< PreviousSeni Budaya 229(i) Simetris. Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kanan dan yang kiri berlawanan arah tetapi sama. (j) Asimetris. Desain asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan. Desain ini menarik dan dinamis, tetapi agak kurang kokoh dalam menggarap sebuah tarian.c. DinamikaDinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik. Dinamika dapat diatur secara mekanis sehingga memberikan efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerak. Hal ini sangat tergantung pada tenaga dan desain gerak yang direncanakan.Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga yaitu:1. Intensitas: banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam melakukan gerak.2. Aksen/tekanan: penggunaan tenaga secara tidak rata yaitu ada yang menggunakan tenaga sedikit atau pula banyak/besar.3. Kualitas: cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain yang dikehendaki.Dinamika bisa diwujudkan dengan berbagai teknik. Pergantian level yang diatur tinggi, rendah dapat melahirkan dinamika. Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya, pergantian tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya, pergantian cara menggerakkan badan atau anggota badan dengan gerak yang patah-patah dan mengalun bergantian dan sebaliknya, semua itu dapat menimbulkan dinamika. Gerak mata yang penuh kekuatan dapat menimbulkan dinamika. Bahkan pose diam yang dilakukan dengan ekspresi memiliki dinamika pula.Untuk mencapai dinamika diperlukan teknik yang berkaitan dengan pengolahan tempo gerak, yaitu:1. Accelerando adalah dinamika atau lebih tepat teknik dinamika yang dicapai dengan mempercepat tempo. 2. Ritardado adalah teknik memperlambat tempo gerak.3. Crescendo adalah teknik memperkuat / memperkeras gerak.230 Kelas IX SMP/MTs Buku Guru4. Decrescendo adalah teknik memperlambat gerak.5. Piano adalah gerak yang mengalir atau berkesinambungan.6. Forte adalah gerak yang menggunakan tekanan.7. Staccato adalah teknik gerak patah-patah.8. Legato adalah gerak yang mengalun.d. Pola lantai KelompokPola lantai tari solo atau duet, lain sekali cara penggarapannya dengan pola lantai tari kelompok. Apabila tari solo elemen-elemen koreografi seperti desain lantai, desain atas, desain musik, desain dramatik, dinamika merupakan elemen-elemen yang harus ada, maka untuk koreografi kelompok masih memerlukan satu desain lagi yaitu desain kelompok.Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu unison atau serempak, balanced atau berimbang, broken atau terpecah, alternate atau selang seling, dan canon atau bergantian. Perpaduan antara bentuk yang satu dengan bentuk yang lain akan lebih memaniskan koreografi . Selain itu bentuk-bentuk desain kelompok tersebut masing-masing memiliki kekuatan menyentuh perasaan penonton yang khas.(a) Secara singkat desain unison (serempak) akan memberikan kesan teratur. Desain unison yang menggunakan desain lantai huruf V atau ^ terbalik memberikan kesan intelektual dan manis. Sedangkan yang menggunakan desain lantai lingkaran akan memberikan kesan spiritual.(b) Desain balanced atau berimbang pada koreografi kelompok ialah desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama, masing-masing ditempatkan pada dua desain lantai yang sama di atas stage bagian kanan dan bagian kiri. Desain ini memberikan kesan teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok. Kesan teratur ini tercapai bila masing-masing selain menggunakan desain lantai yang sama, juga menggunakan desain atas dan desain musik yang sama.(c) Desain broken atau terpecah, setiap penari memiliki desain lantai dan desain atas sendiri. Dengan broken ini memberikan kesan isolasi dari tiap-tiap penari. Desain broken menuntut kecermatan dari koreografer terhadap masing-masing penari, sebab pola lantai ini mirip dengan pola lantai dari beberapa pola lantai solo.Seni Budaya 231(d) Desain alternate atau selang-seling adalah desain yang menggunakan pola selang-seling pada desain lantai, desain atas atau desain musik. Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig-zag, dapat digarap menjadi desain kelompok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atasnya.(e) Desain canon atau bergantian setiap penari menari bergantian dengan yang lain secara susul menyusul. Desain ini memberikan kesan isolasi pada masing-masing penari, tetapi juga memberikan kesan teratur. Untuk koreografi kelompok desain canon ini sangat baik dipergunakan untuk masuk dan keluar stage.Gambar 13.13Sumber: KemendikbudGambar 13.14Sumber: Kemendikbud232 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruBentuk pola lantai kelompokSeni Budaya 2332. Tahapan berkaryaMateri seni memberikan kesempatan guru untuk berekspresi, berkhayal, melalui latihan memperagakan tari. Guru harus aktif dan kreatif di dalam mengeksplorasikan gerak-gerak tari Pada umumnya dalam diri, daya khayal telah ada, walaupun terbatas pada dunia yang pernah ia lihat dan alami. Untuk itu berbagai macam cara yang dapat ditempuh dalam usaha untuk menumbuhkan imajinasi dan kreativitas. Pada latihan tersebut, kita dapat mengungkapkan kembali secara estetik tentang apa yang pernah kita lihat, kerjakan dan tentang apa yang mampu kita bayangkan.Dalam latihan ini, gerakan-gerakan yang sifatnya meniru alam (natural), baik manusia itu sendiri, binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun yang lain-lain. Gerakan yang ditirukan tidak saja terbatas kepada hal-hal yang hidup, namun juga benda-benda mati, seperti air, api, awan, dan sebagainya.Untuk itu cobalah melakukan gerakan-gerakan tari sederhana, yang inspirasinya dapat diambil dari alam sekitar. Dalam berkarya seni, guru diberikan kebebasan untuk melakukan keterampilan gerak sesuai dengan hasil pengamatannya dan dalam melakukan gerak tersebut boleh mencari bimbingan dan pengarahan dari dosen atau ahli. Ada beberapa tahapan dalam menyusun suatu gerak yang nantinya menjadi suatu kesatuan, yang disebut tari. Cobalah menurut versi Anda. Diskusikan dengan teman Anda apakah langkah Anda sudah benar. Beberapa tahapan di dalam membuat tari antara lain:234 Kelas IX SMP/MTs Buku Gurua. Eksplorasi Eksplorasi dalam tari adalah pengamatan terhadap sesuatu objek yang akan dijadikan sumber ide gerak dalam tari. Pengamatan dapat dilakukan terhadap alam lingkungan, kehidupan sehari-hari, binatang, buku cerita dan lain-lain.Dalam dunia seni, pengamatan dibagi menjadi dua, yaitu 1) pengamatan internal dan 2) pengamatan eksternal.1. Pengamatan secara internal yaitu pengamatan yang dilakukan di dalam diri si pencipta dengan tidak melalui objek di luar dirinya. Misalnya: mengingat-ingat, menghayal, membayangkan, melamun, dan lain-lain.Eksplorasi internal dapat dijadikan sumber ide yang akan digarap dalam kegiatan berkarya atau kegiatan produksi, contoh:Cobalah mengingat-ingat suatu kejadian yang pernah Anda alami. Setelah ingat salah satu kejadian, lakukan gerak sesuai dengan apa yang telah Anda ingat. Selanjutnya Anda bebas melakukan gerak-gerak sesuai dengan ide yang terlintas di pikiran Anda. Siswa yang ingat waktu ibunya marah. Dengan daya kreativitasnya sendiri mencoba memperoleh berbagai gerak tari yang menunjukkan sosok yang sedang marah. Kegiatan ini dikatakan berhasil bila orang lain juga mengatakan bahwa ekspresi marahnya didukung dengan gerakannya yang patah-patah, telah menunjukkan sosok yang sedang marah. Suasana ini akan makin kelihatan nanti jika telah digabung dengan irama musik yang juga bernuansa kemarahan.2. Pengamatan secara eksternal yaitu pengamatan yang dilakukan oleh seorang pencipta tari dengan cara langsung menggunakan objek-objek di luar dirinya. Misalnya: merasakan, meraba dan melihat.Cobalah Anda melihat secara langsung objek yang akan dijadikan suatu tata susunan gerak tari. Setelah Anda menemukan objek yang akan dijadikan sumber ide garapan misalnya burung, barulah Anda bebas untuk melakukan keterampilan gerak sesuai dengan hasil pengamatan Anda, yaitu gerakan-gerakan burung.Eksplorasi tidak hanya terdapat pada lingkungan alam, binatang atau kehidupan sehari-hari, tetapi eksplorasi juga dapat diambil Seni Budaya 235dari buku-buku cerita. Anda dapat membaca buku cerita tentunya yang sesuai dengan karakteristik. Dari buku cerita, Anda perlu mengembangkan kreativitas agar dapat mengungkapkan kembali isi buku cerita tersebut, melalui gerak atau pemeranan.b. ImprovisasiDi atas telah diuraikan tentang produksi seni melalui eksplorasi. Pada tahap berikutnya, sebagai guru juga perlu mempunyai pengalaman menata gerak atau mencipta tari melalui improvisasi.Setelah kamu melakukan eksplorasi atau pengamatan pada objek yang akan dijadikan sumber ide garapan gerak tari, maka tahap berikutnya Anda perlu melakukan improvisasi atau eksperimentasi sesuai dengan hasil pengamatan yang telah Anda peroleh.Selanjutnya kamu bebas menyusun gerak sesuai dengan pengamatan. Di sinilah dibutuhkan kreativitas yang cukup. Dengan kreativitas tersebut Anda akan memperoleh berbagai macam gerak. Ciri esensial seorang guru tari yang kreatif adalah guru yang selalu berusaha agar didiknya terdorong dan terangsang untuk menyalurkan daya ciptanya.Kegiatan tersebut dapat tercapai dengan cara: menunjukkan kemungkinan pengembangan unsur-unsur tari; memantapkan ekspresi dari berbagai imajinasinya; mengarahkan dan memancing inisiatif terhadap siswanya untuk tidak segan dan malu melakukan improvisasi terhadap pengalaman ritmisnya; dan berinisiatif untuk memupuk dan mengembangkan atau mengarahkan daya kreatif. (Dekdipbud. 1979: 78–79).Improvisasi atau eksperimentasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan properti. Hal ini tentunya harus sesuai dengan objek yang diamati. Setelah Anda melakukan eksplorasi dan improvisasi, mulailah dengan memilih gerak yang dapat dijadikan suatu tata susunan tari. Setelah melakukan pemilihan gerak dan berimprovisasi, maka tahap terakhir adalah menyusun gerak-gerak tersebut, dan jadilah susunan tari. Selanjutnya perlu dipikirkan bagaimana memperagakan karya-karya yang sudah dihasilkan, cobalah membuat rancangan untuk mempergelarkannya.236 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruH. Interaksi dengan OrangTuaGuru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjugan ke rumah, atau media sosial lainnya.Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh orang tua murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui perkembangan baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya. I. Evaluasi dan Penilaian PembelajaranGuru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek, dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan.No. PernyataanYaTidak1.Saya berusaha belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh untuk dapat menguasai pola lantai.2.Saya mengikuti pembelajaran dan pelatihan dengan penuh perhatian sehingga dapat menguasai pola lantai.3.Saya melakukan latihan dengan tepat waktu sesuai dengan materi pelatihan.4.Saya berperan aktif dalam kelompok pelatihan pola lantai tari.5.Saya bisa bekerja sama dalam kelompok pelatihan pola lantai tari.6.Saya menciptakan suasana menyenangkan dalam pelatihan pola lantai tari.7.Saya menghargai teman-teman dalam melaksanakan latihan pola tari.Seni Budaya 237Uji KompetensiPengetahuan Komposisi1. Jelaskan yang dimaksud dengan pola lantai?2. Buatkan 5 gambar pola lantai dengan garis lurus dan garis lengkung!Proyek1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4-5 orang.2. Amatilah sebuah tarian dan uraikan dari hasil pengamatan sebagai berikut:Bentuk penyajian • Apakah pembagian pola lantai berulang-ulang?• Apakah garis-garis pola lantai mengurangi konsep emosional? • Apakah pembagian stage (panggung) berimbang?• Musik pengiring• Tata rias dan busanaPraktekBuatlah bentuk tari kreasi berdasarkan hasil dari eksplorasi dan improvisasi kalian. Mintalah bantuan kepada guru kalian jika mengalami kesulitan. Komunikasikan hasil karya seni tari kalian di depan kelas.238 Kelas IX SMP/MTs Buku GuruRubrik GuruGuru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji kompetensi yang dikembangkan pada Bab VI guru dapat membuat rubrik seperti tertera di bawah ini.Contoh Rubrik EvaluasiB. Sikap 1. ProaktifNo.IndikatorPenilaian Proaktif1.Berinisiatif dalam bertindakSkor 1 jika terpenuhi satu indikator2.Mampu menggunakan kesempatanSkor 2 jika terpenuhi dua indikator3.Memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut-ikutan)Skor 3 jika terpenuhi tiga indikator4.Bertindak dengan penuh tanggung jawabSkor 4 jika terpenuhi semua indikator2. KerjasamaNo.IndikatorPenilaian Kerjasama1.Terlibat aktif dalam bekerja kelompok Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan peserta didik2.Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatanSkor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik3.Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok yang mengalami kesulitanSkor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik4.Rela berkorban untuk teman lainSkor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didikNext >