< Previous345Seni BudayaPendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara menyenangkan atau nonformal. Pendekatan yang menyenangkan atau nonformal ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis beberapa contoh kegiatan pergelaran tari. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap submateri pembelajaran.Penilaian proses untuk submateri ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut.Penilaian proses:Pergelaran TariNo.Nama SiswaPengetahuanTotal NilaiPemahaman Tentang Proses Memilih Materi Karya TariKemampuan Mengidentifi kasi dan Menganalisis Materi Karya Tari Kemampuan Membedakan Bentuk dan Jenis Karya Tari 1234123412341.2.3.4.dst.Penilaian346Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKNo.Nama SiswaSikapTotal NilaiDisiplin dalam BelajarMenghargai Pendapat Siswa LainRasa Percaya Diri 1234123412341.2.3.4.dst.No.Nama SiswaKeterampilanTotal NilaiMengemukakan PendapatKemampuan Menyusun Materi Karya TariKemampuan Mendeskripsikan Karya Tari1234123412341.2.3.4.dst.347Seni BudayaPenilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 4. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa, yaitu:SkorPenjelasan4Sangat Baik3Baik2Cukup1KurangPenilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir semester.Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor DiperolehSkor Maksimalx 4 = Skor AkhirContoh:Skor diperoleh 12, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir : 3Siswa memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan ABaik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B +Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C +Kurang : apabila memperoleh skor D dan D +Tabel konversi nilaiNoInterval NilaiPredikatKeterangan13,83 < x ≤ 4,00ASangat Baik23,50< x ≤ 3,83A-Sangat Baik33,17< x ≤ 3,50B+Baik42,83< x ≤ 3,17BBaik52,50< x ≤ 2,83B-Baik62,17< x ≤ 2,50C+Cukup71,83 < x ≤ 2,17CCukup81,50< x ≤ 1,83C-Cukup91,17< x ≤ 1,50D+Kurang101,00 ≤ x ≤ 1,17DKurang348Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKPemahaman siswa terhadap submateri pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang submateri yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pertunjukan tari dengan anak-anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap berbagai peristiwa kegiatan pergelaran tari tersebut.Interaksi dengan Orang Tua349Seni BudayaKI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2:Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahKI 4:Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuanKompetensi IntiBAB XIVKritik Tari350Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK3.4:Mengevaluasi pergelaran tari. 4.4:Membuat tulisan hasil evaluasi dari karya tari.Kompetensi DasarPeta MateriPengertian, Fungsi, Tujuan Kritik TariMenilai Karya TariMenulis Kritik TariKritik Tari351Seni BudayaSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.a. mampu memahami pengertian, fungsi, tujuan melakukan kritik tari,b. mampu mengetahui prinsip dasar dalam melakukan kritik tari,c. mampu mengidentifi kasi masalah tari berdasarkan pendekatan nilai estetika,d. mampu mengidentifi kasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya,e. mampu mendeskripsikan tari berdasarkan pendekatan nilai estetika,f. mampu melakukan kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses melakukan kritik tari, dang. mampu mengomunikasikan kritik tari melalui bahasa tulisan dan lisan. 1. Pengertian Kritik Tari Melakukan kritik tari tidak selamanya dimaknai untuk menilai kelebihan dan kelemahan suatu karya tari. Akan tetapi, lebih dari itu, kegiatan kritik tari dapat menjadi wahana media pendidikan antara seniman atau koregrafer dengan penikmat karya seni atau penonton. Selain itu, kritik tari sering dilakukan pula oleh pelaku seni lainnya sebagai pemerhati perkembangan seni tari (budayawan tari, akademisi tari, atau seorang jurnalis tari). Dengan demikian, kegiatan kritik tari tidak hanya dibatasi dalam menilai atau suatu report tentang peristiwa berkesenian, tetapi dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan yang turut serta memperhatikan maju mundurnya sebuah perkembangan karya tari.Pada pembahasan pembelajaran di kelas X dan XI, telah banyak dibahas secara teoritis dan praktik dalam melakukan kritik tari. Dalam pembahasannya dijelaskan, bahwa istilah kritik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata ‘krites’ (kata benda) yang bersumber dari kata ‘Kriterion’ yaitu kriteria, sehingga kata itu diartikan sebagai kriteria atau dasar penilaian. Dengan demikian, kita memberikan kritik itu harus memiliki dasar kriteria A. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Kritik TariTujuan PembelajaranInformasi Guru352Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKsebagai acuan. Pengertian lainnya yang dapat dijadikan acuan, bahwa secara etimologis, kritik berasal berasal dari kata Yunani ‘Krinei” yang artinya memisahkan, merinci. Dalam kenyataan yang dihadapinya, orang membuat pemisahan, perincian, antara nilai dan bukan nilai, arti, dan yang bukan arti, baik dan jelek (Kwant, 1975:12). Dari kedua pendapat di atas, dapat dimaknai secara sederhana beberapa esensi dari penjelasannya bahwa kegiatan kritik adalah suatu aktivitas menilai dan merinci. Kedua kata kunci ini dapat memberikan sedikit gambaran umum tentang pengertian kritik tari itu sendiri. Pada umumnya, kritik tari selalu dimaknai sebagai suatu proses menilai atau aktivitas melaporkan ulang pada publik tentang terjadinya suatu peristiwa pertunjukan tari. Dengan begitu, orang yang tidak berada pada saat pertunjukan berlangsung dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang peristiwa seni tari yang telah dipertunjukan pada saat itu. Ulasan ini pun mampu memberikan manfaat bagi seniman pelaku untuk dijadikan sebagai bagian evaluasi dan koreksi untuk kemudian lebih ditingkatkan kembali mutu karya seni yang dibuatnya ke depan. Apabila digambarkan secara sederhana proses terjadinya suatu aktivitas kritik tari, sebagai berikut.2. Fungsi Kritik TariPerlu ditegaskan kembali bahwa kegiatan kritik tari tidak diartikan sebagai aktivitas menilai kelemahan dan kelebihan dari sebuah peristiwa karya tari yang telah dipentaskan. Akan tetapi, perlu dimaknai positif sebagai sarana penyampaian informasi yang mampu memberikan manfaat besar Event, & Tempat PerisƟ wa BerkesenianProses Terjadinya KriƟ k TariSenimanKarya Seni TariPenonton/KriƟ kusInteraksi & Komunikasi353Seni Budayabagi berbagai pihak baik seniman sebagai pelaku seni utamanya maupun penonton sebagai penikmat karya seni tersebut. Kedua pihak ini akan terjadi timbal balik positif pula terhadap kelangsungan hidupnya. Timbal balik yang diharapkan adalah positif, yakni sebagai peningkatan atau perbaikan pola hidupnya. Melalui karya seni yang dipentaskan, diharapkan seniman mampu mendapatkan masukan berharga demi kemajuan profesinya dalam berkarya tari. Sebaliknya masukan bagi penonton, dapat mengambil nilai dan pesan positif bagi perbaikan pola hidupnya setelah melalui proses perenungan diri pada saat dan setelah menyaksikan karya seni tari yang dipersembahkan seniman atau koreografer.Apabila memperhatikan bagan di atas, proses timbal balik atau interaksi dalam karya seni dapat digambarkan seperti bagan tersebut. Karya seni itu dapat diibaratkan sebagai pesan moral, pesan etika, pesan sosial, pesan kehidupan, dan lain sejenisnya. Sementara di posisi awal, koreografer adalah si pembuat pesan tersebut. Adapun pesan yang dibuatnya, karena terinspirasi oleh suatu keadaan emosional sebagai refl eksi dari kemampuan sensibilitasnya terhadap menanggapi keadaan sekelilingnya. Di posisi lain terdapat penonton, penikmat seni, pemerhati seni, atau kritikus seni tari yang turut serta membaca, menyimak, merasakan dan merenungkan nilai pesan yang disampaikan seniman melalui karyanya. Proses interaksi ini yang mampu memicu terjadinya sebuah kegiatan kritik tari. Secara rinci kegiatan kritik tari memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut.1. Media informasi bagi publik.2. Media evaluasi diri bagi seniman dan penonton.3. Media peningkatan kualitas produk karya tari.4. Media komunikasi antara seniman, kritikus, dan pembaca.PesanProses Interaksi & KomunikasiPengirim PesanSeniman/Penari/KoreograferKarya TariApresiator/Penikmat SeniPengirim Pesan354Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK3. Tujuan Kritik TariSiapapun seniman atau koreografernya, dalam proses berkarya tari pasti akan mengharapkan adanya tanggapan atau respon dari penikmatnya. Semakin karya itu dikenal oleh banyak orang, akan semakin terkenal juga sang penciptanya dalam dunia seni. Semakin banyak dipublikasikan karyanya pada penikmatnya, akan semakin sering pula seniman tersebut mendapat kritikan dan penilaian. Akan tetapi, semakin terbiasa dengan kritikan yang diberikan, akan semakin meningkat juga kualitas karya yang diciptakannya. Siklus ini menjadi keharusan yang terjadi dalam dunia seni pertunjukan, karena kritikan dan penilaian dari publik sudah dipastikan tidak dapat dihindarkan.Ketika seniman sudah terbiasa dan mampu bertahan dengan berbagai kritikan dari publik, dirinya akan semakin mampu membuktikan kualitas terbaiknya. Oleh karena dari kritikan-kritikan tersebut kreator menjadi lebih tahu akan kelemahan atau kelebihan dari karya yang dibuatnya. Intinya, seorang kreator seni yang diprediksi akan berhasil adalah seorang seniman yang sudah mempersiapkan dirinya dengan kuat ketika karya yang dipresentasikannya dikritik oleh publik dengan berbagai makna bahasa kritikan. Karena dalam hal ini, kritik tari memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:1. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan.2. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan.3. Memberikan bahan evaluasi dan masukan positif terhadap karya seniman tari.4. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya.5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.a. Mampu memahami prinsip dasar dalam melakukan kritik tari. b. Mampu mengindentifi kasi masalah tari berdasarkan pendekatan nilai estetika.c. Mampu mengidentifi kasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya.B. Menilai Karya TariTujuan PembelajaranNext >