< Previous85Seni BudayaSebuah contoh karya musik daerah yang dapat disebut dengan seni karawitan adalah Tembang Sunda Cianjuran yang terkenal dengan sebutan “mamaos”, dikenal juga sebagai “kamermuziek”. Pada awalnya mamaos berkedudukan sebagai musik seni sifatnya sangat menyendiri, artinya musik ini tidak diciptakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang terletak di luar kebutuhan pribadinya dan hanya dinikmati dengan perasaannya sendiri pada saat menghayati musik belaka. Marilah kita lantunkan bersama-sama musik vokal daerah Sunda yang dapat kita apresiasi dari sebagai contoh penyajian karya musik seni yang berkembang di Indonesia.Penjelasan gambar di atas adalah salah satu contoh musik seni yang sedang menyajikan musik kecapi suling yang lahir di daerah Jawa Barat. Lagu tersebut diciptakan oleh seorang komponis kreatif menciptakan lagu-lagu yang berkembang dari daerah Sunda. Pada awalnya lagu tembang tersebut berfungsi untuk media sawer dalam kegiatan upacara adat pernikahan masyarakat Sunda. Sejalan dengan pertumbuhannya akhirnya seni Cianjuran berkembang menjadi musik fungsional, artinya musik yang berkaitan dengan Partitur lagu Tembang SundaSumber: Dokumen PenulisGambar 3.13 Pertunjukkan Kacapi-Suling-Kawih Sebagai Musik Seni86Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKmasalah-masalah yang berada di luarnya, sebab musik fungsional tidak hanya berkaitan dengan sifatnya saja melainkan masalah corak dan karakteristik dari musik atau lagu itu sendiri sangat menentukan. Berikut adalah salah satu contoh musik fungsional yang lahir di wilayah Nusantara adalah Tembang Sunda Cianjuran, Tembang Sunda Cigawiran. Tembang Sunda merupakan salah satu jenis seni musik vokal yang diciptakan oleh seorang komponis kreatif, Tembang Sunda tercipta sebagai musik vokal yang tumbuh berkembang dari daerah Sunda. Pada awalnya musik fungsional tersebut digunakan untuk media upacara, dan disajikan hanya di lingkungan sendiri. Tembang Sunda Cianjuran tumbuh di lingkungan kaum bangsawan dan Tembang Sunda Cigawiran tumbuh di lingkungan masyarakat pesantren, yang kemudian kedua jenis Tembang Sunda tersebut berkembang menjadi musik pertunjukkan selain sebagai musik vokal yang disajikan untuk hiburan.Sumber: Dokumen Desur Budiwati Gambar 3.14 Contoh penyajian musik seni dalam kacapi tembang dari daerah Sunda 87Seni BudayaSumber: Dokumen Desur BudiwatiGambar 3.15 Contoh musik fungsional dari daerah Sunda-musik gamelan sebagai iringan tari Musik seni ini dapat dikatakan “tidak mudah menurut ukuran teknis, tidak murah menurut ukuran apresiasi, dan tidak rendah menurut ukuran estetika. Artinya, jika kita berpola pada ukuran-ukuran tersebut maka untuk menciptakan karya musik seni diperlukan musisi yang terampil, peka, dan berbakat tinggi. Untuk karya musik itu, menikmati karya musik diperlukan daya apresiasi yang mapan, setidak-tidaknya sejajar dan memiliki wawasan yang cukup luas dan lebih mendalam baik dengan pencipta atau pun penyajinya, maka tak heran seandainya dalam penyebarannya musik seni dirasakan sangat lamban jika dibandingkan dengan penyebaran musik pop, musik dangdut, atau pun musik lainnya. Untuk melihat musik fungsional dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai istilah-istilah seperti adanya karya seni vokal dalam bentuk lagu perjuangan, lagu upacara, lagu kependidikan, lagu keagamaan, dan lagu-lagu lain yang bertema dan tercipta sesuai konteks kebutuhannya. Istilah lagu sudah jelas menunjukan sebuah karya musik, tetapi kata yang berada di belakangnya masing-masing seperti perjuangan, pendidikan, keagamaan, menunjukkan bidang-bidang atau konteks lain yang berada di luar musik itu sendiri, dan sekaligus menunjukkan fungsi musik di bidang masing-masing.88Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKLagu perjuangan berarti karya seni musik dalam bentuk lagu yang berfungsi untuk mengobarkan semangat berjuang atau lagu yang menggambarkan kepahlawanan, artinya pada lagu ini bukanlah musik yang menjadi tujuan utama, melainkan berkobarnya semangat perjuangan itu sendiri, dan musik berfungsi sebagai pendukung utama.Lagu pendidikan berarti lagu yang diciptakan sebagai sarana atau media pendidikan baik untuk kebutuhan pendidikan dalam pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah.Lagu keagamaan berarti bahwa lagu itu merupakan media bagi kepentingan hidup beragama, lagu atau musik tersebut diciptakan dapat untuk Da’wah atau untuk memenuhi kebutuhan sebagai alat pemujaan, bahkan lagu itu pun dapat berupa pupujian atau nadoman bagi umat Islam.Lagu hiburan berarti lagu yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dalam mencari kesenangan, yaitu menghibur atau sebagai pelepas lelah setelah melakukan aktivitas.Lagu atau musik upacara berarti buah karya seni musik yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan ritual atau musik yang diciptakan sebagai media upacara. Tujuan pokok lagu atau musik upacara yang terpenting adalah kekidmatan dan kekhususan dalam melakukan kegiatan upacara.Cari dan lengkapilah contoh karya seni musik dalam bentuk lagu-lagu yang sudah tercipta sesuai dengan klasifi kasi fungsionalnya:1. Lagu perjuangan : Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar, dan …2. Lagu pendidikan : ………………….................................. 3. Lagu keagamaan : …………………..................................4. Lagu hiburan : …………………..................................5. Lagu upacara : …………………..................................Melihat macam dan corak kegiatan dalam kehidupan manusia, ternyata musik telah memegang peranan dan dibutuhkan sebagai pendukungnya, serta difungsikan sebagai media atau sarana dalam penyampaian cita rasanya. Secara umum, musik dapat berfungsi untuk upacara, pertunjukan, hiburan, dan pendidikan. Melalui pembelajaran ini, disarankan ada tanya jawab dari hasil pengamatan setelah menyaksikan pertunjukan musik seni dan musik fungsional. Apa yang menarik perhatian siswa dari pertunjukan tersebut? Perhatikan beberapa gambar dan lakukan identifi kasi hal-hal apa yang dapat ditemui, serta siswa ditugaskan untuk mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut!89Seni BudayaSumber: Dokumentasi PenulisGambar 3.16 Contoh musik seni dalam pertunjukan kacapi siter dari daerah SundaSumber: Dokumen PenulisGambar 3.17 Contoh musik fungsional dari daerah Sunda (musik gamelan sebagai iringan upacara adat) 91Seni BudayaNo.Aspek yang DinilaiKompetensiNilaiCatatanAfektifPsikomotorKognitif1Antusiasme dalam mengembangkan gagasan berkarya musik2Kerja sama dalam berolah musik3Presentasi hasil belajar musik4Pemahaman konsep musikal5Menampilkan sikap apresiasi terhadap musik6Mepertunjukkan kemampuan berkreativitas musik7Menampilkan peran aktif dan berolah musikNama siswa: ............................NIS : ............................Kelas : ............................Setelah siswa belajar tentang konsep dan makna seni musik kreasi, teknik dan jenis musik kreasi dan prosedur dan fungsi musik, selanjutnya siswa diarahkan, selanjutnya siswa diarahkan pada uji kompetensi dan penilaian antarteman tentang wawasan pengetatuan ilmu seni, sikap dan keterampilan/skill dalam berolah musik dan berapresiasi musik kreasi, dengan cara mengisi kolom-kolom yang sudah disediakan pada lembar kegiatan siswa.Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didik terhadap materi pembelajaran seni budaya, dipergunakan dengan dua jenis penilaian, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses untuk materi ini mencakup tiga aspek utama yang mendasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, berikut diilustrasikan dalam contoh lembar penilaian berikut:92Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKFormat Penilaian Pembelajaran Seni Musik Tradisional dan Musik ModernNo.Nama SiswaAspek PenilaianTotal NilaiPengetahuanSikapKeterampilan123412341234123456dst.Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan Skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1–4. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa didik, yaitu indikator dari setiap aspek penilaian pembelajaran seni budaya tentang kreativitas seni musik khususnya fi losofi s musik, konsep musik kreasi, partitur musik kreasi, dan karya musik berupa komposisi, diharapkan siswa didik memiliki kemampuan:1. Pengetahuan b. Menyimak konseptual gagasan kreatif, dan karya tulis musik. c. Menguraikan dan menginterpretasikan karya musik dan organisasinya.d. Memahami fi losofi , konsep, partitur dan komposisi seni musik dan budaya.2. Sikap c. Antusias menanggapi gejala estetis dan penjelajahan imajinatif, menyingkap dan menafsirkan struktur keseluruhan fenomena estetis.d. Mempersepsi konsep estetis musik dan kerja sama menyaring berdasarkan pengalaman berolah musik.e. Merespon intuitif dalam mengemukakan gagasan secara tertulis dan menghargai pendapat orang lain.93Seni Budaya3. Keterampiland. Terampil memetakan gagasan, mengolah, mengeksplorasi dan menyusun unsur-unsur musik.e. Terampil mengelaborasi aspek musik dan berkreasi dengan unsur musik.f. Terampil mengharmonisasikan, dan mempresentasikan produksi musik. Keterangan:SkorPenjelasan4Sangat Baik3Baik2Cukup1KurangIndikator penilaian kreativitas seni musik antara lain: 1) Persepsi estetis: imajinatif, penafsiran, 2) Respon estetis: intuitif, ide/gagasan, 3) Produk karya estetis: kesatuan/keutuhan, kerumitan, keseimbangan, intensitas/kekuatan, originalitas, harmonisasi, ekspresif.Pedoman Penskoran:Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :Skor DiperolehSkor Maksimalx 4 = Skor AkhirContoh :Jika skor diperoleh 30, skor tertinggi 4 x 3 aspek x 3 indikator dari masing masing aspek yakni menghasilkan pernyataan = 36, maka skor akhir : 3,3 dengan kualitas nilai Baik yang memperoleh nilai B. Contoh lain misalnya skor yang diperoleh siswa 20 x 36 : 4 = 2.2 jadi kualitas nilai Cukup atau mendapatkan nilai C. Jika Peserta didik memperoleh nilai:Contoh :Skor diperoleh 9, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir = 3Siswa memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan ABaik : apabila memperoleh skor B – , B, dan B +Cukup : apabila memperoleh skor C – , C, dan C +Kurang : apabila memperoleh skor D dan D +Next >