< PreviousSeni Budaya 99f. Posisi berdiri masih sama, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri menekan kepala kearah kiri, tahan sampai 8 hitungan. Ganti tangan kiri lurus dan tangan kanan menekan kepala ke arah kanan dengan hitungan yang sama.g. Posisi berdiri masih sama, langkahkan kaki kanan ke belakang, lutut kanan ditekuk serong kanan, kaki kiri bertumpu pada tumit, badan condong ke depan, kedua telapak tangan menempel di atas kedua paha dan ayunkan ke bawah sampai 8 hitungan. Ganti dengan kaki kiri ke belakang dengan hitungan yang sama.h. Posisi berdiri masih sama, tangan di samping badan, mulai tangan diangkat lurus ke atas kepala sambil menghirup napas dalam 4 hitungan dan menurunkan tangan sambil mengembuskan napas dalam 4 hitungan. Lakukan gerakan ini 4 kali dan gerakan yang terakhir dibarengi dengan menutup kaki.f.g.h.Sumber: Kemendikbud100 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruSetelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran II. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifi k, yaitu;1. Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang olah vokal melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video olah vokal. Pada kegiatan ini guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang olah vokal.2. Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan olah vokal, baik seperti hasil pengamatan maupun bisa mengikuti langkah-langkah yang ada dalam buku siswa.3. Peserta didik dapat mengomunikasi olah vokal dengan cara memperagakan.1. Lakukan latihan olah vokal ini mulai dari pernapasan, kemudian diteruskan dengan latihan organ produksi suara dan latihan vokal.2. Latihan olah vokal bisa mengikuti instruksi yang ada dalam buku ini atau bisa menggunakan sumber yang lain.3. Lakukan latihan ini dengan cara bertahap dan jangan terburu-buru.4. Mintalah bimbingan gurumu bila ada instruksi latihan yang belum kamu pahami atau belum dimengerti.5. Diskusikan hasil latihanmu dengan teman-temanmu dan guru pembimbingmu.6. Mintalah evaluasi dari guru pembimbingmu maupun teman-temanmu tentang latihan yang kamu lakukan.Proses Pembelajaran IIMateri dan Aktivitas Pembelajaran IISeni Budaya 101Proses dalam pementasan teater adalah proses komunikasi, yaitu proses transformasi informasi antara komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan). Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal yaitu bahasa yang berupa kata-kata yang dianut oleh seorang dalam suatu budaya tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain di dunia. Bahasa tubuh yang biasa disebut dengan gesture, yaitu sikap atau pose tubuh seseorang yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh (body language). Bahasa tubuh ini juga dipengaruhi oleh budaya tertentu, karena bahasa tubuh tidak bersifat universal. Misalnya, ‘mengangguk’, di Indonesia diartikan sebagai persetujuan, sedangkan di India diartikan sebagai penolakan.Ucapan yang dilontarkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan teater. Hal ini disebabkan dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang sangat bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya, maka nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton, dan ini merupakan kesalahan yang fatal bagi seorang pemeran.Komunikasi verbal yang dilakukan oleh pemeran memerlukan berbagai persiapan agar kualitas suara yang dihasilkan dapat mendukung komunikasi. Suara adalah hal lain yang penting dalam kegiatan pementasan teater menyangkut segi auditif atau sesuatu yang berhubungan dengan pendengaran. Dalam kenyataannya, suara dan bunyi itu sama, yaitu hasil getaran udara yang datang dan menyentuh selaput gendang telinga. Akan tetapi, dalam konvensi pementasan teater, kedua istilah tersebut dibedakan. Suara merupakan produk manusia untuk membentuk kata-kata, sedangkan bunyi merupakan produk benda-benda.Suara dihasilkan oleh proses mengencang dan mengendornya pita suara, sehingga udara yang lewat berubah menjadi bunyi beserta organ artikulasi manusia di dalam mulut maupun hidung dan dibedakan dengan bunyi-bunyian lain yang bukan dihasilkan organ artikulasi. Dalam kegiatan pementasan teater, suara memegang peranan penting, karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog. Permainan dialog ini merupakan salah satu daya tarik dalam membina konfl ik-konfl ik dramatik. 2. Olah Suara102 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruSuara manusia adalah lambang komunikasi dan dijadikan lambang benda, gerak, rasa, dan buah pikiran, baik yang abstrak maupun yang konkret sehingga menjadi alat tukar pikiran untuk menyampaikan informasi. Unsur dasar dari bahasa lisan adalah suara, dan prosesnya adalah suara dijadikan kata dan kata-kata disusun menjadi frasa serta kalimat yang kesemuanya dimanfaatkan dengan aturan tertentu yang disebut gramatika atau paramasastra. Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta mengembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida. Proses menghirup udara ini disebut inspirasi dan proses mengembuskan udara ini disebut ekspirasi. Fungsi dari dari pernapasan ini secara fi siologi adalah mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk pembakaran serta mengeluarkan karbondioksida yang terjadi dari sisa pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang. Di dalam pementasan teater, pernapasan ini berhubungan dengan produksi suara. Diksi berasal dari kata dictionary (kamus), yaitu pemilihan kata untuk mengekspresikan ide-ide yang tepat dan selaras. Diksi dapat juga diartikan sebagai kata-kata sebagai satu kesatuan arti, tetapi dalam pelatihan ini, diksi (diction) dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas. Latihan diksi berfungsi untuk memberi kejelasan suara dari kata yang diucapkan. Banyak pemeran yang menyangka bahwa untuk dapat didengar hanya perlu berbicara keras, padahal yang dibutuhkan tidak sekedar itu, tetapi dibutuhkan pengucapan yang jelas. Dalam bahasa Indonesia, huruf yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g. Latihan diksi ini dimulai dari membedakan huruf, kemudian diaplikasikan pada kata dan kalimat dari huruf tersebut.Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi 3. Pernapasan4. Diksi5. IntonasiSeni Budaya 103dalam berbicara. Fungsi dari intonasi adalah membuat pembicaraan menjadi menarik, tidak membosankan, dan kata-kata atau kalimat yang kita ucapkan lebih mempunyai makna. Intonasi berperan dalam pembentukan suatu makna kata, bahkan bisa mengubah makna suatu kata.Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung), dan bunyi suara oral (di rongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-langit lembut di rongga mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara lewat menuju rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal meliputi huruf m, n, ny, dan ng. Bunyi suara oral dibagi menjadi dua, yaitu bunyi suara vokal dan bunyi suara konsonan. Bunyi vokal atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, misalnya a, i, u, e, o, dan diftong (kombinasi dua huruf hidup, misalnya au, ia, ai, ua, dan lain-lain). Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran napas dirintangi atau tertahan di mulut. Bunyi konsonan dipengaruhi oleh posisi di mana aliran udara dirintangi dan berapa besar rintangannya, misalnya gutural yaitu bagian belakang lidah menyentuh bagian belakang mulut akan menghasilkan bunyi kebisingan yang nonverbal. Palatal belakang yaitu bagian belakang lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit lembut akan menghasilkan huruf seperti g. Palatal tengah yaitu bagian tengah lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit keras akan menghasilkan bunyi k. Dental yaitu lidah digunakan bersama dengan bagian gusi belakang gigi depan di atas dan menghasilkan bunyi t. Labial, yaitu bibir bagian bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf f atau bibir dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi huruf b.Latihan Olah Suara1. Persiapan Latihan Olah Suaraa. Pernapasan DadaCiri dari pernapasan dada adalah pada waktu kita menghirup udara, maka rangka dada terbesar bergerak membesar akibat dari 6. Artikulasi104 Kelas IX SMP/MTs Buku Gururongga yang terisi oleh udara yang banyak. Latihlah sampai nafas dada ini terkuasai.1). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, embuskan. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.2). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.3). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.b. Pernapasan PerutCiri dari pernapasan perut adalah pada waktu kita menghirup udara, maka rongga perut akan membesar dan mengeras karena terisi oleh udara yang banyak. Pernapasan ini juga ditandai dengan naik turunnya sekat diafragma yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut.1). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, embuskan. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.2). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.3). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.c. Pernapasan DiafragmaDi dalam latihan ini, fokus napas diarahkan pada sekat antara rongga dada dan rongga perut yang disebut dengan sekat diafragma. Ciri dari napas diafragma adalah otot-otot sekat diafragma akan menegang, dan otot-otot samping bagian pinggang akan mengembang ketika kita menghirup udara. Pernapasan ini sebenarnya gabungan napas dada dan napas perut. Latihlah sampai napas diafragma ini terkuasai.Seni Budaya 1051). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat difragma mengeras, tahan, embuskan. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.2). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat difragma mengeras, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.3). Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang, langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut, sehingga sekat difragma mengeras, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.d. Senam Lidah1). Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan, dan tarik sedalam mungkin.2). Lidah dijulurkan dan arahkan ke kanan dan ke kiri secara bergantian.3). Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam terus kebalikannya.4). Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam terus kebalikannya. 5). Lidah ditahan di gigi seri, terus entakkan. 6). Membunyikan errrrr................, errrrrrr................ berulang-ulang. Latihan ini berfungsi untuk melemaskan lidah.7). Ucapkan dengan cepat: fud...fud...fud...fud...fud...dah – fud...fud...fud...fud...fud...dah. Lakukan latihan ini sesering mungkin.e. Senam Rahang Bawah1). Gerakkan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup.2). Gerakkan rahang bawah ke kiri dan kanan secara bergantian.3). Gerakkan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian. 4). Gerakkan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah jarum jam dan ke arah sebaliknya. 106 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru5). Ucapkan dengan riang, ceria, gembira dan rileks: da....da....da....da..... da.....da.... kemudian la....la.....la....la.....la....la. Latihan ini bisa dengan huruf konsonan yang lain yang digabung dengan huruf vokal af. Latihan Tenggorokan1). Ucapkan lo...la...le...la...lo...- lo...la...le...la...lo...- lo...la...le...la...lo... lakukan latihan ini dengan santai, semakin lama semakin keras tetapi tenggorokan jangan tegang.2). Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la...la...la...la...laf... – la...la...la...la...los... – la...la...la...la...lof...2. Latihan Teknik Olah Suaraa. BerbisikDalam latihan ini, yang diutamakan adalah kontraksi otot-otot bibir, wajah, dan rahang.1). Lafalkan huruf vokal (a...i...u...e...o...) tanpa mengeluarkan suara. 2). Lafalkan huruf c... d... l... n... r... s... t... tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini juga berfuungsi untuk melenturkan lidah.3). Lafalkan huruf konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara.4). Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini diutamakan pengejaan tiap suku kata, baik dalam kata maupun dalam kalimat.b. Bergumam1). Tarik napas, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada rongga dada. Rasakan getaran pada rongga dada pada waktu kita bergumam. 2). Tarik napas, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada batang tenggorokan atau trakea. Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu kita bergumam. 3). Tarik napas, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada rongga hidung atau nasal. Rasakan getaran pada rongga hidung pada waktu kita bergumam, biasanya ujung hidung kita akan terasa gatal. Seni Budaya 107c. Bersenandung 1). Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung. Lakukan latihan ini mulai dari nada rendah sampai nada yang tinggi. Misalnya, dengan suku kata NA disenandungkan sesuai dengan tangga nada (do, re, mi, fa, sol, la, si, do). Lakukan 8 kali pengulangan.2). Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga nada. 2. Latihan Artikulasia. Latihan bunyi suara Nasal1). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf m, n, ny, ng.2). Lakukan latihan melafalkan huruf tersebut sampai menemukan cara mengucapkan yang benar.b. Latihan bunyi suara Oral1). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf vokal (a, i, u, e, o) terputus-putus, lakukan 8 kali latihan.2). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf vokal dengan cara menyambung, lakukan 8 kali latihan.3). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf diftong (au, ia, ai, ua dan lain), lakukan 8 kali latihan.4). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf konsonan (b, c, d, f, g dan seterusnya), lakukan 8 kali latihan.5). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf f, g, k, t, b sebanyak 8 kali latihan.4. Latihan Diksia. Latihan membedakan huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g.b. Latihan membedakan huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara mengombinasikan.c. Latihan ini dilakukan dengan cara menggabungkan huruf-huruf tersebut di atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba atau ta dengan da, ki dengan gi dan seterusnya.108 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurud. Latihan diteruskan dalam bentuk kata, misalnya: - Apabila - Perpustakaan - Begitu - Kudengar- Menyambut - Luput- Cari kata-kata yang lainnya, yang mengandung huruf P, B, T, D, K, dan G.5. Intonasia. Jeda (pemenggalan kalimat)1). Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: berapa lama saya harus menunggu.2). Ucapkan kalimat tersebut, tetapi gunakan jeda di antara kata lama dan saya.3). Susunlah kalimat pendek lainnya dan gunakan sebagai latihan jeda.b. Tempo (cepat dan lambatnya ucapan)1). Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: Siapa bilang itu tidak bisa.......... dilakukan.2). Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata dilakukan, ucapkan dengan cara dieja per suku kata.3). Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan kata yang akan dieja.Setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran III. Pada proses pembelajaran ini, guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifi k, yaitu:1. Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang olah rasa melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video olah rasa. Pada kegiatan ini guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang olah rasa.Materi dan Aktivitas Pembelajaran IIINext >