad . . . a. °±bi’ib. ‘Iwadc. Sil±h Qa£³rahd. ‘²rid lissukµne. Izh±r2. Perhatikan potongan ayat berikut! Potongan ayat di atas mengandung informasi bahwa . . . .a. Syirik adalah dilarang.b. Syirik adalah menyekutukan Allah Swt.c. Kezaliman dan kemusyrikan itu sama.d. Menyekutukan Allah Swt. adalah dosa besar.e. Kemusyrikan adalah kezaliman yang besar.3. Dalam surat Luqmān ayat 14, Allah Swt. menginformasikan bahwa ibu menyapih anaknya pada usia . . . .a. Satu tahunb. Dua tahunc. Tiga tahund. Empat tahune. Lima tahunPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti994. Berdasarkan informasi dari Aisyah radiAllahu anha dalam hadis di atas, Rasulullah saw. sangat rajin beribadah karena beliau ingin menjadi …a. Hamba yang masuk surgab. Hamba terkasihc. Hamba yang diampuni dosanyad. Hamba yang bersyukure. Hamba pemberi syafaat bagi umatnya5. Berikut ini yang bukan kandungan dari hadis Aisyah radiAllahu anha (hadis no. 4460) di atas ialah … a. Rasulullah saw. sangat rajin beribadahb. Rasulullah saw. adalah orang yang suka bersyukurc. Dosa-dosa Rasulullah saw. telah diampuni oleh Allah Swt.d. Rasulullah saw. adalah pemberi syafaat bagi umatnyae. Rasulullah saw. jika shalat malam terkadang sampai tumitnya bengkakII. Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat!1. Jelaskan isi kandungan Q.S. Luqm±n/31:13!2. Jelaskan jasa-jasa ibu yang termuat dalam Q.S. Luqm±n/31:14!3. Rasulullah saw. menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita, jelaskan maksudnya!4. Jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma’ruf nahi munkar!5. Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah di atas!Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK100III. Berilah tanda checklist () pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu dalam membaca dan menghafal ayat dan hadis berikut dengan tartil!Kemampuan membaca Q.S. Luqm±n/31:13-14Sangat lancarLancarSedangKurang lancarTidak lancar.............................................Kemampuan membaca HadisSangat lancarLancarSedangKurang lancarTidak lancar.............................................IV. Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. Luqm±n/31:13-14 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!LafalHukum Bacaan Alasannya................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Next >