< Previous 439 2.5.7. Menghitung Biaya Cetak Saring (Sablon) Usaha sablon adalah usaha percetakan yang paling banyak dijumpai di masyarakat kita, karena biaya investasinya murah dan teknologinya sederhana. Kebutuhan masyarakat akan teknologi ini untuk memenuhi aktivitasnya tinggi. Hal ini karena hampir rata-rata kebutuhan akan cetakan, bisa dikerjakan dengan cetak saring, misalnya : kaos, kop surat, topi, ballpoint, gelas, dan sebagainya. Kualitas, ketepatan waktu, serta pelayanan merupakan kekuatan majunya sebuah usaha sablon, disamping harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk menjatuhkan pilihan. Berikut diuraikan secara sederhana perhitungan harga sablon manual berdasarkan tarif : Spesifikasi pekerjaan : - Cetak kop surat 1(satu) warna (hitam) - Kertas HVS - Ukuran Folio - Oplah 1 (satu) rim Perhitungan : - Harga kertas = Rp. 30.000,-/ rim Gambar 7.145. Sistem mesin sablon multicolor untuk bahan tekstil a. Diagram rotasi unit pencetakan mesin sablon b. ‘Pegasus’12 color textile printing press with ‘RotaMesh’ seamless rotary screens (Strok) 440- Biaya setting dan film = Rp. 15.000,- (harga bisa lebih murah jika konsumen menghendaki cukup dengan menggunakan kalkir) - Biaya per lintasan = Rp. 30,- - Inschiet = 5% - Biaya total (30 x 500) 15.000 + 30.000 x 105% = Rp. 63.000,-, jumlah order semakin banyak akan mempengaruhi harga, harga bisa lebih murah. Hal ini disebabkan karena biaya setting dan film dibebankan secara merata pada jumlah order yang lebih besar. Dengan jumlah yang besar pula ongkos per lintasan cetak ada pertimbangan untuk diturunkan, sepanjang yang masih mungkin. Tukang cetak yang sudah berpengalaman biasanya menghitung biaya dengan mengalikan nilai tertentu dengan harga bahan. Misalnya indeks yang diambil interval 2 sampai dengan 3, rumus = Harga bahan x 2. Harga kertas 1 rim = Rp. 30.000,- x 2 = Rp. 60.000,- Lihat contoh perhitungan diatas yang menggunakan perhitungan berdasarkan tarif, selisih harga hanya Rp. 3.000,-. Spesifikasi pekerjaan : - Cetak sticker ukuran 15 x 20 cm - Kertas sticker mirror coated - Jenis cetakan blok warna merah - Oplah 1(satu) rim Perhitungan : - Harga kertas mirror coated per lembar ukuran 54 x 70 cm = Rp. 1900,- - 1 lembar plano jadi 9 lembar, 1900 : 9 = 211,11 ~ 212/lembar cetak - Biaya setting + film = Rp. 30.000,- 441- Biaya per lintasan Rp.150,- - Inschiet = 5% - Biaya total (150 x 500) + 30.000 + (211 x 500) x 105% = Rp. 221.550,-. Kebutuhan kertas 212 x 500 = Rp. 106.000,- x 2 = Rp. 212.000,-. Lihat contoh perhitungan diatas yang menggunakan perhitungan berdasarkan tarif, selisih harga hanya Rp. 9550,-. Selisih ini akan bisa ditekan jika mengambil indeks diatas 2; misal 2,5 atau 3. 2.6. Teknik Cetak Digital Teknologi cetak dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Berawal dari cetak konvensional (CK) berkembang kearah cetak digital (CD) yang hanya mengenal data on (1) dan off (0) yaitu yang pertama dikembangkan adalah teknologi pembuatan film atau Computer to Film (CTF), pembuatan pelat atau Computer to Plate (CTP) dan kini telah diciptakan Computer to Print atau Digital Printing. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan seakan tidak ada media yang tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kebutuhan manusia. Contohnya adalah untuk cetak digital sendiri yang telah menggunakan banyak teknologi yang memiliki ciri dan kelebihan sendiri-sendiri seperti fotokopi termasuk digital printing yang menggunakan teknologi Xeroxgraphy, kemudian ada yang menggunakan teknologi Magnetography dan Ionography. Teknologi cetak semi digital juga dikembangkan oleh Heidelberg yaitu Direct Imaging Plate yang telah menggunakan teknologi sinar laser untuk pembentukan image pada plat khusus yang berupa gulungan. Dan satu teknologi lagi yang telah dimanfaatkan oleh Hp Indigo yaitu teknologi Elektrophotography. Teknologi ini dari namanya sudah jelas yaitu elektro atau electron menggunakan sifat elektrostatis dalam 442prinsip cetaknya. Baik pelat maupun blangket maupun tintanya dialiri tegangan elektrostatis untuk menimbulkan gambar pada substraite (bahan cetak). Menurut Herman, sales manager PT. Samafitro pengertian digital itu sendiri adalah gambar (image) yang tercetak pada media cetak, diproses langsung dari data digital, dengan kata lain bahwa baik desain, teks maupun gambar diproses secara elektronis melalui program DTP (desk top publishing). Tidak seperti pada proses cetak konvensional, disini tidak terdapat proses pra cetak (intermediate prepress process) dari file digital langsung ke hasil cetak. Dengan kata lain disini memerlukan film, tidak melibatkan mesin separasi film (Image Setter), tidak ada plate (tidak ada platesetter), tanpa menggunakan chemical, dan juga hamper tidak ada media cetak yang terbuang (waste). Disamping itu juga proses persiapan cetak yang relative singkat, karena tidak ada proses “make ready”, tidak ada proses montage pada plat, tidak ada proses penyesuaian register (register adjustment), dan juga tidak ada penyetelan warna secara manual. Proses keseluruhannya dilakukan secara digital, dan karena prosesnya sepenuhnya digital maka memungkinkan untuk mencetak berbeda pada tiap lembarnya, sehingga memungkinkan untuk memberikan informasi yang berbeda (bervariasi) pada tiap lembarnya. Cetak digital adalah semua teknologi reproduksi yang menerima data elektronik dan menggunakan titik (dot) untuk replikasi. Semua mesin cetak yang memanfaatkan komputer sebagai sumber data dan proses cetak memanfaat prinsip titik; dimana gambar atau image pada material (kertas, plastik, tekstil dll) tersusun dari kumpulan titik-titik (kertasgrafis.com). 2.6.1. Definisi printer, copier, press Berdasarkan mesin cetak aplikasi yang ada, maka cetak digital secara garis besar digolongkan 3 (tiga), yaitu : 4431. printer - seperti; printer untuk Personal Computer (PC) 2. copier - seperti; mesin fotokopi yang dilengkapi dengan scanner 3. press - seperti; mesin cetak offset. Printer adalah semua teknologi,mesin cetak yang membuat gambar atau image pada kertas yang diambil dari data/file komputer; menghasilkan turunan cetak pertama atau cetak asli dimana setiap cetakan bisa unik atau berubah. Ciri ini memberi kemampuan personalisasi bahan cetakan. Semua dokumen bisa menjadi individual. Teknologi tinta yang dipakai bisa inkjet, wax-transfer dan toner. Copier atau mesin fotokopi, dicirikan dengan alat scanner; menghasilkan cetakan turunan kedua. Mesin fotokopi dapat menggandakan cetakan turunan pertama. Tinta yang umum dipakai adalah toner, menggunakan teknologi elektrofotografi. Press atau mesin cetak press, dicirikan dengan sistim mekanis yang mengandalkan penghantar (carrier) image untuk mereplikasi atau menggandakan suatu gambar yang sama ke material (kertas) cetak secara berulang dan terus menerus. Umum ditemukan pada alat cetak offset lithografi, yang memungkinkan melakukan pencetakan dalam ukuran kertas dan jumlah besar. Dalam perkembangan mesin cetak aplikasi digital, dari ke tiga kelompok tersebut berkembang mesin campuran; Gambar 7.146 Struktur dasar teknologi elektrofotografi 4441. Printer Press 2. Press Printer 3. Scanner Printer Printer Press, sering disebut sebagai alat cetak printer (dokumen turunan pertama) kualitas tinggi baik hitam putih atau warna. Kecepatan mesin printer mencapai 50 lembar per menit atau lebih, yang dilengkapi dengan belt untuk mempercepat "delivery" dan menahan kertas dengan efek elektrik statik. Belt menggantikan fungsi roller yang sering menimbulkan masalah jamming untuk kecepatan tinggi. Alat printer ini memungkinkan membuat image yang dinamis / berubah pada photoconductor belt atau drum untuk setiap 50 lembar cetakan. Tak jarang alat printer ini dilengkapi dengan fasilitas penjilidan dan finishing. Press Printer, alat mesin cetak offset press dengan proses pembuatan penghantar image langsung diatas mesin offset - tanpa proses prepress diluar mesin cetak, yang ditambahkan dengan alat cetak printer pada bagian akhir untuk memberikan informasi yang dinamis / berubah. Biasanya alat cetak printer tambahan ini menggunakan teknologi tinta inkjet. Gambar 7.147. knologi Ink jet a. continuouos ink jet b. drop on demand ink 445Scanner Printer, alat cetak printer yang dilengkapi dengan peralatan scanner. Mesin cetak ini dilengkapi jaringan yang berhubungan dengan RIP, raster image processor, memungkinkan untuk melakukan modifikasi image hasil dari scanning. Jenis informasi adalah dokumen turunan pertama, ini berbeda dengan mesin copier yang sering rancu karena sama-sama menggunakan peralatan scanner. 2.6.2. Reproduksi Informasi Untuk lebih memahami konsep digital printing, maka secara garis besar ada 2 kelompok reproduksi informasi; 1. Static printing 2. Dynamic Printing. Static Printing, proses menggandakan informasi yang sama dan tetap dalam jumlah yang besar. Untuk merubah informasi dari satu hasil cetakan harus mengeluarkan daya upaya, biaya dan jumlah cetakan yang besar yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kita mengacu pada proses cetak tradisional seperti mesin cetak offset, dimana image carrier yaitu blanket memuat informasi yang sama dan tetap untuk sejumlah lembar cetakan. Dynamic Printing, proses menggandakan suatu informasi yang bisa berubah-ubah untuk setiap lembar cetakan. Kita bisa mengacu pada mesin copier atau fotokopi, yang dapat menggandakan setiap lembar kertas dengan informasi berbeda tergantung pada informasi yang ingin dikopi. Berdasarkan ciri dan sifat umum diatas maka dynamic printing banyak ditemukan pada peralatan, metoda dan teknologi digital printing. Kemampuan memberikan dinamika informasi terkait erat dengan penggunaan file dan/atau komputer itu sendiri. Komputer merupakan tonggak utama digital printing. 446Parameter Reproduksi Informasi Secara garis besar terdapat 2 kelompok parameter yaitu; - Parameter utama dan - Parameter pelengkap untuk membedakan Static and Dynamic Printing, dan sekaligus panduan dalam menggunakan masing-masing jenis cetakan. - Parameter utama, parameter yang bersifat unik dan khas dalam membedakan static dan dynamis printing, terdiri dari; 1. Image carrier 2. Variability informasi 3. Cycle time 4. Jumlah cetakan 5. Front cost Lebih lanjut penjelasannya dapat dilihat paragraf berikut "Pendefinisian Digital Printing". Parameter pelengkap, parameter yang sifatnya terus berkembang dan berubah dimana suatu saat memungkinkan tidak adanya perbedaan berarti dan unik antara static dan dynamic printing, terdiri dari; 1. Kualitas cetakan 2. Jenis kertas 3. Ukuran kertas 4. Jenis material tinta 5. Lebih lanjut penjelasannya pada paragraf "Teknologi Peralatan Digital Printing". 2.6.3. Pendefinisian Digital Printing Dengan memahami parameter-parameter diatas dengan gampang kita melihat dan mendefinisikan multi aspek dan nama digital printing. Dynamic printing sendiri merupakan benang merah dari istilah digital 447printing, dimana penggunaan file komputer dan komputer merupakan cikal bakal perkembangan digital printing. Perkembangan teknologi dari parameter-parameter utama reproduksi informasi menggiring perkembangan digital printing ke aspek-aspek, antara lain; 1. Direct Imaging; Berkaitan dengan proses pembuatan "image carrier" (pengahantar image seperti plat dan blanket) 2. Variable Printing, berkaitan dengan variable informasi 3. On-Demand Printing, berkaitan dengan jumlah cetakan, cycle time dan front cost 4. Distributed Printing, berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan disimpan 5. Digital Prepress dan Workflow, berkaitan dengan teknologi file komputer itu sendiri yang bisa dipindahkan dan disimpan 2.6.4. Teknologi Peralatan Digital Printing Perkembangan teknologi perlatan digital printing sangat dipengaruhi oleh penggunaaan material, antara lain; - Tinta - Toner 448Gambar 7.148. High-speed ink jet printing system (system 6240 / colorrunnarscitexdigitalprinting/matti- Inkjet, dan lain-lain Kualitas cetak, kertas dan ukuran dipengaruhi oleh perkembangan teknologi diatas dan sekaligus mempengaruhi segmen pasar cetak yang ada. 2.6.4.1. Digital Printing Hp Indigo Dari perkembangan cetak yang telah ada dibandingkan dengan cetak konvensional, cetak digital indigo mempunyai kelebihan dan juga kekurangan sebagai akibat dari teknologi yang masih baru dan diharapkan akan terus dikembangkan agar semakin baik. Kekurangan cetak ini adalah untuk oplah cetakan (tiras) yang cukup besar tidak baik karena costnya akan semakin besar. Penghitungannya adalah perlembar tidak seperti cetak konvensional yang cost besarnya hanya diawal dan untuk biaya kertas. Selain itu ukuran dari subtraitenya masih terbatas. Untuk mesin Hp indigo masih seukuran A3+ (320 x 464 cm) tidak seperti CK yang bias seukuran apa saja bahkan ukuran terbesar yaitu ukuran plano. Next >