< Previous 354 Gambar 7.47 Creel bentuk V Bagian-bagian peralatan yang penting pada Creel : Spindel Bobin Spindel Bobin dipasang pada pemegangnya dalam kedudukan yang kuat sehingga kedudukan gulungan benang pada waktu mesin jalan tidak goyang. Jarak Spindel bobin yang satu dengan lainnya diatur bila gulungan dipasang pada spindel bobin permukaan gulungan benang tidak saling bersinggungan dan balooning yang terjadi dari penarikan benang akan baik dan tidak terganggu oleh gulungan benang pada cones, dengan kata lain penarikan benang berjalan dengan lancar. Dalam hal ini juga ditentukan jarak antara ujung gulungan benang dengan pengantar benang (pengatur tegangan) sebagai standar ditetapkan dengan jarak 30 cm. Dalam menetapkan jarak tersebut, poros cone benang atau ujung spindel harus lurus dengan lubang dari pengatur tegangan. 355 Gambar 7.48 Cara Penempatan Spindel dan Pengantar Benang (Pengatur Tegangan) Peralatan Pengatur Tegangan Pengatur tegangan adalah pengantar benang yang pertama yang dilalui benang dari bobin (gulungan benang). Sesuai dengan namanya alat ini berfungsi untuk mengatur tegangan benang sehingga seluruh benang mempunyai tegangan yang sama. Seperti halnya dalam mengatur tegangan benang dalam mesin kelos, dalam mesin hani juga benang-benang diatur tegangannya dengan alat pengatur tegangan yang mempergunakan cincin atau pemberat. Macam-macam alat pengatur tegangan : Bentuk dari alat pengatur tegangan tergantung dari bahan benang yang dikerjakan. x Pengatur tegangan type universal Pada type ini benang dilewatkan pada beberapa pena sehingga jalannya tidak lurus, beberapa pena sehingga jalannya tidak lurus, beberapa pena diberi cincin pemberat. Untuk mengatur tegangan dapat dilakukan dengan cara : - Mengatur berat cincin - Mengaur kedudukan pena 356 Gambar 7.49 Pengatur Tegangan type Universal x Pengatur tegangan type kapas Type ini dimaksudkan yang umum dipergunakan untuk benang kapas. Namun demikian dapat juga diper gunakan untuk benang-be nang dari serat buatan. Pada prinsipnya alat penga tur tegangan adalah sama hanya beda konstruksinya. Yang membedakan bentuk adalah karena benang-benang mempunyai sifat yang berbeda dari masing-masing macam bahannya sehingga sesuai dengan sifat itu maka diperlukan peralatan yang khusus. Pengatur tegangan type ini juga diperlengkapi dengan cincin pemberat sehingga untuk mengatur tegangan benang dapat diatur dengan menambahkan atau mengu rangi berat cincin sehingga mendapatkan tegangan benang yang diinginkan. Gambar 7.50 Pengatur Tegangan Type Kapas 357 Untuk mendapatkan penarikan benang yang baik pada waktu terjadi proses penghanian, sehingga balooning yang terjadi tidak terganggu oleh gulungan benang yang lain maka pemasangan pengantar benang (pengatur tegangan) diatur sebagai berikut : x Poros spindel harus lurus dengan lubang pengantar benang. x Ujung spindel dengan pengantar benang berjarak + 30 cm. 2) Sisir Silang Pada mesin hani seksi kerucut sisir silang berfungsi untuk memisahkan antar benang yang satu dengan lainnya, sehingga letak benang dalam band-band selalu tetap seperti yang telah ditentukan dalam raport hanian dan benang supaya terletak sejajar tidak menyilangkan pada waktu di mesin tenun. a) Macam-macam sisir silang Sisir silang ada beberapa macam, tergantung pada pemisahan benang yang diinginkan. Sisir silang dengan 2 silangan benang Sisir silang ini pada umumnya digunakan untuk pengahanian dengan ketetalan lusi rendah dan tidak memerlukan pengajian setelah penghanian. Gambar 7.51 Sisir Silang dengan 2 Silangan Sisir silang ganda Sisir silang ini digunakan untuk membantu pemisahan benang-benang pada mesin penganjian atau pada mesin tenun yang menggunakan benang-benang lusi dengan ketetalan yang tinggi. Pemisahan benang dengan sisir silang ganda ini bisa terdiri dari 3, 4, 5 atau 6 silangan tergantung dari jenis sisir silang ganda yang digunakan. 358 Gambar 7.52 Sisir Silang Ganda b) Bagian-bagian peralatan sisir silang Gambar 7.53 Peralatan Sisir Silang 359 Untuk membuat silangan benang dengan menaikturunkan sisir silang dengan perantaraan lever (13) Gambar 7.54 Jalan Benang pada Sisir Silang c) Penarikan benang-benang dari creel Seluruh gulungan benang dalam creel ujung benangnya ditarik ke depan creel dan gulungan benang disusun berderet dalam satu bidang dengan dilewatkan pada peralatan pengatur tegangan/pembersih benang, pengantar benang yang dilengkapi dengan penjaga benang ptus kemudian dilakukan pada sisir silang. Agar tidak sulit untuk menyambung benang bila terjadi benang putus dan mencari gulungan benang mana yang terganggu kelancarannya, maka penempatan gulungan benang diberi nomor urut menurut cara penarikannya, sehingga deret benang di depan mempunyai nomor urut yang betul dan tidak akan tertukar, penarikan benang-benang dari creel sampai pada sisir silang ada 2 macam cara penarikan yaitu : Penarikan datar (horizontal) Benang nomor 1 paling kiri depan berasal dari gulungan benang paling belakang tingkat A nomor 20 adalah benang terakhir paling depat dari deret tingkat a. Selanjutnya pindah creel ke dua sebelah kanan dimulai dari benang no. 201 paling kiri depan dari tingkat j dan no. 220 adalah benang terakhir paling belakang. 360 Penarikan tegak (vertikal) Dalam penarikan tegak, benang ditarik baris demi baris sebagai berikut : Untuk rak sebelah kiri urutan dimulai dari kelos paling belakang atas ke bawah ( 1-10 ) selanjutnya bergeser datu baris ke depan seterusnya sehingga berakhir pada baris paling depan (191 – 200). Untuk rak sebelah kanan, urutan dimulai dari baris depan ke belakang dari atas ke bawah (201 – 210). Selanjutnya bergeser satu baris ke belakang dan seterusnya sehingga berakhir pada baris paling belakang (301 – 400) Gambar 7.55 Penarikan Datar Gambar 7.56 Penarikan Tegak 3) Mesin Hani (Warping Machine) Proses penghanian pada mesin hani seksi kerucut ini, benang-benang yang ditarik dari creel 361 mula-mula melalui sisir silang kemudian melalui bagian-bagian mesin hani dengan urutan sebagai berikut : Sisir hani Sisir hani berfungsi untuk mengatur lebar lusi, sehingga sesuai dengan lebar band lusi yang dikehendaki. x Macam-macam sisir hani 1. Sisir hani lurus 2. Sisir hani bentuk V 3. Sisir hani bentuk kipas Gambar 7.57 Sisir Hani x Penomoran sisir hani Penomoran sisir hani sama dengan sisir tenun yaitu nomor sisir menyatakan jumlah lubang (celah) sisir dalam 2 inch. Misal, sisir hani no. 30 artinya setiap 2 inch jumlah lubang sisirnya ada 30 lubang. x Cara pencucukan benang pada sisir hani Nomor sisir yang digunakan pada mesin hani biasanya rendah yaitu no. 30 sehingga untuk pencucukan benang pada sisir hani akan lebih banyak bila dibandingkan pencucukan pada sisir tenun. Untuk menyesuaikan jumlah benang dalam persatuan panjang yang sama dengan rencana dalam tenunan maka dalam sisir hani biasanya dimiringkan sisirnya atau distel sudutnya untuk sisir bentuk V dan dikebawahkan atau kebawahkan untuk sisir berntuk kipas. Contoh perhitungan - Jumlah benang dalam 1 band 600 helai - Lebar lusi dalam 1 band 10 inch - Nomor sisir yang digunakan No. 30 Penyelsaian : - Jumlah lubang sisir dalam 10 inch 15010230 u lubang - Jumlah benang dalam 1 lubang 4150600 helai 362 Pada waktu band lusi pertama akan digulung pada drum yang terlebih dahulu sudah dipasang silangan setelah menempuh pada kayu drum maka lebar band akan lebih dari 10 inch, dengan demikian untuk mengatur supaya lebar band tersebut tepat 10 inch maka harus mengatur kedudukan sisir hani sesuai dengan bentuk sisir hani yang digunakan. Rol pengukur panjang hanian (lenght counter) Benang lusi dalam bentuk band ini dilewatkan pada rol pengukur panjang hanian yang dilapisi vilt. Pada rol pengukur panjang hanian diperlengkapi dengan rol pengantar yang berfungsi untuk menekan benang (band) sehingga benang-benang dapat bersinggungan/bergesekan dengan rol pengukur panjang hanian. Pada poros rol pengukur panjang hanian ini dihubungkan dengan alat penghitung panjang hanian (length counter) yang fungsinya untuk menentukan panjang lusi pada penghanian band pertama sedang band yang kedua dan seterusnya panjang hanian digunakan penghitung putaran drum (revolution counter). Drum (tambur, tromel) Setelah melalui rol pengukur panjang hanian darol pengantar, kemudian ujung benang disatukan dan dibuat simpul, yang selanjutnya dikaitkan pada pen yang terletak pada drum. Drum dihubungkan dengan alat pengukur putaran drum yang berfungsi untuk mengukur jumlah putaran drum yang dibutuhkan untuk panjang hanian setiap band benang. Pada drum terdapat bagian untuk membentuk kerucut pada band lusi. a) Bagian-bagian peralatan penting pada mesin hani seksi kerucut 363 Gambar 7.58 Mesin Hani Seksi Kerucut Type K-50-III Keterangan : 7.5 Motor 7.6 Connecting Gera Handle (Handel Penghubung Roda Gigi) 7.7 Elevation Wing (Pembentuk Sudut Kerucut Gulungan Benang) 7.8 Length (Pengukur Panjang) 7.9 Front Reed (Sisir Hani, Sisir Ekspansi) 7.10 Warping Drum (Tambur, Tromel) 7.11 Brake Handle (Handel Pengerem) 7.12 Revolution Counter (Pengukur Putaran Drum) 7.13 Push Button Switch (Switch Motor) 7.14 Traversing Gear Handle (Handel Gigi Penghantar) 7.15 Drive Pedal (Pedal Penjalan) 7.16 Stop Pedal (Pedal Pemberhenti) 7.17 Traveling Handle (Handel Penggeser Sisir Hani) 7.4.6.2 Proses menghani 1. Menyetel penggeseran band lusi dan sudut kerucut Pada penghanian pertama, sisir hani bergeser ke kiri ke arah kerucut sehingga benang yang terletak pada sisi luar dari band Next >