< Previous 459¾ Melipat tiga langkah a. Pisau lipat menyelipkan kertas diantara rol – rol lipat langkah pertama, dan seterusnya. b. Posisi rol – rol lipat ketiga langkah. c. Hasil lipat tiga langkah. ¾ Melipat empat langkah Mesin lipat pisau mempunyai keuntungan dapat melipat semua jenis kertas, khususnya untuk kerja pelipatan isi buku atau Gambar 8.6. Melipat tiga langkah Gambar 8.7. Melipat empat langkah 460blok buku. Hanya saja, lembaran besar atau kecil dilipat dalam tempo yang sama. Sebab, gerak mesin terikat dengan gerak pisau lipat yang bergerak turun naik. 1.2. Mesin lipat kantong / tas Teknis operasional : Lembaran kertas dimasukkan melalui dua rol yang berputar berlawanan arah, ke dalam kantong lipat. Pada gambar 8.8. terlihat bagan rol – rol mesin lipat kantong dengan 4 kantong lipat. Posisi tiga kantong tertutup. Perlipatan satu langkah, kertas mencari jalan melalui garis titik – titik. Sedangkan rol – rol lipat berfungsi hanya sebagai rol angkut. Jika pada B ditempatkan kantong lipat dalam mesin, kertas akan dilipat dua langkah. Begitupun bila C, kantong lipatnya difungsikan akan diperoleh tiga kali lipat, dan seterusnya. Dengan menutup dan membuka kantong, dapat dibuat kombinasi langkah lipat. Tetapi semua lipatan akan berjalan sejajar (parallel). Mesin lipat kantong, gerak di dalam kantong dapat berlangsung lebih cepat, dari pada gerak turun naik pisau lipat yang besar pada langkah pertama mesin lipat pisau. Tetapi, mesin lipat kantong tidak bisa melipat lembaran kertas yang sangat tipis atau lunak disamping itu arah serat serta kekenyalan kertas memegang peranan penting. Gambar 8.8. Skema rol-rol lipat dan kantong/tas 4611.3. Mesin lipat kombinasi = pisau dan kantong Mesin lipat pisau mempunyai keuntungan dapat melipat semua jenis kertas, karena lembaran besar – kecil dilipat dengan tempo yang sama dan jalannya mesin tetap terikat pada gerak pisau lipat yang naik turun. Mesin lipat kantong bekerja jauh lebih cepat, karena ukuran – ukuran kecil dapat dilipat lebih cepat dari pada yang ukuran besar. Dengan terekanya mesin lipat kombinasi paling tidak dapat mengurangi kelemahan pada dua cara kerja mesin diatas. 1.4. Macam – macam Bentuk Lipatan Sebelum melipat sebaiknya kita mengetahui arah serat dari kertas yang akan dilipat hal ini dikandung maksud agar setelah kertas terlipat dapat menutup dengan sempurna. Terlebih untuk seorang pewajah, sedikit banyak harus mengetahui adanya keterkaitan pekerjaannya terhadap hasil akhir (buku). Untuk mengetahui arah serat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : a. Percobaan dengan kuku. Lembaran kertas digesek dengan menekan sedikit kedua sisinya dengan kuku ibu jari dan kuku telunjuk. Sisi yang bergelombang pendek – pendek menunjukkan arah serat. Gambar 8.9. Kantang lipat dan pisau 462 b. Merobek kertas sepanjang arah serat, biasanya sobekkannya lebih lurus daripada menyobek melintang c. Dua potongan kertas. Memotong dua helai kertas dengan ukuran kertas sama besar ( + 5 cm ), satu helai dengan serat memanjang dan satu helai serat melintang. Pegang serta tegakkan kedua helai tadi, yang dapat berdiri kertas yang arah seratnya memanjang sedangkan kertas arah serat melintang akan cenderung melengkung. Gambar 8.10. Percobaan dengan kuku Gambar 8.11. Percobaan merobek kertas 463 d. Membasahi kertas. Sepotong kertas persegi panjang yang dibasahi di satu sisi akan melengkung sepanjang arah serat karena seratnya memuai pada lebarnya. e. Melengkungkan karton. Arah serat dapat dicari dengan melengkungkan selembar kertas karton, tahanan yang dirasakan pada serat kurang daripada arah lintang. Gambar 8.12. Percobaan dua potongan kertas Gambar 8.13. Percobaan membasahi kertas 464 Secara garis besar lipatan dapat digolongkan dalam 5 (lima) bentuk lipatan, yaitu : a. Lipat biasa b. Lipat paralel gulung tunggal c. Lipat Gambar 8.14. Percobaan dengan melengkungkan karton Gambar 8.15. Lipat biasa Gambar 8.16. Lipat paralel gulung tunggal 465paralel gulung rangkap d. Lipat sig – sag e. Lipat kombinasi (gabungan paralel dan silang) 1.4.1. Bagian – Bagian Pokok Mesin Lipat STAHL K – 52 dengan Meja Pemasukan Manual Seorang operator mesin lipat harus mengetahui spesifikasi dri mesin yang dihadapinya, agar dalam penanganan suatu pekerjaan dapat bekerja secara sistematis. Perlakuan terhadap masing – masing komponen sebaiknya secara hati – hati pula, karena di dalam melakukan pelipatan unsur – unsur tadi terjalin suatu keterkaitan kerja satu dengan yang lain untuk mendapatkan jenis lipatan yang Gambar 8.17. Lipat parallel gulung rangkap Gambar 8.18. Lipat sig-sag Gambar 8.19. Lipat kombinasi 466diharapkan, baik itu hasil lipatan yang sempuirna juga keawetan dari mesin itu sendiri. Dengan memahami bagian – bagian pokok mesin lipat serta cara memperlakukannya operator tersebut dapat menghindari kesalahan – kesalahan yang akan berakibat memperlambat atau menghambat jalannya suatu pekerjaan (pelipatan). Bagian – bagian pokok mesin lipat STAHL K-52, antara lain : 1. Meja Pemasukan Berfungsi sebagai peletakan kertas yang akan di lipat. Meja pemasukan pada mesin lipat bila ditinjau dari macamnya ada 3 (tiga) yaitu : - Meja Pemasukan Manual, dalam memisahkan lembar demi lembar kertas untuk dilipat masih menggunakan tenaga manusia. Gambar meja pemasukan manual mesin lipat STAHL K-52. - Meja Pemasukan Standard (semi otomatis), dilengkapi dengan lubang – lubang penghembus untuk memisahkan kertas. Kecepatan memisahkan lembaran mencapai 20.000 lembar / jam. Gambar 8.20. Meja pemasukan manual mesinlipatSTAHLK-52 467Gambar bagan meja pemasukan semi otomatis. - Meja Pemasukan Otomatis, dilengkapi dengan feeder head (kelompok kepala hisap) dan double sheet detector untuk menjaga agar kertas tidak terlipat rangkap (doubel) serta naik turun meja pemasukan secara otomatis pula. Kecepatan hisapan mencapai 40.000 lembar / jam. Bagian – bagian dari meja pemasukan mesin lipat STAHL K-52, antara lain : Roda jilat kertas Anleg samping kiri dan kanan, yang dilengkapi dengan baut-baut pengatur gerak halus. Pelat penyalur kertas (samping kiri dan kanan) Tombol blokir dan tombol mesin jalan. Gambar 8.22. Meja pemasukan otomatis STAHL-O_MAT K56/K66 468Kesikuan dan ketepatan penempatan anleg pada meja pemasukan sangat menentukan hasil kelipatan selanjutnya, apabila, posisi anleg miring bisa dipastikan lipatan akan miring pula terutama yang diakibatkan karena posisi anleg tadi. Untuk mengatasi miringnya anleg, pada samping anleg itu sendiri dilengkapi dengan baut-baut pengatur gerak halus maupun gerak gerak secara bersama-sama (kasar). Sebelum melakukan pelipatan harus diadakan penentuan, anleg mana yang akan digunakan sebagai patokan (pedoman). Sehingga diharapkan kestabilan posisi kertas pada meja pemasukan terjaga, karena pada mesin lipat STAHL K-52 belum dilengkapi penghembus ataupun penghisap tetapi masih manual lihat gambar 8.20.) menggunakan tenaga mesin manusia dalam menghantarkan kertas ke roda jilat kertas. Pengatur tekanan pada roda jilat kertas juga harus disesuaikan dengan ketebalan kertas yang akan dilipat, bila tekanan terlalu berat bisa mengakibatkan kertas terhambat masuk atau terlipat pada rol-rol lipat, begitu pula jika tekanan terlalu ringan kertas tidak akan terambil oleh roda jilat kertas sehingga kertas terlambat atau tidak akan terlipat. Disamping itu pemasangan pelat penyalur kertas juga berpengaruh besar pada kelancaran jalannya pelipatan. Bila Next >