< Previous109Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ E. Keadilan, Demokrasi, dan HAM Apa kaitan antara keadilan, demokrasi dan HAM?. Coba lakukan curah pendapat dengan teman-temanmu. Apakah dalam kehidupan sehari-hari kamu menyaksikan hal-hal yang berkaitan dengan keadilan, demokrasi dan HAM? Sebagai peserta didik yang duduk di kelas XII kamu sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk memberikan penilaian terhadap realitas yang berkaitan dengan keadilan, demokrasi dan HAM. Kamu juga sudah belajar mengenai keadilan menurut Alkitab, maka kamu dapat memperbandingkan antara keadilan menurut Alkitab dengan realitas demokrasi dan HAM di Indonesia maupun di tempat kamu masing-masing. Gunakan bahan pelajaran PPKN untuk melengkapi analisis kamu. Sebagai remaja Kristen, coba nilai dirimu sendiri, apakah selama ini kamu telah mewujudkan keadilan dalam praktik hidupmu? Kalau sudah, tuliskan bentuk tindakan yang kamu lakukan, jika belum, jelaskan mengapa? Mulailah dari lingkungan terdekatmu, yaitu di rumah, sekolah, lingkungan sekitar tempat tinggal, barulah di lingkungan yang lebih luas lagi, misalnya dalam komunitas anggota pemuda/remaja gereja atau karang taruna. Beberapa prinsip mendasar yang dapat menghubungkan keadilan, demokrasi dan HAM adalah sebagai berikut: • Pengakuan terhadap kesetaraan, bahwa semua orang sama harkat dan martabatnya. Kesetaraan akan mendorong lahirnya kerjasama yang erat antar warga masyarakat dan mempunyai itikad baik secara fungsional dan profesional. Prinsip inilah yang membedakan demokrasi dengan sistem-sistem yang lain. Sekaligus kesetaraan ini, semua orang sama di hadapan hukum, semua orang berhak memperoleh apa yang menjadi haknya. • Kemerdekaan dan kebebasan (freedom). Prinsip inilah yang seringkali menjadi momok bagi demokrasi sendiri. Banyak orang cenderung me nyalahgunakan kekuasaan sebagai alat untuk menindas sesama serta me rampas kemerdekaan dan hak-hak asasinya. Berbeda dengan Salomo yang dipimpin oleh hikmat Allah sehingga ia memimpin dengan adil dan bijaksana. • Prinsip kesadaran terhadap adanya kemajemukan dalam masyarakat. Penghargaan terhadap keberagaman menjadi penopang bagi terwujudnya keadilan, demokrasi dan HAM. Pada masa kini pergerakan manusia dari berbagai belahan dunia amat tinggi sehingga dalam satu negara hidup berbagai bangsa, suku bangsa, budaya maupun agama. 110Kelas XII SMA/SMK• Keberagaman ini dapat melahirkan konfl ik, namun potensi konfl ik dan per-pecahan dapat diminimalisir oleh adanya kesadaran terhadap keberagaman manusia. Sekaligus memupuk penghargaan terhadap sesama manusia seb-agai makluk mulia ciptaan Allah. • Prinsip kebebasan menyatakan pendapat dan penegakan HAM. Jadi, keadilan akan menopang kebebasan tiap orang untuk memilih pemimpin yang baik dan benar serta mengemukakan pendapat demi kesejahteraan bersama. • Integritas, kesesuaian antara kata dengan perbuatan, antara cara dengan pencapaian-pencapaian. Cara yang benar jujur dan adil akan menghasilkan buah yang baik. Tujuan yang baik tentu ditempuh dengan cara-cara yang baik dan rasional. Implikasinya adalah politik yang mengandalkan moral dan hati nurani. • Demokrasi dan HAM akan menjamin pemenuhan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. DiskusiLakukan diskusi kelompok tentang menjadikan keadilan sebagai penopang terwujudnya demokrasi dan HAM. Bagaimana cara menerapkan prinsip dalam demokrasi dan HAM di Indonesia? Apakah keadilan dan kesejahteraan serta kemakmuran yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa Indonesia telah terwujud? Sebagai remaja Kristen, apakah yang dapat kamu lakukan dalam mewujudkan keadilan bagi sesama? Jika kelak kamu menjadi pemimpin (misalnya, Bupati, Gubernur atau anggota DPD, DPR), sebagai orang Kristen, apa saja yang akan kamu lakukan sebagai seorang pemimpin bangsa? 111Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ Menulis refl eksi singkat mengenai keadilan, demokrasi, dan HAM dalam perspektif iman Kristen ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................TugasMerancang kegiatan yang berkaitan dengan keadilan, demokrasi, dan HAM 112Kelas XII SMA/SMKKeadilan adalah suatu keadaan dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya. Sebagai remaja Kristen, kamu terpanggil untuk mewujudkan keadilan, demokrasi, dan HAM dalam kehidupan. Demokrasi dan HAM hanya akan terwujud jika keadilan dijadikan penopang utama bagi terwujudnya demokrasi dan HAM. Allah yang adil menuntut tiap orang Kristen untuk berlaku adil pada setiap orang tanpa kecuali. F. Rangkuman113Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ Praktik Keadilan di IndonesiaBahan Alkitab: Matius 20: 1 - 16A. PengantarJudul pelajaran ini adalah “Praktik Keadilan di Indonesia”. Setelah mengkaji tentang demokrasi dari perspektif Alkitab, kita akan menerapkan pemahaman yang kita miliki ini dalam menyoroti praktik keadilan di Indonesia. Perjalanan demokrasi sebagai wujud keadilan di Indonesia menjadi perhatian bagi negara-negara asing, misalnya saja, Amerika Serikat. Dengan jumlah penduduk yang banyak (paling banyak se Asia Tenggara, paling banyak untuk jumlah penduduk Muslim se dunia), maka Indonesia memiliki peran strategis di mata bangsa-bangsa lain. Peran ini adalah dari segi ekonomi, politik, budaya, dan lain-lainnya. Misalnya saja, secara ekonomi, Indonesia sering dijadikan sasaran untuk pemasaran produk dari luar negeri. Secara politik, Indonesia diharapkan berperan untuk menjaga perdamaian di wilayah Asia Tenggara khususnya dan di Asia Pasifi k. Beberapa kali Indonesia diminta menjadi mediator di antara pihak-pihak yang berkonfl ik. Misalnya, Indonesia menjadi mediator untuk perjanjian damai antara MNLF-Filipina sejak 1993. Peran ini berhasil dijalankan dengan baik sampai disepakatinya perjanjian damai pada tanggal 2 September 1996 di Manila, Filipina. Juga, kepemimpinan Indonesia di APEC (Asia Pacific Economy Corporation) membuka peluang untuk kerjasama di bidang ekonomi agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di antara negara-negara anggota APEC.Lepas dari keberhasilan ini semua, apakah keadilan di Indonesia sudah berjalan dengan baik? Dari hal-hal apa saja kita dapat menilai keberhasilan atau kemunduran praktik keadilan di Indonesia? Inilah yang akan kita bahas dalam pelajaran kali ini. Pelaksanaan demokrasi sebagai cermin keadilan menjadi salah satu ukuran bahwa suatu negara adalah negara yang sukses, bukan negara gagal (ingat pembahasan di Bab III?)9114Kelas XII SMA/SMKSebelum kita membahas praktik keadilan di Indonesia, perlu kita pahami dulu tentang kaitan antara demokrasi dan keadilan. John Rawls (2003), seorang fi lsuf dari Amerika Serikat dan tokoh di bidang fi lsafat moral dan politik, menyatakan bahwa keadilan (justice) adalah dasar bagi interaksi manusia (yang sifatnya multidimensi) dengan institusi. Tujuannya adalah agar ada keseimbangan antara demokrasi dengan keamanan sehingga tercapailah kestabilan di dalam masyarakat. Perlu ada kesepakatan antara komunitas yang terbentuk secara politik dengan pemerintah sehingga secara bersama-sama terjalin saling memahami dan kerjasama. Keadilan dan demokrasi bertumbuh bila institusi, baik politik maupun sosial, saling mendukung untuk mencapai kerjasama sosial dimana ada hak dan kewajiban dasar yang harus dipenuhi agar kekuasaan dan sumber-sumber yang ada dapat dibagi merata, bukan hanya untuk sekelompok orang. Untuk mencapai ini, perlu ada pembatasan terhadap kekuasaan dan pemanfaatan sumber-sumber alam, selain mencegah munculnya penyalah gunaan oleh sekelompok orang, atau institusi.B. Mengkaji Perumpamaan Alkitab tentang KeadilanBacalah Matius 20: 1- 16 1) Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. 2) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3) Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. 4) Katanya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu.” Dan merekapun pergi. 5) Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. 6) Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: “Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?” 7) Kata mereka kepadanya: “Karena tidak ada orang mengupah kami.” Katanya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.” 8) Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: “Panggillah pekerja- pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.” 9) Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. 10) Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. 11) Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, 12) katanya: “Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau 115Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.” 13) Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: “Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? 14) Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.15) Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” 16) Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.Bila kamu adalah pekerja yang mulai bekerja pada jam 5 sore, apa yang akan kamu rasakan? Apakah perasaanmu akan berbeda bila kamu mulai bekerja sejak pagi sekali? Mana yang lebih kamu sukai, bekerja dari pagi hari atau dari sore hari, jika ternyata upahmu akan sama saja, yaitu sedinar untuk seharian bekerja? Sedinar adalah upah yang layak untuk seharian kerja, kira-kira antara 30 – 60 ribu rupiah. Kemungkinan besar kamu akan memilih untuk memulai pada jam 5 sore dan selesai jam 6 sore dengan mendapatkan upah sebesar sedinar. Sepintas, kita cenderung menilai bahwa yang memilih datang pada sore hari dan bukan pagi hari adalah pemalas, hanya mau enak-enak saja, kerja sebentar tetapi mendapatkan upah penuh seperti pekerja yang sudah mulai kerja sejak pagi hari. Namun, bayangkan bila kamu memang butuh pekerjaan dan sudah menunggu sejak pagi hari untuk pekerjaan yang dapat memberikan upah yang layak. Sejak pagi hari, kamu sudah berharap ada yang mau mempekerjakanmu. Sayangnya, hari berjalan terus dan yang kamu nantikan tidak kunjung datang. Sinar matahari yang hangat kini menjadi semakin terik bahkan sudah semakin tenggelam menandakan malam akan hadir. Pekerjaan yang kamu tunggu-tunggu sejak pagi tidak kunjung datang. Kamu sudah tidak dapat lagi berharap bahwa ada yang akan datang memberikan pekerjaan. Namun, ternyata dugaanmu salah. Ada seorang pengusaha yang menawarkan pekerjaan untuk diselesaikan, saat itu juga. Kamu tidak percaya, namun tawaran ini terlalu menarik untuk ditolak. Kamu pun sepakat untuk pergi ke tempat usahanya, kebun anggur dan mulai bekerja sebisamu. Disitu kamu melihat sudah ada sejumlah pekerja, bahkan ada yang sudah mulai bekerja sejak pagi-pagi sekali. Dalam hati, kamu iri terhadap mereka yang sudah memiliki pekerjaan sejak pagi hari, sedangkan kamu berharap seharian tanpa kepastian apakah kamu akan mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi kamu singkirkan rasa iri itu dan langsung bekerja sebaik-baiknya sambil berharap agar esok hari kamu tidak terlambat untuk mendapatkan pekerjaan. Menunggu dalam ketidakpastian sungguh tidak enak, apalagi jika ada anggota keluarga di rumah yang juga menunggumu pulang sambil membawa uang untuk membeli makanan. 116Kelas XII SMA/SMKKini jam 6 sore tiba, saatnya para pekerja berhenti bekerja. Kamu juga sudah harus berhenti, padahal, kamu berharap dapat bekerja lebih lama agar upah yang diterima dapat cukup untuk membeli makanan. Dalam hati kamu tahu bahwa kamu tidak bisa berharap untuk mendapatkan upah yang sama besarnya dengan yang sudah mulai bekerja dari pagi hari. Namun, mendapatkan upah walaupun sedikit masih lebih baik daripada tidak sama sekali. Ternyata, namamu dipanggil lebih dahulu oleh sang mandor. Kamu diberikan uang sedinar sebagai upahmu bekerja sejak jam 5 sore tadi. Kamu bersyukur. Ternyata bekerja sejam diberikan upah yang layak seakan-akan kamu bekerja seharian penuh. Apakah kau bersyukur untuk upah yang kamu terima? Tentu saja, bersyukur. Kamu akan mendatangi sang pengusaha dan menyatakan ungkapan syukurmu untuk kebaikan hatinya. Tapi, tunggu dulu! Pada saat itu juga, kamu mendengar gerutu dan omelan dari pekerja yang mulai bekerja sejak pagi hari. Mereka tidak dapat menerima bahwa mereka mendapatkan upah yang besarnya sama denganmu, padahal mereka sudah bekerja lebih lama. Tentu perasaanmu menjadi tidak karuan mendengarkan gerutu itu, bukan? Kamu tidak tahu harus menjawab apa atau harus bersikap bagaimana kepada mereka. Ternyata kamu tidak perlu menjawab apa pun karena sang pengusaha sudah memberikan penjelasan: “Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” Saat itu juga kamu menyadari bahwa kamu berada di dalam perlindungan orang yang mempedulikanmu, yang tahu apa yang kamu butuhkan, yaitu upah yang layak. Kata-kata sang pengusaha “…aku mau memberikan kepada orang yang terakhir ini sama seperti kepadamu,” sungguh menyejukkan dan sekaligus melegakan karena kamu merasa dihargai oleh sang pengusaha. Perhatikan bahwa sang pengusaha memberlakukan baik prinsip keadilan maupun prinsip kasih karunia. Apa yang layak diterima seseorang, itulah yang diberikannya. Ini berlaku kepada para pekerja yang mulai bekerja dari pagi hari. Para pekerja ini dapat menuntut andaikata sang pengusaha tidak memenuhi bayaran sedinar seperti yang sudah disepakati sejak awal. Namun, pada pekerja yang datang paling terakhir, yang berlaku adalah prinsip kasih karunia. Pemberian berdasarkan kasih karunia adalah pemberian yang bergantung pada si pemberi. Dalam hal ini, kita selaku orang yang menerima kasih karunia, tidak dapat menuntut agar si pemberi memberikan apa yang kita harapkan. Kita adalah pihak yang pasif, 117Pendidikan Agama Kristen dan Budi PekerƟ hanya menerima saja apa yang diberikan, karena yang aktif justru adalah pemberi kasih karunia. Posisi ini berbeda dengan yang menerima keadilan. Diperlakukan adil adalah sesuatu yang perlu kita perjuangkan karena itu merupakan hak. C. Contoh Menuntut Keadilan dan DemokrasiArtikel di bawah ini adalah contoh menuntut keadilan dan demokrasi yang memberikan bukti bahwa seorang remaja berusia 17 tahun ternyata sanggup menggerakkan teman-teman sebaya untuk menuntut hak mereka dari pemerintah. Tribunnews.com, Hongkong - Jangan tertipu dengan tampilan fi siknya. Meski badannya terbilang kurus, dan memiliki wajah seperti kutu buku, Joshua Wong (17), merupakan aktivis pro-demokrasi Hongkong yang paling ditakuti oleh pemerintah Tiongkok. Selama dua tahun terakhir, pelajar ini telah membangun gerakan pemuda pro-demokrasi di Hong Kong dengan mengkampanyekan peristiwa berdarah di lapangan Tiananmen, Tiongkok, 25 tahun lalu dengan tujuan menyulut gelombang pembangkangan sipil di kalangan mahasiswa Hongkong. Dengan demikian ia berharap pemerintah Tiongkok mendapatkan tekanan sehingga memberikan Hongkong hak pilih universal. Dikutip dari CNN, Rabu (24/9/2014), gerakan Wong dibangun di tahun-tahun penuh frustrasi bagi masyarakat Hongkong. Ketika negara bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke pemerintahan Tiongkok di tahun 1997, kedua negara sepakat akan memberikan Hongkong ‘otonomi tingkat tinggi’ termasuk memilih pemimpin mereka secara demokratis.Namun hingga 17 tahun kemudian, janji itu tak juga dipenuhi. Proposal terbaru yang diajukan oleh Pemerintah Tiongkok adalah bahwa pihaknya akan mengakui pemimpin terpilih Hongkong jika telah mengantongi restu mereka. Wong memerangi proposal pemerintah Tiongkok itu, dan tak sabar untuk memenangkannya. “Saya tidak berpikir pertempuran kami akan menjadi sangat panjang, jika anda memiliki mentalitas bahwa perjuangan untuk sebuah demokrasi adalah panjang, berlarut-larut dan harus melalui langkah-langkah bertahap. Maka anda tidak akan pernah mendapatkannya,” ujarnya.“Anda harus melihat setiap pertempuran adalah pertempuran terakhir, dan anda harus memiliki tekat kuat untuk melawan,” serunya.Jejak pemberontakan Wong terhadap pemerintah Tiongkok dapat dilacak sejak ia berusia 15 tahun. Kala itu Wong muda, menyatakan menolak materi patriotik, pro-Komunis “Nasional dan Pendidikan Moral” ke sekolah-sekolah umum di Hongkong.118Kelas XII SMA/SMKDengan bantuan dari beberapa teman, Wong membentuk kelompok aktivis mahasiswa yang disebut Scholarism. Gerakan ini membengkak melampaui mimpi-mimpinya yang paling liar: Pada bulan September 2012, Scholarism berhasil mengumpulkan 120.000 demonstran--termasuk 13 relawan aksi mogok makan untuk menduduki markas pemerintah Hongkong, memaksa para pemimpin menarik kurikulum yang diusulkan. Saat itulah Wong menyadari bahwa pemuda Hongkong memegang kekuasaan yang signifi kan.“Lima tahun yang lalu, saat itu tak terbayangkan bahwa siswa Hongkong akan peduli tentang politik sama sekali,” katanya. “Tapi ada kebangkitan ketika isu pendidikan nasional terjadi. Kita semua mulai peduli tentang politik.”Ia pun membeberkan, Hong Kong dibawah kependudukan Tiongkok, tidak memiliki kebebasan sama sekali. Ia mencontohkan bagaimana surat kabar di Hongkong, lebih banyak memuat artikel yang memuat kepentingan Pemerintah Tiongkok.Itu sebabnya Wong menetapkan sasaran agar Hongkong dapat memiliki hak pilih universal. Gerakannya kini memiliki anggota sebanyak 300 orang siswa.Pada bulan Juni, Scholarism menyusun rencana untuk mereformasi sistem pemilu Hongkong, dimana memenangkan dukungan dari hampir sepertiga dari pemilih. Dukungan itu didapatkannya berdasarkan referendum tak resmi yang digagas pihaknya.Sumber: Tribunnews.comSumber : www.theguardian.comGambar 9.1 Joshua WongNext >