< PreviousPrakarya dan Kewirausahaan 163yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem. Tahap berikutnya adalah perakitan dan fi nishing. Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.Tugas 5 (Kelompok)Perencanaan Proses Produksi dan Keselamatan Kerja• Carilah informasi tentang jenis aktivitas pada tahapan pembahanan, cara pembentukan, cara perakitan, dan cara finishing dari desain produk kerajinan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.• Carilah informasi tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap proses dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan kerajinan.• Susun informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang menarik sesuai format LK 5. Boleh disertai gambar agar lebih mudah dimengerti dan tampak menarik.Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 5.10 Alur Tahapan Produksi164 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Tahapan ProduksiJenis Aktivitas & Teknik yang DigunakanAlat/BahanMetode dan Alat K3Pembahanan(contoh)Merendam bambu pada bahan pengawet Melepaskan label pada botol plastik bekasMencuci botol plastik(contoh)Larutan kimia perendamPisau atau cutterLarutan pembersih(contoh)Sarung tangan karetTanpa peralatan, namun fokus perhatian penting karena menggunakan alat kerja yang tajamSarung tangan karetPembentukan ........................................................................................................................Perakitan........................................................................................................................Finishing........................................................................................................................Metode Produksi dan Keselamatan Kerja Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada metode tradisional, satu orang melakukan setiap tahapan produksi, sedangkan pada metode modern satu orang hanya melakukan satu tahap produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ‘ban berjalan’. Metode modern disebut metode ban berjalan karena metode ini serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin ban berjalan atau conveyer. Pemanfaatan metode modern lebih efi sien dalam penggunaan waktu, sehingga sesuai untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode tradisional kurang tepat digunakan untuk produksi dalam jumlah banyak karena produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk yang sama. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam membuat produk, sehingga detail bentuk produk yang dihasilkan akan berbeda pula. Pemanfaatkan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi kualitas produk dan kelancaran produksi. LK 5. Rencana Proses Produksi dan Keselamatan KerjaPrakarya dan Kewirausahaan 165Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.Keterangan: 1. Pembahanan; 2. Pembentukan; 3. Perakitan; 4. FinishingSumber: Dokumen KemendikbudGambar 1.11 Metode Produksi Modern166 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Tugas 6 (Kelompok)Produksi Kerajinan untuk Pasar GlobalPada tugas ini akan dilakukan perencanaan dan proses produksi untuk membuat produk kerajinan yang sudah dirancang sebelumnya, secara berkelompok. Kelompok kerja akan menentukan target jumlah produksi berdasarkan kemampuan produksi, waktu yang ada dan target penjualan. Hal tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah rencana proses produksi. Pada perencanaan proses produksi, ditentukan jumlah bahan yang dibutuhkan, peralatan yang akan digunakan, serta kebutuhan tempat kerja agar sesuai dengan target produksi. Pada perencanaan juga dibuat pembagian tugas anggota kelompok, sesuai dengan kompetensi masing-masing. Buatlah perencanaan kerja secara terperinci sehingga dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan produksi. Setiap kelompok dapat membuat rencana produksi seperti contoh di bawah ini, atau dikembangkan sesuai kebutuhan kelompok.Rencana Produksi1.Nama produk:.................................................................2.Target Produksi:............................buah3.Waktu Produksi:............................jam4.Bahan:a.........................(satuan)b.........................(satuan)c..........................(satuan)dst.(satuan)5.Peralatan:a.........................(satuan)b.........................(satuan)c..........................(satuan)dst.(satuan)6.K3:a.........................(satuan)b.........................(satuan)c..........................(satuan)dst.(satuan)Prakarya dan Kewirausahaan 167KegiatanPetugas (dapat lebih dari satu orang)WaktuA.Persiapan1Persiapan bahan2Persiapan alat kerja3Persiapan tempat kerjaTotal waktu persiapanB.Produksi4Pembahanan5Pembentukan6Perakitan7FinishingTotal waktu produksiC.Paska produksi8Pemeriksaan kualitas (Quality Control)9Pengemasan10Perapihan bahan, alat dan tempat kerja11Persiapan penjualan12PenjualanTotal waktu paska produksiTotal waktu168 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Sumber: Dokumen KemendikbudGambar 5.12 Contoh produk untuk pasar global berupa wadahSumber: Dokumen KemendikbudGambar 5.13 Contoh beragam produk untuk pasar globalPrakarya dan Kewirausahaan 169Kemasan sebagai Bagian Penting Kerajinan untuk Pasar GlobalKemasan untuk produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks, dan grafi s yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk kerajinan yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Kemasan yang ingin memperlihatkan keindahan produk didalamnya dapat memanfaatkan material yang transparan. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Produk hiasan yang ingin dikenali sebagai produk alami akan menggunakan material kemasan yang alami pula. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks, dan grafi s. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Kemasan produk kerajinan berfungsi melindungi produk dari debu dan kotoran serta memberikan kemudahan distribusi. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran serta berfungsi menampilkan daya tarik dari produk kerajinan serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Kemasan produk kerajinan sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Kemasan untuk produk global hendaknya melindungi produk pada saat distribusi. Kemasan produk yang memiliki pasar sasaran wisatawan, haruslah menarik karena produk kerajinan tersebut berfungsi sebagai cenderamata. Bentuk kemasan harus serasi dengan produk kerajinannya. Kemasan cenderamata dapat dibuat sederhana dan menarik, tidak harus terlalu mewah atau mahal. Sumber: ikeadecoration.comGambar 5.14 Contoh kemasan cinderamata sederhana dengan konstruksi yang baik170 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK Sumber: pinterest.com, pkgpancaging.comGambar 5.15 Contoh kemasan yang aman untuk distribusiSumber: ehow.comGambar 5.16 Material kemasan tersier untuk distribusiTugas 7 (Kelompok)Pembuatan Kemasan Produk Kerajinan untuk Pasar Global• Buatlah kemasan untuk produk kerajinan untuk pasar global yang telah dibuat dengan pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar. • Ingatlah untuk memasukan biaya pembuatan kemasan ke dalam penghitungan Biaya Produksi.Prakarya dan Kewirausahaan 171C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar GlobalHarga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi, seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya overhead variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem, dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah full costing dan pendekatan kedua adalah variable costing. 1. Full CostingPendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya overhead (tetap dan variabel) serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.Tabel 1.1 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Full CostingBiaya bahan bakuRp. ...........................Biaya tenaga kerja langsungRp. ...........................Biaya overhead pabrik variabelRp. ...........................Biaya overhead pabrik tetapRp. ........................... +Harga Pokok ProduksiRp. ...........................Biaya administasi & umumRp. ...........................Biaya pemasaranRp. ........................... +Biaya non produksiRp. ........................... +Total HPPRp. ...........................172 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK 2. Variable CostingPendekatan variable costing memisahkan penghitungan biaya produksi yang berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri, atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variable ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan biaya umum tetap. Tabel 1.2 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Variabel CostingBiaya bahan bakuRp. ...........................Biaya tenaga produksiRp. ...........................Biaya overhead variabelRp. ........................... +HPP variabelRp. ...........................Biaya administasi & umum variabelRp. ...........................Biaya pemasaran variabelRp. ........................... +Biaya nonproduksi variabelRp. ........................... Total biaya variabelRp. ........................... Biaya overhead tetapRp. ........................... Biaya administasi & umum tetapRp. ...........................Biaya pemasaran tetapRp. ........................... +Total biaya tetapRp. ........................... +Total HPPRp. ........................... Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja Jual Produk diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya pada satu kali produksi dengan HPP Rp1.000.000,00, dihasilkan 100 buah produk, maka HPP/unit adalah Rp1.000.000,00 dibagi dengan 100, yaitu Rp10.000,00. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan harga jual dari pesaing dan target pencapaian Break Even Point (BEP), serta jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha. Metode Penetapan Harga Jual Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu:Next >