< PreviousSeni Budaya 139yang sesuai.3. Latihan Teknik PengembanganTeknik pengembangan bisa dilakukan dengan teknik pengembangan pengucapan dan teknik pengembangan jasmani. Teknik pengembangan pengucapan dilakukan dengan menaikkan volume suara, menaikkan tinggi nada suara, menaikkan kecepatan tempo suara, menurunkan volume suara, nada suara, dan kecepatan tempo suara. Teknik pengembangan jasmani bisa dilakukan dengan menaikkan tingkat posisi jasmani, berpaling, berpindah tempat, melakukan gerak anggota badan, dan ekspresi muka.a. Bacalah dialog-dialog dalam naskah cerita yang telah kamu susun dan telah kamu beri tanda dengan menaikkan volume suara, terus diulang dengan menurunkan volume suara.b. Ulangi lagi membacanya, tapi sekarang dengan nada yang tinggi, kemudian diulang namun dibaca dengan nada yang rendah.c. Cobalah membaca dialog-dialog dalam naskah yang telah kamu susun dengan posisi yang bermacam-macam, kadang berdiri, kadang duduk, kadang berpaling, kadang mendekat terus bicara atau kadang menjauh terus bicarad. Beri catatan pada dialog-dialog yang telah kamu latihankan itu, sehingga nanti bisa dilatihkan ulang.4. Latihan Teknik Membina Puncak-PuncakTeknik membina puncak-puncak adalah teknik yang dilakukan oleh pemeran terhadap jalannya pementasan lakon. Teknik ini dilakukan oleh Gambar 3.cSumber: Kemendikbud140 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurupemeran untuk menuju klimaks permainan. Teknik ini bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Buatlah kelompok untuk latihan ini dan lakukan latihannya.b. Latihan menahan intensitas emosi, yaitu dengan cara melakukan tahap demi tahap penggunaan emosi pemeran pada suatu pementasan lakon. Misalnya, ketika A marah, maka kemarahan itu bisa dilakukan mulai dari kemarahan yang paling rendah sampai pada puncak kemarahan tingkat yang paling tinggi. Kalau kemarahan itu pada awalnya sudah dimulai dari tingkat yang tinggi, maka ketika sampai pada puncaknya sudah tidak bisa marah lagi.c. Latihan menahan reaksi terhadap perkembangan alur yaitu menyesuaikan tingkat emosi yang terdapat pada alur yang sedang dimainkan. Misalnya, si A memainkan peran yang sangat ketakutan, dan ketakutan itu harus muncul pada klimaks. Maka reaksi ketakutan tersebut harus disesuaikan dengan adegan-adegan yang sedang berlangsung sampai pada puncak ketakutan pada klimaks. d. Latihan gabungan, yaitu memadukan antara gerakan dan suara. Apabila pemeran menggunakan suara yang keras, maka harus diimbangi dengan gerakan-gerakan yang ditahan, begitu juga sebaliknya apabila pemeran menggunakan gerakan-gerakan yang cepat maka suaranya yang ditahan. Apabila sudah sampai puncak, semuanya digabung antara gerakan dan suara.e. Latihan kerja sama antara pemain, yaitu suatu kerja sama yang ditempuh oleh pemeran di panggung untuk membina puncak permainan. Usaha bisa dilakukan dengan cara kebalikan. Misalnya, A berbicara dengan intensitas tinggi, maka B harus bicara dengan tempo yang lambat dengan penuh tekanan, A banyak bergerak atau berpindah-pindah, maka B tidak terlalu banyak bergerak hanya mengawasi perpindahan A. Baru pada puncaknya antara A dan B bersama mencapai puncak suara dan gerakan.f. Latihan penempatan pemain, yaitu dengan cara memindah-mindahkan di atas pentas. Secara teknis pemeran yang berada di panggung bagian belakang akan lebih kuat dibanding dengan pemeran yang berada di panggung bagian depan ketika pemeran itu berhadap-hadapan. 5. Latihan Teknik TimmingLatihan teknik timming ini bertujuan untuk melatih teknik ketepatan Seni Budaya 141waktu antara aksi tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan antara gerak tubuh dengan dialog yang diucapkan. Teknik timming bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu gerakan dilakukan sebelum kata-kata diucapkan, gerakan dilakukan bersamaan kata-kata diucapkan, gerakkan dilakukan sesudah kata-kata diucapkan. a. Lakukan latihan ini secara berkelompok dan gunakan naskah cerita yang sudah kamu susun.b. Bacalah satu dialog sampai habis, kemudian pindah tempat menuju teman dialogmu.e. Bacalah satu dialog sampai habis, kemudian pindah tempat menjauhi teman dialogmu.f. Bacalah satu dialog sambil pindah tempat menuju teman dialogmu.g. Bacalah satu dialog sambil pindah menjauh dari teman dialogmu.h. Bergeraklah menuju temanmu, kemudian bacalah satu dialog sampai habis.i. Bergeraklah menjauhi temanmu, kemudian bacalah satu dialog sampai habis.j. Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai merasa tepat dan tandailah dialog-dialog tersebut, apakah harus dilakukan dialog dulu terus bergerak atau bergerak dulu terus dialog atau bersamaan, Gambar 4.fSumber: Kemendikbud142 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurudialog sambil bergerak.6. Latihan Teknik ImprovisasiLatihan teknik improvisasi ini merupakan latihan teknik dasar permainan tanpa ada persiapan atau bersifat spontan. Teknik ini berguna untuk mengasah kepekaan seorang pemeran untuk mengatasi suatu masalah yang timbul pada saat pementasan. Dengan latihan improvisasi, seorang calon pemeran juga terasah daya cipta dan daya khayalnya. a. Lakukan latihan improvisasi dengan temanmu dengan cerita yang menggembirakan, misalnya kamu mengabarkan bahwa kamu punya sepeda baru yang sangat canggih.b. Lakukan improvisasi dengan temanmu dengan cerita yang menyedihkan, misalnya kamu bercerita tentang hewan peliharaanmu yang mati.c. Lakukan improvisasi dengan temanmu dengan cerita yang menyedihkan, tetapi temanmu menanggapinya dengan cerita yang mengembirakan.Gambar 5.aSumber: KemendikbudGambar 5.bSumber: KemendikbudGambar 5.cSumber: KemendikbudGambar 5.dSumber: KemendikbudSeni Budaya 143TEKNIK PEMERANANSeorang pemeran yang bermain di teater menggunakan seperangkat alat dan teknik agar bisa memainkan karakter peran yang akan dimainkan. Alat dan teknik tersebut berfungsi agar ekspresi pemeran akan muncul dan bisa menghidupkan karakter peran. Dalam rangka usaha untuk menghidupkan ekspresi itu maka pemeran akan berusaha untuk menciptakan cara yang beragam agar dapat memenuhi tuntutan teknis pemeranan. Latihan-latihan yang dilakukan bisa berupa latihan non-teknis dan latihan yang bersifat teknis. Latihan non-teknis adalah latihan penguasaan tubuh (latihan olah tubuh dan latihan olah vokal) dan jiwa pemeran itu sendiri seperti relaksasi, konsentrasi, kepekaan, kreatifi tas yang terpusat pada pikirannya. Sedangkan latihan yang bersifat teknis adalah latihan yang terfokus pada latihan penguasaan peran yang akan dimainkan. Latihan teknik ini penting dilakukan oleh pemeran karena dalam menjalankan tugasnya, ia harus terampil menggunakan segala aspek yang diperlukan saat memainkan peran. Semakin terampil ia memainkan peran, maka penonton semakin mengerti dan mau menerima permainan itu. Latihan teknik ini harus dipelajari dan dikuasai, tetapi ketika teknik-teknik ini sudah terkuasai maka harus lebur menjadi milik pribadi pemeran. Teknik-teknik itu harus menjadi sesuatu yang spontan ketika digunakan. Gambar 6.aSumber: KemendikbudGambar 6.bSumber: KemendikbudGambar 6.cSumber: Kemendikbud144 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru1. Carilah informasi tentang tata teknik pentas atau tata artistik teater.2. Diskusikan dengan teman-temanmu tentang tata teknik pentas atau tata artistik teater sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan.3. Pahamilah apa saja yang termasuk tata teknik pentas atau tata artistik teater.4. Cobalah rancang atau menggambar tata teknik pentas atau tata artistik teater dengan teman-temanmu sesuai dengan naskah cerita yang telah kamu susun.5. Komunikasikan rancangan itu kepada guru pembimbing dan teman-Materi dan Aktivitas Pembelajaran IIIA. Merancang Tata Panggung1. Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.2. Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan. 3. Identifi kasikan ada berapa macam tempat yang ada dalam naskah lakon tersebut.4. Identifi kasikan properti yang ada dalam naskah lakon yang kamu pilih.5. Buatlah gambar sketsa sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon yang telah kamu pilih.6. Buatlah gambar rancangan tata panggung dan propertinya serta berikan ukuran.7. Gambar rancanganmu harus mengacu pada prinsip-prinsip menata panggung.8. Warnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata panggung yang akan diwujudkan.Seni Budaya 145TATA PANGGUNGTata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (background) tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fi sik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada defi nisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada di panggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.Prinsip-prinsip dalam menata pentas adalah:a. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku.b. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.c. Dapat memberi pandangan yang menarik.d. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.e. Merupakan rancangan yang sederhana.Gambar a.5Sumber: KemendikbudGambar a.6Sumber: KemendikbudGambar a.7Sumber: KemendikbudGambar a.8Sumber: Kemendikbud146 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurutemanmu.B. Merancang Tata Busana1. Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.2. Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan.3. Identifi kasikan ada berapa macam busana yang ada dalam naskah lakon tersebut. 4. Buatlah gambar sketsa busana sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon tersebut.5. Buatlah gambar rancangan tata busana dan aksesorinya serta berikan ukuran. 6. Gambar rancanganmu harus mengacu pada prinsip-prinsip fungsi tata busana dalam pementasan.7. Warnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata busana yang akan diwujudkan.f. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku.g. Dapat secara efi sien dibuat, disusun, dan dibawa.h. Dapat membuat rancangan harus menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat di dalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.Gambar b.4Sumber: KemendikbudGambar b.5Sumber: KemendikbudSeni Budaya 147C. Merancang Tata Rias1. Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.2. Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan tersebut.3. Identifi kasikan ada berapa macam karakter dan riasan yang ada dalam naskah lakon tersebut.4. Buatlah gambar sketsa tata rias sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon tersebut.5. Buatlah gambar rancangan tata rias sesuai dengan karakter yang ada dalam naskah lakon tersebut.6. Gambar rancanganmu harus mengacu pada prinsip-prinsip kegunaan tata rias dalam pementasan.7. Warnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata rias yang akan diwujudkan.TATA BUSANATata busana sangat berpengaruh terhadap penonton, karena sebelum seorang pemeran didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampilannya. Oleh karna itu, kesan yang ditimbulkannya pada penonton mengenai diri pemeran tergantung pada yang tampak oleh mata penonton. Busana yang tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakternya, kemudian dari busananya juga akan memperkuat kesan penonton.Agar busana pementasan memunyai efek yang diinginkan, maka busana harus menunaikan beberapa fungsi tertentu, yaitu:a. Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum dia berdialog, busana yang dikenakan sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. b. Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus dapat membedakan peranan yang satu dengan peranan yang lain.c. Membantu memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku, artinya pelaku harus dapat melaksanakan laku atau akting perannya tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada pelaku tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil pelaku. 148 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruTATA RIASTata rias dalam pembahasan ini adalah tata rias pentas, jadi segala sesuatu harus ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung pemeran dalam sebuah pementasan lakon. Tata rias yaitu bagaimana cara menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah atau gambaran peran yang akan dimainkan. Sebagai contoh, seorang pemeran dalam kehidupan sehari-hari mungkin dikenal sebagai seorang pelajar, tetapi di panggung dia akan menjadi manusia lain, menjadi seorang pemeran yang digariskan oleh seorang penulis lakon.Tugas tata rias yaitu membantu memberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain sehingga terbentuk dunia pentas dengan suasana yang kena dan wajar. Tugas ini dapat merupakan fungsi pokok, dapat pula sebagai fungsi bantuan. Sebagai fungsi pokok, misalnya tata rias ini mengubah seorang gadis belia menjadi nenek tua atau seorang wanita memainkan peranan sebagai seorang laki-laki atau sebaliknya. Sebagai fungsi bantuan, misalnya seorang gadis muda harus memainkan peranan sebagai gadis muda, tetapi masih harus memerlukan sedikit riasan muka atau rambut dan hal-hal kecil lainnya. Kegunaan tata rias:a. Merias tubuh berarti mengubah hal yang alami menjadi hal yang berguna artinya dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Bedanya dengan rias cantik adalah kalau rias cantik mengubah hal yang jelek menjadi cantik sedangkan rias untuk teater adalah mengubah hal yang alami menjadi hal yang dikehendaki.b. Mengatasi efek tata lampu yang kuat.c. Membuat wajah dan badan sesuai dengan peranan yang dimainkan atau dikehendaki.Gambar c.4Sumber: KemendikbudGambar c.5Sumber: KemendikbudGambar c.6Sumber: KemendikbudNext >