< Previous Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 23Nama Teman : 1………………… 2 …………………Nama Penilai : ………………………………………..Kelas/Semester : ………………………………………..Pernyataan-pernyataan untuk Indikator yang diamati pada format di atas merupakan contoh. Pernyataan tersebut ada yang bersifat positif (nomor 1, 2, 3, 6, 8) dan ada yang bersifat negatif (nomor 4, 5, dan 7). Pendidik dapat berkreasi membuat sendiri pernyataan atau pertanyaan yang dengan memperhatikan kriteria instrumen penilaian antarteman. Lembar penilaian diri dan penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepada pendidik, selanjutnya dipilah dan direkapitulasi sebagai bahan tindaklanjut. Pendidik dapat menganalisis jurnal atau data/informasi hasil observasi penilaian sikap dengan data/informasi hasil penilaian diri dan penilaian antarteman (triangulasi) sebagai bahan pembinaan. Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial yang perlu segera ditindaklanjuti. Peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian dan peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku negatif diberi motivasi sehingga selanjutnya peserta didik tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif).No.Pernyataan/Indikatoryang diamatiTeman 1Teman 21Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan2Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai pembagian tugas dalam kelompok 3Teman saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah4Teman saya memaksa kelompok untuk menerima usulnya5Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok6Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan teman lain7Teman saya menertawakan pendapat teman yang “nyeleneh”8Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya24 Kelas XII SMA/SMK Semester 1b. Penilaian Pengetahuan1). Pengertian Penilaian PengetahuanPengertian Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Pendidik menetapkan teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan pada saat menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Oleh karena itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik oleh pendidik merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan batas standar minimal nilai ujian Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar. 2). Teknik Penilaian PengetahuanBerbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai, misalnya portofolio dan observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar berikut. Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 25Gambar 2.3 Skema penilaian pengetahuanBerikut ini adalah penjelasan dari skema pada gambar di atas. a). Tes TertulisTes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimiliki. Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah berikut.1. Menetapkan tujuan tes, apakah tujuan tes untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif, atau sumatif.2. Menyusun kisi-kisi. yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis soal. Kisi-kisi membuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah sesuai dengan tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat.3. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal. Penilaian PengetahuanBenar-Salah, Pilihan Ganda, Menjodohkan, Isian/Melengkapi, UraianKuis dan tanya jawabTugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di sekolah dan/atau di luar sekolah Tes TertulisTes LisanPenugasanTeknik lain, misalnya: portfolio, observasi26 Kelas XII SMA/SMK Semester 14. Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Pada soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci jawaban karena jawabannya dapat diskor dengan obyektif. Sedangkan untuk soal uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban dan rubrik dengan rentang skor.5. Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.Contoh Kisi-KisiNama Satuan Pendidikan : SMA / SMK .............Kelas/Semester : XII /Semester ITahun pelajaran : 2014/2015Mata Pelajaran : Pendidikan agama Hindu dan Budi PekertiSetelah menyusun kisi-kisi, selanjutnya dalam mengembangkan butir soal dengan memperhatikan kaidah penulisan butir soal meliputi substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.No.Kompetensi DasarMateriIndikator SoalNo. SoalBentuk Soal13.1 Memahami klasifikasi Weda sebagai sumber Hukum HinduWeda sebagai sumber Hukum HinduJelaskan sumber hukum Hindu yang bersumberkan wahyu Sang Hyang Widhi.1PG...PG30PG24.1 Menyajikan klasifikasi Weda sebagai sumber Hukum HinduWeda sebagai sumber Hukum HinduSebutkan apa saja yang dapat disebutkan sebagai sumber Hukum Hindu 5Uraian32Uraian33Uraian Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 271. Tes Tulis Bentuk Pilihan GandaButir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Untuk tingkat SMA/SMK biasanya digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor). Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.a. Substansi/Materi1). Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).2). Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK: Urgensi, Keberlanjutan, Relevansi, dan Keterpakaian).3). Pilihan jawaban homogen dan logis.4). Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.b. Konstruksi1). Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.2). Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.3). Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.4). Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.5). Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan berfungsi.6). Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.7). Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah”.8). Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan besar kecilnya angka atau kronologis kejadian.9). Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.c. Bahasa1). Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.2). Menggunakan bahasa yang komunikatif.3). Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.4). Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.28 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Contoh butir soal pilihan ganda mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi pekerti berdasarkan contoh kisi-kisi di atasRumusan butir soal:Sumber Hukum Hindu yang bersumberkan wahyu Ida Sang Hyang Widhi adalah....A. Weda SrutiB. Weda SmrtiC. AcaraD. AtmanastutiE. Itihasa Kunci Jawaban: A2. Tes Tulis Bentuk UraianTes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan dan menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri.Kaidah penulisan soal bentuk uraian sebagai berikut.a. Substansi / Materi1). Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian)2). Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai 3). Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK)4). Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelasb. Konstruksi1). Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal2). Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai3). Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi4). Ada pedoman penskoran Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 29c. Bahasa1). Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif2). Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku3). Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian4). Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan5). Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabuContoh Rumusan butir soal uraian berdasarkan contoh kisi-kisi di atas:Perhatikan informasi berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 31.Sebutkan apa saja yang dapat disebutkan sebagai sumber Hukum Hindu!Jawaban:1. Sruti yaitu kitab weda yang bersumberkan dari Sabda / wahyu Sang Hyang Widhi Wasa2. Smrti yaitu kitab suci yang bersumberkan penjelasan dari kitab Weda sruti3. Acara bersumberkan pada adat isti adat daerah setempat yang berlaku4. Sila yaitu mencontoh sikap dan perilaku orang –orang suci dan orang yang bijaksana5. Atmanastuti yaitu jiwa yang tulus dan suci yang selalu jujur dalam setiap nafas kehidupan b). Tes lisan Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal pada waktu pembelajaran. Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf. Tes lisan menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani berpendapat.Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan:1. Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning). 30 Kelas XII SMA/SMK Semester 12. Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada kompetensi dasar yang dinilai3. Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mengonstruksi jawabannya sendiri.4. Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran.Mata Pelajaran : Pendidikan agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas/Semester : XII / 1Kompetensi Dasar : 4.4 Menyajikan Ashtangga Yoga untuk mencapai MoksaIndikator : 1). Siswa dapat menyebutkan tahapan-tahapan Ashtangga Yoga 2). Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian ajaran Yama dan manfaatnya Pertanyaan : 1). Sebutkan tahapan-tahapan Ashtangga Yoga2). Jelaskan bagian-bagian ajaran Yama dan manfaatnya c). Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan (assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment for learning) diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.Rambu-rambu penugasan:1. Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.2. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. 3. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 314. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.5. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.6. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.7. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.8. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.Contoh penugasanMata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi PekertiKelas/Semester : XII / ITahun Pelajaran : 2014/2015Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di dunia.Indikator : Menganalisis sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di Dunia.Rincian tugas:1. Amatilah bagaimana perkembangan kebudayaan Hindu yang anda ketahui baik melalui buku maupun dari internet dan pengamatan secara langsung, baik di Indonesia maupun di Negara-negara lainnya. 2. Perhatikan ciri-ciri karakter kebudayan Hindu di setiap daerah atau Negara tersebut.3. Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan meliputi pendahuluan (tujuan penyusunan laporan, nama sejarah kebudayaan Hindu di Negara tersebut, tempat, waktu dan pelaksanaan (hasil pengamatan kebudayaan Hindu).Contoh rubrik penilaian laporan tugas Pendidikan agama Hindu dan Budi Pekerti32 Kelas XII SMA/SMK Semester 1KriteriaSkorIndikatorPendahuluan4Memuat: (1) tujuan penyusunan laporan, (2) nama pertandingan, (3) tempat, (4) waktu, dan (5) tim yang bertanding3Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya2Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya1Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada salah satu atau lebih dari 4 butir lainnya0Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnyaPelaksanaan4Penulisan analisis sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di Dunia diulas dengan lengkap3Penulisan analisis sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di Dunia diulas dengan lengkap2Penulisan analisis sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di Dunia diulas dengan lengkap1Penulisan analisis sejarah perkembangan kebudayaan Hindu di Dunia diulas tidak lengkapKesimpulan4Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan penugasan berikutnya yang feasible3Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan penugasan berikutnya tetapi kurang feasible2Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada saran 1Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak ada saranTampilan laporan4Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan foto/gambar3Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau foto/gambar2Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi kurang rapi atau kurang menarik 1Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak dilengkapi cover dan foto/gambarNext >