< PreviousSeni Budaya 119A. Sikap1. Kerja sama2. KreativitasNo.IndikatorPenilaian Kerjasama1.Terlibat aktif dalam bekerja kelompok.Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan peserta didik.2.Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik.3.Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan.Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik.4.Rela berkorban untuk teman lain.Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik.No.IndikatorPenilaian Kreativitas1.Dapat menyatakan pendapat dengan jelas (ideational fl uency).Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul.2.Dapat menemukan ide baru yang belum dijelaskan guru (originality).Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul.3.Senang terhadap materi pelajaran dan berusaha mempelajarinya (enjoyment).Skor 3 jika 4 sampai 5 indikator muncul.4.Mencoba berulang-ulang untuk menemukan ide yang terbaik (cyclical procedure).Skor 4 jika 6 sampai 7 indikator muncul.120 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruB. Tes Tulis Uraian1. Apa yang anda ketahui tentang olah tubuh?BobotKomponen yang DinilaiSkor MaksimumSkor yang Dicapai20%Persiapan 1. Berdoa10 2. Mengukur denyut nadi1070%Pelaksanaan 1. Gerak pemanasan20 2. Gerak inti30 3. Gerak pendinginan2010%Waktu 1. Sesuai alokasi10Skor TotalKeterampilanRubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian.Skor 1 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater sesuai artinya saja.Skor 2 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater dengan tepat dan tidak disertai dengan penjelasannya.Skor 3 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater dengan tepat beserta penjelasannya sebagai metode pelatihan dasar pemeranan dan tidak disertai penggunaan olah tubuh pada bidang yang lain.Skor 4 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater dengan tepat beserta penjelasannya sebagai metode pelatihan dasar pemeran dan disertai dengan penggunaan olah tubuh pada bidang psikologi dan pendidikan atau bidang lain.Rubrik Olah TubuhSeni Budaya 121F. Pengayaan PembelajaranPengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi diberikan secara horizontal, yaitu lebih memperdalam dan memperluas pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang dipelajari.122 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruBab VIIIPembelajaranPerancangan PementasanKompetensi Inti1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng gun-akan, mengurai, merangkai, memodifi kasi, dan membuat) serta ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.Kompetensi Dasar1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni Teater berdurasi pendek sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kerja sama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam berapresiasi dan berkreasi seni.3.3 Memahami perancangan pementasan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik, dan prosedur.A. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)Seni Budaya 1234.3 Merancang pementasan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik, dan prosedur.Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari sesuai dengan Bab VIII tentang Perancangan Pementasan. Guru juga dapat menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik mengetahui kompetensi apa yang akan dicapai dan dikuasai. Berdasarkan alur pembelajaran yang ada, maka guru juga dapat menginformasikan kepada peserta didik tentang jadwal pertemuan dan pelatihan yang akan dikerjakan oleh peserta didik.Materi Perancangan Pementasan terdiri atas lima subbab pembelajaran dan dapat diajarkan dalam beberapa kali pertemuan. Pertemuan itu membahas masalah pengetahuan manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek dan keterampilan manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek sebagai dasar pementasan, serta merancang pembagian tugas sesuai dengan manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek. Perancangan Pementasan terdiri atas konsep manajemen, pengetahuan manajemen produksi dan manajemen artistik, keterampilan praktik manajemen produksi dan manajemen artistik, serta pelatihan peran dan racangan tata artistik. Tujuan dari pembelajaran Rancangan Pementasan ini adalah:1. Mendeskripsikan dasar manajemen seni pertunjukan. 2. Mengidentifi kasikan pekerjaan dan aktivitas yang ada dalam produksi seni pertunjukan.3. Mengeksplorasi berbagai pekerjaan dan aktivitas yang ada dalam produksi seni pertunjukan.4. Mengasosiasikan pekerjaan dan aktivitas yang ada dalam produksi seni pertunjukan dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat.5. Mengomunikasikan jaringan kerja sama dalam suatu produksi seni pertunjukan secara sederhana dengan bahasa lisan, bahasa tulis maupun praktik kerja produksi seni pertunjukan.6. Mengidentifi kasikan pelatihan pemeranan dan melakukan latihan pemeranan sebagai persiapan pementasan.7. Mengidentifi kasi perancangan tata artistik dan melaksanakan perancangan tata artistik.B. Informasi Untuk Guru124 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru8. Mengasosiasikan perancangan pementasan dengan kehidupan sosial budaya di masyarakat.9. Mengomunikasikan perancangan pementasan secara sederhana bahasa secara lisan maupun tulisan. Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa adalah:1. Mengamati produksi seni pertunjukan, baik secara nyata maupun melalui dokumentasi. 2. Menanyakan dan mendiskusikan proses kerja produksi seni pertunjukan.3. Mengeksplorasi pekerjan dalam produksi seni pertunjukan.4. Membuat kelompok kerja dalam produksi seni pertunjukan.5. Mengamati teknik pemeranan melalui pementasan, baik secara langsung maupun melalui video.6. Merancang pelatihan pemeranan.7. Melaksanakan pelatihan pemeranan sebagai persiapan pementasan.8. Mengamati perancangan tata artistik sebagai persiapan pementasan.9. Merancang tata artistik sebagai persiapan pementasan.10. Mempresentasikan hasil kerja dalam produksi seni pertunjukan.Setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek. Pada proses pembelajaran ini, guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifi k, yaitu:1. Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek melalui membaca buku atau literatur manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek. Pada kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek.C. Proses PembelajaranSeni Budaya 1252. Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan kegiatan musyawarah produksi teater berdurasi pendek. Setelah melakukan musyawarah produksi, maka setiap peserta didik mengambil bagian dalam manajemen pertunjukan teater berdurasi pendek. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pilihan pekerjaan yang diambil. Sebagai panduan bekerja, dapat mengikuti langkah-langkah kerja yang ada dalam buku siswa atau mengikuti langkah-langkah kerja hasil pengamatan.3. Peserta didik mengomunikasikan hasil kerjanya dengan cara mempresentasikan hasil kerjanya.4. Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang pelatihan pemeranan melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video pelatihan teknik pemeranan. Pada kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang pelatihan teknik pemeranan.5. Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan latihan teknik pemeranan, baik seperti hasil pengamatan maupun bisa mengikuti langkah-langkah yang ada dalam buku siswa.6. Peserta didik dapat mengomunikasikan latihan teknik pemeranan dengan cara memperagakan.7. Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang tata artistik melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video tata artistik. Pada kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang tata artistik.8. Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan perancangan tata artistik, baik seperti hasil pengamatan, maupun bisa mengikuti langkah-langkah yang ada dalam buku siswa.9. Peserta didik dapat mengomunikasi rancangan tata artistiknya dengan cara mempresentasikan.1. Mencari informasi tentang manajemen seni pertunjukan.2. Mendiskusikan tentang manajemen seni pertunjukan.Materi dan Aktivitas Pembelajaran I126 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru3. Mendeskripsikan pekerjaan dalam manajemen seni pertunjukan.4. Mengklasifi kasikan pekerjaan dan penanggung jawab pekerjaan dalam manajemen seni pertunjukan.5. Membuat kelompok kerja sesuai dengan pekerjaan dalam manajemen seni pertunjukan.6. Melaksanakan kerja sesuai dengan pekerjaan yang ada dalam manajemen seni pertunjukan.Manajemen secara etimologi berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau merencanakan. Tujuan utama dalam mempelajari manajemen adalah: Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efi sien. Maksudnya, mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala sumber yang ada (tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik dan akan mencapai hasil yang diharapkan. Efi siensi ini terjadi jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, atau hasil yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber yang ada. Kedua, tujuan mempelajari manajemen agar dalam bekerja atau melakukan usaha dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan kelangsungan usaha itu sendiri.Ricky W. Griffi n mendefi nisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efi sien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Manajemen Seni Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fi sik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir. Manajemen seni pertunjukan dapat dipetakan lagi menjadi menajemen organisasi seni pertunjukan dan manajemen produksi seni pertunjukan. Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan di dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya secara maksimal. Regulasi ke arah itu diupayakan dengan melalui pemberdayaan berbagai komponen yang terkait untuk bersinergis dalam membangun jaringan A. ManajemenSeni Budaya 127yang tanggap seperti proporsi rumah laba-laba. Apabila berbagai komponen pendukung yang dirasakan dapat digunakan sebagai stimulus dalam mempermulus laju dan perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan secara komprehensif. Di sini, faktor keberuntungan, perencanaan produksi, strategi penerapan dan penggunaan celah yang mendatangkan peluang bisnis besar perlu diterapkan walaupun pada kapasitas produksi untuk penyajian karya seni sebagai hobi saja. Dengan demikian diperlukan kerja keras berbagai komponen yang terlibat dan sekaligus upaya penanganan hambatan harus diminimalisir secara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi pilihan dan harapan bersama.Di sisi lain masalah manajemen sebagai basis dalam pengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki kompetensi yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah pengembangan dari suatu seni pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat gampang, namun dalam pelaksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh perhatian khusus serta lebih diutamakan pada pengalaman empirik menjadi sumber dalam melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secara proporsional.Musyawarah produksi seni pertunjukan bertujuan untuk membentuk kelompok kerja dalam memproduksi seni pertunjukan. Dalam musyawarah ini akan menentukan panitia kelompok kerja bagian produksi dan bagian artistik. Kepanitian ini penting ditentukan agar ada kesatuan hati dan kesadaran semua yang terlibat dalam produksi seni pertunjukan dengan tujuan utamanya membuat pementasan yang berhasil, baik, dan sukses. Memproduksi seni pertunjukan akan berhasil apabila semua kelompok kerja melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Keberhasilan memproduksi seni pertunjukan akan memberikan pembelajaran yang berharga bagi semua kelompok kerja dan penonton yang akan menikmati produksi tersebut.Musyawarah ini selain membentuk kelompok kerja, juga menentukan produksi seni pertunjukan apa yang akan dibuat. Dalam kelas teater ini kamu akan memproduksi seni teater dan mementaskan seni teater hasil produksi. Langkah pertama adalah menentukan lakon cerita yang akan dipentaskan. Pilihlah naskah lakon cerita itu dari hasil karya latihan menulis naskah lakon yang sudah dipelajari. Setelah menentukan naskah lakon, maka langkah selanjutnya adalah membuat kelompok kerja produksi seni pertunjukan. Kelompok kerja produksi itu bisa kamu pelajari sesuai dengan yang terurai di bawah ini. 128 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruPembagian kerja dalam produksi seni pertunjukan terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian produksi dan bagian artistik. Untuk itu bagilah pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang ada. Tugas dan tanggung jawab kelompok kerja produksi seni pertunjukan adalah sebagai berikut:I. Kelompok Kerja Manajemen Produksia. Pimpinan Produksi1). Bertugas mengorganisir semua pekerja dalam pementasan seni pertunjukan.2). Bertanggung jawab secara keseluruhan atas pelaksanaan dan keberhasilan produksi.3). Pimpinan produksi juga menjadi ujung tombak terdepan dalam penyelenggaraan hingga selesainya pementasan maupun laporan pelaksanaan kegiatan dilakukan.4). Pimpinan produksi harus memahami peran, tugas, dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan dan ia berada di garda depan produksi seni pertunjukan dalam menjalankan tugas produksi.5). Tugas kontroling kerja kerumahtanggaan, operasional staf, pemilihan tempat pementasan, hingga standar kualifi kasi tempat yang digunakan sebagai pertunjukan. 6). Peran pimpinan produksi adalah menjadi motor gerak bawahan agar seluruh staf mau dan mampu bekerja maksimal, sehingga sukses dan tercapainya pementasan yang berbobot.b. Sekretaris Produksi1). Tugas sekretaris adalah bertanggung jawab dalam membukukan dan mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi seni pertunjukan.2). Membuat proposal pementasan, membuat surat-surat yang berhubungan dengan kegiatan pementasan pertunjukan (surat ijin, surat kerja sama, dan lain-lain).3). Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar serta membuat rancangan kegiatan yang berhubungan dengan administrasi kesekretariatan.4). Berkoordinasi dengan pimpinan produksi dalam hal kesekretariatan.Next >