< PreviousSeni Budaya 1092. Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan olah rasa, baik seperti hasil pengamatan maupun bisa mengikuti langkah-langkah yang ada dalam buku siswa.3. Peserta didik dapat mengomunikasi olah rasa dengan cara memperagakan.1. Lakukan latihan olah rasa ini mulai dari konsentrasi, kemudian diteruskan dengan latihan imajinasi dan latihan ingatan emosi.2. Latihan olah rasa bisa mengikuti instruksi yang ada dalam buku ini atau bisa menggunakan sumber yang lain.3. Lakukan latihan ini dengan cara bertahap dan jangan terburu-buru.4. Mintalah bimbingan gurumu bila ada instruksi latihan ini yang belum kamu pahami atau belum dimengerti.5. Diskusikan hasil latihanmu dengan teman-temanmu dan guru pembimbingmu.6. Mintalah evaluasi dari guru pembimbingmu maupun teman-temanmu tentang latihan yang kamu lakukan.Pengertian konsentrasi secara harfi ah berarti memusatkan pikiran pada sesuatu, sehingga dalam konsentrasi, ada sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Makin menarik pusat perhatian tersebut, makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan kita mainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian ataupun yang mempengaruhi konsentrasi seorang pemeran atas karakter yang dimainkan, cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka konsentrasi menjadi sesuatu sangat perlu untuk pemeran.Tujuan dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fi sik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah Proses Pembelajaran III7. Konsentrasi110 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurukesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efi sien. Dengan konsentrasi pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan, juga agar pemeran bisa mengalami dunia yang lain dengan segenap cita, rasa, dan karsanya pada dunia lain itu. Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, di mana gambaran tersebut tidak pernah dialami sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya. Imajinasi merupakan proses percobaan pemisahan pikiran dan digunakan untuk menciptakan teori-teori dan ide-ide berdasarkan fungsinya. Ide-ide ini dapat membawa kita ke dalam dunia maya, dan selanjutnya jika ide tersebut memungkinkan dan fungsinya nyata maka ide tersebut dapat diwujudkan ke dalam kenyataan.Dalam latihan imajinasi akan ditemui imajinasi yang tidak hidup, dan imajinasi yang lambat. Untuk mengatasi imajinasi yang tidak hidup, pembimbing harus mengarahkan dan menghidupkan imajinasi peserta didik dengan jalan memberikan pertanyaan yang bersahaja. Peserta didik harus memberikan jawaban dengan proses berpikir, kalau jawaban tersebut tanpa proses berpikir, maka proses ini tidak akan dapat mengembangkan imajinasinya. Untuk dapat mengembangkan imajinasi, maka peserta didik harus mendekati pokok pembicaraan dengan pikirannya dan dengan jalan berpikir logis.Latihan imajinasi selalu dipersiapkan dan diarahkan dengan cara sadar dan mempergunakan logika. Lalu, peserta didik akan melihat sesuatu dalam ingatannya atau dalam imajinasinya. Untuk sesaat dia akan hidup di alam mimpi, kemudian pertanyaan-pertanyaan dilontarkan untuk membimbing imajinasinya. Jika ini berhasil, maka dapat diulangi untuk beberapa kali, dan makin sering peserta didik dapat mengingat, maka makin dalam akar dalam ingatannya dan makin dalam dia menghayati imajinasi tersebut.Untuk menghadapi imajinasi yang lambat dari peserta didik, pembimbing tidak hanya memberikan pertanyaan tetapi juga menyarankan sebuah jawaban. Jika peserta didik dapat mempergunakan jawaban tersebut, maka dia dapat memulai dari sana. Tetapi, jika peserta didik tidak dapat mempergunakan jawaban tersebut maka ia akan mengubah dan menggantinya dengan sesuatu yang lain sampai tercipta sebuah ilusi.8. ImajinasiSeni Budaya 111Hal-hal yang perlu diketahui ketika belajar imajinasi:• Imajinasi menciptakan hal-hal yang mungkin ada atau mungkin terjadi, sedangkan fantasi membuat hal-hal yang tidak ada, dan tidak pernah ada, dan tidak akan pernah ada. Imajinasi ada tiga jenis, imajinasi yang memiliki inisiatif, yaitu imajinasi yang dapat ditumbuhkan dengan mudah, dan akan berfungsi terus-menerus tanpa mengenal lelah, baik kita sedang bangun maupun kita sedang tidur. Imajinasi yang tidak memiliki inisiatif, yaitu imajinasi yang mudah dibangkitkan dan bisa berfungsi terus menerus, begitu kita menyarankan sesuatu kepadanya (imajinasi ini bekerja atas dasar paksaan), dan imajinasi yang menyulitkan adalah imajiinasi yang tidak peka pada saran-saran.• Imajinasi tidak bisa dipaksa, tetapi harus dibujuk untuk bisa digunakan. Imajinasi tidak akan muncul kalau kita merenung tanpa suatu objek yang menarik. Objek ini berfungsi untuk menstimulasi atau merangsang kita untuk berpikir, baik hal yang logis maupun yang tidak logis. Dengan kita berpikir, maka akan terjadi proses imajinasi.• Imajinasi tidak akan muncul dengan pikiran yang pasif, tetapi harus dengan pikiran yang aktif. Melatih imajinasi sama dengan memperkerjakan pikiran-pikiran kita untuk terus berpikir. Pikiran ini bisa disuruh untuk mempertanyakan segala sesuatu. Dengan stimulus pertanyaan-pertanyaan atau menggunakan stimulus ”seandainya”, maka akan menimbulkan atau memunculkan jawaban.• Belajar imajinasi harus menggunakan plot yang logis, dan jangan menggambarkan suatu objek dengan lebih kurang, umum, kira-kira. • Untuk membangkitkan imajinasi peran, gunakan pertanyaan; siapa, di mana, dan apa.Emosi secara umum memiliki arti proses fi sik dan psikis yang kompleks yang bisa muncul secara tiba-tiba dan spontan atau di luar kesadaran. Kemunculan emosi ini akan menimbulkan respon pada kejiwaan, baik respon positif maupun respon negatif serta mempengaruhi ekspresi kita. Emosi sering dikaitkan dengan perasaan, persepsi, atau kepercayaan terhadap objek-objek, baik itu kenyataan maupun hasil imajinasi.9. ingatan Emosi112 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru Ingatan emosi adalah salah satu perangkat pemeran untuk bisa mengungkapkan atau melakukan hal-hal yang berada di luar dirinya (Suyatna Anirun, 1998. hlm.86). Sumber dari ingatan emosi adalah kajian pada ingatan diri sendiri, dan kajian sumber motivasi atau lingkungan motivasi yang bisa kita amati. Ingatan emosi berfungsi untuk mengisi emosi peran yang kita mainkan. Seorang pemeran harus mengingat-ingat segala emosi yang terekam dalam sejarah hidupnya, baik itu merupakan pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain yang kita rekam. Dengan ingatan emosi ini kita akan mudah memanggil kembali jika kita perlukan ketika sedang memainkan peran tertentu. Ingatan emosi kita sangat dipengaruhi oleh waktu, karena waktu adalah penyaring yang bagus untuk perasaan dan kenangan. Waktu juga mengubah ingatan-ingatan yang realistis menjadi kesan. Misalnya, kita melihat kejadian yang sangat luar biasa, maka kita akan menyimpan ingatan kejadian tersebut tetapi hanya ciri-ciri yang menonjol dan yang meninggalkan kesan, bukan detai-detailnya. Dari kesan tersebut akan dibentuk suatu ingatan tentang sensasi yang mendalam. Sensasi-sensasi yang kita simpan tersebut akan saling mengait dan saling mempengaruhi dan dijadikan sintesis ingatan. Sintesis ingatan inilah yang bisa kita panggil kembali untuk keperluan pemeranan, karena bersifat subtansial dan lebih jelas dari kejadian yang sebenarnya.Emosi adalah segala aktivitas yang mengekspresikan kondisi di sini dan sekarang dari organisme manusia dan ditujukan ke arah dunianya di luar. Emosi timbul secara otomatis dan terikat dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Pemeran tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendirinya lantaran keterlibatannya dalam memainkan peran sesuai dengan naskah.Latihan Olah Rasa1. Latihan Konsentrasi Pancaindraa. Indra Penglihat1). Amati sebuah benda secara intensif dan deskripsikan pe-ngamatan anda kepada peserta lain.2). Lakukan dengan suasana yang santai dan presentasikan sesuai dengan gaya anda.3). Latihan diteruskan dengan mengamati sekumpulan benda.4). Deskripsikan hasil pengamatan tersebut termasuk yang menjadi ciri khas dari objek pengamatan anda.Seni Budaya 1135). Dalam latihan ini, diusahakan dilakukan dengan pengamatan yang sangat jeli dan dalam suasana santai.b. Indra Pencium1). Konsentrasilah pada bau yang paling menyengat dan dekat dengan tubuh kita (latihan diusahakan betul-betul membaui bukan mengkhayalkan atau berimajinasi tentang bau).2). Kalau sudah mendapatkan bau tersebut, kemudian simpan dalam ingatan kita.3). Latihan dilanjutkan dengan menambahkan jarak dari sumber bau. Kemudian, dipresentasikan sesuai dengan gaya dan cara masing-masing.4). Latihan indra penciuman ini juga bisa dilakukan membedakan bermacan-macam bau.c. Indra Pendengaran1). Konsentrasilah pada sumber suara yang paling lemah dan dekat dengan kita (latihan ini benar-benar mendengar bukan mengkhayal atau berimajinasi)2). Kalau sudah mendapat bunyi tersebut, kemudian simpan dalam ingatan kita. Latihan dilanjutkan dengan menambah jarak dari sumber bunyi tersebut. Pada sesi terakhir presentasikan kepada yang lain sesuai dengan gaya dan cara masing-masing.3). Latihan mendengar ini bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-macam bunyi dan dari sumber apa bunyi tersebut. Misalnya berasal dari logam, kayu, batu, membran, dan lain-lain.d. Indra Pendengaran1). Konsentrasilah pada sumber suara yang paling lemah dan dekat dengan kita (latihan ini benar-benar mendengar bukan mengkhayal atau berimajinasi)2). Kalau sudah mendapat bunyi tersebut, kemudian simpan dalam ingatan kita. Latihan dilanjutkan dengan menambah jarak dari sumber bunyi tersebut. Pada sesi terakhir, presentasikan kepada yang lain sesuai dengan gaya dan cara masing-masing.114 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru3). Latihan mendengar ini bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-macam bunyi dan dari sumber apa bunyi tersebut. Misalnya, berasal dari logam, kayu, batu, membran, dan lain-lain.e. Indra Perasa atau Peraba1). Latihan ini difokuskan pada membedakan rasa yang tersentuh oleh kulit. Latihan bisa dilakukan dengan cara membedakan rasa kasar dan halus, panas dan dingin, keras dan lembek dan lain-lain.2). Ambil sebuah benda dan raba permukaan benda tersebut dari beberapa sisi, bedakan antarpermukaan tersebut. Rasakan betul perbedaan permukaan benda tersebut, kemudian deskripsikan dengan cara dan gaya masing-masing.3). Jalanlah pada berbagai macam permukaan jalan, konsentrasi pada telapak kaki kita dan bedakan permukaan jalan tersebut, simpan ingatan ini sebagai pengalaman batin.4). Lakukan latihan ini dengan santai dan jangan tergesa-gesa. Ingat, latihan ini tetap terfokus pada daya konsentrasi kita. Ketika melaksanakan latihan jangan berpikir yang macam-macam.2. Latihan Konsentrasi dengan Permainana. 1 bebek, 2 kaki, kwek,.....Buatlah kelompok latihan dan duduklah melingkar. Salah seorang peserta memulai dengan mengucapkan “satu bebek dua kaki kwek”, peserta berikutnya mengucapkan “dua bebek empat kaki kwek”, peserta selanjutnya mengucapkan “tiga bebek enam kaki kwek kwek kwek”, demikian seterusnya sampai semua peserta medapatkan gilirannya. Jika terjadi kesalahan maka permainan dimulai dari awal. Permainan juga bisa dilakukan dengan instruktur yang menunjuk siapa peserta berikutnya yang mendapat giliran.Catatan: Untuk membuat variasi dan meningkatkan konsentrasi jenis binatang bisa diganti dengan yang memiliki 4, 6, atau delapan kaki dengan aturan yang samab. Hitung Bilangan PrimaBuatlah kelompok besar. Langkah pertama menjelaskan aturan main, yaitu semua peserta berhitung mulai dari satu sampai tak Seni Budaya 115terbatas. Setiap peserta yang berhitung dan mendapat giliran pada bilang prima, peserta tersebut tidak menyebutkan angka tetapi langsung teriak “PRIMA” terus dilanjutkan berhitung lagi. Misalnya, 1, 2, prima, 4, prima, 6, prima dan seterusnya.Latihan akan diulang mulai dari satu lagi, apabila ada peserta yang lupa menyebutkan bilang prima itu dengan angka tersebut bukan dengan teriak prima. Catatan: Latihan ini bisa dimulai dari siapa saja dan tidak harus yang mulai menyebutkan angka satu pada orang yang sama. Latihan ini dilakukan secara berurutan baik searah jarum jam maupun kebalikannya.c. BoomLatihan ini juga dilakukan secara kelompok besar. Aturan permainannya ialah setiap peserta yang mendapat giliran angka 3 dan kelipatan tiga harus berteriak BOOM. Latihan dimulai dari berhitung mulai dari 1 sampai tak terbatas. Misalnya 1, 2, boom, 4, 5, boom, 7, 8, boom, 10, 11, boom, dan seterus. Latihan akan diulang mulai dari satu lagi apatbila ada peserta yang lupa.Catatan: Latihlah sampai angka tertinggi yang bisa dicapai dalam latihan tersebut. Semakin tinggi angka yang dicapai, maka tingkat konsentrasi dari peserta latihan tersebut semakin baik.3. Latihan Imajinasi dengan Stimulusa. Latihan ini menggunakan benda untuk stimulus imajinasi. Masing-masing peserta memegang sebuah benda, dan benda tersebut diimajinasikan sebagai apa saja. Dalam latihan, gunakan stimulus seandainya. Misalnya, anda memegang sebuah bola, maka imajinasikan ”seandainya” bola tersebut ingin memakan anda, atau bola tersebut mengajak anda untuk berdansa dan sebagainya.b. Ajaklah teman anda dalam latihan imajinasi ini, seandainya teman anda itu adalah sebuah tanah liat, atau sebatang kayu, buatlah sebuah patung dari teman anda tersebut. Lakukanlah secara bergantian.c. Carilah benda dan benda itu bisa apa saja untuk alat latihan, gunakan alat tersebut dan perlakukan benda tersebut sebagai apa saja. Misalnya, alat itu adalah sepatumu, maka anggaplah sepatu itu menjadi apa saja (sebagai mobil-mobilan, sebagai sapu, sebagai perahu atau mainanmu dan sebagainya).116 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru4. Latihan Imajinasi Tanpa Stimulus a. Jembatan TaliBayangkan ada seutas tali yang direntangkan tinggi di atas lantai, kamu sedang berdiri di atas panggung siap untuk mencoba melintasi tali itu. Kamu ingin melintasi tali itu namun belum merasakan kalau kamu akan mampu melakukannya. Jangan terburu-buru, tunggu sampai kamu mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan tali tersebut dengan kamu yang berdiri di atas panggung. Jika kamu sudah siap, mulailah perjalanan tersebut. Kamu mungkin menemukan kesulitan, tetapi jangan berhenti. kamu harus tetap mencoba, mencoba dengan berbagai cara. Jangan tergesa dan tetaplah berkonsentrasi pada perasaan yang dirasakan. Ketika kamu sudah siap, biarkan perasaan itu membuat kamu bergerak. Kalau dalam bayanganmu merasa kesulitan, ekspresikan kesulitan tersebut.Catatan. Jika pengalaman ini dicoba dengan hati-hati, sehingga tidak menjadi sebuah kegiatan yang mekanik, kebanyakan orang akan bisa merasakan keterlibatan yang mendalam.7. Latihan Ingatan Emosi dengan Rasaa. Duduk atau berdiri dengan santai, kemudian ingat emosi kesedihan yang mendalam yang pernah dialami. Latihan ini tidak mengambarkan kesedihan tetapi mengingat-ingat kesedihan yang pernah dialami.b. Lakukan latihan ini dengan beragam emosi yang ada, misalnya marah, gembira, malu, takut, bahagia, dan lain-lain.8. Latihan Ingatan Emosi dengan Permainana. Lintasan Emosi1. Buat dua kelompok dan masing-masing kelompok saling berseberangan. Pembimbing menentukan emosi, misalnya ’sedih’ maka kelompok A mengungkapkan emosi sedih dan melintas menuju tempat kelompok B, sedangkan kelompok B melintas menuju tempat kelompok A dengan emosi sebaliknya.2. Lakukan latihan dengan emosi-emosi yang lain.3. Lakukan latihan dengan penghayatan dan ekspresif serta jangan terburu-buru.Seni Budaya 117b. Tergesa-Gesa dan BerhentiDuduk atau berdiri, bayangkan kamu merasakan perasaan tergesa-gesa untuk menyelamatkan diri. Ekspresikan perasaan tersebut dan jangan ditahan. Ekspresikan perasaan ketakutan dan keinginan untuk menyelamatkan diri tersebut. Biarkan tangan dan kaki bergerak, kadang tergesa-gesa, kemudian berhenti atau bergerak dengan hati-hati.Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjugan ke rumah, atau media sosial lainnya. Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditanda tangani oleh orang tua murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui perkembangan anak, baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.C. Interaksi dengan Orang TuaNoPERNYATAANYATIDAK1.Saya berusaha belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh untuk dapat menguasai dasar pemeranan teater modern.2.Saya mengikuti pembelajaran dan pelatihan dengan penuh perhatian sehingga dapat menguasai dasar pemeranan teater modern.3.Saya melakukan latihan dengan tepat waktu sesuai dengan materi pelatihan.4.Saya berperan aktif dalam kelompok pelatihan dasar pemeranan teater modern.5.Saya bekerja sama dalam kelompok dalam pelatihan dasar pemeranan teater modern.6.Saya menciptakan suasana menyenangkan dalam pelatihan dasar pemeranan teater modern.7.Saya menghargai teman-teman dalam melaksanakan latihan dasar pemeranan teater modern.Nama Orang TuaNama Siswa118 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruD. Evaluasi dan Penilaian PembelajaranGuru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek, dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan.• Apa yang kamu ketahui dengan olah tubuh?• Terdiri dari berapa tahap ketika melakukan olah tubuh?• Mengapa harus melakukan olah tubuh?• Apa yang kamu ketahui dengan olah vokal?• Bagaimana melakukan latihan olah vokal?• Mengapa harus melakukan olah vokal?• Apa yang kamu ketahui dengan olah rasa?• Bagaimana melakukan olah rasa?• Mengapa harus melakukan olah rasa?• Coba peragakan olah tubuh inti pada ayunan bandul tubuh atas.• Coba peragakan pernapasan diagframa.• Coba peragakan latihan imajinasi tanpa stimulus.Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji kompetensi yang dikembangkan pada Bab VII, guru dapat membuat rubrik seperti tertera berikut ini.PengetahuanKeterampilanE. Rubrik GuruNext >