< PreviousSeni Budaya 159pertunjukan, oleh karena itu harus di hindarkan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas pro senium yang sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar (curtain) dan sebeng-sebeng (Side wing). Maksudnya, agar segala persiapan pertunjukan di belakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton. Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena, karena memang ada ke sengajaan atau kesadaran mem buat pertunjukan de ngan ukuran-ukuran ter tentu. Ukuran-ukuran atau ni lai-nilai tertentu dari per tun ju kan itu kemudian men jadi konvensi. Maka dari itu, per tunjukan yang melakukan konvensi demi kian disebut dengan pertunjukan konven-sional.b. Panggung PortablePanggung portable yaitu pang gung tanpa layar muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar ge dung dengan mem pergunakan panggung (po di um, plat form) yang di-pa sang dengan ko koh di-atas kuda-kuda. Seba gai tempat pe non ton biasanya mem per gunakan kursi lipat. Adegan-adegan da-pat diakhiri dengan me-mati kan lampu (black out) sebagai pengganti layar depan. Dengan kata lain, bahwa pang gung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen.c. Panggung ArenaPanggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton di mukanya. Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan penempatannya harus tidak mengganggu pandangan penonton.Sumber: History of theatre, Oscar G. Brockett and Franklin J. Hildy.Gambar 8.2 Contoh gambar panggung portable160 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruBerbagai ragam bentuk panggung arena adalah sebagai berikut:• Panggung arena tapal kuda adalah panggung di mana separuh bagian pentas atau panggung masuk kebagian penonton sehingga membentuk lingkaran tapal kuda.• Panggung arena ¾, berarti ¾ dari panggung masuk kearah penonton atau dengan kata lain penonton dapat menyaksikan pemen ta san dari tiga sisi atau arah penjuru panggung. Panggung arena ¾ biasanya berupa pentas arena bentuk U.• Panggung arena penuh, yaitu di mana penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut atau arah dan arena permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung arena penuh biasanya panggung arena bujur sangkar atau panggung arena bentuk lingkaran.d. Panggung TerbukaPanggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat Sumber: Dok. PenulisGambar 8.3 Contoh gambar denah panggung arena tapal kudaSumber: Dok. PenulisGambar 8.4 Contoh gambar denah panggung arena bentuk USumber: Dok. PenulisGambar 8.5 Denah panggung arena bentuk bujur sangkarSumber: Dok. PenulisGambar 8.6 Denah panggung arena bentuk lingkaranSeni Budaya 161di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat diada kan disebuah tempat yang landai di mana penonton ber ada di bagian bawah tempat tersebut. Panggung terbuka permanen (open air stage) yang cukup popular di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi Prambanan.e. Panggung KeretaPanggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan digunakan untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas kereta. Perkembangan sekarang, panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi dibuat di atas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan ke-butuhan pentas. Jadi, kelompok kesenian dapat mementaskan karya-nya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk me-markir kereta dan penonton bebas untuk menonton.2. Pokok-pokok Persyaratan Set Panggung/PentasSet panggung atau pentas (scenery), yaitu penampilan visual ling-kungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu, dalam merancang pentas harus memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga:a. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku.b. Dapat memberi pernyataan suasana lakon.Sumber: History of theatre, Oscar G. Brockett and Franklin J. Hildy.Gambar 8.7 Contoh gambar denah panggung terbuka162 Kelas IX SMP/MTs Buku Guruc. Dapat memberi pandangan yang menarik.d. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.e. Merupakan rancangan yang sederhana.f. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku.g. Dapat secara efi sien dibuat, disusun, dan dibawa.h. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat di dalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan, yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis, dan organis.a. Lokatif, yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi tempat kepada gerak laku pemeran atau pelaku pertunjukan.b. Ekspresif, yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut.c. Atraktif, yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi pandangan yang menarik bagi penonton.d. Jelas, yaitu penataan pentas itu harus merupakan rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu.e. Sederhana, yaitu penataan pentas itu harus sederhana. Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya tanpa memeras pikiran dan perasaan.f. Bermanfaat, yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefi sien mungkin.g. Praktis, yaitu penataan pentas itu harus dapat secara efi sien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.h. Organis, yaitu penataan pentas itu harus dapat menunjukkan setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu sama lainnya.Seni Budaya 163B. Tata Busana Tata busana sangat berpengaruh terhadap penonton, karena se belum seorang pemeran didengar dialognya terlebih dahulu ditimbul kannya pada penonton mengenai dirinya tergantung pada yang tampak oleh mata penonton. Pakaian yang tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakternya, kemudian dari pakaiannya juga akan memperkuat kesan penonton. Sebelum membicarakan itu semua, maka terlebih dahulu kita mengetahui tentang istilah tata busana pentas atau kostum pentas. Segala sandangan dan perlengkapannya (accessories) yang dikenakan di dalam pentas disebut dengan tata pakaian pentas. Bahkan dapat pemeran atau penari dalam pentas mengenakan pakaiannya sendiri, maka pakaian itu beserta perlengkapannya menjadi kostum pentasnya. Busana pentas meliputi semua pakaian, sepatu, pakaian kepala dan perlengkapannya, baik yang kelihatan maupun yang kelihatan oleh penonton.1. Bagian-bagian Busana PentasSecara garis besar kostum dapat dibedakan atau digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu: Busana dasar, busana kaki, busana tubuh, busana kepala dan perlengkapan-perlengkapan atau accessories. a. Busana dasar, yaitu bagian dari busana yang entah kelihatan maupun yang tidak terlihat, gunanya untuk membuat indah pakaian yang terlihat. Busana ini juga untuk membuat efek yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan. Busana ini dapat berbentuk korset, stagen, rok simpai atau busana untuk membuat perut gendut, pinggul yang besar atau untuk membuat pemeran tampak gemuk. Contoh yang paling sederhana yaitu pakaian badut.b. Busana kaki, yaitu busana yang digunakan untuk menghias kaki pe me-ran. Busana ini dapat ter diri dari kaos kaki, se patu (olahraga, periodisasi, klasik, modern, kesatuan atau seragam dan lain-lain), sandal (modern, tradisional, klasik, rakyat, atau keratin) sepatu atau sandal dari suku atau Negara tertentu yang mempunyai ciri khas tersendiri.Sumber: A Phaidon Theatre Manual, Costume and Make-Up. New York : Phaidon Press Inc. 2001.Gambar 8.8 Contoh beragam sepatu dan sandal dari berbagai Negara164 Kelas IX SMP/MTs Buku Guruc. Busana tubuh atau body, yaitu busana yang dipakai tubuh dan kelihatan oleh penonton. Busana ini meliputi blus, rok, kemeja, celana, jaket, rompi, jas, sarung, dan lain-lain. Busana ini dapat pakaian tradisional dari suatu daerah, busana kenegaraan, busana modern atau busana fantasi yang diciptakan untuk tujuan pementasan dengan lakon tertentu.d. Busana kepala, yaitu pakaian yang dikenakan di kepala pemeran, termasuk juga penataan rambut. Corak pakaian kepala tentu saja tergantung dari corak busana yang akan dikenakan. Pakaian kepala dapat dimanfaatkan sebagai tanda atau pencitraan seorang pemain di atas pentas. Misalnya, seorang raja ditandai dengan pemakaian mahkota, orang Jawa dengan belangkonnya atau cowboy dengan topi laken. Gaya rambut juga kadang-kadang dimasukkan ke dalam pakaian kepala meskipun ini termasuk ba gian dari tata rias. Busana dan tata rias sangat erat ka it an nya dengan me lukis kan peranan hingga ke dua hal tersebut perlu diperhatikan bersama.e. Perlengkapan-perlengkapan/accessoriesAccessories, yaitu pakaian yang melengkapi bagian-ba gian busana yang bukan pakaian dasar atau yang belum termasuk dalam busana dasar, busana tubuh, busana kaki dan busana kepala. Pakaian ini ditambahkan demi efek de koratif, demi karakter atau tujuan-tujuan lain. Misalnya, kaos tangan, per-hiasan, dom pet, ikat pinggang, kipas, dan sebagainya.Selain accessories ada juga yang disebut dengan pro perti yaitu benda atau pa kaian yang berguna untuk mem bantu akting permainan. Perbedaan antara accessories dan properties tidaklah begitu jelas, seringkali yang sedianya untuk properties tetapi, kemudian berubah menjadi accessories begitu Sumber: A Phaidon Theatre Manual, Costume and Make-Up. New York : Phaidon Press Inc. 2001.Gambar 8.9 Contoh gambar aksesoris dan properƟ Seni Budaya 165juga sebaliknya. Umpamanya, dompet yang dibawa oleh seorang pemeran hanya untuk melengkapi efek kostum adalah accessories, tetapi bila dompet tersebut digunakan untuk membantu akting maka dompet tersebut menjadi properties. Kemudian mantel dan topi yang harus ada pada tempatnya bila adegan mulai, atau yang dibawa oleh pelaku lain, ini dipandang sebagai properties, tetapi kalau mantel dan topi itu digunakan oleh pelaku maka ini disebut sebagai kostum. Jadi, suatu accessories, yang dikenakan oleh pemeran apabila tidak digunakan untuk membantu akting permainan maka tetap disebut sebagai accessories, te tapi kalau barang itu digunakan untuk mem bantu permainan maka disebut dengan properti.Begitu juga dengan busana kalau tidak digunakan untuk main maka disebut se bagai properties, tetapi kalau digunakan pada waktu permainan maka disebut sebagai kostum.2. Tujuan dan Fungsi Tata BusanaDalam pementasan, tidak perlu perlengkapan kostum yang mahal tetapi yang diperlukan adalah efek dari kostum tersebut pada pementasan. Tata busana mempunyai tujuan, yaitu:a. Membantu penonton agar mendapatkan suatu ciri atas pribadi peranan.b. Membantu memperlihatkan adanya hubungan peranan yang satu dengan peranan yang lain, misalnya sebuah seragam kesatuan.Agar busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka busana harus menunaikan beberapa fungsi tertentu, yaitu:a. Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum dia berdialog, busana yang dikenakan sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaan nya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnya dengan karak ter-karakter lainnya.b. Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus dapat membedakan peranan yang satu dengan peranan yang lain.c. Membantu memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku, artinya pelaku harus dapat melaksanakan laku atau akting perannya tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada pelaku tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan 166 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurumenyenangkan dilihat di setiap posisi yang diambil pelaku. Hal ini sebagian besar tergantung pada temperamen dan kerja sama antara pelaku dan perencana. Pelaku yang pandai dan cukup latihan biasanya dapat menguasai busana yang sulit untuk dapat mencari efek visual yang menarik.3. Macam-macam Tata BusanaDalam penampilannya macam busana pentas dapat digolongkan dalam berbagai bentuk yaitu: busana historis, modern, nasional, tradi si-onal, sirkus, fantastis, hewan, dan sebagainya.a. Busana historis, yaitu bentuk busana pentas yang spesifi k untuk periode-periode berdasarkan sejarah dari kejadian lakon. Misalnya, busana zaman Napoleon adalah serba ketat untuk pria dan jurk menjurai di atas lantai dengan rumbai dan rampel meriah bagi wanita. Busana pentas Kerajaan Majapahit akan berbeda dengan kerajaan Mataram.b. Busana modern, yaitu bentuk busana pentas yang digunakan tak berbeda dengan pakaian yang digunakan sehari-hari di masyarakat.c. Busana tradisional, yaitu bentuk busana yang menggambarkan karakteristik spesifi k secara simbolis dan distilir. Busana seperti ini seringkali berlatar belakang sejarah terutama yang berhubungan dengan karakter tradisional, periode, dan tempat yang khusus.d. Busana nasional, yaitu busana yang menggambarkan secara khas dari suatu negara dan yang bersangkutan secara historis dan nasional. Misalnya, busana tentara Jerman zaman Nazi atau tentara jepang diperang dunia II.4. Cara MerencanakanSebelum kita merancang busana untuk sebuah pementasan, maka ada yang perlu kita pelajari adalah sebagai berikut.a. Belajar tentang kehidupan dan watak yang akan dibawakan oleh pemeran, dengan cara bersama-sama menganalisa naskah.b. Penelitian tentang periode sejarah dan busana nasional peran yang akan dibawakan, dengan cara meneliti sumber-sumber yang ada, buku teks perihal tentang kostum, juga harus diteliti dokumen-dokumen, naskah-naskah perpustakaan yang memiliki bahan-bahan yang serupa dengan cerita yang akan dibawakan.Seni Budaya 167C. Tata RiasTata rias dalam pembahasan ini adalah tata rias pentas, jadi segala sesuatu harus ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung pemeran dalam sebuah pementasan lakon. Tata rias yaitu bagaimana cara menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah atau gambaran peran yang akan dimainkan. Sebagai contoh, seorang pemeran dalam kehidupan sehari-hari mungkin dikenal sebagai seorang pelajar, tetapi di panggung dia akan menjadi manusia lain, menjadi seorang pemeran yang digariskan oleh seorang penulis lakon.Hal yang perlu diperhitungkan dalam tata rias pentas, yaitu jarak antara penonton dengan yang ditonton dan intensitas penyinaran lampu. Dengan memperhitungkan daerah pandang penonton yang mempunyai jarak antara 4 sampai 6 meter maka akan mempengaruhi tebal-tipisnya tata rias. Begitu juga dengan intensitas cahaya dan warna cahaya akan sangat mempengaruhi warna dan kejelasan sebuah tata rias.1. Tugas dan Fungsi Tata Rias Tugas tata rias, yaitu membantu memberikan dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain sehingga terbentuk dunia pentas dengan suasana yang kena dan wajar. Tugas ini dapat merupakan fungsi pokok, dapat pula sebagai fungsi bantuan. Sebagai fungsi pokok, misalnya tata rias ini mengubah seorang gadis belia menjadi nenek tua atau seorang wanita memainkan peranan sebagai seorang laki-laki atau sebaliknya. Sebagai fungsi bantuan, misalnya seorang gadis muda harus memainkan peranan sebagai gadis muda, tetapi masih harus memerlukan sedikit riasan muka atau rambut dan hal-hal kecil lainnya.2. Kegunaan Tata Riasa. Merias tubuh berarti mengubah hal yang alami menjadi hal yang berguna artinya dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat. Bedanya dengan rias cantik adalah kalau rias cantik mengubah hal yang jelek menjadi cantik, sedangkan rias untuk teater adalah mengubah hal yang alami menjadi hal yang dikehendaki.b. Mengatasi efek tata lampu yang kuat.c. Membuat wajah dan badan sesuai dengan peranan yang dimainkan atau dikehendaki.168 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru3. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Tata Riasa. Rata dan halusnya base. Base, yaitu bahan yang berguna untuk melindungi kulit dan untuk memudahkan pelaksanaan dan penghapusan tata rias.b. Kesamaan Foundation. Foundation, yaitu bedak dasar yang memberikan dasar warna kulit sesuai dengan warna kulit peran.c. Penggunaan garis-garis yang layak. Garis-garis ini berguna untuk memperjelas anatomi muka, batas-batas bagian wajah (alis, mata, keriput-keriput).d. Harmoni antara sinar dan bayangan-bayangan. Highlight dan shadow memberi efek bahwa manusia itu tiga dimensional.4. Bahan-bahan Tata Riasa. Base, yang termasuk ini adalah bedak dingin atau coldcream. Cara memakainya dengan mengambil dengan telun-juk, letakkan pada bagian yang menonjol, gosok de-ngan cara memutar sampai rata.b. Foundation ada dua macam, yaitu stick dan pasta. Cara menggunakannya sama dengan Base.c. Lines, gunanya untuk memberi batas anatomi muka. Macamnya ada Eyebrow pencil (membentuk alis dan memperindah mata), Eye-lash (membentuk bulu mata agar melengkung), Lipstick, Highlight dan Shadow (menciptakan efek tiga dimensi pada muka), Eyeshadow (membentuk dimensi pada mata).Sumber: Kemendikbud Gambar 4.cSumber: Kemendikbud Gambar 4.bNext >