< Previous207Seni BudayaPada bagian ini guru menyajikan sebuah rekaman pergelaran drama ntuk diapresiasi oleh para siswa. Setelah itu bersama-sama para siswa memaknai apa yang terlihat dan terdengar dalam pertunjukan tersebut melalui diskusi. Setiap siswa mungkin berbeda dalam menafsirkan apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Biarkan perbedaan itu terjadi untuk menghangatkan diskusi kelas. Pada akhir diskusi guru mengulas berbagai pendapat siswa dengan tidak menyalahkan, akan tetapi membandingkan dengan pendapat-pendapat para pakar sebagai pengetahuan bagi para siswa. Jika diskusi berjalan cukup hangat, guru harus memelihara kondisi tersebut pada setiap kesempatan. Tetapi jika diskusi vakum, maka guru harus mencari strategi agar diskusi hangat. Kegiatan olah pikir dalam menafsirkan makna simbol harus terbangun dan terbiasa. Silang pendapat harus berakhir pada sharing pendapat dan bermuara pada saling menghargai pendapat orang lain. A. Makna Simbol dalam TeaterApa yang terjadi di atas pentas semata-mata adalah simbolisasi dari pesan-pesan seniman penggarap teater untuk mengomunikasikan gagasan-gasasan atau ide-ide keseniannya. Simbol adalah sarana untuk menghantarkan makna pesan penggarap. Sedangkan pesan adalah nilai-nilai yang dikomunikasikan kepada publik penonton untuk mendapat tanggapan dan apresiasi. Teater adalah seni pertunjukan yang sarat dengan simbol-simbol. Peristiwa panggung bukanlah peristiwa yang sebenarnya, melainkan peristiwa simbolis yang diangkat dari pengalaman kehidupan manusia. Penonton bisa menikmati pertunjukan teater melalui proses penafsiran makna-makna dari simbol-simbol yang dihadirkan di atas pentas. Simbol itu hanyalah sarana atau media untuk menyampaikan makna pesan seniman kepada penonton. Di balik sarana simbol ada makna yang ditafsirkan penonton tentang apa yang dimaksudkan oleh seniman. Seperti Anda ketahui bahwa di dalam teknik penyampaian gagasan dalam teater dan juga seni lainnya, tidak secara gamblang dan jelas seperti halnya pidato atau ceramah. Seni selalu mengusung nilai-nilai secara terselubung dalam balutan simbol hingga menarik untuk dicerna. Tidak heran jika Anda menonton teater dituntut untuk penuh konsentrasi mengikuti jalannya pertunjukan agar bisa memaknai apa yang dimaksudkan. Menonton teater harus senantiasa berpikir untuk bisa menafsirkan makna pesan yang berada di balik simbol. Keindahan menonton teater, manakala kita mampu menerjemahkan apa yang diungkapkan lewat sarana simbol dan mengasosiasikannya pada pengalaman kita. 208Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKAlangkah lebih baik jika diskusi senantiasa menghadirkan narasumber baik langsung hadir di kelas maupun melalui rekaman talk show yang sengaja disiapkan oleh guru. Tujuannya adalah agar siswa senantiasa mendapat informasi dari sumber primer yaitu narasumber langsung.Sumber: httpwww.eastjavatraveler.comwp.contentuploads201009 ejtcom 27-09-2014/12.44Gambar 8.1 Gambar Salah Satu Adegan SimbolisB. Jenis Simbol dalam TeaterJenis simbol dalam teater pada dasarnya hanya ada tiga yaitu simbol visual, simbol verbal, dan simbol auditif. Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan penonton, meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain. Simbol verbal adalah simbol yang diungkapkan dengan kata-kata, baik oleh para pemain, narator, maupun dalang. Sedangkan simbol auditif adalah simbol yang berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi. Segala sesuatu yang nampak di atas pentas akan mengirimkan pesan makna kepada penonton. Seperti pemain yang memerankan tokoh cerita tertentu adalah simbol karakteristik tokoh cerita ciptaan sutradara. Mulai dari gesturnya, gerakannya, kostumnya, ekspresi wajahnya, serta perkakas pendukungnya yang ada di atas pentas. Tata cahaya juga akan memperkuat 209Seni BudayaSumber: Dok. Saung Sastra Lembang 2014Gambar 8.2 Gambar salah satu adegan drama juara 1 FLS2N 2014 di Semarangsimbol visual, seperti terang, redup, merah, jingga, kuning, biru dan sebagainya. Semua gerak laku pemain, bentuk dan warna benda-benda artistik akan memberikan kesan simbolis pada penontonnya. Kata-kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun narasi yang dibacakan narator atau dalang adalah simbol. Makna pesan verbal sangat bergantung pada kata-kata yang diucapkan, cara mengucapkan, nada bicara, serta irama berbicara. Semua ungkapan kata-kata akan mengirimkan pesan makna kepada penonton teater. Simbol melalui kata-kata atau simbol verbal adalah simbol yang relatif mudah dicerna oleh penonton. Karena sifatnya yang langsung mengatakan sesuatu dan penonton langsung memaknai apa yang dimaksud di balik kata-kata itu.Setiap bunyi selalu punya arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam pertunjukan teater. Sebab semua bunyi, semua nada, lirik dan lagu secara sengaja dicipta untuk memperkuat komunikasi makna. Hentakan kaki tokoh cerita ketika sedang marah, atau bunyi derap langkah seperti orang berbaris adalah simbolis untuk mengesankan sesuatu. Lagu syahdu dalam adegan romantis adalah juga simbol yang akan memperkuat adegan yang dimaksud. Semua yang nampak, semua yang terucap, dan semua yang terdengar adalah simbol yang bisa ditanggapi oleh penonton. Efektivitas penggunaan jenis-jenis sarana simbolis dalam mengomunikasikan gagasan sangat bergantung pada pengetahuan dan kemampuan teknik para pemain.210Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKC. Fungsi Simbol dalam KomunikasiSimbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan teater berfungsi untuk memperkuat komunikasi ide-ide yang akan disampaikan kepada penonton. Kualitas komunikasi ditentukan oleh proses pencarian atau eksplorasi, proses latihan, dan penjiwaan. Bahasa verbal atau bahasa dalam bentuk kata-kata adalah sarana simbolis dalam proses komunikasi. Agar komunikasi terjadi dan berjalan dengan lancar, maka kedua belah pihak harus saling memahami apa yang diungkapkan melalui ucapan masing-masing. Kita bisa memahami gagasan, keinginan, hasrat, maksud melalui ucapan seseorang yang disampaikan kepada kita. Begitu juga kita bisa menyampaikan apa yang kita maksud melalui kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain. Komunikasi bisa berjalan lancar manakala bahasa yang digunakan sama atau satu bahasa. Jika bahasa yang digunakan lebih dari satu karena berasal dari dua latar belakang budaya maka komunikasi akan terhambat. Bahkan dalam satu bahasapun kadang-kadang terhambat oleh idiom serta perbendaharaan kata-kata, sehingga komunikasi melalui kata-kata tidak efektif. Oleh karena itu kita bisa menggunakan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh untuk menegaskan maksud ucapan dengan simbol-simbol visual. Bahasa nonverbal sangat membantu proses komunikasi ketika bahasa kata-kata terbatas oleh perbendaharaan dan struktur kalimat yang diucapkan. Mitra komunikasi akan paham tentang apa yang dimaksudkan melalui gerakan anggota tubuh ketika berkomunikasi. Bahkan diampun dalam teater adalah komunikasi. Di samping bahasa tubuh, bahasa visual meliputi juga bentuk dan warna. Bentuk bulat berbeda makna dengan persegi, berbeda dengan segitiga dan seterusnya. Setiap bentuk dimaknai beragam oleh kehidupan budaya. Bentuk-bentuk itu bisa berupa perkakas rumah, senjata tradisional, dan sebagainya. Begitu juga warna-warna yang digunakan baik untuk kostum pemain, ataupun properti akan mengesankan makna berbeda dari warna yang berbeda. Namun setiap budaya memaknainya beragam sesuai dengan kesepakatan komunitas dalam kehidupan budaya masing-masing. Misalnya warna merah bagi orang Indonesia dimaknai berani, warna jingga dimaknai murka, warna putih dimaknai suci, warna kuning dimaknai agung. Namun jangan heran jika dalam realitas kehidupan budaya etnik makna-makna itu beragam sesuai dengan kesepakatan masyarakatnya. Sebagai contoh warna merah bagi 211Seni BudayaGuru menugaskan siswa untuk memaknai gambar-gambar adegan drama di bawah ini. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4Sumber: Dok. Saung Sastra LembangSekarang Anda bergabung dalam kelompok dan buatlah suasana peristiwa tertentu, kemudian presentasikan di depan teman Anda untuk mendapat tanggapan. Peristiwa yang dimaksud boleh berupa realitas pengalaman Anda, atau boleh juga khayalan Anda tentang suasana tertentu. Biasakanlah diskusi dengan teman-teman sekelas Anda untuk tukar pengalaman. Terbukalah untuk kritik agar kaya pengalaman dan teknik pengungkapan. Sebab dalam satu peristiwa yang sama mungkin saja menghasilkan pengalaman kesan yang orang Tiongkok dimaknai sebagai warna romantis. Hitam bagi orang Sunda dimaknai sebagai warna bumi. Ketika Anda memaknai bahasa ungkap teater baik visual, verbal, maupun nonverbal, maka sarana simbol itu akan menghantarkan makna budaya. Dengan demikian Anda bisa menafsirkan pesan-pesan yang disampaikan melalui bahasa ungkap tersebut.212Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKberbeda. Proses penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama, setiap orang berbeda. Hal itu sangat bergantung pada pengetahuan dan suasana hati para penafsir. Setelah mendapat tanggapan orang lain, Anda harus terus mencoba dengan cara melatih teknik pengungkapan, mengembangkan media ungkap, sampai menghasilkan kesan orang lain sesuai dengan gagasan Anda. Selamat mencoba.D. Ragam Teknik Ungkapan SimbolikTeknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat beragam. Media ungkap yang digunakan biasanya tidak hanya satu media melainkan multimedia. Media tersebut berupa bahasa ungkap sebagai sarana komunikasi yang meliputi audio dan visual. Bahasa kata-kata yang diucapkan para pemain dan musik termasuk kategori audio, sedangkan bahasa tubuh, bahasa warna, dan bentuk termasuk kategori visual. Para penggarap teater senantiasa melakukan teknik pengungkapan secara efektif mengingat panggung merupakan ruang yang sangat terbatas, tetapi harus mengesankan berbagai hal. Jika panggung harus mengesankan suasana pantai, karena peristiwa cerita terjadi di pantai, tidak mungkin suasana pantai yang sebenarnya dipindahkan ke atas panggung. Penggarap teater biasanya hanya menghadirkan benda-benda yang khas dan bisa mewakili suasana pantai. Jika tidak bisa menghadirkan benda-benda pantai dengan sesuatu alasan tertentu, sarana simbol bisa menggunakan bunyi deru ombak atau desir pasir tertiup angin laut menyentuh dedaunan yang berada di sekitar pantai. Jika hal itupun tidak bisa dilakukan, ada cara instan yang biasa digunakan para penggarap tetaer yaitu dengan lukisan atau print out foto pantai pada kanvas besar atau pada layar belakang. Untuk memperkuat suasana pantai tersebut biasanya dipertegas oleh media lain misalnya sistem pencahayaan, warna dan desain kostum para pemain, serta akting para pemain yang seolah-olah seperti perilaku orang-orang pantai. Kejelian penggarap dalam menghadirkan benda-benda, warna-warna, bentuk-bentuk, serta bunyi-bunyi dan perilaku-perilaku untuk mengesankan suasana tertentu adalah nilai kreativitas yang sangat tinggi. Proses penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama, setiap orang berbeda. Hal itu sangat bergantung pada pengetahuan dan suasana hati para penafsir.213Seni BudayaSekarang Anda bergabung dalam kelompok dan buatlah suasana peristiwa tertentu, kemudian presentasikan di depan teman Anda untuk mendapat tanggapan. Peristiwa yang dimaksud boleh berupa realitas pengalaman Anda, atau boleh juga khayalan Anda tentang suasana tertentu. Biasakanlah diskusi dengan teman-teman sekelas Anda untuk tukar pengalaman. Terbukalah untuk kritik agar kaya pengalaman dan teknik pengungkapan. Sebab dalam satu peristiwa yang sama mungkin saja menghasilkan pengalaman kesan yang berbeda. Proses penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama, setiap orang berbeda. Hal itu sangat bergantung pada pengetahuan dan suasana hati para penafsir.Setelah mendapat tanggapan orang lain, Anda harus terus mencoba dengan cara melatih teknik pengungkapan, mengembangkan media ungkap, sampai menghasilkan kesan orang lain sesuai dengan gagasan Anda. Selamat mecoba.E. Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah DramaSeorang pengarang akan menuangkan ide-ide ceritanya melalui kata- kata yang terhimpun dalam sebuah teks naskah drama. Teks naskah drama yang memuat kata-kata itu adalah simbol-simbol verbal sebagai sarana untuk mengomunikasikan gagasan cerita di atas. F. Ungkapan Simbolik dalam Penampilan TeaterPenampilan teater pada dasarnya merupakan proses pemanggungan sebuah lakon. Naskah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh para seniman penggarap maka itulah pertunjukan teater. Istilah lain untuk proses penterjemahan bahasa ungkap yang dipanggungkan adalah transformasi. bahasa kata-kata dalam teks naskah yang awalnya hanya simbol-simbol verbal, kemudian diperkaya dengan simbol-simbol audio dan visual. Seorang penggarap teater akan selalu mencari padanan sarana simbol yang digunakan dalam teks naskah ke dalam versi pertunjukan. Misalnya kata “tidak” dalam teks naskah apakah kemudian langsung diucapkan oleh pemain? Atau hanya cukup dengan bahasa tubuh dengan cara menggelengkan kepala. Bisa juga kata “tidak” divisualkan dengan gerakan tangan yang seolah-olah menolak. Atau mungkin bisa menggunakan seluruh media ungkap baik visual maupun verbal serta audio agar betul-betul lengkap. Perlu diperhatikan bahwa dalam penggunaan 214Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKmedia ungkap, efektifi tasnya dan kesesuaiannya dengan karakter tokoh cerita yang dimainkan. Karakter tokoh yang lincah, berani dan tegas senantiasa menyertakan bahasa tubuh ketika dia sedang berbicara. Berbeda dengan seseorang yang dingin, pendiam, atau pemalu. Dia akan sulit berkomunikasi dengan orang lain, dengan sendirinya gagasannya atau hasratnya, atau keinginan sulit untuk dipahami oleh orang lain. Kedua karakter tersebut di atas bisa hadir dalam satu cerita dan bagaimana cara menampilkannya. Bukan hal gampang untuk menterjemahkan bahasa teks (sastra drama) ke dalam bahasa pertunjukan. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang penggarap drama. Jika garapan drama tidak disertai dengan pengetahuan dan pengalaman, maka produk drama yang dipertunjukan akan berkesan miskin pengalaman dan pengetahuan. Sebaliknya jika penggarapnya adalah orang yang memiliki banyak pengetahuan serta pengalaman maka pertunjukan akan berkesan kaya dan bagus. Seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tidak akan kehabisan ide untuk manafsirkan hal-hal yang ada dalam sastra drama untuk kebutuhan pertunjukan. Seseorang yang memiliki banyak pengalaman dalam proses garapan dan menonton karya orang lain, sangat memungkinkan untuk menghadirkan ide-ide yang orisinal, bukan tiruan dari karya orang dirinya dengan seniman lainnya. Semua itu berindikasi pada suksesnya garapan drama, serta itulah kualitas karya yang membuat penonton merasa empati pada karya tersebut.Guru sekarang silahkan Anda coba tuangkan pengalaman Anda ke dalam naskah drama. Angkat salah satu tema yang sedang hangat dibicarakan masyarakat sekeliling Anda. Gunakan idiom kata, diksi, serta gaya bahasa yang Anda sukai dan khas Anda. Setelah selesai kemudian komunikasikan pada teman Anda untuk mendapat tanggapan. Apakah ide yang ingin Anda sampaikan bisa dicerna oleh teman Anda? Jika jawabannya “ya” kemudian kembangkan naskah yang Anda buat menjadi sebuah adegan drama. Setelah menjadi sebuah adegan drama, Anda harus selalu meminta teman untuk menanggapi bahkan mengkritisi guna pengembangan selanjutnya. Jika mendapat tanggapan yang positif dari teman Anda, kemudian perluas wahana komunikasinya agar lebih banyak mendapat masukan. Jika naskah itu sudah jadi dan mendapat banyak tanggapn dari teman Anda, artinya naskah yang Anda buat itu adalah simbol, sebab pada akhirnya orang lain memahami siapa Anda yang sebenarnya melalui naskah yang Anda buat.Next >