< PreviousPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 99B. Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan AntargolonganUntuk mewujudkan persatuan dalam keberagaman, masyarakat Indonesia perlu berpegang kepada prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan. Prinsip-prinsip itu, di antaranya sebagai berikut.1). Prinsip Bhinneka Tunggal IkaPrinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan. Hal ini mewajibkan kita untuk bersatu sesuai dengan makna dari Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri, yaitu walaupun berbeda-beda tetapi merupakan satu kesatuan.2). Prinsip Nasionalisme IndonesiaNasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air, adanya kesiapsiagaan dari warga negara untuk membela tanah airnya. Kita mencintai bangsa kita, namun bukan berarti mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kepada bangsa lain. Sebab, pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.3). Prinsip kebebasan yang Bertanggung JawabManusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan kebebasan yang kebablasan. Namun, kebebasan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, kepada sesama manusia, serta kepada bangsa dan negara.4). Prinsip Wawasan NusantaraWawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.100 Kelas IX SMP/MTs 5). Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita ReformasiDengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur sebagai cita-cita bangsa di era Reformasi ini. Sumber: http://image.slidesharecdn.comGambar 4.2 Keanekaragaman masyarakat IndonesiaGambar di atas menunjukkan bahwa keanekaragaman atau kebinekaan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebinekaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya. Kebinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah, baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebinekaan dapat mudah membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat sempit yang sewaktu-waktu dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenap warga negara mesti mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia dengan senantiasa mendukung segala upaya atau strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 101C. Permasalahan Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia1. Bentuk Keberagaman Masyarakat IndonesiaKekayaan bangsa Indonesia akan keberagaman, merupakan suatu hal yang harus dijadikan sebagai dorongan bagi masyarakat untuk mengenal dan memahami setiap keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia, agar keberagaman yang dimiliki menjadi sebuah kekuatan sehingga bangsa Indonesia dapat lebih maju dan lebih bermartabat.Keberagaman masyarakat Indonesia, meliputi suku bangsa, agama, budaya, adat istiadat, bahasa daerah, pandangan politik, dan golongan.a. Suku BangsaSuku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa. Persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh faktor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. Persebaran yang luas menjadikan suku bangsa di Indonesia memiliki ciri dan karakter tersendiri yang berbeda antara satu suku bangsa yang satu dengan yang lainnya. Walaupun memiliki suku bangsa yang beraneka ragam, kita tetap satu bangsa, tanah air, dan bahasa, yaitu Indonesia. Untuk itu, kita harus menyadari bahwa keberagaman itu merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya dan harus dapat dijadikan sebagai kekuatan yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia.b. Adat IstiadatAdat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim dilakukan sejak zaman nenek moyang dan diikuti oleh keturunannya. Adat yang telah melembaga, disebut adat istiadat. Adat istiadat berupa tata Identifikasilah faktor-faktor yang membedakan dan mempersatukan masyarakat di lingkungan tempat tinggalmu, dengan melengkapi tabel berikut ini !No.Faktor PerbedaanFaktor Pemersatu1.2.3.4.5.Tugas Mandiri 4.2102 Kelas IX SMP/MTs kelakuan yang relatif turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan nenek moyang sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Sedangkan adat yang memiliki sanksi hukum disebut dengan hukum adat.Bangsa Indonesia memiliki kekayaan adat istiadat yang beraneka ragam dari berbagai daerah di seluruh Nusantara. Bahkan, seorang ahli hukum adat Indonesia, yaitu Mr. van Vollenhoven mengungkapkan tentang sistem lingkaran hukum adat (adat rechtskringen) yang mengklasifikasikan dari sekian ratus adat di Indonesia menjadi 19 lingkaran hukum adat atau suku bangsa, yaitu: 1) Aceh; 2) Gayo, Alas dan Batak; 3) Minangkabau; 4) Sumatera Selatan; 5) Melayu; 6) Bangka dan Belitung; 7) Kalimantan; 8) Minahasa; 9) Gorontalo;10) Toraja;11) Sulawesi Selatan;12) Ternate;13) Ambon;14) Timor;15) Irian Jaya;16) Bali dan Lombok; 17) Jawa;18) Yogyakarta;19) Jawa Barat.Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan ciri khasnya masing-masing yang berbeda antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa lainnya. Hal ini nampak dari keanekaragaman budaya daerah seperti dari rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, lagu-lagu daerah, tarian daerah, makanan khas tradisional, kerajinan khas daerah, upacara adat, sistem kekerabatan.Ada beberapa daerah di wilayah Indonesia yang memiliki sistem kekerabatan yang masih kuat dianut oleh masyarakat. Sistem kekerabatan itu diantaranya sebagai berikut. Sumber: https://lalatania.files.wordpress.comGambar 4.3 Keragaman BudayaPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1031) Parental Sistem kekerabatan parental menarik garis keturunan dari kedua belah pihak (ayah dan ibu), kedudukan laki-laki dan perempuan sama. Misalnya, di daerah Aceh dan Jawa Barat. Di daerah parental, apabila suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan, maka menurut adatnya biaya pesta ditanggung oleh kedua belah pihak, atau berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak. Di Jawa Barat misalnya dengan adat Sunda biasanya pihak laki-laki mengeluarkan biaya untuk membawa barang “Seserahan” serta memberikan bantuan dana untuk penyelenggaraan pesta kepada pihak perempuan, sedangkan pihak perempuan mengeluarkan biaya untuk penyelenggaraan pesta.2) PatrilinealSistem kekerabatan patrilineal menarik garis keturunan dari pihak bapak. Kedudukan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Misalnya, di daerah Palembang dan Batak. Di daerah patrilineal jika ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka seluruh biaya perkawinan ditanggung oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan tidak dibebankan untuk menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah pihak.3) MatrilinealSistem kekerabatan matrilineal menarik garis keturunan dari pihak ibu.Kedudukan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, misalnya, di daerah Minangkabau. Di daerah matrilineal jika ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka biaya perkawinan sepenuhnya ditanggung oleh pihak perempuan, dan pihak laki-laki tidak dibebankan untuk menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah pihak.c. AgamaAgama merupakan satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Keanekaragaman suku bangsa, letak geografis, dan latar belakang sejarah, merupakan faktor penyebab terjadinya keragaman tersebut.Pemerintah menetapkan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuchu sebagai agama resmi penduduk di Indonesia.104 Kelas IX SMP/MTs 2. Pengaruh Keberagaman Masyarakat IndonesiaKeberagaman masyarakat Indonesia menjadi suatu kekuatan bagi tumbuhnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kehidupan masyarakat kita, keberagaman ini belum sepenuhnya menjadi sebuah kekuatan, tapi menjadi pemicu terjadinya perselisihan dalam masyarakat.Dampak positif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di antaranya:a. terciptanya integritas nasional;b. menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antarsuku, agama, budaya, dan golongan;c. dapat memperkaya khazanah budaya bangsa.Di samping itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di antaranya:a. terjadinya konflik dalam masyarakat;b. munculnya sikap primordialisme, yaitu pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya;c. munculnya sikap etnosentrisme, yaitu suatu pandangan yang menganggap bahwa suku bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan dengan suku yang lainnya;d. fanatisme yang berlebihan, yaitu paham yang berpegang teguh secara berlebihan terhadap keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap keyakinan yang lain.Sumber: :http://www.jurnaliscun.comGambar 4.4: Keanekaragaman agamaPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1053. Permasalahan yang mungkin Muncul dalam Keberagaman Masyarakat IndonesiaBangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebut, terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman masyarakat kita merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Hal ini juga menjadi daya tarik bangsa lain untuk datang ke Indonesia. Keberagaman ini semakin menarik dengan letak geografis dan keindahan alam Indonesia. Masyarakat yang beragam menandai betapa besarnya bangsa Indonesia. Hal ini merupakan anugerah Tuhan Yang Mahakuasa, yang patut dihargai. Oleh karena itu, kita wajib selalu bersyukur atas anugerah ini dengan selalu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Amatilah keberagaman yang terjadi di lingkungan sekitar kalian, seperti lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat.1. Identifikasi keberagaman yang ada dalam kehidupan masyarakat/kalian.2. Tentukan satu topik untuk menjadi bahasan dalam diskusi kelompok kalian.3. Buat pertanyaan agar pembahasan topik tadi terarah.4. Carilah informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.5. Buat laporan hasil diskusi kalian sesuai topik yang diambil. Laporan dapat berbentuk makalah, tayangan, displai, atau hal lain yang dapat menggambarkan kesimpulan dari pembahasan kalian.6. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas.Tugas Kelompok 4.1Info KewarganegaraanKonflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (dapat juga kelompok), salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik106 Kelas IX SMP/MTs Namun, dibalik semua itu, keberagaman masyarakat memiliki potensi timbulnya berbagai masalah dalam masyarakat. Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan. Coba kamu perhatikan berbagai perbedaan di lingkungan sekitarmu. Perbedaan tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab masalah, seperti putusnya persahabatan, perkelahian antar kampung, perkelahian antarpelajar, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat disim pulkan bahwa keberagaman masyarakat Indonesia setidaknya dapat menimbulkan sejumlah permasala han di dalam masyarakat Indonesia sendiri, di antaranya adalah konflik.Apa saja bentuk konflik pada masyarakat Indonesia? Mengapa hal tersebut dapat terjadi di Indonesia? Nah, kedua pertanyaan tersebut dapat kamu ketahui jawabannya dengan mencermati uraian materi berikut ini.a. Bentuk Konflik pada Masyarakat IndonesiaKonflik dalam masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan ting-katannya, yaitu konflik ideologi dan konflik politik. Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam masyarakat. Contoh konflik ideologi adalah peristiwa G30S/PKI yang merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap ideologi komunis. Adapun konflik politik merupakan pertentangan yang disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan umum, bentrokan menolak kebijakan pemerintah, atau menuntut sesuatu.Berdasarkan jenisnya, terdapat konflik antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya.1) Konflik antarsuku, yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku sering kali menyebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, sistem keke-rabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakatnya. Sumber: www.antarafoto.comGambar 4.5: Bentrokan antarsuku bangsa sangat berbahaya apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1072) Konflik antaragama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini dapat terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu. 3) Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras. 4) Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.Coba kalian amati keadaan sekitar kalian apakah ada masalah yang termasuk seperti konflik di atas. Perlu kalian pahami, bahwa pertentangan antara dua orang yang berbeda suku, belum tentu ini adalah konflik antarsuku. Hal ini dapat saja disebabkan oleh faktor lain, seperti masalah pribadi yang tidak berkaitan dengan perbedaan suku. Konflik antarsuku dapat berawal dari konflik antarpribadi. Contohnya A yang berasal dari suku X memiliki masalah pribadi dengan B yang berasal dari suku Y, karena hutang piutang. Masalah yang bersifat pribadi ini dapat berkembang menjadi konflik antarsuku apabila keduanya kemudian saling menghina asal daerah atau suku masing-masing. Konflik antarpribadi ini akan berkembang lebih lanjut, apabila masing-masing orang ini, meminta bantuan kepada orang lain yang berasal dari suku masing-masing. Hal ini juga dapat terjadi pada konflik individu dengan kelompok, maupun konflik kelompok dengan kelompok yang berkembang menjadi konflik antarsuku, antarras, antaragama, maupun antargolongan. Contohnya, sekelompok pengemudi angkutan umum saling bertentangan dengan kelompok pengemudi lain karena memperebutkan penumpang. Pertentangan ini seolah-olah pertentangan antarsuku karena terkadang kelompok pengemudi yang satu sebagian besar berasal dari suku A sedangkan kelompok lain berasal dari suku B. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan cermat dalam menelaah suatu masalah, apakah suatu masalah merupakan masalah atau konflik antarsuku atau sebenarnya merupakan konflik pribadi.108 Kelas IX SMP/MTs b. Penyebab Konflik dalam Masyarakat Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala dalam masyarakat. Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.1). Tidak adanya persamaan pan -dangan antarkelompok, se-perti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagai-nya.2). Norma-norma sosial tidak ber-fungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.3). Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehing-ga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.4). Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.5). Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.6). Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontorversial, dan pertentangan (konflik)Adapun beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial, antara lain sebagai berikut.1). Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok. Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan demikian, etnosentrisme memiliki arti perasaan suatu kelompok di mana kelompoknya merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai dan norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya terdapat dalam kolompok suku, namun juga terdapat dalam kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim sepakbola, dan sebagainya. Perkelahian pelajar terkadang disebabkan oleh sikap kelompoknya merasa lebih baik, lebih kuat, dari kelompok pelajar lain.Sumber: www.merdeka.comGambar 4.6 Aksi damai menentang kekerasanNext >