< Previous40 SWARACINTA 82 | DES-JAN 201840 BERDAYABanglaDeSH - Lebih dari 500.000 warga Rohingya menyeberang ke Bangladesh menyelamatkan diri dari ancaman genosida di Myanmar, sejak 25 Agutus 2017. Di Bangladesh, mereka hidup di kamp pengungsi di Distrik Cox’s Bazaar.Lokasi yang dihuni pengungsi ini, sanitasinya kurang bagus. Situasi tersebut membuat banyak pengungsi terserang penyakit. Sementara itu, kondisi warga asli Chox’s Bazaar sendiri, tidak lebih baik dari pengungsi Rohingya, mereka mayoritas berada di bawah garis kemiskinan. Layanan kesehatan bagi warga Chox’s Bazaar juga jadi barang mahal.Untuk menghindari potensi konflik sosial antara pengungsi Rohingya dan warga Chox’s Bazaar, Dompet Dhuafa mempertimbangkan keadilan untuk keduanya dalam menyalurkan bantuan. “Kali ini, Dompet Dhuafa menginisiasi sebuah layanan kesehatan berupa mobile clinic. Layanan ini, merupakan klinik berjalan dengan pola jemput bola. Mobile Clinic mendatangi suatu wilayah, lima sampai enam titik dalam satu minggu. Selain melayani para pengungsi, Mobile Clinic juga memberikan layanan kesehatan kepada penduduk setempat,” ungkap Benny, selaku GM Ekonomi dan Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa Filantropi.Dikatakan Benny, Mobile Clinic merupakan sarana petugas kesehatan untuk menjangkau lebih banyak lagi titik pengungsian hingga titik terdalam dari pusat pengungsi. Ini akan mendorong jumlah penerima manfaat yang lebih banyak dan beragam, dibandingkan dengan pos kesehatan statis.“Penduduk lokal Bangladesh pun yang sejak awal tinggal di sekitar wilayah pengungsian juga dapat perhatian. Mobile Clinic secara leluasa dapat masuk dan memberikan layanan kesehatan bagi warga lokal yang membutuhkan,” tambah Benny. Mobile Clinic ini dioperasikan oleh relawan Dompet Dhuafa bersama dengan mitra lokal. Tim medis lokal dari Bangladesh juga diikutsertakan dalam memberikan layanan di Mobile Clinic namun tetap dalam supervisi dan pendampingan dari tim medis Dompet Dhuafa. [Maifil Eka Putra]Mobile Clinic Dompet Dhuafa Layani Pengungsi Rohingya dan Warga BangladeshSWARACINTA 82 | DES-JAN 201841 BERDAYA41 MaHaKaM - Setelah 18 jam menyusuri tepian sungai Mahakam dari Samarinda akhirnya Tim Dompet Dhuafa Kaltim (DD Kaltim) menepi di Pelabuhan Melak Kutai Barat . Tim ini sengaja mengunjungi beberapa daerah binaan yang tergenang akibat meluapnya sungai Mahakam, (18/11/2017). Seperti diungkapkan salah seorang tim DD Kaltim, Ustadz Asrori dari Dai Lintas Sungai, Corp Da’i Dompet Dhuafa (Cordofa) Kaltim, kepada Swara Cinta, saat ini ada 15 kampung binaan Dai Cordofa baik di daratan Kutai Barat (Kubar) maupun di sepanjang tepian sungai Mahakam, Kubar, dan sebagian di antaranya sering tergenang air apabila sungai Mahakam meluap sekitar November-Januari. “Kami butuh perahu dakwah yang bisa memobilisasi aktifitas dakwah kami dan juga respon bantuan kemanusiaan, apabila kita sudah memiliki perahu ketinting atau spead boat sendiri, daerah Mahakam hulu seperti Long Hubung, Long Laham, hingga Long Bagun akan bisa kita capai,” ungkap Asrori.Kunjungan Tim DD Kaltim berakhir di Pesantren As Salam Kutai Barat, tepatnya di mushola tapal batas yang dibantu Dompet Dhuafa dan dibina Dai Cordofa sejak tahun 2015 di Kampung Juaq Asa. Di mushalla ini, Dai Cordofa, DD Kaltim membina 30 Muallaf dari 3 kampung, dan penyerahan kubah dan support program dakwah Masjid Nurul Imam yang membina 60 jiwa Muallaf dari kampong Geleo Asa, Geleo Baru, dan Ongko Asa dari para donatur DD Kaltim.“Insya Allah 2 program ini akan dikampanyekan via bawaberkah.com yaitu perahu dakwah dan musholla tapal batas di pedalaman Kalimantan Timur, semoga dakwah terus merekah di Borneo dan penjuru nusantara, “ pungkas Ustad Ahmad Fauzi Qosim, Pjs Pimpinan Cabang DD Kaltim. [Elin/Maifil]Dai Cordofa Mahakam Butuh DukunganSWARACINTA 82 | DES-JAN 201842 42 BERDAYAUntuk menjadi pahlawan, tak melulu harus memiliki kostum unik dan berlagak di medan pertempuran. Di zaman sekarang jiwa kepahlawanan juga bisa ditunjukan melalui aksi sosial di tengah masyarakat. Salah satunya seperti apa yang tengah di kampanyekan Dompet Dhuafa dalam Bulan Kemanusiaan bertajuk gerakan Hero Zaman Now.Restriningtyas Rahadiani, Ketua campaign Bulan Kemanusiaan Dompet Dhuafa menuturkan gerakan Hero Zaman Now bertujuan untuk mengajak masyarakat peduli sesama dengan menyebarkan semangat tolong individu dapat mengkampanyekan gerakan Hero Zaman Now melalui media sosial dengan template yang seragam. Bila ingin dilakukan bersama komunitas, bisa mengkampanyekan program Bulan Kemanusiaan dengan arahan fundraising bersama Dompet Dhuafa.Terakhir, melalui cara endorser yakni mengkampanyekan program Bulan Kemanusiaan dengan dibuatkan akun khusus di laman bawaberkah.org.“Gerakan ini akan terus dikampanyekan dari hari pahlawan yang bertepatan pada 10 November hingga 10 Januari 2018 mendatang,” jelas Tyas.“Strategi Campaign juga bisa melalui event campaign seperti roadshow ke sekolah-sekolah, challenge siswa, canvassing, roadshow media radio dan tv,” tambah Tyas.Hingga awal Desember 2017 gerakan ini setidaknya sudah menelurkan perubahan pada beberapa sekolah di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di sana program Bulan Kemanusiaan telah membantu merenovasi ruang kelas, memberikan sepatu untuk para siswanya serta mengajarkan siswanya untuk selalu menjaga kebersihan diri dan sekolah. [Aditya Kurniawan]Hero Zaman Now: Berbagi di Lingkungan Sekitarmenolong. Dalam gerakan tersebut Tyas juga menggalang dana untuk kaum yang membutuhkan.Menurut Tyas dengan menjadi pahlawan yang demikian, semua orang dapat menjadi super hero dan termasuk ke dalam bagian umat yang mampu memberikan solusi atas permasalahan sosial yang ada di sekitar.“Hanya butuh sedikit dorongan dan saling menolong satu sama lain, masalah sosial bisa dituntaskan bersama-sama,” ujar Tyas.Lanjut Tyas, cara untuk mengajak orang supaya menjadi hero pun tak sulit, untuk hero yang bergerak secara CiBuBuR--Salah satu keteladanan sifat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah kedermawanan. Keteladanan itu dicontoh oleh siswa-siswi SMP Al Azhar Syifa Budi Cibubur-Cileungsi. Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, para siswa-siswi tersebut melakukan penggalangan dana untuk renovasi sekolah di daerah Banten. Tidak hanya itu, mereka pun mendonasikan sepatu layak pakai mereka.Dalam acara yang bertajuk Wonderful Maulid tersebut, siswa-siswi dihibur oleh dongeng mengenai Nabi Muhammad. Lalu setelah itu mereka mulai mengumpulkan donasi yang diinisiasi oleh OSIS SMP Al Azhar Syifa Budi Cibubur-Cileungsi.“Semoga sumbangan kami bisa membantu renovasi sekolah. Karena kasihan mereka yang belajar di dalam kelas yang rusak.” Ujar Nazula Raudia perwakilan dari OSIS SMP Al Azhar Syifa Budi Cibubur-CileungsiDonasi sebesar 10.136.800 disalurkan lewat Dompet Dhuafa tersebut nantinya akan disalurkan ke sekolah di daerah Tenjo, Kabupaten Bogor . Donasi diterima oleh pihak Dompet Dhuafa yang diwakili oleh Anis, dari tim Resource and Mobilization Dompet Dhuafa. [Dompet Dhuafa/Dea]43 43 SWARACINTA 82 | DES-JAN 2018SWARACINTA 82 | DES-JAN 2018SWARACINTA 82 | DES-JAN 201846 46 SOSOKDi profil Whatsapp-nya tertulis “pembelajar psikologi forensik”. Bidang yang coba ditekuninya lewat pendidikan formal tersebut mungkin terdengar asing di telinga orang awam. Sejauh ini Reza memang baru satu-satunya pemilik ijazah psikologi forensik di Indonesia.Tamatan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada 1998 ini mengambil studi lanjutan di jurusan psikologi forensik, dan suami Diyah, Reza juga intens menjadi relawan. Dikatakannya, sejak -sekitar- 2005 hingga hari ini ia masih menjadi relawan di Dompet Dhuafa (DD). Benang merah kosentrasinya hingga hari ini masih sama, yakni program-program yang terkait dengan anak. “Dan memang bidang itu, khususnya terkait kuasa asuh anak atau hadhanah atau child custody, yang coba saya tekuni. Puncaknya adalah sejak saya dilibatkan Kak Seto Mulyadi untuk ikut menghidupkan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang dulunya bernama Komnas Anak atau Komnas Perlindungan Anak. Kenapa Pertolongan Allah SWT Itu Amat DekatFaculty of Art di University of Melbourne, Australia. Ia juga mengikuti sejumlah program pendidikan terkait di dalam dan luar negeri. Psikologi forensik adalah spesialisasi ilmu psikologi dalam ranah hukum. Ia pulang ke Indonesia tahun 2004 dan mengajar di beberapa perguruan tinggi, menjadi Staf Khusus Gubernur PTIK, dan menjadi konsultan UNODC di program reformasi yudisial. Sebelumnya sempat menjadi diplomat di Kemenlu. Kini, di sela kesibukan sebagai konsultan sekaligus ayah dari lima orang anak (Menza, Vinza, Aza, Diza, Neza) Ahli Psikologi Forensik ini juga sibuk menjadi relawan dan mengajak orang lain untuk menjadi relawan, karena Ia malu kepada diri sendiri bila dunia seakan menengadah meminta bantuan. SWARACINTA 82 | DES-JAN 2018UNGGAHSOSOK 47 47 saya sebut puncak? Karena dari sisi vertikal, ini momentum bagi saya untuk membuktikan janji-janji Allah Swt. Sisi horizontal, alhamdulillah, saya bisa menyandingkan DD dengan LPAI,” terang Reza. Dilanjutkan Reza, momen-momen genting sekaligus penting dalam perlindungan anak berhasil dilalui dengan mengharukan lewat sinergi kedua organisasi ini. “Belum pernah sebelumnya saya menemui momentum pembuktian sedahsyat ini. Juga belum pernah yang sudah-sudah saya menemukan kerja-kerja perlindungan anak sefantastis ini,” imbuhnya.Reza menguraikan kerjasama fantastis yang dilakukan LPAI dan DD, diantaranya penyelenggaraan kampanye Save Rohingya dan peringatan Hari Anak Internasional. Di bidang tanggap kasus, LPAI dan DD kerja kompak menangani kasus-kasus perdagangan orang, pemberian bantuan bagi anak sakit dan anak pengungsi, evakuasi anak korban kekerasan, layanan rehabilitasi keluarga, dan banyak lagi.Reza yakin terhadap firman Allah: ....ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.(QS. Al-Baqarah: 214). “Alhamdulillah, saya merasa DD adalah salah satu kurir pertolongan Allah SWT yang amat dekat itu. Bahkan saya bilang, DD merupakan kurir dengan kualitas layanan paling ekspres,” ungkap pria berkacamata progresif itu.Karena itu pula, Reza juga mengajak anak muda dan siapa saja yang belum menjadi relawan untuk bergabung. Menurutnya, bagi yang sudah kenal dunia cari uang, menjadi relawan juga tetap perlu. Malulah pada diri sendiri ketika mengetahui bahwa dunia seolah-olah menengadah tangan untuk meminta bantuan, tapi kita tidak terdorong untuk menghasilkan sesuatu yang nyata, sekecil apa pun itu.“Itu semua juga berlaku bagi saya, lho. Dalam urusan istiqamah, ibarat kendaraan, saya ini pakai pelat putih terus-menerus. Di rumah, kami sekeluarga makan beras hasil petani binaan DD, minum air galon usaha binaan DD, dan serbaneka DD lainnya,” terang Reza yang aktif juga menjadi relawan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD) dan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD).“Di luar rumah, juga begitu. Saya sering minta tolong ke DD juga untuk mengatasi rupa-rupa persoalan hidup bagi orang-orang yang membutuhkan yang saya jumpai,” tambah Reza Kenapa Reza mengajak orang untuk mengikuti langkahnya menjadi relawan? Ini alasannya; “Saya gampang senewen saban kali berada di satu ruangan dengan mahasiswa magang. Mereka grogian, males-malesan, dan saling berpandangan kalau dikasih tugas. Kentara sekali, bahwa sekolah tidak mematangkan manusia. Walaupun di tangan sudah ada ijazah, tapi kepribadian masih mentah. Non-sense saja gelar sarjana. Jalan keluarnya ya sesering mungkin menjadi relawan,” saran Reza.Reza juga memberikan tips untuk menjadi relawan di jaman now. “Kita kudu ‘sempurna’ dari hulu hingga hilir. Saya tergugah oleh perkataan Bung Karno, bawalah badanmu keliling dunia, tapi tujukanlah jiwamu tetap kepada Allah dan Indonesia. Jadi, untuk menjadi relawan yang ‘paripurna, caranya; Niat: Bismillah. Area kesukarelawanan: Sustainable development goals. Sifat aktivitas: Siddiq, amanah, tabligh, fathanah. Sasaran: warga dunia, masyarakat Indonesia dan ummat Islam.” [Maifil Eka Putra]Saya gampang senewen saban kali berada di satu ruangan dengan mahasiswa magang. Mereka grogian, males-malesan, dan saling berpandangan kalau dikasih tugas. Kentara sekali, bahwa sekolah tidak mematangkan manusia. Walaupun di tangan sudah ada ijazah, tapi kepribadian masih mentah. Non-sense saja gelar sarjana. Jalan keluarnya ya sesering mungkin menjadi relawan.SWARACINTA 82 | DES-JAN 201848 48 RONAAda tempat-tempat istimewa di lingkungan Masjidil Haram yang selalu diburu jamaah haji dan umroh yang mengunjunginya. Mereka beribadah dan berdoa di tempat-tempat itu karena diyakini sebagai tempat yang mustajab.Ada Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi rebutan jamaah untuk menciumnya. Batu yang diyakini berasal dari surga ini berada sejajar dengan Rukun Yamani. Untuk memegang, apalagi menciumnya butuh perjuangan ekstra karena berdesak-desakan dengan jamaah lainnya. Ada juga Multazam, dinding yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah beserta sahabat saat Fathu Makkah, keluar dari dalam Kakbah dan kemudian menempelkan pipi dan dadanya ke Multazam untuk berdoa.Tempat lainnya yang istimewa adalah Hijir Ismail. Ia terletak di sebelah utara Ka’bah, dilingkari oleh tembok lebar (Al-Hathimu). Hijir Ismail setiap saat dipenuhi jamah, untuk melakukan shalat, berdoa dan sebagainya.Walau posisinya di luar Kakbah, Hijir Ismail masih merupakan bagian dari ka’bah. Di dalam Hijir Ismail yang kecil itulah orang berebutan masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai dengan hajat masing-masing. Konon do’a yang paling mustajab di Hijir Ismail dilakukan di bawah talang air berwarna emas di atas Kakbah.Jika spot di atas menjadi rebutan karena keutaman (fadhilah) dan pahala, tempat yang satu ini menjadi istimewa karena “kebanggaan”. Tempat itu adalah ruang utama Imam Masjidil Haram untuk memimpin shalat Rawatib. Entah sejak kapan Imam di Masjidil Haram tidak lagi berdiri di shaf terdepan yang berada di dekat Kakbah. Sang Imam kini menempati ruangan khusus bersekat papan di salah satu bagian lantai dasar masjid. Biasanya, untuk shalat Tarawih, Imam memang tidak berdiri di depan Kakbah langsung, melainkan di lantai 2, namun tidak untuk shalat Rawatib yang selalu di depan Kakbah.Ruang istimewa ini berada di lantai dasar dan bisa dimasuki jamaah umum selama masih ada tempat.Ruang VIP di Masjidil HaramSWARACINTA 82 | DES-JAN 201849 RONATak banyak memang, jamaah yang tahu keberadaan Imam saat memimpin shalat di Masjidil Haram. Seorang Muthawwif (guide) umroh yang biasa membimbing jamaah pun banyak yang tak sadar posisi Imam sudah tidak lagi di depan Kakbah persis. Ruangan istimewa ini tak terlalu besar, hanya sekira 10 x 10 meter persegi. Di sekelilingnya terdapat partisi yang terbuat papan kayu berplitur coklat. Ada ornamen khas masjid dan kaligrafilafadz Allah di beberapa bagiannya. Di bagian depan, terdapat mimbar yang terbuat dari kayu, juga berwarna coklat. Lokasinya ada di lantai dasar Masjidil Haram, menghadap di sisi kakbah antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad.Untuk mencapai tempat ini, kita bisa masuk melalui Gerbang Ismail (Ismail Gate), dan turun ke bawah melalui eskalator. Pintu ini berada di samping Gerbang Ajyad yang berdekatan dengan King Abdul Aziz Gate. Tak sulit menemukan gerbang ini, karena berada persis di depan Zamzam Tower, bangunan besar dengan jam raksasa di depan Masjidil Haram. PeRlaKuan iStiMewaBerbeda dengan tempat lainnya di Masjidil Haram, ada perlakuan khusus bagi jamaah yang ikut shalat di ruangan ini. Pertama, karena ini ruang “VIP”, maka tempat ini selalu dijaga sejumlah aparat berseragam. Jadi jangan membawa barang-barang yang mencolok seperti tas berukuran besar jika tidak ingin berurusan dengan aparat.Sekitar 15 menit sebelum azan berkumandang, sejumlah petugas kebersihan mengepel lantai yang akan ditempati Imam. Mereka juga mengganti karpet di bagian shaf terdepan untuk diisi pejabat dan petinggi setempat. Oleh karenanya jangan duduk di barisan depan jika tidak ingin diusir petugas.Shalat di tempat ini seperti akan mengikuti kenduri. Sejumlah pegawai menyalakan Bukhur yang mengeluarkan aroma semerbak gaharu untuk mengharumkan ruangan. Petugas yang mengenakan rompi khusus juga membagikan air zamzam dalam kemasan kepada setiap jamaah yang hadir tak lama setelah azan berkumandang. Selain itu, sejumlah orang juga yang membagikan minyak wangi kepada setiap jamaah. Sekitar 10 menit menjelang Iqomat, sang Imam pun datang dengan pengawalan sejumlah aparat. Ia pun shalat sunnah dua rakaat dan kemudian Iqomat berkumandang. Jangan coba-coba mengambil foto dan gambar menjelang atau setelah shalat berlangsung jika HP Anda tidak ingin disita petugas. Bahkan, seusai salam, dan Imam berbalik badan untuk berzikir, dua askar sigap menutupi sang Imam dari pandangan jamaah yang ingin mengambil gambar.Suasana shalat di ruangan ini begitu nyaman. Terlebih, saat saya menemukan tempat ini dan shalat di dalamnya, Imam Masjidil Haram yang paling terkenal, Syaikh Abdurrahman as-Sudais sedang mendapat giliran menjadi imam Isya. Suaranya yang merdu dan khas menambah kenikmatan shalat yang kita jalani.Ruangan ini sangat terbatas, jamaah tidak diperkenankan masuk jika sudah tidak ada tempat di dalam. Oleh karenanya jika Anda ingin melaksanakan shalat di tempat ini, datanglah minimal 1 jam sebelum azan berkumandang. [Amirul Hasan] Next >