< Previous355Seni Budayad. Mampu mendeskripsikan tari berdasarkan pendekatan nilai estetika.e. Mampu melakukan kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses melakukan kritik tari.f. Mampu mengomunikasikan kritik tari melalui bahasa tulisan dan lisan. Kegiatan menilai karya tari tidak akan terlepas dari pendekatan nilai estetika dalam tari. Secara konsepsi keilmuan, nilai estetika dalam seni adalah suatu ukuran subjektivitas yang hanya berkaitan dengan masalah keindahan dari karya seni tersebut. Hal ini seperti yang ditegaskan Hegel dalam Sutrisno Muji, (2005), menegaskan bahwa fi lsafat keindahan (estetika) hanya berkaitan dengan keindahan karya seni yang dihasilkan manusia. Seperti diketahui bersama, media utama dari tari adalah gerak tubuh manusia. Pada persoalan gerak saja akan banyak hal yang akan dibahas pada saat melakukan kritik tari, seperti kualitas gerak yang ditampilkan penari, kekompakan gerak, keseragaman gerak, harmonisasi gerak, teknik gerak, makna dan simbolik gerak, dan banyak lagi fokus masalah lainnya.Nilai estetika pada gerak tari, akan sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai kearifan lokal dari masing-masing daerah tempat tarian tersebut berkembang. Contoh sederhananya, pada konsep estetika gerak tari tradisional di Jawa Barat yang mengenal adanya ukuran estetika penyajian tari yang dikenal dengan istilah aspek wiraga, wirahma, dan wirasa. Aspek wiraga lebih difokuskan pada kualitas teknik gerak yang dilakukan. Aspek wirahma lebih difokuskan pada ketepatan rasa musikalitas penari dalam melakukan teknik gerak sesuai dengan pola iringan yang dibawakan. Sementara aspek wirasa lebih difokuskan pada kemampuan penjiwaan penari dalam membawakan tarian sesuai dengan tema atau karakter tarian yang dibawakan.Pada kenyataannya, menilai karya tari atau melakukan kritik tari tidak akan hanya terfokus pada pembahasan masalah gerak saja. Akan tetapi, akan dibahas pula masalah lainnya yang menjadi bagian integral dari penyajian karya tari. Banyak hal yang akan dibahas, diantaranya masalah musik, tata busana, tata rias, tata pentas, tata lampu, artistik, penyelenggaraan pertunjukan, nilai dan pesan dalam materi pertunjukan tari, serta masalah lainnya yang selalu berkaitan erat dengan pertunjukan tari. Informasi Guru356Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKDalam menganalisis sebuah karya tari, tidak hanya cukup didekati oleh ilmu estetika seni tari, tetapi akan memerlukan pendekatan ilmu lainnya dalam menganalisis persoalan nilai etis dan nilai sosial yang banyak tersirat pada karya-karya tari yang ditampilkan. Fokus pembahasan ini sudah banyak dibahas di buku pelajaran kelas XI, jadi untuk mengingatkannya kembali dapat membuka kembali buku pelajaran tersebut.Setiap karya tari, baik karya tari tradisional, kreasi baru, maupun modern akan selalu memiliki nilai etis dan nilai sosial di dalamnya. Seperti yang mudah kita cermati dari beberapa penyajian karya tari tradisi yang syarat akan nilai etis sebagai cerminan masyarakat penyangganya. Salah satu contohnya, di Jawa Barat terdapat tari Keurseus, tarian ini sebagai aktualisasi dari gambaran para priyayi atau bangsawan Sunda tempo dulu. Dengan pola gerak yang sistematis dan beraturan, menunjukan karakter bangsawan tempo dulu yang mencerminkan sebagai kalangan masyarakat berpendidikan yang penuh dengan etika kehidupan.Nilai etika dan sosial ini tidak hanya terdapat pada karya-karya tari tradisional. Dalam karya-karya tari kreasi baru, kontemporer dan modern pun makna ini akan senantiasa melekat seiring dengan semangat zaman yang mendukung terciptanya karya tari tersebut.Melakukan Kritik TariAspek Tekstual- Aspek Gerak- Aspek Musik- Aspek Busana- Aspek Rias- Aspek Artistik- Tata Pentas- Tata LampuSenimanAspek yang diamati, dinilai, dianalisis, dievaluasi, diinterpretasiKarya Seni TariPenontonAspek Kontekstual- Penyelenggaraan- Tema/Judul- Nilai Estetis, Etis, Sosial,- Pesan dan Kesan357Seni BudayaSetelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut.a. Mampu memahami prinsip dasar dalam menulis kritik tari. b. Mampu mengidentifi kasi masalah-masalah penting dalam menulis kritik tari.c. Mampu mengidentifi kasi tari berdasarkan unsur-unsur pendukungnya dalam kegiatan menulis kritik tari.d. Mampu mendeskripsikan pertunjukan tari berdasarkan pendekatan nilai estetika, nilai etis, dan nilai sosial.e. Mampu melakukan menulis kritik tari berdasarkan tahapan-tahapan atau prosedur dalam proses menulis kritik tari.f. Mampu mengomunikasikan kritik tari melalui bahasa tulisan dan lisan. Kegiatan belajar menulis kritik tari sudah dilakukan pada kesempatan kegiatan pembelajaran di kelas X dan XI. Pengetahuan dasar tentang cara menulis kritik tari pun sudah banyak dibahas pula di kesempatan kegiatan pembelajaran di kelas X dan XI. Oleh karena itu, perlu dibuka kembali ingatan pengetahuan dan segala pengalaman pembelajaran yang sudah dilakukan siswa pada kesempatan sebelumnya sehingga pada kesempatan pembelajaran saat kemampuan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam mencoba menulis kritik tari hanya perlu ditingkatkan.Beberapa pembahasan di awal bab ini sudah dijelaskan tentang pengertian, fungsi, tujuan, dan cara menilai karya tari. Selain itu, dibahas pula tentang masalah-masalah apa saja yang perlu diperhatikan pada saat menulis karya tari. Oleh karena menulis karya tari, tidak hanya mendeskripsikan tentang gerak saja, tetapi perlu dideskripsikan secara menyeluruh tentang apa yang terjadi pada saat pertunjukan tari dilaksanakan. Adapun masalah-masalah yang dibahas terkait dengan masalah aspek tekstual dan aspek kontekstual Tujuan PembelajaranInformasi Guru C. Menulis Kritik Tari358Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKyang diterjemahkan menurut poin-poin penting di dalamnya. Pembahasan aspek tekstual akan difokuskan dalam bentuk atau wujud karya tari itu sendiri, sedangkan aspek kontekstual lebih difokuskan pada persoalan yang melatarbelakangi terjadinya karya tari tersebut. Termasuk masalah pesan moral, nilai etis, proses terjadinya peristiwa pertunjukan, kesan dan pesan dalam karya tari yang dipentaskan, dan lain sebagainya. Dalam menulis kritik tari, perlu dilakukan dalam beberapa tahapan secara teknis dan prosedural. Meskipun tahapan-tahapan ini tidak sepenuhnya mutlak dilakukan secara berurutan. Akan tetapi, tahapan-tahapan ini dapat dijadikan acuan atau pola dasar dalam mengembangkan tulisan kritik tari. Terdapat beberapa tahapan umum dalam menulis kritik tari, sebagai berikut.1. Tahapan pendeskripsian atau penguraian secara rinci tentang peristiwa pertunjukan secara menyeluruh berdasarkan aspek-aspek yang telah dijelaskan.2. Tahapan analisis peristiwa pertunjukan karya tari yang sudah dideskripsikan.3. Tahapan evaluasi tentang bagaimana sebaiknya kualitas karya tari yang dianggap ideal menurut kita, kalau dalam tahapan analisis ditemukan kelemahan pertunjukan.4. Tahapan interpretasi adalah tahapan mencoba memberikan makna dari simbol-simbol yang teramati dari peristiwa pertunjukan dari semua aspek pendukung pertunjukan. 5. Tahapan terakhir dapat ditambahkan tentang pernyataan sikap yang menyangkut kesan dan pesan dari penulis dari apa yang telah dilihat dan dideskripsikan ke dalam tulisan kritik tari.Dari beberapa tahapan penulisan kritik tari di atas, dapat kita kembangkan beberapa pertanyaan mendasar untuk memudahkan kita dalam menuangkannya ke dalam tulisan.1. Tahapan Pendeskripsian Dalam tahapan ini dapat dikembangkan beberapa pertanyaan untuk dijadikan sebagai bahan dasar awal dalam menuliskan peristiwa pertunjukan. Adapun pertanyaan tersebut di antaranya sebagai berikut.a. Apa judul karyanya?b. Siapa koreografernya?c. Siapa panitia penyelenggaranya?d. Tempatnya di mana?e. Tanggal berapa pertunjukannya?f. Apa tema kegiatannya?359Seni Budayag. Berapa penari yang telibat?h. Apa nama/jenis tarian yang dibawakan?i. Bagaimana gerak yang dilakukan?j. Dari daerah mana tarian tersebut?k. Bagaimana konsep musik yang ditampilkan?l. Bagaimana tata pentas yang ditampilkan?m. Bagaimana tata cahaya yang ditampilkan?n. Bagaimana kostum yang dibawakan?o. Riasan apa yang digunakan?p. Bagaimana kualitas penari?q. Bagaimana kekompakan penari?2. Tahapan Analisisa. Bagaimana konsep gerak yang ditampilkan berdasarkan pendekatan nilai estetika gerak?b. Bagaimana konsep musik yang ditampilkan berdasarkan pendekatan nilai estetika musik?c. Apa kelemahan dan kelebihan dari karya tari yang disaksikan?3. Tahapan Evaluasia. Apa yang perlu diperhatikan dari bentuk dan struktur penyajian secara keseluruhan?b. Bagaimana sebaiknya untuk menutupi kelemahan bagian pertunjukan?4. Tahapan Interpretasi a. Simbol apa saja yang terdapat dalam pertunjukan?b. Nilai apa saja yang ditemukan dalam pertunjukan?c. Pesan moral apa yang diperoleh dari penyajian?5. Tahapan Memberikan Kesan atau Pernyataan Sikapa. Bagaimana kesan yang diperoleh setelah pertunjukan tari diapresiasi?b. Kesan apa yang diperoleh dari karya tari yang diamati?360Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKLangkah-langkah yang dilakukan oleh para siswa dalam proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan temuan-temuan yang mereka peroleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.• Siswa diminta untuk mengamati pertunjukan tari berdasarkan media yang ditayangkan (video atau gambar) sesuai dengan arahan dari guru tentang masalah yang perlu diamati oleh siswa.• Siswa diminta untuk mengamati setiap presentasi hasil kerja oleh siswa.• Siswa diminta untuk melihat dengan baik setiap contoh yang diperagakan oleh siswa dan guru.• Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terhadap guru atau antarsiswa tentang masalah yang tidak diketahuinya atau masalah yang perlu ditanyakan tentang bagaimana proses melakukan kritik tari.• Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan jawaban dari pertan-yaan yang diajukan tentang masalah proses pembuatan kritik tari dari hasil pergelaran karya tari dengan konsep penggunaan tata pentas.• Siswa distimulus untuk berusaha mencari referensi lain sebagai sumber data atau materi yang menjadi topik pelajaran saat itu, yakni tentang proses pembuatan tulisan kritik tari dari berbagai media sumber teknologi.Proses PembelajaranMengamatiMenanyaPengumpulan Data361Seni Budaya• Siswa dibimbing untuk dapat membandingkan beberapa jenis pertunjukan tari tradisional, kreasi baru, dan modern yang di dalamnya terdapat beberapa unsur pendukung tari untuk dikembangkan ke dalam tulisan kritik tari.• Siswa diminta untuk dapat mengidentifi kasi perbedaan dan persamaan karya-karya tari yang di dalamnya menggunakan tata pentas untuk dikembangkan ke dalam tulisan kritik tari.• Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya baik dalam bentuk gerak, tulisan, maupun lisan.• Siswa diminta untuk dapat membuat tulisan kritik tari dari hasil apresiasi dalam berbagai pengalaman menonton pergelaran tari.Kekeliruan : Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa menulis kritik tari hanya menulis tentang gerak yang dibawakan si penari saja, tidak perlu memerhatikan unsur-unsur penyajian lainnya yang terdapat dalam penyajian. Pembahasan :Perlu dijelaskan dengan rinci terhadap siswa bahwa menulis kritik tari tidak hanya mengamati pada aspek gerak dari penari saja. Akan tetapi perlu diperhatian aspek-aspek lainnya yang menjadi bagian utuh dari penyajian tari yang dibawakan. Aspek yang dimaksud adalah aspek musik, busana, rias, tata pentas, tata lighting, artistik, pesan, nilai-nilai estis dan sosial, aspek penyelenggaraan, dan lain sebagainya. Semua aspek tersebut perlu dibahas dalam tulisan kritik tari sehingga isi tulisan mencakup pembahasan secara menyeluruh. Pengetahuan dasar ini perlu dipahami oleh siswa sehingga mereka dapat menulis kritik tari dengan baik. MengasosiasiMengomunikasikanKonsep Umum362Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKTahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh siswa atau kelompok siswa yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada siswa atau kelompok siswa yang lain. Bagi siswa atau kelompok siswa yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimulus mereka untuk dapat menentukan tema pertunjukan tari dengan gagasan-gagasan yang sesuai dengan perkembangan usia remaja sebagai upaya untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah siswa atau kelompok siswa diminta untuk mencari informasi lainnya yang menyangkut tentang masalah seni pertunjukan tari yang berkembang di Indonesia sesuai dengan jenis dan fungsinya. Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi siswa-siswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara menyenangkan atau nonformal. Pendekatan yang menyenangkan atau nonformal ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis beberapa contoh pertunjukan tari kreasi. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap submateri pembelajaran.PengayaanRemedial363Seni BudayaPenilaian proses untuk submateri ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut:Penilaian proses:Kritik TariNo.Nama SiswaPengetahuanTotal NilaiPemahaman Tentang Kriktik Tari Kemampuan Menganalisis Bagian-Bagian Unsur Pendukung Pertunjukan TariKemampuan Membedakan Fungsi dan Tujuan Kritik Tari1234123412341.2.3.4.5.dst.No.Nama SiswaSikapTotal NilaiDisiplin Dalam BelajarMenghargai Pendapat Siswa LainRasa Percaya Diri 1234123412341.2.3.Penilaian364Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK4.5.dst.No.Nama SiswaKeterampilanTotal nilaiKemampuan Mengemukakan PendapatKemampuan Membuat Tulisan Kritik TariKemampuan Mempresentasikan Tulisan dan Lisan Dalam Konteks Membuat Kritik Tari1234123412341.2.3.4.5.dst.Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 4. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa, yaitu:SkorPenjelasan4Sangat Baik3Baik2Cukup1KurangNext >