< Previous Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 33KriteriaSkorIndikatorKeterbacaan4Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua benar3Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan salah2Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan beberapa ejaan salah1Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan banyak ejaan yang salahContoh pengisian hasil penilaian tugasKeterangan:• Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria. Pada contoh di atas, skor maksimal = 5 x 4= 20.• Nilai tugas = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100.• Pada contoh di atas nilai tugas Adi = (14 : 20) x 100 = 70. d). ObservasiObservasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.Contoh format observasi terhadap diskusi kelompokNo.NamaSkor untukJumlah skorNilaiPendahuluanPelaksanaanKesimpulanTampilanKeterbacaan1Arjuna422331470...........................34 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Keterangan:Diisi tanda cek (a): Y = ya/benar/tepat; T = tidak tepatHasil yang diperoleh dari observasi digunakan untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada indikator yang belum muncul.c) Penilaian Keterampilan1. Pengertian Penilaian KeterampilanPenilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real life).Ketuntasan belajar untuk keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan, secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar. 2. Teknik Penilaian KeterampilanPenilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/kerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4 pada mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (Rating Scale) yang dilengkapi rubrik.NamaPernyataan/IndikatorGagasanKebenaran konsepKetepatan istilah....YTYTYTYTNgurahaaaAuliaaaaBudiaaa... Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 35Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.Skema Penilaian KeterampilanGambar 2.3 Skema penilaian keterampilan Penjelasan gambar di atas sebagai berikut.1. Penilaian Unjuk kerja / Kinerja / PraktikPenilaian unjuk kerja / kinerja atau praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: Praktikum dilaboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan musik, bernyanyi, dan membaca puisi / deklamasi. Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut. Penilaian KeterampilanPenilaian yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didikKegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil proyek dalam kurun waktu tertentu.Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik.Penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi dan seni.Unjuk kerja/kinerja/praktikTeknik Lain:Mis: TertulisProyekPortofolio Produk36 Kelas XII SMA/SMK Semester 1a. Langkah-langkah kinerja yang dilakukan peserta didik untuk menunjukan kinerja dari suatu kompetensi.b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.d. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.e. Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati.Pengamatan unjuk kerja / kerja / praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti: Diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. dengan demikian gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai unjuk kerja / kinerja/ praktik dilaboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan alat bahan praktikum. Untuk penilaian praktik olahraga, seni dan budaya, dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan olahraga, seni dan budaya. dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam melakukan praktik atau produk yang dihasilkan. Contoh penilaian kinerja/praktik Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi PekertiKelas/Semester : XII / I Tahun Pelajaran : 2014/2015Kompetensi Dasar : 4.4 Menyajikan Ashtangga Yoga untuk mencapai MoksaIndikator : Siswa dapat mempraktikkan tahapan-tahapan Ashtangga YogaRubrik penilaian kinerja/praktik YogaKriteriaSkorIndikatorPersiapan(Skor maks = 3)3Pemilihan sarana dan tempat yang tepat2Pemilihan waktu yang tepat1Pemilihan guru pembimbing tidak tepat0Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 37KriteriaSkorIndikatorPelaksanaan(Skor maks = 7)3Melakukan sikap asana dengan benar2Melakkukan pranayama dengan benar 1Sikap duduk tidak sempurna 0Tidak konsentrasi melaksanakan Ashtangga Yoga 2Langkah dan gerakan tubuh dan nafas waktu pelaksanaan pranayama tepat1Langkah dan gerakan tubuh dan nafas waktu pelaksanaan pranayama tepat0Langkah dan gerakan tubuh dan nafas waktu pelaksanaan pranayama tepat tidak tepat2Memperhatikan keselamatan dan kebersihan tempat latihan Yoga1Memperhatikan keselamatan dan kebersihan tempat latihan Yoga0Tidak memperhatikan keselamatan dan kebersihan latihan YogaHasil(Skor maks = 6)3Mencatat dan mengolah data dengan tepat2Mencatat atau mengolah data dengan tepat1Mencatat dan mengolah data tidak tepat0Tidak mencatat dan mengolah data3Simpulan tepat2Simpulan kurang tepat1Simpulan tidak tepat 0Tidak membuat simpulanLaporan(Skor maks = 3)3Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan Isi laporan benar2Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau Isi laporan benar1Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan Isi laporan tidak benar0Tidak membuat laporan 38 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Contoh pengisian format penilaian kinerja/praktik Ashtangga Yoga.Keterangan:• Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria. Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 + 7 + 6 + 3= 19.• Nilai praktik = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100.• Pada contoh di atas nilai praktik Adi = (14 : 19) x 100 = 73,68 dibulatkan menjadi 74. Dalam penilaian kinerja dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya persiapan 20%, Pelaksanaan dan Hasil 50%, serta Pelaporan 30%.b. Penilaian ProyekPenilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas, kemampuan penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan mata pelajaran tertentu secara jelas. Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun.Penilaian proyek umumnya menggunakan metode belajar pemecahan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, keaslian, dan inovasi dan kreativitas. 1. Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.NoNamaSkor untukJumlah skorNilaiPersiapanPelaksanaanHasilLaporan1Adi35421474........................ Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 392. Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan KD atau mata pelajaran.3. Keaslian. Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik dan pihak lain berupa bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dilakukan peserta didik. 4. Inovasi dan kreativitas. Proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsur-unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya. Contoh Penilaian ProyekMata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas/Semester : XII / IKompetensi Dasar : 4.4 Menyajikan Ashtangga Yoga untuk mencapai Moksa. Indikator : Siswa dapat melakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang terjadi pada masyarakat terhadap praktik Yoga dilingkungan sekitarnya. Rumusan tugas proyek :1). Lakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang berkembang pada masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu, misalnya pengaruh keberadaan latihan atau praktik Yoga bagi masyarakat sekitarnya (kamu bisa memilih masalah lain yang sedang berkembang di lingkunganmu). 2). Tugas dikumpulkan sebulan setelah hari ini. Tuliskan rencana penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporannya. Dalam membuat laporan perhatikan latar belakang, perumusan masalah, kebenaran informasi/data, kelengkapan data, sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan!Rubrik penilaian proyek:NoAspek yang dinilaiSkor maks1PerencanaanLatar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)640 Kelas XII SMA/SMK Semester 1NoAspek yang dinilaiSkor maks 2Pelaksanaana. Pengumpulan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; tidak akurat = 1)b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1)c. Pengolahan/analisis data (sesuai = 3; kurang sesuai = 2; tidak sesuai = 1)d. Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)123Pelaporan hasila. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik = 1)b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai kaidah = 2; tidak sesuai kaidah = 1)c. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat/banyak kesalahan =1) d. Tampilan (menarik= 3; kurang menarik= 2; tidak menarik= 1)12Skor maksimal30Nilai proyek = (skor perolehan : skor maksimal) x 100.Dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya perencanaan 20%, pelaksanaan 40%, dan pelaporan 40%.c. Penilaian PortofolioPortofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, pendidik dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 41tanggal pembuatan sehingga dapat dilihat perkembangan kualitasnya dari waktu ke waktu. Dalam kurikulum 2013, portofolio digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian yang lain dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi peserta didik. Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh pendidik dan peserta didik. Karya-karya terpilih yang menurut pendidik dan peserta didik adalah karya-karya terbaik disimpan dalam buku besar/album/stofmap sebagai dokumen portofolio. Pendidik dan peserta didik harus sama-sama memahami alasan mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam koleksi portofolio. Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik dan orang lain yang mengamati. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik, orangtua peserta didik, atau pengamat pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya yang dikoleksi.Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagi dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dsb. Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga yang mendorong peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pendidik dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya. Di samping itu pendidik pun akan merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut: 1. Setiap peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi. 2. Menentukan hasil kerja/karya apa yang perlu dikumpulkan/disimpan. 3. Pendidik memberi catatan berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti peserta didik. 4. Peserta didik harus membaca catatan pendidik dan dengan kesadaran sendiri dan menindaklanjuti masukan yang diberikan pendidik dalam rangka memperbaiki hasil karyanya.5. Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar peserta didik. 42 Kelas XII SMA/SMK Semester 1Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.1. Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu dikumpulkan dan digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan. 2. Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta didik sehingga orangtua/wali mengetahui perkembangan belajar putra/putrinya. Orangtua/wali peserta didik diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke satuan pendidkan.3. Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal peserta didik yang bersangkutan.d. Pengolahan Hasil Penilaian1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap SosialLangkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu semester.a. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan (menandai) catatan-catatan jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial.b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial sesuai dengan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik dan yang perlu bimbingan.c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik berdasarkan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan.d. Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah perilaku yang menonjol, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu bimbingan.e. Dalam hal peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan berperilaku sesuai indikator kompetensi.f. Rekap hasil observasi sikap spiritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap.Next >