< PreviousSejarah Indonesia 111B. IndikatorMelalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu:3.3.1. Menganalisis dinamika perkembangan kabinet yang berlangsung selama masa Demokrasi Parlementer 1950-1959.3.3.2. Melakukan presentasi hasil diskusi mengenai dinamika perkembangan kabinet yang berlangsung selama masa Demokrasi Parlementer 1950-1959 berupa handout/alat peraga/makalah/powerpoint.C. Materi Pembelajaran• Sistem pemerintahan pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959D. Metode dan Langkah-Langkah Pembelajaran1. Model: Diskusi kelompok2. Pendekatan: scientific, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).b. Guru kembali menyampaikan topik tentang Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal/Parlementer.c. Guru kembali memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat belajar.d. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok siswa.2. Kegiatan Inti (60 Menit)a. Guru menegaskan kembali tentang topik pembelajaran dan me-nyampaikan kompetensi yang akan dicapai.b. Guru memberi penjelasan singkat mengenai masa Demokrasi Parlementer.112 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK c. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan penjelasan singkat yang diberikan.d. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi melalui diskusi kelompok sehingga menemukan rumusan dari masing-masing tugas yang diberikan:1. Kelompok 1 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Natsir.2. Kelompok 2 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Sukiman.3. Kelompok 3 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Wilopo.4. Kelompok 4 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Ali Sastroamidjoyo I.5. Kelompok 5 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Burhanuddin Harahap.6. Kelompok 6 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Ali Sastroamidjoyo II.7. Kelompok 7 bertugas mendiskusikan tentang Kabinet Juanda.e. Dari eksplorasi yang dilakukan, masing-masing kelompok membuat hand out/alat peraga/makalah/powerpoint.3. Kegiatan Penutup (15 Menit)a. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Sistem Pemerintahan pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959, termasuk perbandingannya dengan sistem pemerintahan masa sekarang.b. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang “Dinamika perkembangan kabinet yang berlangsung selama masa Demokrasi Parlementer 1950-1959”.c. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian Indikator Pembelajaran, misalnya:1). Jelaskan kasus yang menjadi penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman!2). Apa yang menjadi penyebab sering bergantinya Kabinet pada masa Demokrasi Parlementer? Jelaskan!3). Jelaskan proses berakhirnya Kabinet Ali Sastroamidjoyo I dan proses lahirnya Kabinet Ali Sastroamidjoyo II!Sejarah Indonesia 113Tugas:• Siswa diberi tugas untuk membuat mind mapping mengenai sistem pemerintahan pada masa Demokrasi Parlementer.E. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut:1. Penilaian PengetahuanNoButir Instrumen12345Nilai = Jumlah skor2. Penilaian KeterampilanPenilaian untuk kegiatan membuat mind mapping (peta konsep)NoNamaRelevansi 1-4Kelengkapan 1-4Kebahasaan 1-4Jumlah skor12345Nilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangan:a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indra penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.114 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.• Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Indikator Pembelajaran (TP).• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).c. Skor rentang antara 1 – 4• 1 = Kurang• 2 = Cukup• 3 = Baik• 4 = Amat BaikPembelajaran Kesepuluh (90 Menit):“Perkembangan Politik: Sistem Kepartaian”A. PengantarMasa Demokrasi Parlementer merupakan masa yang diwarnai dengan berdirinya banyak partai, dengan dasar ideologi yang beragam. Di sini guru penting untuk menekankan pada siswa bahwa meskipun sistem multipartai demokrasi parlementer ini berakibat pada tingginya dinamika yang terjadi, namun dalam pembelajaran demokrasi yang pertama bagi Republik ini, semua partai telah menunjukkan semangat yang kuat untuk bersama-sama membangun demokrasi di Indonesia. Maka dalam konteks dunia kini dimana demokrasi seakan menjadi suatu keharusan, Indonesia nyatanya pernah menjalani kehidupan berdemokrasi tersebut jauh pada masa sebelumnya. Para siswa seharusnya bangga dengan hal tersebut.Sejarah Indonesia 115B. Indikator PembelajaranMelalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu:3.3.3. Menjelaskan perkembangan sistem kepartaian yang berlangsung selama masa Demokrasi Parlementer 1950-1959.3.3.4. Membandingkan sistem kepartaian pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959 dengan sistem pemerintahan pada masa sekarang.C. Materi Pembelajaran• Sistem kepartaian pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959D. Metode dan Langkah-Langkah Pembelajaran1. Model: Picture and Picture2. Pendekatan: scientific, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).b. Guru menyampaikan topik tentang sistem kepartaian pada masa Demokrasi Liberal dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.c. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat belajar.2. Kegiatan Inti (60 Menit)a. Guru menyajikan materi sebagai pengantar.b. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar lambang partai pada tahun 1950-an dengan gambar-gambar lambang partai masa sekarang secara acak.c. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memilih mana lambang partai yang terdapat pada periode 1950-an dan nama lambang partai pada masa sekarang.116 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK d. Guru menanyakan alasan pemilihan gambar tersebut dan apa yang siswa ketahui tentang gambar yang dipilihnya.e. Dari alasan dan pilihan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. f. Kesimpulan/rangkuman.3. Kegiatan Penutup (15 Menit)a. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang sistem kepartaian pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959, termasuk perbandingannya dengan sistem kepartaian masa sekarang.b. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang sistem kepartaian pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959.c. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian Indikator Pembelajaran, misalnya:1).Partai-partai apa sajakah yang tokoh-tokohnya pernah menjadi perdana menteri pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959? Bagaimana proses terpilihnya tokoh-tokoh tersebut menjadi perdana menteri?2).Ideologi apa saja yang diusung oleh partai-partai yang berkiprah pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959? Klasifikasikan ideologi tersebut dengan partai-partai yang ada pada masa Demokrasi Parlementer!3).Jelaskan perbedaan antara sistem kepartaian pada masa Demokrasi Parlementer dengan sistem kepartaian pada masa sekarang!Tugas:• Siswa diberi tugas untuk membuat rangkuman tentang salah satu partai pada masa Demokrasi Liberal 1950-1959 sebanyak satu halaman. Seluruh karya siswa dalam satu kelas ini, setelah dinilai oleh guru, selanjutnya dapat dijilid/dibundel atau ditempel di mading kelas.E. Penilaian Hasil BelajarPenilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut:Sejarah Indonesia 1171. Penilaian PengetahuanNoButir Instrumen12345Nilai = Jumlah skor2. Penilaian KeterampilanPenilaian untuk kegiatan membuat essai tentang partai pada masa Demokrasi Parlementer 1950-1959.NoNamaRelevansi 1-4Kelengkapan 1-4Kebahasaan 1-4Jumlah skor12345Nilai = Jumlah skor dibagi 3Keterangan:a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indra penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) dan CARA mengamati.b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.118 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK • Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Indikator Pembelajaran (TP).• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.• Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).c. Skor rentang antara 1 – 4• 1 = Kurang• 2 = Cukup• 3 = Baik• 4 = Amat BaikPembelajaran Kesebelas (90 Menit):“Perkembangan Politik: Pemilu 1955”A. PengantarDalam pertemuan ini guru memfasilitasi siswa untuk memahami pelaksanaan pemilu yang pertama di Indonesia pada tahun 1955. Di sini siswa diajak untuk bisa memaknai bahwa dalam situasi negara yang tengah menata dirinya, pemilihan umum nyatanya bisa dilangsungkan oleh bangsa Indonesia dengan cara yang demokratis. Guru juga dapat mengaitkan pelaksanaan pemilu pertama yang demokratis ini dengan pemilu yang dilaksanakan pada masa sekarang. Melalui pembandingan antara dua masa tersebut, siswa diharapkan dapat menalar tentang persamaan dan perbedaan pemilu antara tahun 1955 dengan tahun-tahun terkini. Di samping itu, guru juga harus memfasilitasi siswa agar bersyukur atas karunia Tuhan tentang negeri Indonesia yang beragam, termasuk keberagaman dalam ideologi politik. Siswa juga harus diberi pemahaman untuk saling menghargai pilihan politik setiap individu, sadar berpikir kritis dan reflektif terhadap pelaksanaan pemilu, yang dalam hal ini, melalui pembelajaran sejarah mengenai pemilu.Sejarah Indonesia 119B. IndikatorMelalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu:3.3.5. Menjelaskan hasil pengamatan terhadap gambar dan bacaan mengenai pelaksanaan pemilu 1955.3.3.6. Menganalisis pelaksanaan pemilu 1955.C. Materi Pembelajaran• Pemilu 1955 pada masa Demokrasi ParlementerD. Metode dan Langkah-Langkah Pembelajaran1. Model: Student Facilitator and Explaining (Siswa mempresentasikan ide/pendapat pada rekan siswa lainnya)2. Pendekatan: scientific, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).b. Guru menyampaikan topik tentang “Pemilu 1955 pada masa Demokrasi Parlementer”.c. Guru memberikan motivasi dan mengajak siswa bersyukur bahwa kehidupan politik di Indonesia kini termasuk yang paling demokratis di dunia.2. Kegiatan Inti (60 Menit)a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.b. Guru meminta siswa membaca Pemilu 1955 pada masa Demokrasi Parlementer. Dalam Buku Siswa, materi terdapat di halaman 66-70.c. Guru menayangkan tabel dan gambar yang berkaitan dengan Pemilu 1955. Dalam Buku Siswa, gambar ini terdapat pada halaman 67, 68, dan 69.120 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 4 besar perolehan kursi dalam Pemilu 1955DPRDewan KonstituantePNI57 kursiPNI119 kursiMasyumi57 kursiMasyumi112 kursiNahdatul Ulama45 kursiNahdatul Ulama91 kursiPKI39 kursiPKI80 kursi d. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan mengaitkannya dengan hasil bacaan mereka.e. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil pengamatannya.f. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya.g. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.h. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu dan me-ngaitkannya dengan Pemilu 1955 pada masa Demokrasi Parlementer, termasuk membandingkannya dengan pelaksanaan Pemilu pada masa sekarang.3. Kegiatan Penutup (15 Menit)a. Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Pemilu 1955 pada masa Demokrasi Parlementer”.b. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Pemilu 1955 pada masa Demokrasi Parlementer”.Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka (Setneg, 1975)Gambar: Pemungutan Suara dalam Sidang Dewan KonstituanteNext >