< Previous 379sesuai dengan prinsip cetak offset adalah adanya tolak menolak antara air dan tinta. Tergantung dari model rancangannya, unit pembasahan umumnya terdiri dari bak air, rol bak air, semprotan air, rol-rol karet (dampening form roller, dampening ductor roller, dampening matering roller), dan rol logam berlapis chrome (dampening fountain roller, dampening oscilator roller, dampening smooting roller, dampening drum roller). Pada unit pembasahan ini terbagi dalam dua sistem unit pembasahan yaitu contact dampening system dan non contact dampening system. Contoh dari sistem contact dampening system yaitu convensional, continous dampening system, sedangkan contoh non contact dammpening system adalah brush type, turbo, jet spray dampening system. Gambar 7.101. Sistem pembasahan mesin cetak offset e a cdbe 380 Keterangan: a. Sistem pembasahan tipe Vibrator b. Sistem pembasahan tipe Continuous c. Satu rol acuan digunakan untuk unit pembasahan dan unit d. Sistem pembasahan tipe Brush e. Sistem pembasahan Centrifugal b.4. Unit penintaan (inking unit), berfungsi untuk melapisi image pada pelat tinta dengan tinta cetak. Tinta hanya menempel pada bagian yang mencetak (image), sedangkan bagian yang tidak mencetak tidak menerima tinta / menolak tinta. Hal ini sesuai dengan prinsip cetak offset adalah adanya tolak menolak antara air dan tinta. Tergantung pada model rancangannya, pada umumnya unit penintaan terdiri dari : bak tinta, pemompa tinta, saluran penyuplai tinta, rol bak tinta, chamberded doctor blade, pisau tinta, rol anilox, rol screen, rol-rol baja (rol bak tinta, rol-rol vibrator tinta), rol-rol karet (rol-rol acuan tinta, rol-rol pemindah), rol-rol plastik (rol-rol oscilator tinta, rol-rol distribusi, rol-rol transfer tinta). Seperti halnya unit pembasahan, unit penintaan juga ada bermacam-macam sistem, KBA Anilox short inking unit, MAN Rolan Anilox short inking unit, WIFAG extremely short inking unit, GOSS positive feed keyless inking system, Conventional inking unit, Front heavy inking system, Delta effect inking system, Remote inking with ink slide, Singe train inking system, Inking system with temperatur control. Di bawah ini beberapa contoh sistem penintaan mesin cetak offset: 381 Gambar 7.102. Desain unit penintaan Gambar 7.103. Desain unit penintaan Roland 700 Speedmaster 102 (Heidelberg) (MAN Roland) Gambar 7.104. Desain unit penintaan Rapida 104 (KB) Gambar 7.105. Desain unit penintaan short inking unit 382 Gambar 7.106. Desain unit penintaan Convertible inking unit (M-600, Heidelbwerg) c. Unit pengeluaran / folder unit / delivery unit Unit pengeluaran mesin cetak offset gulungan (web offset) adalah unit terakhir dari rangkaian proses pencetakan. Pada umumnya unit pengeluaran terdiri dari beberapa komponen yaitu: c.1. Former draw roller (roller top former) yang bersinggungan dengan draw roller (nipping roller) dan berfungsi untuk mendorong kertas di atas former menuju ke draw roller assy. c.2. Sliting knife yang berfungsi untuk memotong dan membagi kertas menjadi dua bagian. c.3. Perforating knife yang berfungsi untuk melubangi kerta agar lipatannya menjadi sempurna dan tidak terlalu tebal. c.4. Former dengan former side wall (flank) dan former nose yang berfungsi untuk membuat lipatan meamnjang pertama kali. 383c.5. Infeed roller dan draw roller assy untuk mendorong kertas masuk diantara silinder potong dan silinder pelipat (folding silinder) untuk dipotong dan dilipat. Pada bagian ini terdapat jarum (pin), pisau (knife), bantalan pemotong (Cutting stick) dan perforator silang (cross perforating) untuk mengurangi tebal lipatan. c.6. Silinder pelipat (Folding cylinder) yang terdiri dari tucjer blad dan jaws cylinder atau folding jaws. c.7. Spider wheels dan transport tape. Kertas yang telah terlipat keluar melalui spider wheels dan transport tape sebagai output. Ada dua model folder pada unit pengeluaran mesinb cetak offset gulungan, yaitu: jaws folder (interaksi antara jaws dengan tucker blade), dan drum folder (interaksi antara jawws dengan filding roller). 384Gambar 7.107. Skema unit pengeluaran (double folder unit), (MAN Roland) Gambar 7.108. Skema unit jaws folder, interaksi antara cutting knife, tucker blade dan interaksi antara jaw dan cylinder ( IFRA) 385 Gambar 7.109. Skema unit drum folder (IFRA) Gambar 7.110. Skema former anrranged (IFRA) 386 Gambar 7.111. Contoh-contoh hasil lipatan mesin cetak offset gulungan 2.4.3.3. Ketebalan Film Tinta Cetak Perbedaan ketebalan film tinta Cetak Analog yang diwakilkan oleh 5 metode cetak; 1. Sheetfet offset (Litografi) = 1.3 micron (0.0013 mm) atau 0.05 mils 2. Web offset (Litografi) = 1.5 micron (0.0015 mm) atau 0.06 mils 3. Flexo (Relief) = 10 micron (0.010 mm) atau 0.4 mils 4. Gravure (Intaglio) = 20 micron (0.020 mm) atau 1.8 mils. 5. Screen (Stencil) = antara 25 - 125 micron (0.025-0.125 mm) atau 1.0-5.0 mils. Perbandingan ini dilakukan diatas kertas Coated, dengan warna solid yang penuh, dalam ketebalan film yang (relatif) basah. Kualitas 387Gambar 7.112. Sumbangan dot gain dalam proespencetakancetak dan komposisi material tinta. Menilik perbedaan ketebalan tinta diatas, ada beberapa hal yang bisa ditarik; 1. Secara umum semakin tipis film tinta, semakin memungkinkan untuk mencetak gambar atau image dengan ketajaman tinggi. Mesin cetak offset mempunyai gambar ketajaman yang paling tinggi, sementara mesin cetak screen terendah. 2. Proses pembuatan tinta menjadi sangat dipengaruhi oleh ketebalan tinta ini. Film tinta yang tipis pada offset membutuhkan tingkat pigmentasi lebih tinggi (untuk kekuatan warna) dibanding film tinta tebal pada Letterpress atau Flexography. Film tinta tebal mempunyai lebih banyak filler (bahan pengisi) seperti Calcium Carbonate dan Magnesium Carbonate yang sangat berguna untuk meningkatkan sifat alir tinta di bak mesin cetak Screen Printing dan Letterpress. Masalah-masalah yang timbul dalam proses pencetakan dan cara mengatasinya (disadur dari www.kertasgrafis.com): a. Masalah dan cara mengatasinya yang berkaitan dengan cetakan a.1. Dot Gain; Memahami Faktor, Proses & Solusi Dot gain adalah pembesaran diameter halftone dot. Bila suatu pola dot dari film meliputi 30% area image, maka saat tercetak area liputannya menjadi 50%, total dot gain berarti 20%. Total dot gain adalah angka perbedaan antara film negatif dan ukuran dot yang bersangkutan pada lembaran kertas cetakan. Setiap tahap 388mulai dari proses film, pembuatan pelat cetak, kemudian ke tahapan lanjutan cetak menjadi image akhir cetakan, semuanya menyumbang dot gain. (lihat Gambar 7.112.). Tingkatan Dot Gain Tidak semua dot membesar dalam derajat yang sama. Area tertinggi terjadinya dot gain adalah pada mid tones (40%, 50%, 60%). Diatas rentang ini, dot-dot secara progresif bersentuhan satu dengan lainnya, jarak sisi luar membesarnya dot gain menjadi hilang. Dot gain menjadi lebih menonjol saat screen ruling menjadi lebih halus. Fenomena ini menjadi suatu faktor yang membatasi pilihan screen ruling. Gambar 7.112. menunjukkan suatu contoh bagaimana dot gain berkembang/membesar, dengan screens dari suatu pola dot yang sama, sementara screen ruling menjadi lebih halus. Perkembangan Kejadian Dot Grain Dot gain di tahapan pre-press dapat terjadi pada proses pembuatan negatif dan lalu kemudian berlanjut pada pembuatan pelat cetak. Wkatu ekspose dan kontak antara negatif dan plat haruslah dikontrol dengan cermat selama diruangan pelat. Dot gain yang terjadi diarea ini harus dikontrol tidak boleh lebih dari 2%. Dot gain yang terjadi pada mesin press cetak merupakan akumulasi dari beberapa efek. Setiap kali tinta berpindah dari plate ke blanket, dan blanket ke kertas, ada suatu derajat penekanan mekanis. Semua ini pada akhirnya meningkatkan diameter fisik dari dot yang tercetak. Saat dot dipindahkan kekertas, setting tinta terjadi atas dasar proses penyerapan. Kejadian ini terjadi pada bidang lurus vertikal (diatas kertas). Disamping itu juga terjadi efek melebar, yang menyumbangkan diameter dot menjadi lebih membesar. Next >