< Previous 324 Gambar 7.22 Peralatan Penjaga Benang Kusut x Peralatan Pembakar Bulu Benang Peralatan pembakar bulu benang ini pada umumnya dipasang pada mesin Kelos untuk mengerjakan benang-benang yang halus dan mempunyai permukaan yang licin. Benang-benang biasanya digunakan untuk pengerjaan yang prosesnya cepat, misalnya utnik benang rajut lusi (Warp Knitting). Benang-benang ini harus melalui gerakan yang cepat untuk mendapatkan jeratan-jeratan. Prinsip pembakaran bulu dapat diterangkan dengan skema pada gambar. Sebelum benang dimasukkan pada pengantar benang dilakukang dahulu kedalam sebuah peralatan pembakar bulu. Bahan bakar yang digunakan disini adalah gas atau listrik, gas ini dibakar didalam sebuah ruangan dan dalam ruangkan ini benang dilewatkan. Dalam hal ini yang harus mendapat perhatian adalah kecepatan jalannya benang dengan panas pembakaran harus diatur dengan baik sehingga benang tidak terbakar seluruhnya. 325 Gambar 7.23 Peralatan Pembakar Bulu Benang Keterangan : a. Tabung gas b. Ruang gas c. Ruang nyala api d. Benang e. Rol pengantar x Pengatur Bentuk Gulungan Benang Peralatan ini fungsinya adalah : - Untuk mengatur bentuk gulungan sehingga sesuai dengan bentuk gulungan benang yang diinginkan, yaitu bentuk silinder maupun bentuk Cone. - Untuk mengatur sudut pangkal gulungan benang sehingga benang tidak dapat tergelincir pada pangkal gulungan benang. Bentuk gulungan benang ini diatur oleh pemegang bobinnya yang telah disesuaikan dengan besar antara 0 - 10º, untuk bobin kerucut biasanya sudutnya adalah 5 - 7º. Gambar 7.24 Pengatur Bentuk Gulungan Benang 7.2.4 Pemeliharaan mesin Winding. 326 Pemeliharaan pada mesin Winding meliputi : 1. Pembersihan gear end seti ap 1 hari. 2. Pembersihan blower setiap 1 minggu. 3. Pembersihan stop motion, creadle, drum shaft setiap 1 bulan. 4. Pelumasan stoping shaft, creadle, swing arm setiap 1 bulan sekali. 5. Pembersihan umum setiap 3 bulan. 6. Pelumasan bearing arm setiap 6 bulan. 7. Centering peg dan tension setiap 9 bulan. 7.2.5 Perhitungan Produksi Perhitungan produksi pada mesin kelos sistem penggulungan dengan poros friksi pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan keliling dari poros friksi. Namun banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya produksi. Salah satunya adalah faktor slip benang waktu digulung. Berapa besarnya faktor slip benang ini tergantung dari keadaan bobin, poros spindel, pelumasan, tekanan bobin terhadap poros friksi dan benangnya itu sendiri. Untuk mengetahui rendemem atau efesiensi mesin kelos yaitu dengan menghitung besarnya produksi teoritis dan besarnya produksi sesungguhnya (produksi nyata) yang dapat dicapai pada waktu yang sama. Gambar 7.25 Diagram Poros Friksi x Produksi Teoritis - Tiap satu putaran silinder poros friksi, panjang benang yang digulung L = 2)(dS + S2 - Untuk N putaran, maka panjang benang yang digulung L = N 22)(SdS(satuan panjang/menit) Keterangan : 327 L = Panjang benang yang digulung Sd = keliling poros friksi S = jarak alur poros friksi N = RPM poros friksi Produksi Sesungguhnya (Produksi Nyata) Produksi nyata dihitung berdasarkan penimbangan hasil pengelosan. - Efesiensi produksi = TeroritisProuduksinyataProduksi x 100 % Contoh perhitungan : Satu unit mesin kelos kapasitas 20 spindel mengerjakan benang Ne1 20’s Cotton dengan data-data teknis sebagai berikut : - diameter poros friksi (d) = 10 cm - jarak alur (S) = 8 cm - RPM poros friksi (N) = 1000 putaran/menit Hitunglah : a. Produksi Teoritis 1 (satu) jam b. Produksi Nyata jika efesiensi produksinya 90 % a. Produksi Teoritis satu menit / spindel L = N 22)(SdS = 1000 228)10.14.3( cm/menit = 32400 cm/menit = 324 meter/menit Produksi Teoritis satu jam : sxspindelxx'20693,12060324 = 11482 gram = 11,482 kg b. Produksi nyata = 10090 x 11,482 kg = 10,333 kg 7.3 Proses Pemaletan Proses pemaletan adalan proses membuat gulungan dari bentuk hank, cone, silinder atau bentuk yang lainnya menjadi bentuk gulungan palet yang akan digunakan sebagai benan pakan pada proses pertenunan. (lihat gambar) Bentuk gulungan pakan. Pada proses menenun, gulungan benang pada bobin palet dipasangkan pada tero pong (shuttle) yang selanjutnya benang dari bobin palet ber fungsi sebagai benang pakan. Gulungan benang pada bobin palet harus padat sehingga lapisan-lapisan benang pada bobin palet tidak akan tergelincir/terlepas pada saat proses menenun yang kecepatannya tinggi, tetapi lapisan-lapisan benang tersebut hanya terurai lapis demi lapis, sesuai dengan kecepatan jalannya teropong (shuttle). 328 Gulungan benang pada proses pemaletan pada umumnya menrupakan gulungan sejajar dan bersilang yang bentuk gulungannya merupakan kerucut pada kedua pangkalnya atau hanya pada pangkal bagian akhir saja, yang mana tergantung dari type mesin palet, macam teropong dan type mesin tenun yang digunakan. Pada proses pemaletan juga terjadi proses penyempurnaan mutu benang, agar pada proses pertenunan, benang pakan tidak mudah putus, dengan demikian cacat kain karena benang pakan dapat dicegah. 1) Tujuan Proses Pemaletan Tujuan proses pemaletan adalah membuat gulungan benang pakan dengan volume yang seoptimal mungkin sesuai dengan standar ukuran yang ditetapkan sehingga dapat meningkatkan mutu dan efesiensi produksi pada proses pertenunan. Gambar 7.26 Bentuk gulungan benang pakan 2) Bentuk Bobin Palet Bobin palet yang akan digunakan pada proses pemaletan bermacam-macam tergantung dari jenis dan type mesin tenun yang digunakan. Bobin palet pada umumnya dibuat dari kayu atau plastik yang keras. x Bobin Palet Biasa Bobin palet ini biasanya digunakan pada mesin tenun biasa (ordinary) yaitu mesin tenun yang pergantian pakan dilakukan secara manual. \ 329 Gambar 7.27 Bobin Palet Biasa - Bobin Palet Peraba Elektrik Bobin palet pada kepala bobin terdapat cincin-cincin dan pada bagian pangkalnya dilapisi dengan logam. Bobin palet ini digunakan pada mesin tenun otomatis pergantian palet dengan peraba pakan elektrik. Gambar 7.28 Bobin Palet Peraba Elektrik x Bobin Palet Peraba Mekanik - Bobin palet yang pada kepala bobin terdapat cincin-cincin. Bobin ini biasanya digunakan pada mesin tenun otomatis pergantian palet dengan peraba pakan mekanik. Gambar 7.29 Bobin Palet Peraba Mekanik 330 - Bobin palet yang pada bagian pangkal terdapat lubang peraba pakan. Bobin ini biasanya digunakan pada mesin tenun otomatis pergantian teropong dengan peraba mekanik. Gambar 7.30 Bobin Palet Shuttle Change Peraba Mekanik x Bobin Palet Foto Elektrik Bobin palet pada kepala bobin terdapat cincin-cincin dan pada pangkal bobin terdapat lubang-lubang. Bobin palet ini digunakan pada mesin tenun otomatis pergantian palet atau pergantian teropong dengan peraba foto elektrik. Gambar 7.31 Bobin Palet Peraba Foto Elektrik 3) Mesin Palet (Pirn Winder) Ditinjau dari konstruksi atau bekerjanya, mesin palet dapat digolongkan menjadi : - Mesin Palet berbentuk corong - Mesin Palet dengan rol kerucut - Mesin Palet dengan bak minyak - Mesin Palet bak minyak dengan poros berdiri - Mesin Palet bak minyak dengan poros datar/rebah - Mesin Palet bak minyak tanpa poros - Mesin Palet otomatis Dalam hal ini akan dijelaskan dari salah satu jenis mesin palet yaitu Mesin Palet Otomatis Merk MURATA buatan Jepang. 331 7.3.3.1 Mesin Palet Otomatis Otomatisasi pada mesin-mesin dikembangkan karena untuk mengejar produksi yang tinggi dengan menjalankan mesin pada efisiensi yang tinggi dan membutuhkan pelayanan dari tenan manusia yang sedikit mungkin. Mesin palet otomatis ditandai dengan penggantian bobin palet penuh dengan bobin palet kosong secara otomatis, tanpa mesin berhenti, sehingga operator melayani mesin tersebut hanya pada waktu ada benang putus, pemasangan palet-palet kosong dan pengambilan palet-palet penuh saja. Dengan perkembangan teknologi, otomatisasi semakin dikembangkan dan banyak sekali macamnya dengan keistimewaan sendiri-sendiri. Bahkan kemudian dibuat mesin palet yang unitnya terdiri dari 115 spindel, sedang spindelnya selama penggulungan benang sampai penuh, bergerak mengelilingi mesin satu kali dan diganti dengan palet kosong pada satu tempat tertentu type mesin tersebut terkenal dengan sebutan “Long Quiler” yang dilengkapi dengan alat penyambung benang putus secara otomatis pada setiap spindelnya. Mesin palet otomatis dengan 4 spindel dikembangkan oleh Murata dengan type 100’s dan 110’s Fully Automatic Weft Pirn Winder, seperti yang tertera pada gambar. Pada mesin ini pemasangan bobin pada spindelnya dengan sistem tekan pada kedua ujung pangkalnya. Sistem penggulungannya yaitu bobin diputar tetap dengan pengantar benang bergerak maju mundur sambil sedikit demi sedikit digeser dari pangkal sampai keujungnya. 332 Gambar 7.32 Full Automatic Weft Pirn Winder Type 110’s Murata Mekanisme penggeraknya terletak didalam bak minyak, terdiri dari roda-roda gigi dan eksentrik, ang terlihat pada gambar. 333 Gambar 7.33 Mekanisme Penggerak Mesin Palet Otomatis “MURATA” Type 100’s 1. Mekanisme Gerakan Mesin Palet Otomatis “MURATA” Type 100’s. Pada mesin palet ini terdiri dari beberapa gerakan yaitu : - Gerakan Penjalan dan Pemberhenti (Starting And Stopping) - Gerakan Penggulungan dan Pengantar Benang - Gerakan Otomatis Gulungan Penuh/Pergantian Palet - Gerakan Pengatur Tebal Gulungan (Diameter Gulungan) - Gerakan Penggulungan Benang Cadangan (Bunching) - Gerakan Pengatur Tegangan - Gerakan Otomatis Benang Putus a. Gerakan Starting And Stopping (Penjalan dan Pemberhenti) Next >