< Previous 419Konon kata sablon berasal dari bahasa Belanda yakni schablon. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata sablon didefinisikan nsebagai pola berdesain yang dapat dilukis berdasarkan contoh. 2.5.2. Pengertian Cetak Saring Cetak saring adalah teknik cetak yang acuan cetaknya tidak tinggi, tidak datar, dan juga tidak dalam, tetapi pencetakannya dikerjakan dengan menggunakan selembar layar atau kain penyaring (screen) yang dikenal dengan nama kasa sutra halus atau monyl (Sutarmo, 1983 : 5). Karena acuan cetaknya terbuat dari kasa sutra halus seperti saringan, maka proses cetak disebut cetak saring. Proses cetak ini sangat cocok untuk pekerjaan yang oplagnya kecil. Proses saringan ini dapat diterapkan pada setiap macam bentuk dan sifat benda, baik yang berbentuk datar maupun yang berbentuk bulat. Demikian pula proses cetak ini diterapkan pada bahan benda yang meresap tinta dan tinta meresap tinta. Misalnya, pada kaca, plastik, logam, kertas, kain, dan sebagainya. 2.5.3. Alat-alat Cetak Sablon Manual 2.5.3.1. Meja Cetak Meja cetak digunakan sebagai alas atau dasar dari benda yang akan disablon, meja ini dibuat dilapisi kaca. Kaca bening ini , selain berfungsi sebagai meja sablon, digunakan juga sebagi meja afdruk, proses afdruk ini membutuhkan cahaya dari arah bawah. Di bagian bawah meja sablon ditambahkan rak sebagai tempat memasang 420 beberapa lampu neon yang berfungsi sebagai sumber cahaya ultra violet (UV). Persyaratan pembuatan meja cetak dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Meja dibuat dari kayu yang kuat(misal kayu jati) atau besi baja, keadaan meja harus kokoh/ kuat tahan terhadap goncangan/ gerakan. 2. Penampang atau permukaan meja sablon harus datar dan rata. Penampang yang melengkung dan tidak rata akan mengganggu proses cetak, bahkan akan mempengaruhi kualitas sablon. 3. Mempunyai 2 susun rak, bagian bawah untuk penempatan cat (tinta) dan tengah untuk lampu penerang. Lampu ini sebagai alat kontrol warna. 4. Engsel yang mudah dipisahkan (engsel pen), kecuali jika menggunakan engsel penyekat. 5. Daun kaca tebal minimal 5mm, ketebalan kaca diperlukan untuk menahan beban di atas meja sablon saat proses afdruk, hal ini juga untuk memperkecil kemungkinan pecah. Penampang meja sablon tidak mutlak menggunakan kaca bening. Ada yang menggunakan logam, mika atau bahkan kayu. Tapi, penampang meja seperti ini tidak dapat digunakan untuk proses afdruk. Gambar 7.119. Meja 421Gambar 7.120. 2.5.3.2. Catok (engsel penyekat/ penjepit screen) Catok ini sebagai lat untuk menghubungkan alat cetak (bingkai screen) dengan meja sablon. Catok ini berfungsi sebagai penggerak yang dapat menjamin kestabilan posisi hasil cetak, terutama pada tahap penyusunan warna. Gerakan-gerakan catok yang menjadikan gerak naik turunnya screen adalah tubuh catok yang melekat pada punggung catok. Teknik pembuatan catok dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Bahan utama dari besi baja tebal 5mm, engsel pen harus tebal, berlubang skrup tiga buah. 2. Tebal pen peluru 1 cm (alas penyekat) 3. Drat penyekat bergaris tengah 1cm menjamin kekuatan daya sekat 4. Ruang sekat dibuat 5,5 – 6,5 cm 5. Pegangan pemutar dibuat dari besi beton berbentuk oval 6. Tebal pangkal penghubung pelat 1 cm (untuk menjamin kekuatan pelat-pelat sisi lainnya) Keuntungan-keuntungan menggunakan catok, antara lain: 1. Bingkai screen tetap berada pada kedudukan asal 2. Proses cetak dapat berlangsung cepat 3. Kedudukan hasil cetak tetap stabil 4. Hasil cetakan dapat stabil 4222.5.3.3. Bingkai Saring (Screen Frames) Bingkai saring/ bingkai screen harus dibuat dari kayu yang kuat (misal kayu jati) atau bahan aluminium, agar tahan lembab (basah), panas matahari dan terhadap reaksi zat kimia. Bingkai saring digunakan untuk merentangkan kain screen. Mencetak dengan menggunakan bingkai aluminium akan mendapatkan warna dan pola gambar dengan ketepatan yang tinggi. Kelemahannya, bingkai aluminium tidak tahan terhadap soda api (kaustik) dan sodium hipochlorit. Bingkai screen umumnya berbentuk kotak atau empat persegi panjang datar. Namun, ada juga bingkai screen yang berbentuk lengkung, bundar, setengah lingkaran, atau variasi bentuk lainnya. Bentuk ini disesuaikan dengan kontur benda yang akan menjadi bsasaran cetak sablon. Untuk mencetak benda datar seperti kertas, gunakan screen datar (flat). Untuk mencetak benda yang permukaannya melengkung seperti gelas atau drum, gunakan screen melengkung. 2.5.3.4. Screen (kain gasa) Screen ini berpori-pori dan bertekstur sangat halus sehingga menyerupai kain sutra. Berdasarkan tingkatan tebal tipisnya tinta sablon yang akan tercetak, kerapatan lubang pori-pori kain screen secara umumdibagi dalam 3 (tiga) macam sebagai berikut : Gambar 7.121. Bingkai saring 4231. Sreen kasar (48 T – 90 T) Screen kasar memiliki lubang pori-pori cukup besar sehingga mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak. Semakin banyak nomor kerapatan screen, kerapatan lubang pori-porinya semakin tinggi, dsn permukaan screennya semakin halus. Screen ini umumnya digunakan untuk menyablon bahan atau benda-benda yang banyak menyerap cat, seperti berbagai jenis kain tekstil. Sebagai contoh untuk menyablon bahan tekstil berupa handuk, selimut atau karung. Pilih screen dengan kerapatan 48 T atau 55 T. Untuk berbagai bahan jenis tekstil lain seperti kaos, spanduk, baju pilih screen dengan kerapatan 77 T (T = Thick, ketebalan benang-benang screen). Untuk sablon timbul, kaos, lem sticker floating pilih screen dengan kerapatan 62 T. Untuk sablon bedge, kain, kaos, timbul motif halus pilih screen dengan kerapatan 90 T. 2. Screen sedang (120 T – 150 T) Screen sedang memiliki tingkat kerapatan lubang pori-pori agak rapat. Screen ini biasanya digunakan untuk menyablon bahan atau benda-benda yang tidak terlalu menyerap cat, seperti berbagai jenis kertas dan kulit imitasi, sebagai contoh untuk menyablon karton, seng, kayu, kulit, imitasi, kertas, bron mas pilih screen dengan kerapatan 120 T. Untuk kertas motif blok, imitasi, mika (sticker) pilih screen dengan kerapatan 150 T. 3. Screen halus (165 T – 200 S) Memiliki lubang pori-pori yang sangat kecil, tingkat kerapatan lubang pori-porinya cukup tinggi, sehingga screen harus dapat menyalurkan tinta dalam jumlah sedikit. Di pasaran screen halus tersedia dengan nomor kerapatan 165 T – 200 S (Small/ thin benang-benang screen tipis). Screen ini cocok untuk menyablon objek gambar yang memiliki nada lengkap, raster (halftone) dan gambar-gambar orang. Untuk 424Gambar 7.122. Monofilament Gambar 7. 123. Multifilament sablon plastik, kertas pilih screen dengan kerapatan 180 S. Untuk sablon plastik, kertas halus pilih screen 180 T, sedangkan untuk logam, aneka barang pecah belah (piring, gelas, dan keramik) memakai screen 200 S. Ada 2(dua) jenis screen yang dibuat oleh pabrik, yaitu (1) monofilament - single strands weaved into fabric, dan (2) multifilament - multiple strands wound together like a rope, then weaved into fabric. Monofilament, sering digunakan di pencetakan komersil dan aplikasi lain, keuntungannya adalah lebih mudah untuk membersihkan dibanding multifilament. .Multifilament sering digunakan untuk mencetak bahan tekstil, kerugiannya tinta lebih sukar untuk dibersihkan. Cocok untuk pekerjaan beroplag besar. Ada 4 (empat) bahan yang digunakan pabrik untuk membuat screen, yaitu : sutera, kapas organdie, nilon, dan polyester. Sutera adalah material yang asli untuk membuat screen, bahan sutera sering digunakan untuk mencetak yang sentuhannya dengan seni. 425Gambar 7.124. Rakel2.5.3.5. Rakel (Squeegee) Rakel merupakan alat bantu penyaput tinta atau cat sablon untuk digunakan pada screen. Rakel umumnya terbuat dari bahan sintetik seperti polyurethane. Bahan ini cukup kuat dan tahan terhadap kelembaban udara, suhu dan macam-macam bahan kimia sablon. Fungsi rakel sebagai alat untuk mencetak yang bergerak di atas permukaan screen. Karena gerakan-gerakan rakel inilah maka gambar yang berada pada tabel screen dapat berpindah. Jenis rakel secara umum terbagi dalam dua jenis sebagai berikut : 1. Rakel lunak, digunakan untuk mencetak bahan yang membutuhkan banyak tinta. Rakel lunak juga baik untuk mencetak blok. 2. Rakel keras, cocok digunakan untuk mencetak desain gambar yang membutuhkan detail sangat halus. Menyablon dengan rakel keras dapat mencetak nada lengkap atau raster. Rakel keras juga baik digunakan untuk mencetak teks yang sangat halus, misalnya untuk mencetak huruf atau angka yang memiliki ukuran font di bawah 7 point. Bentuk ujung rakel dibedakan menjadi 6 bentuk yaitu : 1. Rakel tumpul, menyaput tinta dalam jumlah banyak, sehingga sangat baik digunakan untuk menyablon bahan-bahan yang membutuhkan banyak tinta seperti kaos, handuk dan selimut. 2. Rakel bulat, digunakan untuk menyablon teks atau gambar dengan warna dasar kontras, misalkan 1 2 426menyablon warna perak di atas warna hitam juga digunakan untuk menyablon tinta yang berwarna menyala atau fluorescent. 3. Rakel lancip, digunakan untuk menyablon benda-benda yang tidak menyerap tinta seperti media kaca, plastik dan bahan yang tidak menyerap tinta lainnya. Rakel lancip juga digunakan untuk menghasilkan gambar yang sangat detail. 4. Rakel lancip dengan ujung datar, digunakan untuk menyablon pada benda yang menyerap maupun yang tidak menyerap tinta. Dengan detail gambar yang dihasilkan tetap halus, misalkan menyablon di atas keramik atau kain parasit. 5. Rakel miring, rakel jenis ini tidak jauh berbeda dengan rakel lancip, perbedaannya rakel jenis ini memindahkan tinta dalam jumlah yang sangat sedikit, jadi yang disablon adalah benda-benda yang tidak menyerap tinta. 6. Rakel kotak (persegi), digunakan untuk menyablon kertas yang bertekstur kasar. Bentuk rakel kotak memberikan tekanan yang sangat luas pada objek sablon. 3 4 5 6 4272.5.3.6. Pelapis/ Coater Coater adalah alat yang terbuat dari alumunium yang digunakan untuk melapisi screen dengan larutan afdruk (untuk keperluan proses pembuatan film atau exposing model gambar pada screen. Coater memiliki 2 ketebalan bibir. Bibir coater yang tebal digunakan untuk membuat lapisan afdruk yang tebal. Bibir coater yang tipis digunakan untuk membuat lapisan afdruk yang tipis. 2.5.3.7. Rak pengeringan Alat-alat pengeringan yang pada umumnya digunakan pada cetak sablon adalah rak-rak jemur baik yang dalam keadaan lepas ataupun yang tersusun menyatu dalam bentuk-bentuk ikatan engsel. Alat pengering yang membentuk jalurjalur tahanan berdiri bisa digunakan untuk mengeringkan seng. 2.5.3.8. Alat-alat penunjang lainnya yang mendukung pelaksanaan proses sablon antara lain kuas (alat poles), hairdryer, handsprayer, gelas pengukur, bejana (mangkok plastik), sendok (alat pengolah), bantalan spon, kaca polos, dan mika film. 2.5.4. Bahan-bahan sablon 2.5.4.1. Bahan afdruk Bahan afdruk adalah bahan pokok untuk membuat film Gambar 7.125. Coater Gambar 7.126. Alat bantu sablon, hairdryer dan 428(klise) pada screen. Bahan ini ada yang berupa larutan, ada pula yang berupa lembaran afdruk. 1. Larutan afdruk, merupakan campuran antara emulsi dan cairan sensitizer (cairan peka cahaya). Emulsi berfungsi sebagai sebagai pelapis screen dan sensitizer berperan sebagai bahan pencampur emulsi yang bersifat peka cahaya. Umumnya perbandingan campuran emulsi dan sensitizer 9:1. Beberapa bahan afdruk yang beredar di pasaran antara lain : chromatine, ulano, autosol, super emulsion, dan uno. 2. Lembaran afdruk, merupakan bahan afdruk berupa lembaran plastik atau poliester yang dilapisi bahan peka cahaya dengan ketebalan 13-50 mikron. Beberapa produk lembaran afdruk yang ada dipasaran antara lain ulano PR, direct-indirect chromatine. a. Ulano X adalah cairan kimia yang berfungsi menguatkan lapisan afdruk pada screen. Afdruk yang diberi ulano X akan kuat dan tidak mudah rontok, sehingga model gambar berupa film yangtercetak pada screen tidak mudah rusak. Sifat ulano X mematikan larutan afdruk pada screen sehingga tidak dapat dihapus. Ulano X hendaknya digunakan untuk mencetak beroplah besar. b. Screen Laquer merupaka cairan yang digunakan untuk mengoreksi hasil afdruk film, kalau ada yang bocor. c. Kaporit atau cairan pemutih yang digunakan untuk menghapus film setelah screen selesai digunakan. d. Krim deterjen atau sabun colek digunakan sebagai peluruh sisa-sisa tinta atau minyak yang masih tertinggal pada layar screen. e. Perekat sintetik, antara lain lakban, isolasi, atau bahan perekat lainnya. Next >