< PreviousPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti159A. Pengantar Pelajaran 8 berkaitan dengan pelajaran 5-6 mengenai demokrasi dan HAM. Peserta didik perlu diberikan pencerahan bagimana keadilan menjadi landasan utama dalam mewujudkan demokrasi dan HAM. Prinsip-prinsip dasar mengenai keadilan perlu diajarkan pada peserta didik, khususnya mengenai Allah yang adil yang menuntut umat-Nya untuk bertindak adil. Praktik hidup yang menghargai dan menjalankan keadilan amat penting sehingga manusia tidak akan merampas hak sesamanya, manusia tidak dapat bertindak semaunya. Jika di dunia ada hukum dan UU yang membatasi tindakan manusia, maka dalam kehidupan beriman pun orang Kristen taat pada hukum Allah yang tercantum dalam Alkitab. Kedua hukum ini, baik hukum negara maupun hukum Allah janganlah dipertentangkan namun dilihat tujuannya, yaitu untuk menjamin terwujudnya keadilan bagi manusia. Pembahasan dapat dimulai dari prinsip-prinsip iman Kristen berkaitan dengan keadilan yang tercantum dalam Alkitab. Peserta didik diminta untuk mengeksplorasi bagian Alkitab yang menulis mengenai keadilan. Guru sedapat mungkin menghindari tumpang-tindih pembahasan dengan pembelajaran sebelumnya. Fokus pembahasan tidak diarahkan untuk demokrasi dan HAM yang sudah dibahas pada beberapa pelajaran sebelumnya, namun lebih diarahkan pada prinsip keadilan menurut Alkitab dan penerapannya dalam kehidupan. Kemudian pada kesimpulan akhir, barulah disinggung mengenai keadilan sebagai landasan bagi terwujudnya demokrasi dan HAM. B. Keadilan Menurut Alkitab Menurut Baker, dalam Perjanjian Lama ada dua kata yang menggambarkan pengertian mengenai “adil” yaitu: “tsedeq” dan “mishpat”, keadilan yang dimaksudkan itu tidak berdiri sendiri namun berkaitan dengan kebenaran dan hukum. Artinya, keadilan itu tidak terlepas dari kebenaran dan penerapan hukum yang benar, yang sesuai. Dalam bahasa Yunani keadilan disebut dengan kata: dikaiosyne. Kata-kata tersebut dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dipakai untuk melukiskan suatu penerapan hukum yang benar, memakai timbangan yang benar, perilaku yang adil, jujur, dan benar. Keadilan artinya, apa yang benar dan sesuai (dengan kenyataan). Misalnya, hukuman terhadap seseorang ditetapkan berdasarkan kebenaran yang ada. Terutama dalam kaitannya dengan mereka yang miskin, tertindas, dan tersingkir dari kehidupan masyarakat. Allah menyatakan diri se bagai yang adil, Allah yang berada di pihak mereka yang benar, mereka yang tertindas dan hak-haknya dirampas, mereka yang miskin, janda anak yatim piatu. Dalam pengertian ini, Allah yang adil itu adalah Allah yang “membebaskan”. Jadi, pengertian adil tidak hanya ditujukan pada perwujudan Buku Guru Kelas XII SMA/SMK160hukum yang benar namun pada “pembebasan” atau kemerdekaan. Allah yang adil itu adalah Allah yang membebaskan. Melalui tindakan yang adil, maka shalom Allah dinyatakan dan diwujudkan. Dengan demikian, keadilan juga mengandung makna memperbaiki atau merestorasi apa yang telah rusak menjadi normal kembali. Keadilan memiliki makna yang luas dan dalam, keadilan merupakan ibadah yang berkenan kepada Allah (Kitab Amos 5:7-13; 21-27, dan Yeremia 9:24). Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah itu adil. Ayat-ayat berikut ini menunjukkan kebenaran tersebut: Mazmur 145:17: “Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Zefanya 3:5: “Tetapi Tuhan adil di tengah-tengah-Nya, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!”. Dari berbagai pemaparan tersebut di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa adil berarti bertindak dengan benar sesuai dengan standar kebenaran atau ketetapan hukum yang berlaku. Allah itu adil, artinya, Allah akan selalu berlaku benar sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya. Dia tak akan pernah melanggar ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya. Keadilan Allah dapat kita rasakan dalam berbagai cara, antara lain: • Allah mencintai kebenaran dan menolak kejahatan, Allah mencintai mereka yang taat dan setia pada jalan-Nya. • Allah menghukum orang-orang yang tidak hidup dalam jalan-Nya, yaitu mereka yang tidak taat pada perintah-Nya. Menghukum tidak berarti Allah adalah Allah penghukum, Ia menghukum karena keadilan-Nya. Keadilan Allah dinyatakan dengan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. • Dia tidak akan membiarkan pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Dia akan mengganjarnya dengan hukuman. • Allah memberikan tempat bagi mereka yang taat dan setia pada perintah-Nya. Semua yang dilakukan oleh manusia tidak luput dari penilaian Allah. Jika setiap kejahatan memperoleh ganjaran atau hukuman, maka setiap kebaikan dan pekerjaan baik yang kita lakukan dihargai oleh-Nya. Demikianlah, keadilan Allah nyata dalam setiap tindakan-Nya. Dia mencintai kebenaran, tetapi membenci kejahatan. Dia mengganjar setiap dosa dengan hukuman, tetapi menghargai setiap kebajikan dengan pahala. Dia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang telah Dia tetapkan. Tak ada kecurangan sama sekali dalam diri-Nya. Keadilan Allah menjadi amat nyata melalui kedatangan Yesus Kristus yang telah menebus dan mempermaikan manusia dengan Allah. Dalam keadilan-Nya, Allah mengirim Yesus Kristus untuk merestorasi hubungan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti161manusia dengan-Nya. Anugerah keselamatan merupakan bukti keadilan Allah bagi umat-Nya. Dasar dari keadilan Allah adalah kasih dan pengampunan, begitupun seharusnya dilakukan oleh umat-Nya. C. Orang Beriman Terpanggil untuk Mewujudkan Keadilan dan Kebenaran Dalam Hidup Ketika Allah bertanya kepada Salomo apakah yang ia minta dari-Nya, maka Salomo meminta hikmat sebagai hadiah dari Allah. Sebagai seorang raja, Salomo sadar bahwa hikmat dibutuhkan bukan hanya sebagai bekal untuk memimpin rakyatnya, namun terutama supaya ia dapat membuat keputusan yang adil dan benar. Tidak mudah bagi manusia untuk memiliki kemampuan bertindak benar dan adil jika Tuhan tidak memberikan hikmat-Nya. Allah memenuhi permintaannya, hikmat Allah pun dianugerahkan bagi Salomo. Memiliki hikmat dari Allah membuat Salomo mampu mengambil keputusan adil dan benar. Hal itu terbukti ketika orang membawa kepadanya dua orang perempuan yang memperebutkan bayi, Salomo mampu mengambil keputusan yang adil benar. Dengan hikmat yang berasal dari Tuhan, ia tahu manakah diantara dua orang perempuan itu yang merupakan ibu dari bayi yang sedang diperebutkan. D. Keadilan, Demokrasi, dan HAM Beberapa prinsip mendasar yang dapat menghubungkan keadilan, demokrasi, dan HAM adalah sebagai berikut: • Pengakuan terhadap kesetaraan mengandung makna bahwa semua orang sama harkat dan martabatnya. Kesetaraan akan mendorong lahirnya kerjasama yang erat antarwarga masyarakat dan mempunyai itikad baik secara fungsional dan profesional. Prinsip inilah yang membedakan demokrasi dengan sistem-sistem yang lain. Melalui kesetaraan ini, semua orang sama di hadapan hukum. Semua orang berhak memperoleh apa yang menjadi haknya. • Kemerdekaan dan kebebasan (freedom). Prinsip inilah yang seringkali menjadi momok bagi demokrasi sendiri. Banyak orang cenderung menyalahgunakan kekuasaan sebagai alat untuk menindas sesama serta merampas kemerdekaan dan hak-hak asasinya. Berbeda dengan Salomo yang dipimpin oleh hikmat Allah sehingga ia memimpin dengan adil dan bijaksana. • Ketiga, prinsip kesadaran terhadap adanya kemajemukan dalam masyarakat. Penghargaan terhadap keberagaman menjadi penopang bagi terwujudnya keadilan, demokrasi, dan HAM. Pada masa kini pergerakan manusia dari berbagai belahan dunia amat tinggi sehingga dalam satu negara hidup berbagai bangsa, suku bangsa, budaya maupun agama. Keberagaman ini dapat melahirkan konfl ik, namun potensi konfl ik dan perpecahan dapat Buku Guru Kelas XII SMA/SMK162diminimalisir oleh adanya kesadaran terhadap keberagaman manusia. Selain itu, terpeliharanya keberagaman juga dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan terhadap sesama manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Allah. • Prinsip kebebasan menyatakan pendapat dan penegakan HAM. Jadi, keadilan akan menopang kebebasan tiap orang untuk memilih pemimpin yang baik dan benar serta mengemukakan pendapat demi kesejahteraan bersama. • Integritas. Kesesuaian antara kata dengan perbuatan, antara cara dengan pencapaian pencapaian . Cara yang benar jujur dan adil akan menghasilkan buah yang baik. Tujuan yang baik tentu ditempuh dengan cara-cara yang baik dan rasional. Implikasinya adalah politik yang mengandalkan moral dan hati nurani. • Demokrasi dan HAM akan menjamin pemenuhan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demikian pula sebaliknya, keadilan merupakan kunci utama dalam mewujudkan demokrasi dan HAM.E. Penjelasan Bahan Alkitab Mazmur 145:17 Mazmur 145 merupakan nyanyian pujian karena kemurahan Allah. Nyanyian ini merupakan ekspresi kemenangan iman seseorang serta ajakan kepada manusia untuk mengagungkan kebesaran Allah. Kendati pun kebesaran ini tidak terselami, pemazmur menggambarkannya secara mengagumkan. Harapannya senantiasa adalah agar orang lain juga memberikan kesaksian tentang kebesaran Allah. Pada ayat-ayat berikutnya dia menekankan kebesaran Allah dilihat dari segi perbuatan-perbuatan-Nya yang mulia, kebaikan-Nya yang besar, belas kasih-Nya, kemurahan-Nya, kekekalan, dan kemuliaan kerajaan-Nya, perhatian-Nya yang penuh pemeliharaan, keadilan-Nya, kekudusan-Nya, kesediaan-Nya terhadap siapa saja yang berseru kepada-Nya dalam kebenaran dan dengan takut. Pemahaman akan sifat Allah ini merupakan titik tertinggi dalam Mazmur. Pemazmur sangat menekankan tentang sifat Allah yang adil agar setiap orang percaya di segala zaman dapat melihat konsekuensi dari keadilan Allah itu dalam segala aspek kehidupan serta tindakannya, baik dalam mengambil keputusan maupun dalam menjalani kehidupannya. Pemazmur memberitakan bahwa Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya. Allah yang adil itu menuntut umat-Nya untuk berlaku adil pada sesama. (Diadaptasi dari www.sabda.id). Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti163F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1Pengantar Memberikan pedoman pada peserta didik mengenai topik, pentingnya keadilan, demokrasi, dan HAM serta kaitan antara keadilan, demokrasi dan HAM. Prinsip-prinsp dasar mengenai keadilan perlu dipelajari, khususnya mengenai Allah yang adil yang menuntut umat-Nya untuk bertindak adil. Praktik hidup yang menghargai dan menjalankan keadilan amat penting sehingga manusia tidak akan merampas hak sesamanya, penegasan ini penting bagi remaja sehingga mereka diperkuat dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat, terutama keadilan akan menjadi pembiasaan hidup remaja Kristen. Kegiatan 2Memahami Makna KeadilanPada butir B peserta didik melakukan beberapa kegiatan: • Berbagi pandangan dan pemahaman mengenai makna keadilan. • Mengamati kehidupan masyarakat luas pada konteks global maupun lo-kal di tempat masing-masing, apakah masyarakat hidup dalam keadilan? Apakah mereka memperoleh apa yang seharusnya menjadi haknya? • Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil sharing dan pengamatan dengan merumuskan beberapa indikator atau tanda terwu-judnya keadilan dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan 3Mempelajari Keadilan Menurut Alkitab Pada kegiatan ini, peserta didik mengekplorasi bagian Alkitab yang menulis mengenai Allah yang adil bahwa dalam dan melalui keadilan-Nya Ia menunjukkan kasih setia-Nya bagi umat-Nya. Bahan Alkitab diambil dari rujukan Alkitab pada pelajaran ini, yaitu Mazmur 145:17. Guru dapat mencari 2 atau 3 pembacaan lagi untuk dieksplorasi oleh peserta didik asalkan tidak melenceng dari topik.Peserta belajar dari Salomo bagaimana orang beriman mewujudkan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK164Kegiatan 4Kaitan antara Keadilan, Demokrasi, dan HAM Pada kegiatan ini, peserta didik mengasosiasi atau menghubungkan antara keadilan, demokrasi, dan HAM. Kemudian membandingkan prinsip keadilan menurut Alkitab dengan realitas keadilan, demokrasi, dan HAM di Indonesia pada konteks lokal. Kegiatan E dapat diperkuat dengan kegiatan pada poin B bagian kedua. Kegiatan 5Diskusi Peserta didik melakukan diskusi mengenai menjadikan keadilan sebagai penopang terwujudnya demokrasi dan HAM, yaitu bagaimana cara menerapkan prinsip keadilan dalam demokrasi dan HAM di Indonesia. Apakah yang dapat dilakukan oleh remaja Kristen dalam mewujudkan keadilan bagi sesama. Mendiskusikan mengenai sikap dan tindakan mereka jika kelak menjadi pemimpin. Dalam aktivitas ini, guru dapat mengarahkan peserta didik dalam hal integritas, kejujuran, serta bela rasa bagi banyak orang tanpa memandang perbedaan suku, bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Kegiatan 6Menulis refl eksi singkat mengenai keadilan, demokrasi, dan HAM. Panjang tulisan 1–2 halaman, dapat diketik ataupun ditulis tangan. Guru harus ingat bahwa tidak semua anak memiliki komputer, atau di daerah-daerah terpencil peserta didik tidak memiliki akses terhadap komputer. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pilihan-pilihan dalam aktivitas. Kegiatan 7Tugas Merancang kegiatan/proyek yang berkaitan dengan keadilan, demokrasi dan HAM, misalnya mengunjungi dan memberikan bantuan bagi keluarga atau masyarakat yang menjadi korban HAM. Guru merancang bersama-sama dengan peserta didik dan memonitor kegiatan tersebut. Setelah selesai kegiatan, diadakan evaluasi dan guru menilai kegiatan tersebut. G. Penilaian Penilaian dilakukan dalam bentuk penilaian pengetahuan, yaitu tes lisan mengenai makna keadilan serta kaitannya dengan demokrasi dan HAM. Penilaian produk, yaitu tulisan refl eksi mengenai keadilan, demokrasi, dan HAM. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti1659PENJELASAN BABPraktik Keadilan di Indonesia Bahan Alkitab: Matius 20: 1–16Kompetensi IntiKompetensi DasarKI-1Menghayati dan mengamalkan aja-ran agama yang dianutnya. 1.3 Menghayati pentingnya ke-adilan sebagai dasar mewu-judkan demokrasi dan HAM mengacu pada Alkitab.KI-2Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tang gungjawab, peduli (gotong ro yong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif de ngan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia2.3 Mengembangkan rasa keadilan sebagai dasar mewujudkan demokrasi dan HAM mengacu pada Alkitab. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK166Kompetensi IntiKompetensi DasarKI-3Memahami, menerapkan, meng-analisis dan mengevaluasi pe-ngetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif ber-dasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wa-wasan kemanusiaan, kebangsaan, ke negaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan mi-natnya untuk memecahkan masalah3.3 Menilai pentingnya keadi-lan sebagai dasar mewu-judkan demokrasi dan HAM pada konteks global dan lokal mengacu pada Alkitab.KI-4Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelaja-rinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan4.3 Mempresentasikan karya yang berkaitan dengan pentingnya keadilan seba-gai dasar mewujudkan demokrasi dan HAM meng-acu pada teks Alkitab.Indikator: • Menjelaskan contoh pelaksanaan keadilan di Indonesia • Memberikan penilaian kritis terhadap kasus pelanggaran keadilan berdasarkan pemahaman terhadap teks Alkitab.• Mempresentasikan program yang disusun untuk membangkitkan kesa-daran remaja seusia akan pentingnya menegakkan keadilan. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti167A. Pengantar Judul pelajaran ini adalah “Praktik Keadilan di Indonesia”. Setelah mengkaji tentang demokrasi dan keadilan dari perspektif Alkitab, kita akan menerapkan pemahaman yang kita miliki ini dalam menyoroti praktik keadilan di Indonesia. Perjalanan demokrasi dan keadilan di Indonesia menjadi perhatian bagi negara-negara asing, misalny, Amerika Serikat. Dengan jumlah penduduk yang ba nyak (paling banyak se-Asia Tenggara, paling banyak untuk jumlah penduduk Muslim se-dunia), maka Indonesia memiliki peran strategis di mata bangsa-bangsa lain. Peran ini adalah dari segi ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain. Misal nya, secara ekonomi, Indonesia sering dijadikan sasaran untuk pemasaran produk dari luar negeri. Secara politik, Indonesia diharapkan berperan untuk menjaga perdamaian di wilayah Asia Tenggara khususnya dan di Asia Pasifi k. Beberapa kali Indonesia diminta menjadi mediator di antara pihak-pihak yang berkonfl ik. Misal-nya, Indonesia menjadi mediator untuk perjanjian damai antara MNLF-Filipina sejak 1993. Peran ini berhasil dijalankan dengan baik sampai pada disepakatinya perjanjian damai pada tanggal 2 September 1996 di Manila, Filipina. Kepemimpinan Indonesia di APEC (Asia Pacific Economy Corporation) juga membuka peluang untuk kerjasama di bidang ekonomi agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di antara negara-negara anggota APEC.Lepas dari keberhasilan ini semua, apakah keadilan di Indonesia sudah berjalan dengan baik? Dari hal-hal apa saja kita dapat menilai keberhasilan atau kemunduran praktik keadilan di Indonesia? Inilah yang akan kita bahas dalam pelajaran kali ini. Pelaksanaan keadilan menjadi salah satu ukuran bahwa suatu negara adalah negara yang sukses, bukan negara gagal.Sebelum kita membahas praktik keadilan di Indonesia, perlu kita pahami dulu tentang arti keadilan. John Rawls (2003), seorang fi lsuf dari Amerika Serikat dan tokoh di bidang fi lsafat moral dan politik menyatakan bahwa keadilan (justice) adalah dasar bagi interaksi manusia (yang sifatnya multidimensi) dengan institusi. Tujuannya adalah agar ada keseimbangan antara demokrasi dengan keamanan sehingga tercapailah kestabilan di dalam masyarakat. Perlu ada kesepakatan antara komunitas yang terbentuk secara politik deng an pemerintah sehingga secara bersama-sama terjalin saling memahami dan kerjasama. Keadilan dan demokrasi bertumbuh bila institusi, baik politik maupun sosial saling mendukung untuk mencapai kerjasama sosial dimana ada hak dan kewajiban dasar yang harus dipenuhi agar kekuasaan dan sumber-sumber yang ada dapat dibagi merata dan bukan hanya untuk sekelompok orang. Untuk mencapai ini, perlu ada pembatasan terhadap kekuasaan dan pemanfaatan sumber-sumber alam, selain mencegah munculnya penyalahgunaan oleh sekelompok orang atau institusi. Buku Guru Kelas XII SMA/SMK168B. Mengkaji Perumpamaan Alkitab tentang KeadilanBacalah Matius 20: 1–16 “Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia me-nyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Kata nya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepad-amu.” Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia ke-luar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: “Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?” Kata mereka kepadanya: “Karena tidak ada orang mengupah kami.” Katanya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun ang-gurku.” Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: “Panggillah pekerja- pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.” Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka meneri-manya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: “Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.” Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: “Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergi-lah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepad-amu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.Bila kita adalah pekerja yang mulai bekerja pada pukul 5 sore, maka apa yang akan kita rasakan? Apakah perasaan kita akan berbeda bila kita mulai sejak pagi sekali? Mana yang lebih kita sukai, bekerja dari pagi hari atau dari sore hari, bila ternyata upahnya akan sama saja, yaitu sedinar untuk seharian kerja? Sedinar adalah upah yang layak untuk seharian kerja, kira-kira antara 40–80 ribu rupiah. Kemungkinan besar kita akan memilih untuk memulai pada pukul 5 sore dan selesai pukul 6 sore dengan mendapatkan upah sebesar sedinar. Sepintas, kita cenderung menilai bahwa yang memilih datang pada sore hari dan bukan pagi hari adalah pemalas, hanya mau enak-enak saja; kerja sebentar tapi mendapatkan upah penuh seperti pekerja yang sudah mulai kerja sejak pagi hari.Next >