< Previous55Seni BudayaMotivasi:Seberapa jauh keingintahuan siswa untuk mempelajari seni musik tradisional, klasik, kreasi baru/modern, dan kontemporer.Sumber untuk guruPada bahasan seni musik, kreasi siswa diajarkan konsep dasar seni musik, teknik musik kreasi, dan prosedur musik kreasi, dengan harapan mampu memberikan landasan untuk dapat memahami, mengenal, dan melakukan kegiatan berapresiasi dan berkreasi seni musik sesuai dengan tingkat perkembangan dan potensi lingkungan yang dapat mewarnai karakteristik siswa. Dalam bagian bahasan, di tahap ini diarahkan pada pemahaman konsep, makna seni musik kreasi, jenis, teknik seni musik kreasi, dan prosedur musik kreasi dan fungsi seni musik dalam pendidikan dan budaya masyarakat. Kemudian, siswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori dalam praktik berkreasi seni musik dan menganalisisnya. Siswa sebaiknya dituntun untuk menyempurnakan pembelajaran Seni Budaya yang bernilai edukatif-estetik artistik.Manusia dalam berkehidupannya mempunyai kebutuhan yang banyak sekali. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan itu. Ada kalanya perbedaan kebutuhan tersebut terjadi pada manusia yang berbudaya dan makhluk lainnya seperti hewan, bukan saja dalam banyak kebutuhan, tetapi juga di dalam cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam konteks kebudayaan ini, Maslow (1945) dalam Suriasumantri (1984) memberikan suatu garis pemisah antara manusia dan binatang. Selanjutnya Maslow mengidentifi kasikan lima kelompok dalam kebutuhan manusia yakni: “kebutuhan fi siologis, rasa aman, afi liasi, harga diri, dan pengembangan potensi”. Kebutuhan binatang terpusat pada kebutuhan fi siologis dan rasa aman. Dalam memenuhi kebutuhannya itu, mereka melakukan secara instingtif. Adapun manusia tidak mempunyai kemampuan bertindak secara otomatis yang berdasarkan insting tersebut, sehingga dia berpaling kepada konsep yang mengajarkan cara hidup. Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif ini, diimbangi oleh kemampuan lain, yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi, dan menguasai objek-objek yang bersifat fi sik. Kemampuan untuk belajar ini dimungkinkan oleh berkembangnya intelegensi dan cara berpikir simbolik. Pengantar56Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKTerlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung “dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan pikiran, kemampuan dan fantasi” (Alisjahbana, 1975 dalam Budiwati, 2003). Aspek budi inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya, dengan jalan memberi penilaian terhadap objek dan kejadian.Dalam kebudayaan, konsep sistem budaya (cultural system) yang berlaku di Indonesia, memiliki unsur-unsur dan komponen-komponen sistemik, yang meliputi pengetahuan, nilai, dan keyakinan. Unsur nilai budaya merupakan konsepsi abstrak yang dipandang baik dan bernilai serta sebagai acuan berperilaku dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan masyarakat. Secara universal unsur-unsur nilai seni budaya ini diungkapkan oleh Koentjaraningrat yang terdiri dari: religi, sosial, bahasa, pendidikan, politik, kesenian, dan ekonomi. Pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh, dan dimodifi kasi oleh manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan mengandung makna yang bernilai. Oleh sebab itu, setiap karya seni budaya akan memiliki nilai dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya, menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Salah satu karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk kesenian.Secara universal kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang bermuatan sistem budaya, yang tidak pernah terlepas dari peran masyarakat dalam berkarya seni. Artinya, kesenian dan masyarakat merupakan dua komponen yang menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Di mana masyarakat adalah sebuah komponen yang menentukan tata kehidupan, maju mundurnya suatu sistem budaya. Ungkapan senada dikemukakan The Lian Gie (1983) bahwa hubungan antara karya seni dengan keindahan bukanlah suatu kemestian. Pandangan terakhir dapat dibuktikan, misalnya di zaman dahulu karya seni sebagai wujud kreativitas tidak selalu bertumpu pada unsur keindahannya belaka, tetapi lebih menitikberatkan pada hal-hal kepentingan manusia dalam bentuk kegiatan upacara-upacara tertentu. Hal ini dapat dilihat dalam upacara adat yang merupakan wujud kreativitas dari musik fungsional. English (1958) dalam Suriasumantri (1984) mendefi nisikan bahwa kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencari pemecahan baru terhadap suatu masalah. Kegiatan kreatif berarti melakukan sesuatu yang lain, suatu pola yang bersifat alternatif, bagi kelaziman yang bersifat baku. Kreativitas sering dihubungkan dengan kreasi seni, yakni sebagai kemampuan untuk menciptakan modus baru dalam ekspresi artistik. Kreativitas seni muncul karena manusia telah menggunakan simbol-simbol dalam penghidupannya, 57Seni Budayadan kreativitas pun dimiliki oleh semua orang, dengan kadar masing-masing berbeda.Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu mendambakan akan kesempurnaan. Kesempurnaan itu dicari manusia sesuai dengan tingkat kebudayaan yang dicapainya. Menurut pendapat para ahli fi lsafat terdapat tiga kesempurnaan yang ada dimuka bumi ini, yaitu sebagai berikut:1. Kebenaran yang merupakan kesempurnaan yang dapat kita tangkap dengan rasio;2. Kebaikan yang merupakan kesempurnaan yang dapat kita tangkap dengan moral;3. Keindahan yang merupakan kesempurnaan yang dapat kita tangkap dengan indera.Oleh karena itu, semenjak dahulu manusia dalam memenuhi kesenangan hidupnya selalu mencari keindahan. Namun, kita tak dapat menangkalnya bahwa orang dalam menafsirkan makna keindahan dapat bermacam-macam. Setiap saat dan setiap zaman dapat membawa penafsiran keindahan yang berbeda, bahkan kadang kala penafsiran itu tampaknya dapat saling bertentangan. Disadari atau pun tidak, pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh dan dimodifi kasi oleh manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan mengandung makna yang bernilai. Oleh sebab itu, setiap karya seni budaya akan memiliki nilai estetis dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya, menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Sebuah karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk kesenian, salah satu wujudnya adalah seni musik.Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan lepas dari musik, karena substansi dari musik itu sendiri adalah bunyi atau suara, baik yang beraturan maupun tidak beraturan. Musik dapat diwujudkan dalam nada-nada atau bunyi lainnya yang dimainkan melalui media alat yang memakai unsur ritme melodi dan harmoni.58Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKTerlepas dari pernyataan di atas… Manusia sebagai makhluk yang mengenal keindahan (animal aestheticum) senantiasa tidak terlepas dari dunia seni. Tepatnya ketika ada manusia, di situlah ada karya seni. Dunia seni senantiasa mengikuti dunia manusia, baik dalam keadaan sempit maupun keadaan lapang, keadaan suka atau duka, keadaan sedih atau bahagia, keadaan nyaman dan riskan, keadaan lemah dan kuat, keadaan takut dan menyenangkan. Oleh karena itu, seni tidak mengenal golongan, seni tidak mengenal strata, baik miskin atau pun kaya, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua, semua golongan manusia yang hidup di dunia ini membutuhkan seni. Begitu pun halnya yang terjadi pada seni musik.Seni musik senantiasa berkaitan dengan persoalan esthetical, yaitu dunia yang menyangkut masalah tentang keindahan dengan segala persoalannya. Setiap manusia dalam kehidupannya sudah barang tentu membutuhkan keindahan. Seperti yang diungkap Baum Garten, estetika itu adalah ilmu tentang pengetahuan inderasi yang tujuannya adalah keindahan. Dalam hal ini estetika selalu berkaitan erat dengan keindahan, baik dari gejala-gejala alam, maupun buatan manusia, yaitu berupa karya seni.Seni biasanya mendatangkan kesenangan, kenyamanan, ketenangan, dan kepuasan bagi batinnya seseorang. Oleh sebab itu, keindahan dalam seni sering ditangkap secara subjektif oleh seseorang yang merasakannya. Namun demikian, dalam kerangka normatif terdapat acuan-acuan guna menentukan indah atau tidaknya suatu karya seni.Pernyataan tersebut di atas menegaskan bahwa: Seni adalah aktivitas manusia yang mampu mendatangkan keindahan. Indah dilihat, indah didengar, indah dirasa, dan indah diraba.Terdapat dua aktivitas yang penting untuk dipahami dalam karya seni, yaitu aktivitas kreatif dan aktivitas apresiatif. Aktivitas kreatif adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses penciptaan, dan pembuatan suatu karya seni. Aktivitas kreatif ini biasanya dilakukan oleh seniman atau kreator. Aktivitas apresiatif adalah berkenaan dengan proses kegiatan penikmatan, penghayatan, pengamatan, penghargaan, dan penilaian suatu karya seni. Aktivitas apresiatif dilakukan oleh penikmat atau apresiator.59Seni BudayaKreator dan apresiator tersebut berhadapan dengan karya seni. Kreator selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan melalui karyanya yang dihasilkan, dan apresiator berusaha untuk menerima, menikmati, pesan yang dikomunikasikan oleh seniman dan kreator. Apresiator diharapkan tidak sekedar menikmati karya seni namun mampu menilai apakah karya seni tersebut estetik, artistik, ataupun mampu menerapkan aspek simbolik yang bermakna dan bernilai.Makna dari istilah apresiasi (appreciation) itu memiliki arti penghargaan. Apresiasi seni musik berarti penghargaan terhadap karya seni musik. Seseorang yang memiliki daya apresiasi yang tinggi, tampak dalam bentuk sikap dan tindakan menikmati, menghargai, mencintai, menggemari, mengagumi, menilai, serta turut aktif dalam berolah seni. Soedarso (1990) mengungkapkan bahwa mengapresiasi berarti mengerti serta menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai semestinya. Adapun pengertian mengapresiasi hubungannya dengan seni menjadi mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetikanya, sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya. Mengadakan apresiasi sama dengan sharing the artist’s experience ikut serta merasakan apa yang dialami oleh para seniman, dan bahkan lebih lanjut lagi ada pula yang menambahkan bahwa geniessen ist nachshaffen mengapresiasi sama saja dengan menciptakannya kembali. Pada suatu saat, orang akan memandang perlu untuk menyelenggarakan apresiasi seni musik, sebab seni musik merupakan salah satu bagian yang integral dari seluruh kehidupan masyarakat. Oleh karenanya, kegiatan apresiasi seni musik itu sendiri bertujuan antara lain untuk berikut:1. Memenuhi kebutuhan estetik.2. Memperkenalkan bentuk-bentuk seni musik berikut ruang lingkupnya, baik seni tradisional maupun seni modern.3. Menciptakan, mengembangkan, rasa sensitivitas, kreativitas, dan keterbukaan hati, serta menjadikan warga masyarakat melek seni, dapat menerima seni secara semestinya.4. Media pendidikan, sebab di lembaga pendidikan sekolah kita apresiasi seni dapat dibawa ke arah salah satu tujuan pendidikan nasional, seperti memupuk rasa cinta terhadap budaya bangsa dan cinta sesama manusia. Sekaligus dapat membuka wawasan ilmu seni sebagai usaha pemberian kesempatan kepada warga masyarakat untuk menjadi kaya jiwanya, sehat rohaninya karena terisi dengan pengalaman-pengalaman estetis artistik yang positif sifatnya.60Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKApresiasi seni bermanfaat bagi peningkatan ketahanan budaya manusia. Manfaat tersebut di antaranya sebagai berikut.1. Pembeberan sejarah seni budaya, khususnya seni musik.2. Media komunikasi seni budaya bangsa.3. Pensosialisasian nilai-nilai budaya sebagai warisan nenek moyang.4. Sarana pendukung kebudayaan bangsa kita, dan fi lter bagi impor ide-ide dari luar yang dapat dirasakannya lebih tinggi nilainya. 5. Memperkenalkan kebesaran kesenian orang lain dan seni kita sendiri. mentransfer dan mentrasformasikan bentuk seni dan pengalaman estetis para seniman terhadap warga masyarakat.Situasi dan kondisi dapat menentukan terhadap pendekatan mana yang paling sesuai untuk sesuatu tempat dan waktu. Beberapa pendekatan apresiasi seni tersebut diantaranya adalah dilakukan dengan:a. Pendekatan Aplikatif, yaitu apresiasi seni yang ditumbuhkan dengan melakukan sendiri penciptaan-penciptaan seni. Sesuai doktrin Dewey dalam Soedarso (1990) “Learning by Doing”, metode ini memang baik dan wajar sekali. Dengan melakukan sendiri macam-macam kegiatan seni, maka yang bersangkutan akan kenal secara mendalam apa dan bagaimana seni yang dibuatnya itu.b. Pendekatan Kesejarahan, yaitu apresiasi seni yang ditempuh melalui pengenalan sejarah seni. Penciptaan demi penciptaan, peristiwa demi peristiwa yang masing-masing memiliki problemnya sendiri, dibicarakan dan dibahas, dengan cara demikian diharapkan orang akan memahami apa-apa yang ada di balik setiap penciptaan dan peristiwa itu. Selanjutnya memungkinkan bagi apresiator untuk menikmatinya, mempelajarinya, mengaguminya, dan melestarikan musik.c. Pendekatan Problematik, yaitu apresiasi yang menyoroti masalah serta liku-liku seni sebagai sarana untuk dapat menikmatinya secara semestinya. Bukanlah urutan waktu seperti dalam pendekatan historis yang diutamakan di sini. Akan tetapi, deretan problem-problem senilah yang harus dibahas satu persatu. Misalnya:1. Mengapa manusia menciptakan seni.2. Hubungan antara seni dan keindahan.3. Seni dan ekspresi.4. Seni dan alam.5. Macam-macam aliran dalam seni.6. Sistematika dan sifat-sifat seni.7. problem-problem seni yang kalau dibahas akan membuka tabir yang menyelubungi seni.61Seni BudayaKita dapat mengamati benda dan wujud seni yang lahir dan berkembang di dunia ini.Banyak media yang dapat digunakan oleh manusia dalam berkreativitas seni. Berdasarkan lingkup medianya, bentuk karya seni dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dalam beragam wujud di antaranya bahasa rupa, bahasa bunyi, dan bahasa gerak, wujud ketiga bahasa tersebut dapat diklasifi kasikan ke dalam jenis seni, antara lain:1. Seni Rupa, dengan unsur-unsur rupa yang bersifat visual;2. Seni Musik, dengan unsur suara/bunyi yang bersifat audio;3. Seni Tari, dengan unsur gerak yang bersifat visual;4. Seni Drama, dengan unsur pesan yang mengandung cerita;5. Seni Sastra, dengan unsur utamanya kata-kata.Pernahkan kamu mengapresiasi pertunjukkan kreasi seni musik? Apa yang kamu rasakan di saat dan sesudah mengamati pertunjukkan seni musik tersebut? Mintalah siswa untuk menyimak dengan cermat beberapa ragam jenis pertunjukkan seni musik yang tumbuh di masyarakat. Sumber: Dokumentasi Penulis, 2008Gambar 3.1 Memperlihatkan pemain gamelan sedang pertunjukkan seni musik 62Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKSumber: Dokumentasi Penulis, 2010Gambar 3.2 Memperlihatkan kelompok paduan suara sedang pertunjukkan seni musik Sumber: Dokumentasi Penulis, 2010 Gambar 3.3 Memperlihatkan aktivitas bermusik dalam kegiatan latihan musik keroncong64Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAKuntuk merumuskan dan mengarahkan masalah, bertanya jawab dalam mengajukan hipotesis, belajar dan berpikir dalam mengumpulkan data, keterbukaan dalam menguji hipotesis, verifi kasi atau merumuskan kesimpulan dengan mendeskripsikan temuan yang dihasilkan dari hipotesis. Pemilihan model dan pendekatan pembelajaran musik tersebut, masing-masing harus disesuaikan dengan karakteristik, situasi dan kondisi kelas atau sekolah.Salah satu model pembelajaran seni yang dapat dilakukan untuk mentransformasikan seni musik adalah model Kodaly dengan pendekatan active learning. Gagasan dasar yang dikembangkannya memiliki konsep pikir terutama pada: 1. Kemampuan musik yang ada pada setiap orang dan setiap orang yang mampu berbahasa, maka ia mampu membaca dan menulis musik. “All people capable of lingual literacy are also capable of musical literacy” (chomksy, 1986, 71). 2. Bernyanyi adalah landasan terbaik dalam mengembangkan musicianship, dan bernyanyi merupakan aktivitas alami bagi anak sebagaimana halnya berbicara. 3. Lagu rakyat atau musik tradisional merupakan sarana pertama yang sebaiknya digunakan dalam pembelajaran musik bagi anak-anak, karena dalam lagu rakyat terdapat kesatuan antara bahasa ibu dan musik, yang mengandung nilai-nilai budaya suatu bangsa dan merupakan identitas kultural. 4. Hanya musik yang kaya akan nilai artistik sajalah yang digunakan dalam pembelajaran, baik itu musik rakyat atau musik tradisional maupun musik lainnya. 5. Musik perlu menjadi jantungnya kurikulum, yakni suatu subjek utama yang digunakan sebagai landasan dalam pendidikan. Sistem pembelajaran seni musik menurut gagasan Kodaly adalah sebagai berikut.1. Mengembangkan musikal literacy, yakni kemampuan untuk berpikir, membaca, menulis, dan berkreativitas melalui simbol musik.2. Menanamkan identitas kultural melalui penggunaan lagu rakyat berdasarkan asal siswa dan memperkenalkan manusia serta kebudayaan suku bangsa lain melalui musik rakyat dari daerah atau negara lain.Next >