< Previous30 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Tabel 4. Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran PPKnSatuan Pendidikan : SMA/MA/SMK/MAK……Tahun Pelajaran : 2016/2017Kelas/Semester : XII/1Mata Pelajaran : PPKnNOWaktuNamaIndikator PerilakuCatatan PerilakuPos/NegButir Sikap15/3/2016AlyaMenunjukkan perilaku orang beriman dalam praksis perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian.Meyakini bahwa perlindungan penegakan hukum secara adil merupakan perintah Tuhan Yang Maha Esa.+Sikap Spiritual24/9/2016Afi naMenjalankan perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat.Memberikan kesaksian secara jujur atas kejadian yang menimpa temannya di kelas.+Sikap Sosialb) Penilaian diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi sikap. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfi rmasi. Penilaian diri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara lain: (1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri karena diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri; (2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan diri karena ketika melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki; PPKn 31(3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian; serta(4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan. c) Penilaian Antarteman Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik saling menilai perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong: (a) objektivitas peserta didik, (b) empati, (c) mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d) refl eksi diri. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfi rmasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman. Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai berikut. (1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur. (2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik. (3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda. (4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik. (5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik. (6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur. Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan kelompok, misalnya setiap peserta didik diminta mengamati/menilai dua orang temannya, dan dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam kelompoknya. Contoh format penilaian lihat bagian lampiran.b. Penilaian PengetahuanKompetensi pengetahuan merupakan kompetensi ranah kognitif dalam taksonomi pendidikan. Perkembangan pencapaian kompetensi pengetahuan melalui tahapan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan.1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.32 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK a) Pilihan GandaSoal pilihan ganda secara umum terdiri atas pertanyaan dan alternatif pilihan jawaban. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat penilaian tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.b) IsianBentuk ini merupakan salah satu bentuk soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk melengkapi atau mengisi kata-kata atau kelompok kata yang dihilangkan. Soalnya disusun seperti kalimat lengkap, kemudian dihilangkan pada bagian tertentu yang harus diisi oleh peserta didik. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat penilaian tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.c) Jawaban SingkatBentuk ini merupakan salah satu bentuk soal objektif yang jawabannya menuntut peserta didik menjawab soal dengan singkat, yaitu jawabannya dapat berupa satu kata, kelompok kata/frase, simbol matematika, atau angka. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat penilaian tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.d) Benar SalahBentuk ini merupakan salah satu bentuk soal objektif yang setiap soalnya terdapat dua macam kemungkinan jawaban yang berlawanan, yaitu benar atau salah. Bentuk soal benar-salah biasanya dipergunakan untuk menanyakan fakta, ide, dan konsepsi yang kompleks. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat penilaian tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.e) MenjodohkanBentuk ini wujudnya terdiri atas dua kelompok atau kolom. Tugas peserta didik adalah mencari pasangan yang tepat dalam dua kelompok itu. Biasanya, bentuk menjodohkan hanya terbatas untuk mengukur kemampuan ingatan. f) UraianSoal uraian adalah soal yang menuntut jawaban peserta tes dengan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang dipelajari dengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan.PPKn 33Soal uraian dibagi atas uraian terstruktur dan uraian tidak terstruktur. Soal uraian terstruktur memiliki jawaban yang terbatas dan jelas. Uraian tidak terstruktur memiliki jawaban yang sangat variatif. Penilaian harian lebih tepat menggunakan soal uraian, sehingga dapat mengembangkan berpikir divergen (beragam).Bentuk soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah dan menjodohkan, lebih tepat digunakan saat penilaian tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan. 1) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.Tes lisan adalah tes yang pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes lisan dapat dilaksanakan dengan menggunakan pedoman pertanyaan atau tanpa pedoman pertanyaan. 2) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.Penugasan yang bertujuan untuk mencapai kompetensi pengetahuan antara lain membuat kliping, mencari data, wawancara, merangkum, kajian tokoh, kajian historis, dan menulis gagasan.c. Penilaian KeterampilanPenilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Teknik penilaian kompetensi keterampilan menggunakan tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.1) Tes PraktikTes praktik adalah penilaian yang menuntut respons berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Tes praktik dalam pembelajaran PPKn antara lain melalui simulasi, tes perbuatan, dan sosiodrama.2) ProyekPenugasan proyek adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan 34 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu serta umumnya menggunakan data. Penilaian proyek mencakup penilaian proses dan hasil belajar. Penugasan proyek dalam PPKn antara lain melalui Proyek Belajar Kewarganegaraan. Penilaian proyek belajar kewarganegaraan dilaksanakan pada setiap langkah kegiatan mulai dari identifi kasi masalah sampai dengan penyajian. Penilaian meliputi penilaian proses dan hasil dari kegiatan ini. Penilaian proses antara lain mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi, koordinasi, aktivitas, dan yang lain dalam penyusunan maupun dalam presentasi hasil kerja. Penilaian hasil mencakup dokumen laporan dan presentasi laporan. 3) PortofolioPenilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan semua karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat refl ektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Penilaian portofolio dapat dilakukan saat menerapkan model pembelajaran pengabdian masyarakat, partisipasi kewarganegaraan, mengajukan usul/petisi, partisipasi dalam asosiasi, membangun koalisi, mengelola konfl ik, berlatih empati dan toleransi, kunjungan lapangan, dan model pembelajaran yang lain.Penilaian portofolio dapat dilakukan untuk menilai kompetensi dasar tentang berinteraksi dengan teman dan menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan. Kedua kompetensi dasar ini merupakan praktik kewarganegaraan yang dapat dilaksanakan pada setiap materi pokok.5. Pengolahan Hasil Penilaian a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu semester. 1) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan (menandai) catatan-catatan jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial. 2) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik dan yang perlu bimbingan. PPKn 353) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik berdasarkan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan. 4) Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah perilaku yang menonjol, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu pembimbingan. 5) Dalam hal peserta didik tidak ada catatan apa pun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan berperilaku sesuai indikator kompetensi. 6) Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap. Rambu-rambu deskripsi pencapaian sikap adalah sebagai berikut.a) Sikap yang ditulis adalah sikap spiritual dan sikap sosial. b) Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan. c) Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. d) Substansi sikap sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan meng-hayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. e) Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi. f) Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A= sangat baik, B= baik, C= cukup, dan D= kurang. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi, dan bahan refl eksi. Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial.Sikap Spiritual : Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.Sikap Sosial : Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.36 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2. Nilai Pengetahuan Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik setiap KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD atau lebih. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi luas dan kompleks sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut selesai. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka pada skala 0–100 dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.Tabel 5. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan Mata Pelajaran PPKn Kelas XII NoNamaKDHasil Penilaian HarianPenilaian Akhir SemesterRerata12341Alya3.1757578763.2606670653.386809080843.4809588Nilai Rapor78,25PPKn 37Keterangan:1. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi semua indikator dari satu kompetensi dasar. 2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi semua indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. 3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 adalah 75 + 75 + 78 = 764. Nilai rapor = 76 + 65 + 84 + 88 = 78,25 (pembulatan: 78) 45. Contoh deskripsi kompetensi pengetahuan. ”Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memahami dinamika persatuan dan kesatuan bangsa dalam konteks NKRI dan perlu ditingkatkan dalam perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia”.3. Nilai Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0–100 dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi. Berikut contoh cara pengolahan nilai keterampilan yang dilakukan melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu, KD 4.4 juga dinilai melalui satu kali produk. 38 Buku Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Tabel 6 Contoh pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran PPKn kelas XII KDPraktikProdukProyekPortofolioNilai Akhir (Pembulatan)4.187874.26675754.392924.4758279Rerata83Keterangan:1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan untuk KD 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk. 2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD. 3. Nilai rapor = 87 + 75 + 92 + 79 = 83,25 ( pembulatan 83) 4 4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester. 5. Contoh deskripsi kompetensi keterampilan:”Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mempresentasikan hasil identifi kasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika, dan perlu ditingkatkan dalam mendemostrasikan hasil evaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian”.G. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM, dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap tidak ada remedial atau pengayaan namun menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan pembinaan karakter setiap peserta didik. PPKn 391. Bentuk Pelaksanaan Remedial Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain sebagai berikut. a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal, peserta didik tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan. c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka pelaksanaan remedial, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas atau kakak kelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekan atau adik kelas yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. 2. Bentuk Pelaksanaan Pengayaan Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui: a. belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama di luar jam pelajaran;b. belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati; dan c. pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Next >