< Previous 394 (Pase) banyak digunakan dimana viskositas larutan kanji sangat rendah, sehingga kelarutan bahan minyak dilarutan kanji adalah rendah dan juga dengan temperatur larutan kanji alam untuk benang-benang spun, kelarutan tersebut lebih rendah lagi. Oleh karena itu dimana titik leleh lemak dan minyak adalah tinggi sebagai bahan aktip permukaan tidak layak digunakan. c) Bahan bahan pembantu Bahan pelunak air Bahan pemberat Bahan anti septic d) Air Air merupakan pelarut bahan-bahan kanji, agar menghasilkan penganjian yang baik air harus mempunyai kesadahan yang tepat sedang Ph yang ideal adalah 6,8. 7.5.5 Resep Penganjian Benang x Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menyusun resep penganjian. memilih bahan-bahan kanji yang baik sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki. Berdasarkan pertimbangan ekonomis dan teknis, penggunaan bahan perekat dapat dipakai campuran misalnya tapioka dicampur dengan PVA. Cara pemasakan bahan-bahan kanji disesuaikan dengan sifat bahan kanji. Pelajari sifat-sifat bahan kanji yang akan digunakan dari katalog masing-masing bahan untuk mengetahui apa yang harus dikerjakan pada proses. Memperkirakan Pick Up % of size yang diharapkan besarnya Pick Up % of size tergantung dari nomor benang, mutu benang, tetal lusi dan pakan, kecepatan mesin tenun dan lebar kain yang akan dibuat. Pick up % of size yang terbaik adalah ditetapkan berdasarkan pengalaman. Konsentrasi larutan kanji harus seimbang dengan prosentase pick up % of size yang diharapkan dan tidak boleh kurang. Yang mula-mula ditetapkan adalah jumlah air sesuai dengan kapasitas tempat masak kanji, misalnya tempat masak = 1000 liter, pick up % yang diharapkan 13 %. x Contoh resep Pengujian Benang a. untuk benang kapas Konstruksi kain : - 20’s x 20‘s x 38 inch 65 x 60 - Air = 1000 liter 395 - Terigu = 130 kg (13% terhadap air) - Teepol = 0,1 kg (0,08 % terhadap terigu) - Velustrol = 0,8 kg - (0,62 % terhadap terigu) b. Untuk benang campuran poliester 65%, kapas 35 % Konstruksi kain : - 45’s x 45‘s x 42 inch 95 x 90 - Air = 1000 liter - Terigu = 100 kg (10% terhadap air) - Poval117 (PVA) = 40 kg (30,76 % terhadap terigu) - Teepol = 0,5 kg (0,38 % terhadap terigu) - Velustrol = 0,7 kg (0,54 % terhadap terigu) 7.5.6 Cara Penganjian Berdasarkan susunan/bentuk benang dan alat yang digunakan proses penganjian benang terdiri dari beberapa metoda yaitu : x Hank Sizing Method (penganjian dalam bentuk hank) Penganjian dalam bentuk hank banyak dipergunakan pada industri pertenunan yang memproduksi kain-kain bermotif warna yang menggunakan benang celup dan jumlah mesin tenunnya tidak begitu banyak. Berdasarkan cara penggunaan bahan-bahan kanjinya, methoda ini ada dua macam yaitu : Methoda Kanji Mentah Sesuai dengan nama methoda tersebut, bahan kanji yang dipergunakan adalah kanji mentah (masih berupa tepung) dicampur dengan zat-zat lain kemudian didispersikan dalam air. Maksud penggunaan kanji mentah adalah untuk menjaga agar benang-benang yang telah dikanji tidak terlalu melekat satu dengan yang lain, sehingga mudah diproses pada pengelosan. x Prinsip kerjanya Benang dalam bentuk hank diremas-remas dalam campuran dispersi kanji dan obat-obat pembantu lainnya kemudian benang diperas agar kanjinya merata pada benang, selanjutnya benang dikukus (diuap) agar kanji yang ada pada benang menjadi matang. Cara penguapan dapat dilakukan seperti terlihat pada gambar 7.81. 396 Gambar 7.71 Pembangkit Uap dan Tempat Penguapan Uap yang terjadi karena air mendidih dari Drum pembuat uap, dialirkan kebawah gantungan dan terus mengalir keatas melalui benang sehingga dapat mematangkan kanji. Setelah kanji matang benang dikebut dengan maksud supaya benang-benang terpisah satu sama yang lain. Setelah dikebut kemudian dijemur sampai kering. Kelamahan-kelemahan penganjian sistem ini : Kanji yang masuk kedalam benang kurang merata karena benang dalam bentuk gulungan. Kanji yang masuk dibagian luar gulungan kadang-kadang berbeda dengan pada bagian dalam gulungan. Perekat tidak pecah betul-betul menjadi gelatine karena umumnya suhu tidak cukup tinggi, sehingga daya rekat kanji kurang. Penetrasi kanji sukar masuk kedalam benang karena hanya diremas-remas dan diperas, tidak ada gaya menekankan kanji-kanji kedalam benang akibatnya bagian dalam kurang terkanji. Kapasitas penganjian kecil. Pengeringan sangat tergantung terhadap sinar matahari, sehingga kemungkinan pengeringan tidak merata. Pengebutan dimaksudkan untuk memisahkan benang yang satu dengan lainnya. Pada waktu dikebut benang diregangkan, kalau peregangan terlalu tinggi, mulur benang akan berkurang dan dipertenunan benang akan mudah putus. Peregangan benang dengan 397 cara pengebutan dengan tangan sukar diukur besarnya, padahal regangan benang tidak boleh lebih dari 1 %. Mulur benang setelah dikanji tidak boleh kurang dari 4 %, sebab kalau mulurnya kurang dari dari 4 %, benang akan sering putus pada waktu ditenun. Hal-hal yang harus diperhatikan : Supaya penetrasi kanji dapat mudah masuk dalam benang, maka selama benang dimasukkan kedalam larutan kanji mentah sering diperas. Pengebutan jangan terlalu keras dan dilakukan dalam keadaan basah. Jumlah pengebutan untuk masing-masing streng benang harus sama agar penarikan benang untuk tiap-tiap gulungan/streng dapat sama. x Metoda Kanji matang Metoda ini banyak digunakan untuk industri-industri yang mempunyai jumlah mesin agak banyak. Metoda kanji matang ini ada 2 macam sistem peralatan yang digunakan yaitu : Penganjian dengan kanji matang menggunakan bak biasa. Pada penganjian sistem ini larutan kanji yang digunakan adalah larutan kanji yang telah dimasak, kemudian ditambah air untuk mengatur viskositasnya. Selanjutnya benang dalam bentuk hank diremas-remas dalam larutan kanji tersebut, diperas serata mungkin, dikebut, dikeringkan setengah kering, kemudian dikebut lagi dikeringkan sampai kering betul. Kesukaran-kesukaran pada penganjian sistem ini. - Larutan susah masuk kedalam benang - benang-benang biasanya melekat satu sama lain - kapasitas penganjian kecil - pengeringan tergantung kepada panas matahari - Draft pada pengebutan tidak dapat diukur. Hal-hal yang harus diperhatikan - Larutan kanji yang dimasak harus betul-betul sudah mempunyai viskositas larutan yang stabil. - Dipakai obat pelemas yang cukup supaya benang dapat terpisah satu sama lain. - Jumlah pengebutan untuk tiap untaian supaya sama, agar draft benang dapat sama. Penganjian dengan kanji matang menggunakan 398 mesin kanji (Hank Sizing Machine) Pada mesin kanji ini mempunyai 2 unit proses yaitu : Unit proses pemasakan kanji Untuk mempersiapkan larutan kanji yang siap untuk dipergunakan dalam proses penganjian, obat-obatan yang telah ditentukan dalam resep perlu dimasak dahulu. Setelah pemasakan kanji selesai yaitu larutan kanji yang memenuhi syarat dalam viskositas maupun temperaturnya, kemudian larutan kanji dialirkan pada bak kanji pada unit proses penganjian sesuai dengan kebutuhannya. Gambar 7.72 Mesin Kanji Hank (Hank Sizing Machine) Keterangan : 1. Pengukur isi larutan (Tank Gauge) 2. Bak pemasak kanji (Tank) 3. Poros pengaduk (Stirring shaft) 4. Tutup Pipa Buangan (Ground Plug) 5. Pipa pemasukan larutan kanji pada mesin kanji 6. Pipa pengembalian larutan kanji. 7. Handel penyetel pemasukan kanji (Adjusting Valbe) 8. Ukuran jumlah larutan (Size Quantity Gauge) 9. Rol pemeras (Basket Roller) 10. Roda Gigi Pompa (Gear Pump) 399 11. Pipa pembagi larutan (Size Dividing Elbow) 12. Silinder Prisma (Triangular Cylinder) 13. Rol Pemeras (Taper Roller) 14. Handel Rol Pemeras (Dehydrating Reinforcement Handel) 15. Poros Pengaduk (Stirring Shaft) 16. Bak Penganjian (Sizing Tank) 17. Rol Karet (Dehydrating Gum Roller) 18. Motor Unit Pemasakan (3 Phases ¼ HP (0,2 KW) 19. Motor unit proses penganjian (3 phases 1 HP (0,75 KW) - Unit proses penganjian Pada unit proses penganjian ini diperlengkapi dengan peralatan : - Bak penganjian - Pengaduk larutan - Rol pemeras - Pompa pemasukan larutan kanji - Pemutar benang Cara penganjian : - Mesin Kanji dijalankan dengan menekan Switch - Buka Adjusting Valbe(7) sehingga larutan kanji masuk pada bak kanji, sesuai dengan banyaknya larutan kanji yang dibutuhkan untuk setiapsatu proses. - Pasangkan benang pada Triangular Cylinder (12) dan Dehydrating Gum Roller (17), banyaknya benang setiap proses adalah 1,6 – 2,0 lbs (700 – 900 gram) - Setelah proses penganjian selesai benang dikeluarkan kemudian diperas kembali dan dijemur. Gambar 7.73 Unit Proses Penganjian 400 x Cones Sizing Method (Metode Penganjian Bentuk Cones) Sistem penganjian ini merupakan gabungan antara proses penganjian dan proses penghanian yang dijadikan dalam satu proses. Pada proses penganjian ada 2 macam mesin yaitu : - Penganjian dengan mesin hani seksi kerucut - Penganjian dengan mesin hani seksi kerucut Prinsip Kerjanya mesin. Benang dalam bentuk Cones diatur pada rak hani (creel) dengan susunan tertentu sesuai dengan corak lusi yang telah direncanakan. Kemudian benang-benang ditarik, dilewatkan bak larutan kanji, dilewatkan pada alat pengering udara panas dan akhirnya langsung dihani. Methoda ini lebih baik daripada Methoda Hank Sizing, karena benang bersejajar satu-satu dilewatkan pada larutan kanji, sehingga kemungkinan untuk melekat satu dengan yang lain kecil sekali. Dalam penganjian benang lusi dengan methoda ini, kesulitannya yaitu apabila ada benang yang putus pada waktu benang dikeringkan sehingga menyulitkan pada waktu penghaniannya. Maka pengawasan putusnya benang perlu mendapat perhatian yang khusus. Gambar 7.74 Penganjian dengan Mesin Hani Seksi Kerucut 401 Gambar 7.75 Penganjian dengan Mesin Hani Lebar x Metode penganjian bentuk Bum (Slasher Method) Sistem penganjian ini merupakan kelanjutan dari penghanian dengan mesin hani lebar, sehingga benang-benang yang akan dikanji terlebih dahulu digulung pada bum hani menggunakan mesin hanii lebar. Untuk proses penganjiannya pada mesin ini diperlengkapi dengan peralatan pemasakan kanji. Dengan demikian mesin yang digunakan terdiri dari 2 (dua) unit proses : - unit proses pemasakan kanji - unit proses penganjian 1.) Unit Proses Pemasakan kanji Untuk mempersiapkan larutan kanji yang siap untuk dipergunakan dalam proses penganjian, obat-obatan dan bahan kanji yang telah ditentukan dalam resep perlu dimasak terlebih dahulu. Macam serat dan benang yang akan dikanji sangat mempengaruhi terhadap pemilihan macam kanji yang digunakan, lama pemasakan dan temperatur yang digunakan dalam proses penganjian. Sampai saat ini dikenal beberapa macam alat/mesin pemasak bahan kanji. - Alat pemasak kanji terbuka Pada alat pemasak kanji terbuka proses pemasakan dan pencampuran dilakukan pada alat yang sama. Unit ini terdiri Clay Pan dan Mixing Cistern, Clay Pan digunakan untuk memasak kanji yang sukar larut pada air, sedang mixing cistern digunakan untuk memasak 402 bahan yang mudah larut dalam air. Setelah semua bahan kanji larut, dimasukkan pada mixing cistern. Ada jenis pemasak lain yang terdiri dari High Pressure Cooker dan Storage. Seluruh bahan kanji dimasak pada High Pressure Cooker dengan urutan bahan kanji yang mudah larut pada suhu rendah didahulukan, baru setelah larut dan dipanaskan, bahan kanji yang mudah larut pada suhu tinggi dimasukkan. Setelah bahan-bahan kanji tersebut larut semua dan sudah masak baru dipindahkan ke storage. Dari tangkai penyimpan (storage) larutan kanji alirkan ke bak kanji (size box) menurut kebutuhan Gambar 7.76 Alat Pemasak Kanjii Terbuka Keterangan : 1. Clay Pan 2. Mixing Cistern 3. Motor 4. Size Box - High Pressure Cooker/Jet Cooker Pada alat pemasak terdiri dari clay pan, mixing cistern dan High Pressure Cooker Larutan kanji dari clay pan dan mixing cistern yang sudah tercampur dengan baik kemudian dimasukkan pada high pressure cooker untuk dimasak pada tekanan dan temperatur yang tinggi. 403 Gambar 7.77 High Pressure Cooker Keterangan : 1. Mixing Cistern 2. Clay Pan 3. High Pressure Cooker - Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan Kanji. - Cara mencampur Sebelum memasukkan perekat kedalam air, harus dimasukkan dahulu pembasah yang berfungsi untuk membantu pendispersian perkat pada air. Kalau Perekat dimasukkan secara langsung pada air akan terjadi penggumpalan. Selanjutnya, untuk meratakan larutan perlu diaduk. - Oiling Agent harus dimasukkan sesudah perekat. Kalau oiling Agent dimasukkan kedalam air sebelum perekat, maka akan tertekan kebawah larutan oleh perekat dan tidak akan campur dengan baik walaupun dikocok (diaduk). Cara melarutkan oiling agent. Karena oiling agent susah tercampur, sebaiknya sebelum dicampurkan kelarutan kanji, oiling agent dilarutkan tersendiri, dicampur dulu dengan starch dan sedikit air kemudian dimasukkan dan diaduk. Karena Viskositas larutan tinggi, oiling agent tidak mengapung ke permukaan. Sesudah itu baru dimasukkan kelarutan kanji. - Temperatur pemasakan harus cukup, sehingga butir-Next >